Login
Kesehatan
Kista merupakan kantung cairan abnormal yang bisa terbentuk di bagian tubuh manapun, termasuk
tulang, organ, dan jaringan lunak, serta dapat dialami oleh orang di usia berapapun. Bahaya penyakit
kista dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, bahkan keracunan darah.
Terdapat beberapa jenis kista, kebanyakan kista tidak berbahaya (jinak) atau non-kanker. Kendati
demikian, Anda harus waspada terhadap bahaya penyakit kista yang umumnya terjadi ketika kista jinak
tidak segera ditangani. Adapun beberapa jenis kista yang umum ditemukan antara lain kista ovarium,
kista ginjal, kista ganglion, kista epidermoid, kista dermoid, kista payudara, kista pilonidal, dan kista
chalazia yang terjadi di kelopak mata. Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terbentuknya kista
seperti infeksi, kelainan genetik, peradangan kronis, penyumbatan saluran tubuh, tumor, kelainan dalam
perkembangan embrio, kelainan pada sel tubuh, cedera, serta penyebab lainnya tergantung jenis kista
yang muncul.
Kista bisa muncul sebagai benjolan pada kulit atau tumbuh di dalam organ tubuh. Anda mungkin tidak
merasakannya, namun kista bisa menimbulkan beberapa gejala yang berhubungan dengan organ tempat
mereka tumbuh. Misalnya, kista ovarium dapat menyebabkan gangguan hormon, dan kista pada
penyakit ginjal polikistik dapat memengaruhi fungsi ginjal. Kista biasanya tumbuh perlahan dan memiliki
permukaan yang halus. Ukuran kista bisa kecil atau sangat besar. Kebanyakan kista tidak terasa sakit dan
menimbulkan masalah, kecuali kista yang terinfeksi, kista dengan ukuran besar, kista yang menekan saraf
atau pembuluh darah, serta kista yang tumbuh di daerah sensitif dan memengaruhi fungsi organ tubuh.
Penting bagi Anda mewaspadai bahaya penyakit kista. Pasalnya, kista jinak yang tidak segera ditangani
dapat menimbulkan komplikasi serius yang dapat merugikan kesehatan Anda. Seperti pada kista
ovarium, kendati kebanyakan bersifat jinak, namun beberapa kasus ditemukan bersifat ganas atau bisa
berkembang menjadi kanker. Selain itu, kista ovarium juga dapat menyebabkan beberapa komplikasi,
yaitu:
Torsi ovarium. Kista yang menjadi besar bisa menyebabkan ovarium bergerak keluar dari posisi
normalnya di panggul. Hal ini meningkatkan kemungkinan terjadinya nyeri pada ovarium Anda, yang
disebut torsi ovarium.
Kista Pecah. Kista yang pecah dapat menyebabkan rasa sakit yang parah dan menyebabkan
pendarahan internal. Semakin besar ukuran kista maka risiko pecah akan semakin tinggi.
Kista ovarium yang dihasilkan oleh kondisi sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat memicu gangguan
hormon, sulit hamil, atau bahkan infertilitas (kemandulan). PCOS yang tidak segera ditangani juga dapat
menyebabkan diabetes dan penyakit jantung.
Bahaya penyakit kista juga dapat terjadi pada jenis kista epidermoid. Jika tidak segera ditangani, kista
epidermoid dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
Peradangan.
Ketidaknyamanan pada alat kelamin, baik saat berhubungan intim atau saat buang air kecil.
Kanker kulit.
Begitu pula pada kista ginjal, yang bisa menyebabkan komplikasi berupa:
Kista yang terinfeksi dan menyebabkan demam dan nyeri di sekitar ginjal.
Kista pecah yang dapat memicu sakit parah pada punggung dan bagian tubuh lainnya.
Kista dapat tumbuh di bagian tubuh manapun. Pada saat bentuk dan ukuran kista masih kecil atau belum
mengalami komplikasi, pada umumnya kista merupakan kondisi yang jinak dan bisa tidak bergejala.
Tetapi jangan memecahkan atau mengeluarkan isi kista karena luka pada kista dapat membuat kista
terinfeksi.
Pada kista pilonidal, apabila terdapat keluhan nyeri pada bokong atau punggung bawah, demam,
terdapat pembengkakan yang teraba panas, merah dan bernanah, kaki terasa kesemutan, terdapat
kelemahan pada kaki, terdapat gangguan fungsi berkemih atau BAB, maka harus segera ditangani karena
menandakan bahwa kista telah terinfeksi atau mengalami peradangan.
Apakah semua kista perlu dioperasi? Tidak, hanya kista yang menimbulkan gangguan berat atau
berpotensi membahayakan tubuh yang perlu ditangani dengan operasi. Pertimbangan untuk
mengangkat kista bergantung juga dari tipe dan ukuran kista, lokasi tumbuhnya kista pada tubuh, dan
apakah kista terinfeksi atau tidak. Untuk menentukan apakah kista perlu dioperasi atau tidak anda perlu
berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
seperti pemeriksaan darah lengkap, USG, CT-scan atau MRI untuk melihat ukuran kista. Jika diperlukan,
dapat dilakukan biopsi untuk menentukan apakah kista jinak atau ganas.
Kista dapat merupakan tanda adanya keganasan atau kanker. Selain itu, Anda juga harus waspada
terhadap komplikasi lain yang dapat disebabkan oleh kista. Oleh karenanya, Anda disarankan untuk
berkonsultasi ke dokter guna mendapat penanganan lebih lanjut, terlebih jika kista menjadi terasa sakit
dan merah, cepat membesar, menimbulkan gangguan fungsi organ seperti gangguan fungsi ginjal atau
infertilitas. Hal-hal tersebut bisa menjadi pertanda kista telah pecah dan terinfeksi infeksi, atau telah
membahayakan kondisi tubuh. Gejala lain seperti demam, nyeri berat, berat badan menurun drastis
tanpa sebab yang jelas, terdapat pembengkakan kelenjar getah bening, kista muncul di beberapa bagian
atau organ tubuh adalah kondisi yang juga perlu mendapat pemeriksaan dan penanganan oleh dokter.
Artikel Terkait
Dokter Terkait
Dokter Onkologi
Dokter Kandungan
Dokter Onkologi
Diskusi Terkait
Tanya Dokter
By celine98
Dijawab oleh Dokter
Siang dok, saya memiliki benjolan di daun telinga dekat lubang telinga seperti berisi cairan. Sehari yg
lalu benjolan trsbt dsaat di pegang ...
By Riyansyah Putra
Selamat malam dok, saya ingin bertanya. Wajah saya tepatnya dibawah mata tulang pipi terdapat kulit
yg mengkerut dan itu keras seperti kulit ...
Lebih Lanjut
Tentang Kami