Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL BEDSIDE TEACHING

“INJEKSI INTRAVENA”

Oleh :
KELOMPOK 1

1. Ardhika Pramana Citra


2. Yulita Nur Amini
3. Arfian Viona Aulia I

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
2021
PROPOSAL BEDSIDE TEACHING

1. Pendahuluan

Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau
serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum
digunakan, yang disuntikkan secara merobek jaringan ke dalam kulit atau
melalui kulit atau selaput lendir. Pemberian injeksi merupakan prosedur invasif
yang harus dilakukan dengan menggunakan teknik steril.
Injeksi intravena adalah memasukkan cairan obat langsung ke dalam
pembuluh darah vena sehingga obat langsung masuk ke dalam sistem sirkulasi
darah. Injeksi dalam pembuluh darah menghasilkan efek tercepat dalam waktu
18 detik, yaitu waktu satu peredaran darah, obat sudah tersebar ke seluruh
jaringan. Tetapi, lama kerja obat biasanya hanya singkat. Cara ini digunakan
untuk mencapai penakaran yang tepat dan dapat dipercaya, atau efek yang
sangat cepat dan kuat. Tidak untuk obat yang tak larut dalam air atau
menimbulkan endapan dengan protein atau butiran darah (Rizki Hutomo,
2019).

2. Tujuan

1. Mengetahui definisi Terapi Intravena


2. Mengetahui tujuan Terapi Intravena
3. Mengetahui indikasi Terapi Intravena
4. Mengetahui keuntungan dan kerugian Terapi Intravena
5. Mengetahui cara injeksi Intravena bolus infus
3. Sasaran
Pasien di Ruangan Anak RS NU Banyuwangi
4. Materi

1. Definisi dari Terapi Intravena


2. Tujuan Terapi Intravena
3. Indikasi Terapi Intravena
4. Keuntungan dan kerugian Terapi Intravena
5. Cara injeksi Intravena bolus infus

5. Metode.
Praktikum, Diskusi dan Bedside Teaching
6. Media
Persiapan Alat

7. Proses
Langkah-langkah yang diperlukan dalam Bedside Teaching adalah sebagai
berikut:

Perceptor kontrak dengan 1.Pemaparan masalah klien


klien,
kontrak dengan mahasiswa 2.Tindakan untuk mengatasi masalah klien.
dan berbagi peran 3.Alat-alat yang diperlukan untuk tindakan

4.Prosedur tindakan (persiapan-pelaksanaan


– terminasi)
Pelaksanaan BST :
5. Aturan ketika bertemu dengan klien
Langkah-langkah dalam
tindakan : persiapan –
pelaksanaan – terminasi )

Tanyakan pasien apakah ada Memberikan edukasi, menjawab pertanyaan


pertanyaan dan penutupan

Tanya jawab dengan umpan balik kelompok

7.1 Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan bedside
teaching
b. Pemberian informed consent kepada klien dan keluarga
c. Pembagian peran dalam tim mahasiswa
7.2 Pelaksanaan BST
1. Penjelasan tentang klien oleh perceptor dalam hal ini
penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang
akan dilaksanakan dan memiliki prioritas yang perlu didikusikan.
2. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
3. Pemberi justifikasi oleh perceptor tetang masalah klien serta
rencana tindakan yang akan dilakukan.
4. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah ada
akan ditetapkan
7.3 Pasca BST
Mendikusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan

8. Waktu dan tempat


Hari / Tanggal : Selasa, 08 Juni 2021
Waktu : Pukul 08.00 WIB
Tempat : Ruang Anggrek RS NU Banyuwangi

9. Peran Masing-masing anggota tim


a. Peran perawat (perceptor)
- Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien
- Menjelaskan diagnosis keperawatan
- Menjelaskan intervensi yang dilakukan
- Menjelaskan hasil yang didapat
- Menjelaskan rasional dari tindakan yang diambil
- Menggali masalah-masalah yang belum terkaji

10. Kriteria Evaluasi.


a. Bagaimana koordinasi dan persiapan BST
b. Bagaimana peran perawat primer pada saat BST

11. Kegiatan Bedside Teaching


1. Tahapan Pra-BST
a. Preparation
b. Planning
c. Briefing : 4P 1R
1) Problem : masalah yang ditemukan pada klien
2) Practice : tindakan yang akan dilakukan terkait masalah klien
3) Preparation : persiapan alat, persiapan pasien, persiapan lingkungan
4) Procedure : prosedur pelaksanaan
5) Role : aturan yang disampaikan oleh pembimbing klinik
2. Round : fase kerja (Pelaksanaan) dan fase terminasi (evaluasi)
3. Post round : evaluasi dari pembimbing klinik terhadap tindakan yang
dilakukan.
12. Penutup
Demikianlah proposal ini kami buat dengan sebenar-benarnya, kiranya dapat
dijadikan masukan dalam pengembangan dan pengaplikasian metode pembelajaran.

Banyuwangi, Mei 2021


Mengetahui,
Pembimbing Klinik Ketua Kelompok,

(..........................................................) (.........................................................)

Mengetahui,
Kepala Ruang Anggrek RS NU Banyuwangi

(...........................................................)

Lampiran :

- Konsep Injeksi
- Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai