Oleh :
KELOMPOK 1
BANYUWANGI
2021
PROPOSAL BEDSIDE TEACHING
1. Pendahuluan
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia
secara fisiologis kebutuhaan ini memiliki proporsi besar dalam tubuh
dengan hampir 90% dari total berat badan. Sementara itu, sisanya
merupakan bagian padat dari tubuh. Secara keseluruhan, presentase cairan
tubuh berbeda berdasarkan usia. Presentase cairan tubuh bayi baru lahir
sekitar 75% dari total berat badan, pria dewasa 57% dari total berat badan,
wanita dewasa 55% dari tital berat badan, dan dewasa tua 45% dari total
berat badan. Salah satu tindakan untuk mengatasi masalah atau gangguan
dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit adalah dengan
pemberian cairan melalui infus. Pemberian cairan melalui infus
merupakan tindakan memasukkan cairan melalui intravena yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan
pengobatan dan pemberian makanan (Anita, 2015).
Pemasangan infus termasuk salah satu prosedur medis yang paling
sering dilakukan sebagai tindakan terapeutik. Pemasangan infus dilakukan
untuk memasukkan bahan-bahan larutan ke dalam tubuh secara kontinyu
atau sesaat untuk mendapatkan efek pengobatan secara cepat. Bahan yang
dimasukkan dapat berupa darah, cairan atau obat-obatan. Istilah khusus
untuk infus darah adalah transfusi darah (Ariningrum & Subandono,
2018). Pada umumnya cairan infus intravena digunakan untuk penggantian
caian tubuh dan memberikan nutrisi tambahan, untuk mempertahankan
fungsi normal tubuh pasien rawat inap yang membutuhkan asupan kalori
yang cukup selama masa penyembuhan atau setelah operasi. Selain itu ada
pula kegunaan lainnya yakni sebagai pembawa obat-obatan lain (Uliyah,
Musfiratul, & Hidayat, 2008).
Pemberian obat pada pasien dapat melalui injeksi. Injeksi adalah
proses memasukkan cairan ke tubuh menggunakan jarum. Dalam dunia
medis pula, injeksi kerap dikenal sebagai teknik pemberian obat melalui
parenteral, yaitu pemberian melalui rute selain saluran pencernaan
(Halodoc, 2021).
2. Tujuan
1) Mengetahui definisi pemasangan infus dan injeksi
2) Memahami tujuan pemasangan infus dan injeksi
3) Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan infus
4) Mengetahui macam – macam injeksi
5) Mengetahui SOP pada pemasangan infus dan injeksi
6) Dapat melakukan pemasangan infus dan injeksi
3. Sasaran
Pasien di Ruang IGD RSUD Genteng
4. Materi
1) Konsep teori pemasangan infus
a. Definisi dari Pemasangan Infus
b. Tujuan pemasangan infus
c. Hal-hal yang diperhatikan dalam pemasangan Infus
d. SOP Pemasangan Infus
2) Konsep teori injeksi
a. Definisi injeksi
b. Tujuan injeksi
c. Macam – macam
injeksi
d. SOP pada masing –
masing injeksi
5. Metode
Praktikum, Diskusi dan Bedside Teaching
6. Media
Persiapan Alat :
1) Pemasangan infus
a. Standar Infus
b. Cairan yang akan diberikan
c. Infus set
d. Alcohol swab / kapas alcohol
e. Gunting
f. Plester
g. Pengalas
h. Bengkok
i. Tourniquet
j. Handscoen
k. IV Cateter
l. Kassa pembalut
2) Injeksi
a. Spuit dengan jarum no.22-25
b. Kapas alkohol
c. Obat dari ampul atau vial
d. Sarung tangan bersih
e. Catatan pengobatan
f. Tourniquet
g. Bak injeksi
h. Bengkok
i. Perlak
j. Pulpen
7. Proses
Langkah-langkah yang diperlukan dalam Bedside Teaching adalah
sebagai berikut:
7.1 Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan
bedside teaching
b. Pemberian informed consent kepada klien dan keluarga
c. Pembagian peran dalam tim mahasiswa
7.2 Pelaksanaan BST
1 Penjelasan tentang klien oleh preceptor dalam hal ini
penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana
tindakan yang akan dilaksanakan dan memiliki prioritas yang
perlu didikusikan.
2 Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
3 Pemberi justifikasi oleh preceptor tetang masalah klien serta
rencana tindakan yang akan dilakukan.
4 Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah ada
akan ditetapkan
7.3 Pasca BST
Mendikusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan
12. Penutup
Demikianlah proposal ini kami buat dengan sebenar-benarnya, kiranya
dapat dijadikan masukan dalam pengembangan dan pengaplikasian metode
pembelajaran.
Mengetahui
Ketua
(______________________________)
STIKes Banyuwangi
INJEKSI
1. Definsi Injeksi
Injeksi yang sering disebut sebagai ‘shot’ atau ‘jab’ dalam bahasa
Inggris, adalah proses memasukkan cairan ke tubuh menggunakan jarum.
Dalam dunia medis pula, injeksi kerap dikenal sebagai teknik pemberian obat
melalui parenteral, yaitu pemberian melalui rute selain saluran pencernaan
(Halodoc, 2021).
2. Tujuan Injeksi
Tujuan injeksi yaitu (Budiarto, 2017) :
1) Memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorpsi
2) Sebagai tes sensitivitas pada obat
3) Memasukkan obat dalam jumlah besar
4. SOP Injeksi
1) Injeksi Intra Vena (IV)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
INJEKSI INTRA VENA (IV)
FASE KERJA
Definisi Injeksi intravena adalah injeksi yang melibatkan
penyisipan jarum secara langsung ke dalam vena, dan
cairan yang dimasukkan akan langsung dikirim ke
aliran darah (Halodoc, 2021).
Tujuan 1. Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat
diabsorbsi daripada dengan injeksi parenteral lain.