Anda di halaman 1dari 6

MODUL PELATIHAN MANAJEMEN BANGSAL

EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

I. DISKRIPSI SINGKAT
Perawat dalam tugas sehari-harinya, tidak hanya memberikan asuhan keperawatan
secara holistik kepada klien karena perawat professional dapat memeliki peran yang
multi peran. Peran perawat diantaranya sebagai pemberi asuhan keperawatan, pendidik
(edukator), advokasi, dan masih banyak lagi. Dalam hal pemberian edukasi pasien
tentang kesehatan tentunya, seorang perawat dapat memberikan edukasi kepada
pasien, individual ataupun kepada kelompok perorangan tertentu. Perawat memberikan
edukasi dalam rangka pelayanan kesehatan dengan berbagai tujuan dan manfaat.

Pendidikan atau edukasi adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan
dating (UU RI No 2 Th. 1989). Sedangkan pendidikan kesehatan merupakan suatu
usaha atau kegiatan untuk membantu individu, keluarga dan masyarakat dalam
meningkatkan kemampuannya untuk mencapai kesehatan secara optimal (Rochadi,
2011). Pada dasarnya, pendidikan kesehatan bertujuan untuk mengubah perilaku
individu, keluarga dan masyarakat yang merupakan cara berfikir, bersikap, dan berbuat
dengan tujuan membantu pengobatan, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan promosi
hidup sehat (Rochadi, 2011). Secara umum tujuan pendidikan kesehatan adalah
mengubah perilaku individu dan masyarakat di bidang kesehatam, serta tercapainya
perubahan perilaku individu, keluarga, dan masyarakat dalam memelihara perilaku sehat
serta berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam keberhasilan pendidikan dalam
pelayanan kesehatan, antara lain tingkat pendidikan, tingkat social eknomi, adat istiadat,
kepercayaan masyarakat, dan ketersediaan waktu dari masyarakat (Potter&Perry,
2009). Pendidikan dalam pelayanan kesehatan mengacu juga pada edukasi pada klien.
Klien semakin menyadari kesehatan dan ingin dilibatkan dalam pemeliharaan
kesehatan. Perawat atau tim kesehatan harus memeberikan edukasi kesehatan pada
tempat yang nyaman dan dikenal oleh klien (Potter&Perry, 2009). Sedangkan tempat
penyelenggaraan pendidikan kesehatan dapat dilakuakan di isntitusi pelayanan antara
alain puskesmas, Rumah Sakit, Klinik, Sekolah ataupun pada masayarakat berupa
keluarga binaan (Rocahdi, 2011).

Perawat bertanggung jawab memberikan informasi yang dibutuhkan klien dan


keluarganya karena mereka berhak mendapatkan informasi tentang pelayanan yang
akan diterima, menerima informasi tentang pelayanan yang akan diterima, menerima
informasi tentang pelayanan dalam bahasa yang mereka inginkan, dan mengharapkan
bahwa mereka akan didengar dan diperlakukan dengan hormat (Potter&Perry, 2009).

II. Tujuan Pembelajaran


A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) :
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memberikan edukasi kesehatan
bagipasiendankeluarga di rawatinap, rawatjalan,
danrawatdaruratsesuaiprosedurdankewenangan serta standar.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) :


Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu :
1. Menjelaskan pengertian edukasi pasien
2. Menjelaskan tujuan edukasi
3. Dasar hukum
4. Regulasi terkait edukasi
5. Konsep edukasi
6. Menjelaskan prinsip edukasi
7. Kualifikasi edukator
8. Metode & media edukasi

C. Pokok bahasan
Pokok bahasan 1. Menjelaskan pengertian edukasi pasien dan keluarga
Pokok bahasan 2. Menjelaskantujuan edukasi pasien dan keluarga
Pokok bahasan3.Dasar hukum melakukan edukasi
Pokok bahasan 4. Regulasi edukasi pasien dan keluarga
Pokok bahasan 5. Konsep edukasi pasien dan keluarga
Pokok bahasan 6. Prinsip edukasi pasien dan keluarga
Pokok bahasan 7. Kualifikasi edukator
Pokok bahasan 8. Metode dan media edukasi

D. Metoda
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Diskusi

E. Media dan Alat bantu


a. Komputer
b. LCD
c. Mic dan soundsystem

F. LANGKAH –LANGKAH PEMBELAJARAN

PROSES PEMBELAJARAN
NO WAKTU METODE MEDIA
Kegiatan Fasilitator Kegiatan Peserta
1 10 menit Memperkenalkan diri, - Mendengarkan - Ceramah Kompute
Pengkon kemudian fasilitator - TJ r
disian menyampaikan tujuan LCD
pembelajaran serta Flip chart
waktu yang tersedia
untuk materi ini.
1. Menggali pendapat TJ
peserta mengenai
modul/ materi yang
diperlukan dalam
pelatihan.
2. Peserta diberi - Menanggapi dengan
kesempatan untuk menyampaikan
menyampaikan pendapat
pendapat,
pengetahuan dan
pengalamannya - Mengajukan
mengenai edukasi pertanyaan
pasien dan - Sharing pengalaman
keluarga dengan peserta lain
3. Memandu peserta
untuk menanggapi
sehingga terjadi
interaksi yang
dinamis antara
fasilitator dengan
peserta dan
peserta dengan
peserta.
2 25 Menit 1. Fasilitator - Menanggapi dengan - TJ
Penyam menggali menyampaikan - Diskusi
paian pendapat/pemaha pendapat - Cerama
Materi man peserta h
mengenai - Studi
pengertian edukasi kasus
pasien.
2. Fasilitator memberi
kesempatan pada - Mengajukan
peserta untuk pertanyaan
saling berbagi - Sharing pengalaman
pengalaman dengan peserta lain
dengan peserta
lainnya.
3. Fasilitator
menyampaikan
penjelasan - Mendengarkan
mengenai; Fasilitator
pengertian edukasi - Mencatat materi atau
pasien dan hal penting yang
keluarga, tujuan disampaikan
edukasi, latar fasilitator
belakang, dasar
hukum, regulasi
terkait edukasi,
materi edukasi, - Mengajukan
prinsip-prinsip pertanyaan terkait
edakasi, kualifikasi materi yang belum
edukator dan dipahami.
metode & media
edukasi
4. Fasilitator
memberikan
kesempatan pada
peserta untuk
melakukan tanya
jawab.
3 10 Menit 1. Fasilitator - Menjelaskan ulang - TJ
Rangku melakukan sesuai pertanyaan - Diskusi
man dan evaluasi untuk yang diajukan - Cerama
Kesimpul mengetahui fasilitator. h
an penyerapan
peserta terhadap
materi yang
disampaikan dan
pencapaian tujuan
pembelajaran.
2. Fasilitator - Mencatat poin-poin
merangkum poin- penting
poin penting dari
materi yang
disampaikan.
3. Fasilitator
membuat
kesimpulan.

G. URAIAN MATERI
1. Pengertian Edukasi

Edukasi adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang


melalui teknik praktik belajar atau instruksi, dengan tujuan untuk mengingat
faktaatau kondisi nyata, dengan cara memberi dorongan terhadap
pengarahan diri (selfdirection), aktif memberikan informasi-informasi atau ide
baru (Craven danHirnle, 1996 dalam Suliha, 2002). Edukasi merupakan
serangkaian upaya yangditujukan untuk mempengaruhi orang lain, mulai dari
individu, kelompok,keluarga dan masyarakat agar terlaksananya perilaku
hidup sehat (Setiawati,2008).

Definisi di atas menunjukkan bahwa edukasi adalah suatu proses


perubahan perilaku secara terencana pada diri individu, kelompok, atau
masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat.
Edukasi merupakan proses belajar dari tidak tahu tentang nilai kesehatan
menjaditahu dan dari tidak mampu mengatasi kesehatan sendiri menjadi
mandiri (Suliha,2002).

Dalam keperawatan, edukasi merupakan satu bentuk intervensi


keperawatan yang mandiri untuk membantu klien baik individu, kelompok,
maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui
kegiatanpembelajaran, yang didalamnya perawat berperan sebagai perawat
pendidik.

Pelaksanaan edukasi dalam keperawatan merupakan kegiatan pembelajaran


dengan langkah-langkah sebagai berikut: pengkajian kebutuhan belajar klien,
penegakan diagnosa keperawatan, perencanaan edukasi, implementasi
edukasi,evaluasi edukasi, dan dokumentasi edukasi (Suliha, 2002).

2. Tujuan Edukasi
Menurut Notoatmodjo (1997) tujuan edukasi adalah:
a. Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat.
b. Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok
mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.
c. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana
pelayanankesehatan yang ada.

Tujuan edukasi di atas pada dasarnya dapat disimpulkan untuk mengubah


pemahaman individu, kelompok, dan masyarakat di bidang kesehatan agar
menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai, mandiri, dalam
mencapaitujuan hidup sehat, serta dapat menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan yangada dengan tepat dan sesuai (Suliha, 2002).Dalam
keperawatan, tujuan edukasi adalah untuk meningkatkan status kesehatan,
mencegah timbulnya penyakit dan bertambahnya masalah kesehatan,
mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada, memaksimalkan fungsi
dan peran pasien selama sakit, serta membantu pasien dan keluarga untuk
mengatasi masalah kesehatan (Suliha, 2002).

3. Dasar hukum :
a) SK Menkes RI No : 1114 Tahun 2005
tentangPedomanPelaksanaanpromosikesehatan di daerah
b) SK Menkes RI No : 1426 Tahun 2006
tentangPetunjuktehnisPromosiKesehatanRumahSakit
c) SK Menkes No : 267 Tahun 2010 tentangPenetapan Road Map
ReformasiKesehatanMasyarakat
d) SK Menkes No : 659 Tahun 2009 tentangRumahSakit Indonesia
KelasDunia

4. Regulasi terkait edukasi


a) Kebijakankomunikasiefektif
b) PedomanpengorganisasianPKRS
c) Pedomanpemberianedukasi
d) SPO pemberianedukasi
e) SPO pengkajiankebutuhanedukasi

5. Konsep edukasi
Dari beberapa konsep edukasi pasien dan keluarga ada yang mengatakan
“Health education alone is nothing.
Health education with program is something.Health education with program
and community is everything”.(Jargon Health Education). Pada konsepnya
edukasi pasien dan keluarga merupakanupaya yang
ditekankanpadaterjadinyaperubahanperilaku,
baikpadaindividumaupunmasyarakat.Area
PendidikanKesehatanadalahpadaKnowledge (Pengetahuan), Attitude (Sikap)
danPractice (Perilaku), yang disingkatmenjadi K.A.P.

6. Prinsip edukasi
a) Edukasi untuk mendukung keputusan pasien
b) Edukasi disesuaikan bagi masing-masing pasien
c) Pasien dikaji kebutuhan edukasinya dan dicatat
d) Perhatikan kenyamanan/kondisi dan waktu
e) Cara pemberian edukasi yang dikolaborasikan
f) Edukasi untuk mendukung perawatan di rumah

7. Kualifikasi edukator :
a) Memiliki keahlian dibidangnya (sertifikatkompetensi)
b) Bertanggung jawab terhadap program pengobatan/perawatan bagi
pasien tersebut.
c) Memiliki waktu yang cukup untuk melakukan edukasi
d) Memiliki keterampilan dalam berkomunikasi

8. Metode & media edukasi


a) Disesuaikandengankemampuan&kebutuhanbelajarpasienceramah/p
enjelasan, demonstrasi
b) Media : modul edukasi kesehatan, leaflet, alat peraga, flipchart, media
elektronik

REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA

Potter, P. A. dan Perry, A. G. (2009). Fundamental Keperawatan, Edisi 7 Buku 1.


Jakarta: Penerbit Salemba Medika

Rocahdi, RK. (2011). Pendidikan Kesehatan.


Site:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28732/3/chapter%2.pdf (Diakse
s pada Rabu, 24 Agustus 2016).

Anda mungkin juga menyukai