Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS STRATEGI NEGOTIATING WITH MANY

SUPPLIERS
Dosen Pengampu:

Fani Khoirotunnisa, S.E., M.SM.

Kelompok 11:

1. Zahwa Dalya Rufianty (22012010005)

2. Dita Charolina Evangelista C.A (22012010233)

3. Susi Susanti (22012010223)

4. Diyanti Trisna Sofia Lisda (22012010241)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN" JAWA TIMUR

2023
Latar Belakang

Negotiating with many suppliers merupakan aspek penting dalam manajemen rantai
pasokan bagi perusahaan seperti Indofood. Indofood, sebagai perusahaan makanan dan
minuman terkemuka di Indonesia, mengandalkan beragam pemasok untuk mendapatkan
bahan mentah dan bahan-bahan untuk produknya. Kemampuan perusahaan untuk
bernegosiasi secara efektif dengan pemasok ini berdampak langsung pada struktur biaya,
kualitas produk, dan daya saing pasar secara keseluruhan.

Dengan memanfaatkan strategi negosiasi yang efektif, Indofood dapat memperoleh


harga, syarat dan ketentuan yang menguntungkan dari para pemasoknya, sehingga
mengoptimalkan proses pengadaan dan meningkatkan keuntungannya. Hal ini sangat penting
dalam industri makanan, dimana biaya bahan baku dapat berdampak signifikan terhadap
biaya produksi secara keseluruhan dan, akibatnya, pada harga produk akhir.

Selain itu, mengingat beragamnya portofolio produk Indofood, yang mencakup


beragam kategori makanan dan minuman, strategi negosiasi perusahaan harus dapat
disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari pemasok dan lini produk yang berbeda.
Kemampuan beradaptasi ini penting untuk membangun hubungan yang kuat dan kolaboratif
dengan pemasok sekaligus memastikan ketersediaan input berkualitas tinggi secara konsisten
untuk proses manufaktur Indofood.

Negotiating with many suppliers merupakan fungsi penting bagi Indofood, dan kemampuan
perusahaan untuk mengembangkan dan menerapkan strategi negosiasi yang efektif secara
langsung mempengaruhi efisiensi operasional dan posisi kompetitifnya di pasar. Tujuan
laporan ini adalah untuk menganalisis bagaimana strategi ini memengaruhi produk-produk
Indofood.
Pembahasan

1. Profil Perusahaan

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan salah satu perusahaan makanan
cepat saji yang ada di Indonesia. Perusahaan ini merupakan penggabungan dari beberapa
perusahaan Salim Group yang dikelola secara terpisah. Salim Group meluncurkan produk
instan pertamanya, Sarimi, pada tahun 1982. Salim Group selanjutnya meluncurkan makanan
lain pada tahun 1985, makanan ringan pada tahun 1990 dan produk penyedap pada tahun
1991 dan telah berkembang sebagai divisi grup produk konsumen bermerek. Oleh karena itu,
perusahaan tersebut bernama Indofood CBP dan produk komersialnya dijual ke konsumen
sebagai produk jadi pada tahun 1994. CBP Group telah mulai memproduksi berbagai produk
Drayton Pte.

Perusahaan ini resmi didirikan pada tanggal 2 September dengan memisahkan diri
dari industri makanan dan minuman. Menurut anggaran dasar perusahaan, ICBP mencakup
usaha perdagangan, pengangkutan dan pengelolaan makanan matang, biskuit, makanan
ringan, makanan khusus, makanan olahan dan minuman ringan. Produksi berbagai merk oleh
ICBP antara lain Tepung Biru, Cakra Kembar, Kunci Biru, Indomie, Sakura, Pop Mie.
Perusahaan juga memproduksi susu, penyedap makanan, dan makanan khas yang termasuk
makanan ibu mengandung, makanan bayi, serta ibu menyusui. ICBP juga beroperasi dalam
bisnis pengemasan sebagai layanan pendukung pengemasan fleksibel. Merek utama antara
lain Tepung Segitiga Biru, Indomie, Supermi, Sarimi, Indomilk, Cap dan Indofood.

2. Konteks Makanan dan Minuman di Indonesia

2.1 Peta Kompetisi


PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. menghadapi persaingan dari berbagai perusahaan
di industri makanan dan minuman. Dinamika persaingan pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti perubahan preferensi konsumen, kemajuan teknologi, dan globalisasi. Beberapa
pesaing utama Indofood termasuk perusahaan makanan dan minuman terkemuka lainnya
yang beroperasi di Indonesia dan internasional.

Lanskap persaingan dalam industri makanan dan minuman ditandai dengan


persaingan yang ketat, karena perusahaan berusaha untuk mendapatkan pangsa pasar dan
memenuhi permintaan konsumen. Persaingan ini semakin didorong oleh kebutuhan untuk
berinovasi, menjaga kualitas produk, dan beradaptasi dengan tren pasar yang terus
berkembang.
Selain itu, kemunculan Society 5.0, yang menekankan integrasi teknologi digital ke
dalam berbagai aspek masyarakat, telah menimbulkan gelombang persaingan baru, yang
mengharuskan perusahaan untuk beradaptasi dan menerima perubahan.
Selain itu, dominasi pasar Indofood di industri mie instan mendorong perusahaan
menerapkan berbagai strategi untuk mempertahankan posisi terdepan. Strategi tersebut
meliputi diversifikasi produk, optimalisasi biaya, dan perluasan pasar.
Indofood menghadapi persaingan yang ketat baik dari pemain domestik maupun internasional
di industri makanan dan minuman. Kemampuan perusahaan untuk menavigasi lanskap
kompetitif ini sangat penting untuk pertumbuhan dan kesuksesan yang berkelanjutan.

2.2 Tren Pasar

Perusahaan Indofood harus mampu untuk beradaptasi dengan tuntutan dan keinginan
masyarakat saat ini akibat meningkatnya persaingan bisnis antar organisasi sejenis.
Kebutuhan masyarakat yang terus berubah akan mendorong terciptanya bisnis baru yang
dirancang untuk memenuhi keinginan dan keinginan tersebut, dimana setiap perusahaan
mendapatkan keuntungan dari barang yang diproduksinya. Keadaan ini merupakan salah satu
penyebab utama kegagalan semua kalangan, khususnya para pelaku usaha. Pertumbuhan
teknologi informasi dan telekomunikasi juga menjadikan kondisi pasar semakin dinamis,
sehingga inovasi dan improvisasi yang terus menerus dilakukan oleh para pelaku usaha untuk
mempertahankan.

Dengan banyaknya pesaing di dunia bisnis, para pelaku ekonomi harus memasuki
pasar internasional. Kondisi modern terkait perkembangan globalisasi teknologi
mengharuskan pelaku ekonomi melakukan penetrasi pasar internasional dengan menerapkan
strategi pemasaran global. Ini bisa menjadi peluang besar untuk menampilkan atau
memberikan layanan secara global. Perkembangan teknologi juga mempengaruhi kondisi
pasar karena kondisi tersebut memaksa pelaku ekonomi untuk melakukan inovasi terhadap
produk atau jasa yang ditawarkannya.

Banyak produk menggabungkan layanan dan sebagian besar layanan menggabungkan


komponen produk, sehingga menciptakan materi iklan yang unik, seperti produk PT Indofood
sendiri yaitu Bogasari yang termasuk Tepung Segitiga biru. Pemisahan barang dilakukan
perusahaan untuk memenangkan persaingan dan membanjiri bagian barang. Membuka usaha
dapat menciptakan keunikan seluruh operasional perusahaan. Didukung oleh jaringan
transportasi induk yang luas, sebagian besar produk PT Indofood ada di seluruh nusantara
dan dapat memenuhi permintaan pasar dengan lebih mudah dan efisien. Selain itu, Produk PT
Indofood tersedia di lebih dari 60 negara di seluruh. Faktor terpenting yang mempercepat
aliran produk adalah pemilihan saluran kendaraan. PT Indofood sangat berhati-hati dalam
memilih tujuan pengiriman pengangkutan barang. Pasalnya, salah memilih produk akan
menyebabkan tersebar luas dan menjadi gangguan atau gangguan bagi eksportir. PT Indofood
memilih pengelolaan kurir bukan atas dasar kualitas pengiriman/manajemen kurir, namun
lebih pada kenyamanan pengangkutan dan keamanan produk di tangan pembeli. Di sisi lain,
biaya transportasi atau biaya pengiriman juga dimasukkan karena merupakan biaya promosi
untuk perusahaan transportasi/kurir yang seringkali berbeda, tetapi penawarannya sama.

Selain itu, kesuksesan dan kemakmuran PT Indofood juga didukung oleh standar
kualitas proses produksi yang memungkinkan produk PT Indofood bersaing di pangsa pasar.
Dalam hal ini, citra produk yang dihasilkan dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat
brosur dan materi iklan lainnya, sehingga perusahaan PT Indofood dapat berjalan secara
efektif di pangsa pasar.
3. Rantai Pasok dan Strategi "Negotiating with Many Suppliers”

3.1 Definisi dan Ruang Lingkup Strategi


Dalam konteks rantai pasok PT Indofood, konsep "Negotiating with Many Suppliers"
mengacu pada strategi perusahaan untuk bernegosiasi dengan banyak pemasok guna
memperoleh persyaratan harga, kualitas, dan layanan yang optimal. Strategi ini melibatkan
proses negosiasi dengan berbagai pemasok untuk mengoptimalkan ketersediaan bahan baku,
harga, dan kualitas layanan.PT Indofood Sukses Makmur Tbk, perusahaan makanan terbesar
di Indonesia, memiliki rantai pasok yang melibatkan berbagai pemasok, seperti pemasok
tepung, bumbu, dan lainnya. Dalam analisis rantai pasok PT Indofood, strategi bernegosiasi
dengan banyak pemasok menjadi penting untuk memastikan ketersediaan bahan baku yang
berkualitas dan harga yang kompetitif. Hal ini juga memungkinkan perusahaan untuk
meminimalkan risiko pasokan dan memastikan kelancaran aliran material ke dalam proses
produksi. Analisis lingkungan bisnis perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan
analisis Five Forces Porter yang terdiri dari persaingan antar perusahaan sejenis, ancaman
pesaing baru, ancaman produk substitusi, kekuatan tawar menawar pemasok, dan kekuatan
tawar menawar konsumen. Analisis Five Forces Porter pada PT Indofood Sukses Makmur
Bogasari Flour Mills Division dijabarkan sebagai berikut.
a. Persaingan antar Perusahaan
b. Ancaman Pesaing Baru
c. Ancaman Produk Substitusi
d. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
e. Kekuatan Tawar Menawar Konsumen

Ruang Lingkup Strategi ini mencakup beberapa aspek, seperti:


a. Memilih pemasok yang cocok: Memilih pemasok yang memenuhi kriteria kualitas,
harga, dan layanan yang diperlukan oleh perusahaan.
b. Memastikan ketersediaan bahan baku: Menjaga kelancaran pasokan dan kualitas
bahan baku dari berbagai pemasok.
c. Mengoptimalkan biaya: Menggunakan model harga yang sesuai, seperti model harga
berbasis biaya, untuk mengoptimalkan biaya perusahaan.
d. Meminimalkan risiko pasokan: Mengurangi risiko bergantung pada satu pemasok
dengan memilih beberapa pemasok yang berbeda untuk mengurangi ketergantungan
pada satu pemasok.
e. Memastikan kelancaran aliran material: Memastikan aliran material dalam proses
produksi berjalan dengan lancar dan efisien.

Dengan demikian, konsep "Negotiating with Many Suppliers" dalam konteks rantai
pasok PT Indofood Sukses Makmur Tbk menekankan pentingnya strategi bernegosiasi
dengan banyak pemasok untuk memastikan ketersediaan bahan baku yang berkualitas, harga
yang kompetitif, serta kelancaran aliran material dalam proses produksi.
3.2 Relevansi Strategi
Strategi "Negotiating with Many Suppliers" mendukung efisiensi dan keberlanjutan
rantai pasok PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan menerapkan beberapa cara berikut :
1. Efisiensi Biaya: Dengan bernegosiasi dengan banyak pemasok, perusahaan dapat
memperoleh harga yang lebih kompetitif untuk bahan baku dan komponen, yang pada
gilirannya dapat meningkatkan efisiensi biaya dalam rantai pasokan
2. Peningkatan Kualitas Layanan: Dengan memiliki banyak pemasok yang bersaing,
perusahaan dapat memilih pemasok yang memberikan kualitas layanan terbaik,
sehingga mendukung peningkatan kualitas layanan kepada konsumen
3. Kelancaran Pasokan: Dengan memiliki banyak pemasok yang dapat saling
mendukung, perusahaan dapat meminimalkan risiko pasokan dan memastikan
kelancaran aliran material dalam rantai pasok
4. Peningkatan Kapasitas: Strategi ini juga mendukung peningkatan kapasitas produksi
melalui pengoptimalan rantai pasokan, sehingga mendukung pertumbuhan
berkelanjutan perusahaan.

4. Keuntungan Strategi pada Produk Indofood


Produk tepung merupakan salah satu produk terkemuka di pasar domestik dan
internasional yang dihasilkan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Berikut adalah
beberapa keuntungan strategi yang mendukung produk tepung Indofood:
- Market Potensial Besar: Pasar tepung sangat potensial di Indonesia dan di seluruh
dunia, sehingga membuat produk tepung Indofood menjadi salah satu produk terlaris
di dunia
- Mendapatkan Umpan Balik Pelanggan: Produk tepung Indofood memiliki umpan
balik pelanggan yang tinggi karena kualitas produk yang baik dan berbagai pilihan
yang tersedia
- Penggunaan Inovasi dan R&D: PT Indofood menginvestasikan dalam inovasi produk
dan pengembangan (R&D) untuk menghasilkan produk tepung yang berkualitas
tinggi dan menjawab kebutuhan pasar.
- Pemasaran yang Luas: PT Indofood memiliki jaringan distribusi yang luas di
Indonesia dan di luar negeri, sehingga memungkinkan mereka untuk menjangkau
pasar yang lebih luas dan mencapai lebih banyak konsumen
- Koalisi Produk: Produk tepung Indofood memiliki koalusi produk yang kuat, yang
membuatnya menjadi produk yang memiliki persaingan tinggi di pasar
- Penggunaan Strategi Pemasaran yang Efektif: PT Indofood menggunakan strategi
pemasaran yang efektif, seperti penawaran, promosi, dan kerjasama dengan
perusahaan lain, untuk meningkatkan posisinya di pasar dan menjangkau lebih banyak
konsumen.
Strategi yang digunakan oleh PT Indofood dalam produk tepung merupakan sebuah
kunci untuk menjangkau pasar yang luas dan mencapai kesan yang tinggi di pasar domestik
dan internasional.
4.1 Diversifikasi Pemasok
Diversifikasi pemasok merupakan strategi yang penting dalam mengurangi risiko
ketergantungan pada satu sumber. Diversifikasi pemasok dapat membantu perusahaan,
termasuk PT Indofood Sukses Makmur Tbk, dalam menghadapi berbagai risiko yang
mungkin terjadi dalam rantai pasok. Adapun beberapa konsep yang mendukung bagaimana
keberagaman pemasok dapat mengurangi risiko tergantung pada satu sumber :
a. Pengurangan Risiko: Diversifikasi pemasok membantu bisnis mengurangi dampak
risiko seperti gangguan pasokan, perubahan harga, bencana alam, atau perubahan
kebijakan perdagangan. Dengan memiliki banyak pemasok yang berbeda, perusahaan
dapat memastikan bahwa mereka memiliki opsi alternatif jika terjadi masalah dengan
pemasok utama.
b. Fleksibilitas dalam Pengambilan Keputusan: Diversifikasi pemasok memberikan
fleksibilitas dalam membandingkan harga, kualitas, dan layanan yang ditawarkan oleh
pemasok yang berbeda, sehingga perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih
baik berdasarkan kebutuhan dan tujuan mereka.
c. Meningkatkan Kinerja Operasional: Diversifikasi pemasok juga memerlukan
manajemen yang efektif untuk menghadapi tantangan seperti kompleksitas
manajemen, penurunan efisiensi, biaya tambahan, risiko ketergantungan, persyaratan
regulasi, dan perubahan dalam kualitas atau konsistensi

4.2 Fleksibilitas Rantai Pasok


Fleksibilitas rantai pasok pada PT Indofood merupakan aspek penting dalam menjaga
efisiensi dan keberlanjutan perusahaan. Berikut adalah beberapa poin penting yang terkait
dengan fleksibilitas rantai pasok pada PT Indofood:
- Pemilihan Supplier yang Fleksibel
- Penggunaan Informasi Teknologi
- Pengoptimalan Rantai Pasok
- Koordinasi dengan Warehouse
Dengan demikian, fleksibilitas rantai pasok pada PT Indofood merupakan aspek
penting dalam menjaga efisiensi dan keberlanjutan perusahaan. PT Indofood menggunakan
beberapa strategi, seperti memilih supplier yang fleksibel, menggunakan teknologi informasi,
mengoptimal rantai pasok, dan koordinasi dengan warehouse, untuk mencapai tujuan
tersebut. Dengan Adanya kehadiran banyak pemasok memberikan keunggulan adaptasi bagi
PT Indofood, diantaranya :
a. Efisiensi Biaya dan Kualitas Layanan: PT Indofood Sukses Makmur Tbk telah
berfokus pada efisiensi biaya dan peningkatan kualitas layanan kepada konsumen. Hal
ini menunjukkan bahwa perusahaan telah beradaptasi untuk memastikan efisiensi
operasional dan kepuasan konsumen.
b. Pengoptimalan Rantai Pasok: Perusahaan telah mengimplementasikan pengoptimalan
rantai pasok untuk meningkatkan efisiensi biaya dan kualitas layanan kepada
konsumen. Meskipun tidak secara spesifik menyebutkan kehadiran banyak pemasok,
pengoptimalan rantai pasok dapat mencakup strategi bernegosiasi dengan banyak
pemasok untuk memperoleh harga yang kompetitif dan ketersediaan bahan baku yang
berkualitas.
c. Adaptasi terhadap Tantangan Bisnis Digital: PT Indofood Sukses Makmur Tbk juga
telah beradaptasi terhadap tantangan bisnis digital dengan fokus pada efisiensi,
pengoptimalan rantai pasokan, serta peningkatan kapasitas. Hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan telah berusaha untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan
bisnis yang dinamis.

5. Produk Indofood dan Implementasi Strategi


Produk Tepung Terigu : Cakra kembar, kunci biru, segitiga biru

5.1 Analisis rantai pasok produk tepung PT Indofood.


Rantai pasok pada PT Indofood melibatkan beberapa tahap, mulai dari bahan baku
hingga produk akhir yang sampai ke konsumen. Dalam konteks tepung, rantai pasok dapat
mencakup proses pengadaan bahan baku, produksi tepung, distribusi, dan penjualan. Berikut
adalah analisis rantai pasok untuk tepung Indofood:
1. Pengadaan Bahan Baku
Pemasok Tepung:
- Indofood mengambil bahan baku tepung dari berbagai pemasok, seperti produsen
tepung, pabrik tepung, atau pemasok lainnya.
- Analisis risiko mencakup penilaian stabilitas pemasok, kepatuhan terhadap standar
kualitas, dan kontinuitas pengiriman.
2. Produksi Tepung
Proses Produksi:
- Evaluasi efisiensi dan kualitas proses produksi tepung.Hal ini mencakup
pemantauan kapasitas produksi, pengendalian kualitas, dan pengelolaan limbah.
- Optimalisasi proses produksi dapat mencakup penggunaan teknologi modern untuk
meningkatkan efisiensi.
3. Penyimpanan dan Distribusi:
Gudang dan Logistik:
- Menganalisis sistem penyimpanan dan distribusi untuk memastikan ketersediaan
produk tepung secara efisien.
- Penilaian keamanan gudang, manajemen gudang, dan manajemen rantai dingin
sesuai kebutuhan.
4. Kendali Kualitas:
Pengujian dan Jaminan Kualitas:
- Tinjauan praktik pengujian mutu yang dilakukan dalam produksi dan penyimpanan
tepung.
- Menerapkan standar kualitas yang ketat untuk memastikan bahwa produk memenuhi
harapan konsumen.
5. Kerjasama dengan Pihak Ketiga:
Kemitraan dengan Distributor dan Ritel:
- Melibatkan evaluasi hubungan dengan distributor dan toko ritel untuk memastikan
distribusi yang lancar.
- Mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan kolaborasi dan efisiensi dalam rantai
pasok.
6. Keberlanjutan:
Praktik Berkelanjutan:
- Menilai langkah-langkah keberlanjutan yang diimplementasikan dalam rantai pasok.
- Mendorong inovasi dan praktik ramah lingkungan, seperti pengurangan limbah dan
penggunaan energi terbarukan.

5.2 Studi kasus tentang bagaimana negosiasi harga yang efektif mempengaruhi
profitabilitas produk.
● Studi kasus : Indofood Sukses Makmur Tbk, pemilik merek Indomie, ingin
meningkatkan profitabilitas produk Indomie di pasar domestik. Mereka memutuskan
untuk melakukan negosiasi harga dengan distributor besar yang mendistribusikan
produk mereka ke sejumlah besar toko dan supermarket di seluruh negeri.
● Langkah-langkah Negosiasi:
1. Analisis Pasar:
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk melakukan analisis pasar untuk
memahami dinamika persaingan, permintaan konsumen, dan harga saingan di
pasar tepung.
- Mereka mengidentifikasi area di mana mereka bisa meningkatkan harga
tanpa mengurangi daya saing produk tepung mereka.
2. Penentuan Tujuan Negosiasi:
- Tujuan utama adalah meningkatkan profitabilitas produk tanpa merugikan
hubungan dengan distributor.
- Menentukan kisaran harga yang diinginkan dan batasan-batasan dalam
perundingan.
3. Persiapan Data:
- Mereka menyiapkan data yang mendukung argumen mereka, seperti tren
penjualan produk, biaya produksi, dan perbandingan harga dengan produk
sejenis.
4. Pembukaan Negosiasi:
- Pihak PT Indofood Sukses Makmur Tbk memulai negosiasi dengan
membuka percakapan secara positif, menyoroti keberhasilan masa lalu dan
rencana pertumbuhan di masa depan.
5. Argumentasi Strategis:
- Mereka menjelaskan peningkatan kualitas produk, investasi dalam
pemasaran, dan faktor-faktor lain yang membenarkan kenaikan harga.
- Mengeksplorasi opsi kolaboratif seperti program promosi bersama, perluasan
saluran distribusi, atau pemberian insentif bagi distributor yang mencapai
target penjualan tertentu.
6. Fleksibilitas dan Kompromi:
- Membuka ruang untuk negosiasi dengan menunjukkan fleksibilitas dalam
syarat-syarat tertentu atau memberikan imbalan tambahan kepada distributor.
7. Penutup dan Kesepakatan:
- Setelah diskusi intensif, kedua belah pihak mencapai kesepakatan yang
saling menguntungkan.
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengkomunikasikan kenaikan harga
kepada konsumen dengan strategi pemasaran yang cerdas.

6. Tantangan dan Resolusi

6.1 Koordinasi dengan Banyak Pemasok


Koordinasi dengan pemasok berbeda dalam rantai pasokan dapat menjadi tantangan
yang signifikan bagi perusahaan sektor pangan seperti Indofood. Salah satu kendala utama
yang dapat muncul adalah menjaga kualitas produk tetap konstan meskipun terdapat variasi
dalam proses produksi yang dilakukan oleh pemasok yang berbeda. Mengingat perbedaan ini,
upaya signifikan dilakukan untuk memastikan bahwa standar kualitas yang ditetapkan dapat
dipertahankan secara konsisten.

Tantangan lainnya terletak pada jadwal pengiriman pemasok tersebut. Jadwal yang
tidak selaras dapat menimbulkan kerumitan dalam perencanaan produksi dan distribusi,
sehingga memerlukan upaya koordinasi yang intensif. Untuk menghadapi tantangan ini,
Indofood telah mengambil langkah-langkah termasuk menerapkan standar kualitas yang
berlaku secara universal untuk semua pemasok. Langkah ini tidak hanya menjamin
konsistensi produk, namun juga berkontribusi untuk mengurangi risiko ketidakcocokan dalam
rantai pasokan.

Selain itu, untuk mengatasi hambatan koordinasi, digunakan sistem manajemen rantai
terintegrasi. Melalui platform ini, bisnis dapat melacak dan lebih efisien inventaris, pesanan,
dan pengiriman dari berbagai pemasok. Kontrak yang jelas dengan masing-masing pemasok,
yang mencakup pengiriman yang diharapkan dan standar kualitas juga memberikan dasar
untuk meminimalkan ambiguitas dan meningkatkan rantai pasokan secara keseluruhan.
Dengan pendekatan holistik ini, Indofood berkomitmen untuk melakukan optimalisasi dengan
banyak pemasok, menjamin kelangsungan operasional dan keunggulan produk.

6.2 Pengelolaan Risiko


A. Risiko Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management)

Sebelum terjadinya pandemi Covid-19, masih terdapat kendala harga bahan baku
sehingga menyebabkan perusahaan terus menaikkan harga barang. Dan terdapat kendala
mengenai ketersediaan bahan baku atau raw material di gudang persediaan. Pada masa
pandemi Covid-19, terjadi lockdown yang mengakibatkan terbatasnya proses impor pasokan
bahan baku dari luar negeri. Pasca pandemi Covid-19, terdapat masa transisi normal dalam
kegiatan logistik, yang berpotensi menyebabkan perubahan anggaran biaya proses penerapan
manajemen rantai pasok.

● Strategi Risiko Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management)

Pembentukan sistem manajemen rantai pasokan dalam suatu perusahaan sangat


diperlukan bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, contohnya adalah Indofood
yang telah menggunakan berbagai jenis teknologi secara paralel pada perkembangan yang
sebelumnya menerapkan konsep rantai tradisional kini digantikan dengan konsep penerapan
otomasi modern. Pada masa pandemi, perusahaan dapat menghitung risiko kerugian pada
rantai pasok dengan menggunakan Big Metode ini juga merupakan sistem yang
mengkoordinasikan aktivitas, sumber daya manusia, dan sumber daya lainnya yang
menghubungkannya dalam suatu produk dalam bentuk fisik atau virtual pemasok ke
pelanggan.

Big data ini juga dapat digunakan secara terus menerus untuk proyeksi keberlanjutan
rantai pasok di masa depan. Karena peningkatan permintaan selama pandemi, mengalami
masalah produksi. Untuk aliran bahan baku dengan metode sering kali mengalami kendala
dalam pencatatan data barang masuk dan barang keluar, sehingga dapat mengakibatkan
kendala komunikasi akibat kesalahan data. Berdasarkan permasalahan tersebut, perusahaan
dapat merancang aplikasi manajemen rantai pasokan elektronik yang meningkatkan efisiensi
manajemen rantai di PT. Indofood CBP Sukses Makmur TBK.

B. Risiko MRP & ERP System

Masalah dengan sistem MRP dan ERP sebelum Covid-19. Karena ERP digunakan di
semua tingkat divisi perusahaan dan di area kerja yang berbeda, terdapat risiko masalah
gangguan jaringan server di ERP yang digunakan. Hal itu dikarenakan kondisi kekuatan
jaringan di berbagai wilayah kualitasnya berbeda-beda. Selama pandemi Covid-19, pandemi
dan peraturan pembatasan sosial berpotensi mengakibatkan peningkatan jumlah staf untuk
tim TI di lokasi, misalnya karena WFH yang mendorong pembatasan aktivitas online resolusi
langsung. Pasca pandemi Covid-19, dengan tingkat operasional skala besar seperti ICBP,
kapasitas server data yang digunakan berpotensi kelebihan beban hingga berapapun yang
mengharuskan pelaku usaha meningkatkan biaya pemeliharaan dan penambahan kapasitas
biaya sehingga ERP dapat beroperasi secara efisien. dan efisien.

● Strategi Risiko MRP & ERP System

Menghadapi permintaan pelanggan yang kuat, ICBP dapat memastikan distribusi


karena telah menerapkan ERP dan merencanakan persediaan yang cukup untuk memenuhi
pasar yang berkembang. Karena konsumen tidak datang hanya dari Indonesia, menjamin
kelancaran dari tahapan pembuatan produk hingga pendistribusiannya. Didukung oleh sistem
ERP, ICBP dapat dengan mudah menjangkau kelompok-kelompok di berbagai wilayah
karena ICBP memiliki distribusi kelompok yang merupakan aset strategis dan bagian dari
operasional mereka. Jaringan grup distribusi ICBP sangat luas sehingga produk-produk ICBP
dapat dipastikan tersedia tidak hanya di Indonesia, namun juga memasarkannya ke luar
negeri.

ICBP dikenal sebagai perusahaan yang paling defensif karena mampu bertahan dan
tidak terkena dampak negatif dari pandemi COVID-19. Operasional ICBP berjalan dengan
baik dengan didukung oleh pertumbuhan penjualan. Hal itu dikarenakan ICBP terus membuat
strategi pemasaran melalui iklan media digital dan meluncurkan beberapa merek tepung yang
baru. Dengan meluncurkan berbagai jenis tepung, ICBP terus memproduksi produknya
dengan cepat dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Mulai dari tahap produksi hingga
tahap distribusi , ICBP menjalankan aktivitasnya dengan baik, didukung oleh sistem ERP.
Dalam bidang distribusi ICBP sangat berperan karena ICBP mempunyai 1.100 stock point di
seluruh Indonesia yang menempati lokasi seperti retail modern maupun tradisional yang
mempunyai kepadatan. Oleh karena itu, grup distribusi ICBP menggunakan ERP untuk
memperoleh informasi pasar dengan cepat, mendistribusikan produk dan menginformasikan
perusahaan pusat tentang perkembangan pasar terkini. Selain itu, berkat jaringan distribusi
yang luas , dengan sistem ERP ICBP memungkinkan produknya didistribusikan dalam waktu
sesingkat mungkin ke konsumen di wilayah tersebut.
Kesimpulan

Strategi "Negotiating with Many Suppliers" memiliki implikasi yang signifikan pada
pertumbuhan dan ketahanan Indofood di pasar yang kompetitif. Bernegosiasi dengan banyak
pemasok memungkinkan Indofood mendapatkan sumber daya dan bahan mentah yang
diperlukan untuk makanan. Hal ini memberikan ketahanan terhadap fluktuasi harga dan
ketersediaan bahan baku , yang dapat mempengaruhi operasional suatu perusahaan. Memiliki
banyak pemasok memberikan Indofood sarana yang diperlukan untuk menyesuaikan
operasinya dengan perubahan kondisi pasar dan kebijakan pemasok. Hal ini meningkatkan
fleksibilitas perusahaan dalam menghadapi tantangan dan peluang yang mungkin timbul.

Melalui negosiasi dengan banyak pemasok, Indofood menjamin kepatuhan terhadap


standar kualitas dan produk. Dengan adanya pilihan pemasok, perusahaan dapat lebih selektif
dalam memilih mitra yang mematuhi standar tertinggi, sehingga memitigasi risiko terkait
kualitas produk. Strategi ini berkontribusi pada manajemen risiko pasokan, khususnya ketika
gangguan terjadi pada rantai pasokan. Dengan memiliki pemasok alternatif, Indofood dapat
secara efektif merespons perubahan kondisi eksternal yang dapat mempengaruhi pasokan
bahan baku. Memiliki banyak pilihan pemasok memberikan kekuatan tawar Indofood dalam
bernegosiasi. Hal ini dapat menghasilkan transaksi yang lebih menguntungkan, harga yang
lebih baik, dan syarat pembayaran yang pada gilirannya dapat meningkatkan profitabilitas
bisnis.
Daftar Pustaka

Nisa, FZ, Wati, SFA, Rahmadani, A, & ... (2023). STUDI LITERATUR: STRATEGI
DAN TANTANGAN DALAM PENERAPAN SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT. … dan Sistem Informasi, sitasi.upnjatim.ac.id,
https://www.researchgate.net/publication/371984461_MANAJEMEN_RANTAI_PAS
OK

Karimah, ZN, Rahmah, AF, & Kennedi, ES (2023). ANALISIS MANAJEMEN


OPERASIONAL PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK (ICBP). Makro:
Jurnal Manajemen …, 36.88.105.228,

Ang, Henry (2014). MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DAN


PERANCANGAN APLIKASI E-SCM PADA PT INDOFOOD SUKSES
MAKMUR TBK BOGASARI FLOUR MILLS DIVISION. Journal The
WINNERS, Vol. 15

Awaliya, E, Suhendri, N, Goharwin, TPS, & ... (2023). Analisis Risiko Bisnis Dari Pt.
Indofood Sukses Makmur Dalam Memasuki Pasar Internasional. Jurnal Mirai
…,journal.stieamkop.ac.id,

Anda mungkin juga menyukai