Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA

DISUSUN OLEH: Olpince Bawuno


Nim : 21049004

PROGRAM STUDI PROFESI


NERS
UNSRIT, TOMOHON 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Pokok bahasan : Perawatan post operasi sectio caesaria


2. Sub pokok bahasan : Pengertian sectio caesaria
Penyebab dilakukan tindakan section caesaria
Perawatan post operasi sectio caesaria
3. Sasaran : Pasien post op sc di ruang Nifas
4. Waktu : 45 menit (10.00-10.45)
5. Tempat :
6. Hari/ tanggal :
7. Tujuan
a. Tujuan intruksional umum /TIU
Setelah di lakukan penyuluhan di harapkan ibu memahami tentang
perawatan post operasi sectio saecaria
b. Tujuan intruksional khusus/TIK
Setelah di lakukan penyuluhan selama 1x45 menit, di harapkan, mampu
mengetahui dan memahami mengenai:
a) Pengertian post operasi section saecaria
b) Penyebab dilakukannya section caesaria
c) Perawatan post operasi section caesaria
1) Pola Istirahat
2) Nutrisi
3) Mobilisasi / gerak
4) Cara mengurangi nyeri
5) Menyusui pasca operasi Caesar
8. Kegiatan
Langkah-
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
langkah
1. Pembukaan • Memberi salam • Menjawab salam
• Memperkenalkan • Menjawab
diri pertanyaan
5
• Menjelaskan
maksud dan tujuan
• Apersepsi
2. Penyajian • Menjelaskan • Mendengarkan
25
tentang dengan seksama
3. Evaluasi • Tanya jawab • Partisipasi aktif
• Menanyakan
10
kembali
• Evaluasi proses
4. Penutup • Meminta pesan dan • Memberikan
5 kesan dari peserta pesan dan kesan
• Memberi salam • Menjawab salam

9. Metode : Ceramah, diskusi


10. Media : Leaflet, t :
11. Materi Terlampir
12. Evaluasi :
1. Sebutkan perawatan post operasi section caesarea !
2. Sebutkan jenis makanan yang cocok untuk ibu post operasi sectio
caesaria!
3. Bagaimana cara mobilisasi/ gerak bagi ibu yang telah melakukan operasi
14.
Daftar Pustaka

Prawirohardjo, S. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan


Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarono Prawiroharjo. 2005. Ilmu kebidanan edisi 2 cetakan II. Yayasan Bina
Pustaka. Jakarta
Winkjosastro, Hanifa, 2005, Ilmu Kebidanan,Yayasan Bina Pustaka : Jakarta
http://www.melindahospital.com
http:// www.web-herbal.com/makanan-setelah-operasi-caesar

Lampiran Materi
PERAWATAN POST OP SECTIO CAESAREA
1. PENGERTIAN
Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan
membuka dinding perut dan dinding uterus. (Sarwono , 2005).
Sectio Caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan
membuka dinding perut dan dinding rahim (Mansjoer, 2001).
Jenis pembiusan pada section caesaria ada dua, yaitu :
a. Anastesi spinal :
Plasenta previa sentralis dan lateralis (posterior) adalah plasenta yang
Pada anastesiletaknya
spinal, ibu akan sadar
abnormal yaituselama proses operasi
pada segmen bawahberjalan dan
uterus sehingga menutupi
dapat langsung berinteraksi
sebagian atau dengan
seluruh bayi sesaat setelah
pembukaan lahir. Anastesi ini
jalan lahir.
juga dikenal dikenal dengan sebutan pembiusan lokal.
b. Anastesi general ( umum )
Pembiusan umum ini dilakukan secara total sehingga bunda akan
kehilangan kesadaran selama proses operasi sesar berlangsung.

2. PENYEBAB
a.

b. Panggul sempit
c. Disproporsi sevalo pelvic yaitu ketidak seimbangan antara ukuran kepala
dan panggul
d. Ruptur uteri adalah robeknya dinding uterus pada saat kehamilan atau
dalam persalinan dengan atau tanpa robeknya perioneum visceral.
e. Partus lama
f. Partus tidak maju
g. Preeklamsia, eklamsia dan hipertensi
h. Mal presentase janin :
a) Letak lintang
b) Letak bokong
c) Presentase dahi dan muka
d) Presentase rangkap
e) Gemeli (hamil kembar)
3. PERAWATAN POST OPERASI SC
Perawatan pasca caesar memang membutuhkan waktu yang lebih lama
dibanding persalinan normal. Pasca operasi caesar, ibu akan menjalani masa
rawat inap bila diperlukan. Tenaga kesehatan akan rutin melakukan
pengawasan terhadap kesehatan ibu, seperti memantau tekanan darah, suhu,
jumlah urine yang tertampung, kondisi rahim, jumlah darah yang keluar pasca
operasi, serta pemeriksaan laboratorium bila diperlukan.
Agar perawatan pasca caesar berlangsung aman dan lancar, berikut
beberapa tips yang akan membantu ibu memulihkan kondisi kesehatan pasca
operasi.
1) Pola Istirahat
a. Dalam pembiusan spinal, ibu diharuskan berbaring selama 12-24 jam,
tergantung intruksi dokter.
b. Bila dilakukan pembiusan umum, ibu boleh bergerak kurang lebih 6 jam
pasca operasi, namun efeknya ibu akan mengantuk dan rasa kering pada
mulut juga bibir. Secara bertahap ibu akan pulih dan sadar kembali.

2) Nutrisi
Untuk pemenuhan kebutuhan makanan dan minuman sementara
akan diatur oleh tenaga kesehatan sesuai petunjuk ahli anastesi.
Pemeriksaan akan terus dilakukan, yaitu dengan memperhatikan kondisi
bising usus dan tidak selalu harus buang angin.
a) Bius Umum
Seluruh alat pencernaan akan pulih dalam waktu 12 jam setelah
pembiusan. Waktu yang tepat memberikan makanan cair bertahap
hingga makanan padat ditentukan oleh tenaga kesehatan.
b) Biusan spinal (local)
Pada oprasi dengan pembiusan spinal (local) Ibu dapat makan dan
minum setelah selesai operasi karena pada pembiusan local
ektivitas usus tidak terpengaruh.
A. Minum :
Cukupi pemenuhan kebutuhan air putih untuk mengganti cairan dan
menghindari kehilangan cairan. Minimal
B. Makanan :
1. Protein :
Koumsumsi makanan tinggi protein, Bila ibu nifas tidak cukup
mengkonsumsi makanan berprotein seperti telur, ikan, tahu, tempe,
daging dan susu, maka penyembuhan luka operasi akan berlangsung
lama dan berpotensi infeksi akibat kurang gizi.

2. Kalsium
Kalsium sangat dibutuhkan bagi wanita yang baru saja usai
melahirkan dan harus menyusui. Bagi ibu hamil dan ibu menyusui
dibutuhkan kalsium yang lebih dari jumlah kalsium harian dewasa,
yaitu perlu mengkonsumsi 1.200 mg kalsium per hari. Untuk
memenuhi kebutuhan kalsium Anda dapat mengkonsumsi susu,
yogurt, jus jeruk, keju, sarden, brokoli dan juga tahu dan tempe.
3. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh. Namun jika
Anda ingin sehat sekaligus menjaga asupan karbohidrat, Anda bisa
memilih karbohidrat yang baik, seperti oat, roti gandum dan nasi yang
berasal dari beras merah. Kedua karbohidrat ini kalorinya dapat
terlepas perlahan dari tubuh, sehingga kemungkinan karbohidrat
yang menumpuk di dalam tubuh dan menjadi lemak akan menjadi
kecil. Dengan pemilihan karbohidrat yang baik, energi akan tetap
Anda dapatkan tanpa khawatir menambah berat badan Anda.
4. Zat Besi
Zat besi juga merupakan bagian penting dari makanan tepat bagi
ibu pasca melahirkan. Banyak wanita mengalami anemia setelah
melahirkan. Dengan meningkatkan asupan zat besi dapat memerangi
serangan anemia. Adapun makanan yang mengandung zat besi
tinggi antara lain daging tanpa lemak, kuning telur, tahu, kacang-
kacangan, dan juga bayam.
5. Vitamin C
Vitamin c juga sangat penting bagi tubuh dalam masa pemulihan.
Selain membantu penyerapan zat besi dalam tubuh kandungan
antioksidan dalam Vitamin C akan membantu tubuh terlindung dari
serangan penyakit, sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh.
Mengkonsumsi buah-buahan berwarna cerah seperti jeruk,
strawberry, mangga, dan sayur-sayuran berwarna hijau dan merah
seperti wortel, tomat, brokoli. Selain beberapa makanan setelah
operasi caesar di atas, untuk mempercepat proses penyembuhan
luka pasca operasi caesar, anda juga disarankan mengkonsumsi
ekstrak teripang laut, hasil penelitian telah membuktikan bahwa
ekstrak teripang laut sangat efektif dalam mempercepat proses
penyembuhan luka akibat operasi caesar.

3) Mobilisasi/ gerak
Pasca operasi caesar, ibu disarankan untuk melakukan banyak
gerakan jika dirasakan efek bius sudah berangsur hilang. Mobilisasi dini
dilakukan secara bertahap (Kasdu,2003)
Tahap- tahap mobilisasi dini pada ibu post operasi section caesaria :
A. Bius Spinal
Selama 24 jam ibu disarankan untuk berbaring tanpa batal atau dengan
1 bantal tipis. Setelah 24 jam ibu latihan miring kanan miring kiri
kemudian Ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk, Setelah
ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan.
B. Bius NU (total)
1. 6 jam pertama ibu post SC
Istirahat tirah baring, mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah
menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan
memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis
serta menekuk dan menggeser kaki.
2. 6-10 jam
Ibu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan mencegah
trombosis dan trombo emboli
3. Setelah 24 jam
Ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk, Setelah ibu
dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan.

4) Mengurangi rasa nyeri


Menurut Potter & Perry (2006), pentalaksanaan nyeri dibagi menjadi
dua, yaitu :
a. Penatalaksanaan Nyeri Secara Farmakologis
Penatalaksanaan nyeri secara farmakologis efektif untuk nyeri
sedang dan berat Penanganan yang sering digunakan untuk
menurunkan nyeri biasanya menggunakan obat analgesic.
b. Penatalaksanaan Nyeri Secara Non-Farmakologis
Kombinasi penatalaksanaan nyeri farmakologis dan
penatalaksanaan nyeri secara non-farmakologis dapat digunakan untuk
mengontrol nyeri agar sensasi nyeri dapat berkurang serta masa
pemulihan tidak memanjang (Bobak, 2004). Metode non-farmakologis
bukan merupakan pengganti obat-obatan, tindakan ini diperlukan untuk
mempersingkat episode nyeri yang berlangsung hanya beberapa detik
atau menit. Dalam hal ini, terutama saat nyeri hebat yang berlangsung
selama berjam-jam atau berhari-hari, mengkombinasikan metode non
farmakologis dengan obat-obatan merupakan cara yang paling efektif
untuk mengontrol nyeri. Pengendalian nyeri non-farmakologis menjadi
lebih murah, mudah, efektif dan tanpa efek yang merugikan (Potter &
Perry, 2005).
Menurut Bare & Smeltzer (2001) penanganan nyeri secara
nonfarmakologis terdiri dari :
1. Masase kutaneus
Masase adalah stimulus kutaneus tubuh secara umum, sering
dipusatkan pada punggung dan bahu. Masase dapat membuat
pasien lebih nyaman karena masase membuat relaksasi otot.
2. Terapi panas
Terapi panas mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah
ke suatu area dan kemungkinan dapat menurunkan nyeri dengan
mempercepat penyembuhan.
3. Distraksi
Distraksi adalah pengalihan perhatian dari hal yang
menyebabkan nyeri, contoh : menyanyi, berdoa, menceritakan
gambar atau foto dengan kertas, mendengar musik dan bermain satu
permainan.
4. Relaksasi
Relaksasi merupakan teknik pengendoran atau pelepasan
ketegangan, contoh: nafas dalam dan pelan.

5) Tetap menyusui pasca operasi Caesar


Dalam posisi tidur, Ibu dapat menyusui dengan cara ibu miring ke satu
sisi dengan bayi didekatkan di dada menghadap Ibu. Hisapan bayi akan
merangsang kontraksi rahim dan pemulihan akan lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai