Anda di halaman 1dari 5

AKTUALISASI MEMANUSIAKAN MANUSIA

DALAM BERKEHIDUPAN

Oleh :

Nama : Wa Ode Febry Nur Aisyah Nunsyah


AKTUALISASI MEMANUSIAKAN MANUSIA DALAM
BERKEHIDUPAN

1. Pendahuluan
Manusia merupakan salah satu makhluk yang menghuni bumi ini.
Dalam diri manusia terdapat rasa yang serakah, dengki, atau kejam tetapi
di dalam diri manusia juga terdapat hal-hal positif lain yang berupaya agar
kebahagiaan dapat dirasakan oleh orang lain. Dalam berkehidupan tidak
bisa kita pungkiri bahwa ada konflik kepentingan antara sesama manusia.
Tetapi sebagai makhluk sosial dan sebagai sesama manusia kita harus
saling membantu, berupaya agar ada penegakan keadilan ataupun
kesetaraan sebagai sesama manusia. Banyak kita saksikan dalam lembar
sejarah atau dalam masa kontemporer bahwa masih banyak masalah terkait
penegakan atau upaya memanusiakan manusia dalam upaya pengkajian
pemanusiaan manusia, diperlukan kajian yang filosofis dalam Pendidikan
yang komprehensif.

Upaya dalam memanusiakan manusia merupakan usaha yang tidak


berkesudahan. Banyaknya kezaliman atau karena sudut pandang yang
sempit atau bahkan sudut pandang yang mengatasnamakan agama atau
Nabi menyebabkan upaya memanusiakan manusia masih menjadi PR
dalam berkehidupan. .konsep memanusiakan manuisa merupakan sikap
berpegang pada nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan nilai tali persaudaraan.
Terkadang sikap arogan sering membuat orang lebih suka menyalahkan
siapa pun yang tidak sama dengan dirinya, dan tidak mampu melakukan
intropeksi.

2. Pembahasan
a. Kemanusiaan
Kemanusiaan merupakan suatu sikap yang universal yang ada dalam
diri manusia di dunia yang dapat melindungi dan memperlakukan
manusia sesuai dengan hakikat manusia yang bersifat manusiawi.
Kemanusiawian manusia harus diupayakan melalui proses pendidikan.
Melalui Pendidikan ada upaya untuk membangun manusia yang tidak
saja dalam pandangan hominisasi melainkan juga humanisasi.
Homanisasi merupakan prroses pemanusiaan pada umumnya. Dimana
manusia bebeda dengan binatang atau tumbuhan. Sedangkan
humanisasi adalah proses lanjutan setelah adanya homonisasi. Melalui
proses humanisasi ini manusia mampu mecapai perkembangan lebih
lanjut, melakukan aktuaiasi iri dalam suatu laju budaya serta ilmu
pengetahuan. Dalam pandangan yang paling dasar Pendidikan
didefinisikan sebagai proses memanusiakan manusia dalam artian
manusia yang didudukan sebagai makhluk hidup dengan segala
keunikannya serta tidak mereduksinya menjadi suatu objek yang tidak
memiliki diri. Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan
manusia yang berbudaya.
b. Masalah dalam Humanisasi
Dalam berkehidupan selalu kita temukan masalah-masalah dalam hal
memperlakukan atau membentuk manusia. Masalah moral yang saat
ini masih morat marit dapat kita saksikan setiap hari melalui berita-
berita yang ada. Pembunuhan, pembuangan bayi, penelantaran orang
tua atau anak, penyiksaan, sampai kelakuan korupsi para pejabat yang
tentunya hanya ingin mengisi kantong sendiri dan membiarkan rakyat
kelaparan, dan masih banyak lagi. Memanusiakan manusia adalah hal
yang tidak ada habis habisnya untuk di angkat dan tentunya kita harus
berupaya untuk hal tersebut.
c. Pendidikan sebagai Aktualisasi Humanisasi
Manusia lahir tidak sekaligus menjadi manusiawi, maka
kemanusiawian harus diupayakan melalui pendidkan. Saat ini,
Pendidikan harus diupayakan dalam hal pembentukan karakter
manusia dan tidak saja berfokus pada persiapan tenaga kerja dimana
anak-anak SMK ataupun sampai bangku kuliah di diktekan untuk
berebut masuk pasar tenaga kerja. Diharapkan Pendidikan dapat
mengentaskan manusia dari karakter yang tidak baik agar memiliki
pemahaman yang mendalam dan dapat mengaktualisasikan diri sebagai
manusia. Saat berbicara tentang manusia tentulah merupakan
pembahasan yang cukup Panjang, dimana realitas situasi eksistensial
manusia yang berbeda dengan makhluk lain seperti hewan atau
tumbuhan. Sehingga pehamanan tentang konsep manusia merupakan
hal penting dalam Pendidikan. Setiap diri dari manusia perlu untuk
menggali dan memperoleh pandangan yang memadai tentang hakikat
dirinya untuk mencapai kejelasan tentang dirinya sendiri.
Menurut Hederson, Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan
dan perkembangan, sebagia hasil interaksi individu dengan lingkungan
sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak
manusia lahir. Pendidikan secara langsung berkaitan dengan nilai.
Sehingga berdasarkan nilai tersebut, Pendidikan dapat menentukan
tujuan, motivasi, kurikulum, metode belajar, dan sebagainya.
Pendidikan terlebih dahulu harus menentukan nilai mana yang akan
dianut sebelum menentukan kegiatannya. Sehingga nilai terletak dalam
sebuah tujuan. Dalam upaya memanusiakan manusia melalui
Pendidikan, adanya transformasi nilai-nilai dimana nilai yang
ditransformasikan dalam rangka mempertahankan, mengembangkan,
hingga perubahan kebudayaan yang dimiliki masyarakat. Maka
disinlah Pendidikan akan berlangsung dalam kehidupan orang tersebut.
3. Kesimpulan
Manusia merupakan makhluk yang paling kompleks, karena manusia
dapat menjadikan dirinya sekaligus subjek dan objek. Dalam
berkehidupan, manusia melewati proses pemanuswian dirinya, kelahiran
menjadi langkah awalnya dalam proses mengenali dunia. Maka dalam
proses menuju kemanusiawian manusia mereka perlu sebuah Pendidikan.
Pendidikan diharapkan tidak saja berfokus untuk mencetak tenaga kerja
demi keperluan kaum kapitalis tetapi Pendidikan diharapkan dapat
membentuk diri mansuai dengan moralnya sehingga tidak saja berfokus
pada kemampuan untuk bekerja tetapi paham akan nilai-nilai dalam
berrkehidupan.
DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah. 2019. Membela Islam dengan Cinta. Jakarta : Elex Media


Komputindo.

Abdul Aziz, Asep Rifqi. 2016. Konsep Hominisasi dan Humanisasi menurut
Driyarkara. Jurnal Pemikir Islam dan Filsafat. Vol. XIII No. 1.

Fadli, Rizky Very.2020. Tinjauan Filafat Humanisme : Studi Pemikiran


Paulo Freire Dalam Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. Vol. 9 No.
2.

Purwosaputro, Supriyono dan Agus Sutono. 2021. Filsafat Manusia sebagai


Landasan Pendidikan Humanisasi. Jurnal Ilmiah Civis. Vol. X No. 1.

Sadulloh, Uyoh. 2018. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai