Anda di halaman 1dari 11

SELAMAT SIANG

SEJARAH MUTU
Nama : Parulian Malau
NPM : 188130099

MATA KULIAH TEKNIK KENDALI MUTU


PENGERTIAN MUTU

 Triguno (1997 : 76) menyatakan bahwa kualitas adalah suatu standart yang harus dicapai oleh
seseorang atau sekelompok atau lembaga atau organisasi mengenai kualitas sumber daya
manusia, kualitas cara kerja, proses dah hasil kerja atau produk yang berupa barang dan jasa.
 Goetsch dan Davis (dalam Tjiptono, 1995 : 51) mendefinisikan kualitas sebagai: ”Suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan”
 Sedangkan menurut Mitra Kualitas didefinisikan sebagai kesesuaian dengan spesifikasi dan
cocok digunakan dilihat dari sudut pandang dimensi kualitas. Adapun dimensi kualitas itu
meliputi performansi (performance), keistimewaan produk (features), kehandalan (reliability),
kesesuaian (conformance), keawetan (durability), kegunaan (serviceability), estetika (aesthetics),
dan kualitas yang dipersepsikan (perceived quality).
SEJARAH MUTU

Mutu atau kualitas telah dikenal sejak empat ribu tahun yang lalu, ketika bangsa Mesir Kuno
mengukur dimensi batu-batu yang digunakan untuk membangun piramida.

Pada mulanya mutu produk ditentukan oleh produsen. Pada perkembangan selanjutnya, mutu
produk ditentukan oleh pembeli, dan produsen mengetahuinya bahwa produk itu bermutu bagus
yang memang dapat dijual, karena produk tersebut dibutuhkan oleh pembeli dan bukan menjual
produk yang dapat diproduksi.
Namun seiring dengan perkembangan zaman dan revolusi industri, fungsi kualitas kemudian
berkembang hingga melalui beberapa tahap sebagai berikut:

1. Era Tanpa Mutu


Era ini dimulai sebelum abad ke-18, tepatnya sebelum tahun 1920, Pada era ini belum ada
persaingan, karena produsen yang memberikan layanan belum banyak. Masyarakat tidak punya
pilihan, mereka tidak bisa menuntut untuk mendapatkan mutu pelayanan yang lebih baik. Pada
masa ini kualitas belum menjadi penilaian, yang penting kebutuhan utama dari suatu bentuk
pelayanan sudah terpenuhi.
2. Era Inspeksi
Ellias Whitney memperkenalkan pengendalian mutu pada awal abad 19 , dalam bentuk
pengecekan barang yang akan dikirim kepelanggan dengan cara memisahkan barang cacat agar
konsumen merasa puas. Pendekatan ini disebut sebagai pengendalian mutu tradisional.
Pada zaman ini, mutu hanya melekat pada produk akhir. Dengan kata lain, masalah mutu
hanya berkaitan dengan produk yang rusak atau cacat. Zaman ini berlangsung di negara Barat
sekitar tahun 1800-an, dimana produsen mulai mendapatkan pesaing dan produksi yang
digunakan adalah produksi massal. Pemilihan terhadap produk akhir dilakukan dengan
melakukan inspeksi
3. Era Pengendalian Mutu (Quality Control)
Era ini dimulai pada tahun 1930 yang diperkenalkan oleh Walter A. Shewart. Jika pada zaman
inspeksi terjadi penyimpangan atribut produk yang dihasilkan dari atribut standar (terjadi cacat ),
departemen tersebut tidak dapat mendeteksi apakah penyimpangan tersebut disebabkan karena
kesalahan pada produksi atau hanya karena kebetulan. Dengan demikian, informasi yang diperoleh
tidak dapat digunakan untuk melakukan perbaikan terhadap produksi untuk mencegah hal serupa.
Tetapi pada statistical quality control, departemen inspeksi dilengkapi dengan alat dan metode
statistic dalam mendeteksi adanya penyimpangan yang terjadi dalam produk yang dihasilkan selama
proses produksi. Data penyimpangan tersebut dapat diberitahukan kepada departemen produksi
sebagai dasar diadakannya perbaikan terhadap proses dan system yang digunakan untuk mengolah
produk
4. Era Pemastian Mutu (Quality Assurance)
Di era ini, konsep mutu mengalami perluasan. Jika dulu hanya terbatas pada tahap produksi
kini mulai merambah ke tahap desain dan koordinasi dengan departemen jasa ( seperti bengkel,
energy, perencanaan dan pengendalian produksi, serta pergudangan ). Keterlibatan manajemen
dalam penanganan mutu produk mulai disadari pentingnya karena keterlibatan pemasok dalam
penentuan mutu produk memerlukan koordinasi dan kebijakan manajemen. Pada zaman ini mulai
diperkenalkan konsep mengenai biaya mutu, yaitu pengeluaran akan dapat dikurangi jika
manajemen meningkatkan aktifitas pencegahan yang merupakan hal yang lebih penting daripada
upaya perbaikan mutu atas penyimpangan yang sudah terlanjur terjadi.
5. Era Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management)

Dalam perkembangan manajemen mutu, ternyata bukan hanya fungsi produksi yang mempengaruhi
kepuasan pelanggan terhadap mutu. Dalam hal ini, tanggung jawab terhadap mutu tidak cukup hanya
dibebankan kepada suatu bagian tertentu, tetapi sudah menjadi tanggung jawab seluruh individu di
perusahaan. Pola inilah yang kemudian disebut Total Quality Management.
SEJARAH PENGENDALIAN MUTU DI
INDONESIA
Pada awalnya Indonesia membentuk Quality Control Club yang kegiatannya dimulai pada bulan
Juni 1984. Mengingat minat masyarakat yang semakin besar terhadap masalah pengendalian mutu,
kegiatan QC Club perlu diperluas dan wadahnya diperbesar. Maka pada tanggal 1 Maret 1985 didirikan
Perhimpunan Manajemen Mutu Indonesia (Indonesian Quality Management Association) yang berpusat
di Jakarta. PMMI merupakan suatu wadah yang bersifat nasional dan bertujuan mengembangkan konsep
TQM (Total Quality Management) atau Pengendalian Mutu Terpadu sesuai dengan kondisi dan nilai-nilai
budaya bangsa Indonesia. Pada tanggal 29 April 1985 organisasi PMMI dikukuhkan oleh Bapak Menaker
Sudomo dan Bapak Menperin Ir. Hartarto dalam suatu upacara yang dihadiri oleh seluruh pengurus dan
sekitar 100 anggota PMMI.
Namun sangat disayangkan PMMI bukanlah organisasi pertama yang menggerakkan TQM di
Indonesia. Ada sebuah perusahaan yang telah menggerakkan terlebih dahulu. Astra merupakan
perusahaan pertama di Indonesia yang secara serius menggarap TQM dan menjadikannya sistem
manajemen yang berlaku lintas Group. Komitmen dan dukungan yang kuat dari manajemen Astra pada
awal 80an muncul karena adanya paradigma bahwa Astra yang bertumbuh besar memerlukan suatu sitem
manajemen yang dapat menyatukan ’bahasa’ seluruh Astra, cocok dengan budaya Indonesia, dan dapat
membawa Astra kepada visinya. Berikut uraian singkat tentang sejarah pertumbuhkembangan TQM di
Astra:
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

SELAMAT SIANG

Anda mungkin juga menyukai