Anda di halaman 1dari 17

1

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


LAPORAN RESMI

INOKULASI MIKROORGANISME DAN MIKROSKOP

I. Tujuan
I.1 Inokulasi Mikroorganisme
Mempelajari teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril.
I.2 Mikroskop
1. Melatih menggunakan mikroskop dengan jalan melihat morfologi jamur, yeast, bakteri dan
beberapa mikroorganisme lain.
2. Mengenal bentuk bentuk mikroorganisme
3. Melatih membuat preparat

II. Data Pengamatan


II.1 Inokulasi Mikroorganisme
Tabel II. 1 Hasil Percobaan Inokulasi Mikroorganisme

Tabung reaksi Hasil pengamatan


(24 jam) Media NBA (L. plantarum) Media PDA (A. niger)
Blanko

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
2

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


-Biakan

Keterangan
-Warna : Warna keputihan Warna hijau kehitaman
- Kepekatan : Kurang pekat Kurang pekat
Tabung reaksi Hasil pengamatan
(96 jam) Media NBA (L. plantarum) Media PDA (A. niger)
Blanko

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
3

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


-Biakan

Keterangan
-Warna : Warna putih susu Hijau kehitaman
- Kepekatan : Pekat, bakteri tumbuh merata Pekat, bakteri tumbuh banyak
dan merata
Petri Dish Hasil pengamatan
(24 jam) Media NBA (A. niger) Media PDA (L. plantarum)
Blanko (tampak atas)

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
4

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


-Biakan (tampak atas )

Keterangan
-Warna : Hijau kehitaman dengan Putih
pinggiran putih
- Kepekatan : Belum pekat, belum merata Tumbuh merata, agak pekat
- Diameter : 5.2 cm 4.9 cm
Petri Dish Hasil pengamatan
(96 jam) Media NBA (A. niger) Media PDA (L. plantarum)
Blanko ( tampak atas )

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
5

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


-Biakan ( tampak atas )

Keterangan
-Warna : Hitam kecoklatan Putih susu
- Kepekatan : Cukup pekat, tumbuh sesuai pekat, bakteri tumbuh merata
goresan, mati
- Diameter : 5.2 cm 5.3 cm

II.2. Mikroskop
Tabel II.2 Hasil pengamatan menggunakan mikroskop
Perbesaran Hasil percobaan Keterangan
(400x)
Lactobacillus berkoloni berbentuk
plantarum sekumpulan batang

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
6

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


Aspergillus berkoloni, berserabut
niger

III.Pembahasan
III.I Inokulasi Mikroorganisme
Tujuan dari percobaan inokulasi mikroorganisme ini adalah untuk mempelajari teknik
inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril.Inokulasi adalah pemindahkan
mikroorganisme dari medium lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat
tinggi. Dalam percobaan ini mikroorganisme yang digunakan adalah bakteri Lactobacillus
plantarum dan Aspergillus niger.
Semua mikroorganisme memerlukan nutrient untuk pertumbuhan dan reproduksinya. Media
pertumbuhan adalah larutan berbentuk gel (semi-padat) atau cair yang mengandung nutrisi yang
sengaja dibuat untuk tempat hidup mikroorganisme tertentu. Media ini bergantung pada jenis
mikroorganisme yang dikembangbiakkan yang pada percobaan ini digunakan media semi-padat
yang disebut media agar. Dalam melakukan inokulasi, media yang digunakan adalah Potato
Dextrose Agar (PDA) dan Nutrient Broth Agar (NBA). PDA terbuat dari sari kentang yang
sangat mendukung pertumbuhan mikroorganisme jenis jamur dan NBA merupakan media yang
sangat cocok untuk budidaya bakteri. Oleh sebab itu, media ini banyak digunakan dalam
pemeliharan kultur bakteri dan berguna sebagai media pembelajaran. Bentuk dari PDA dan NBA
yang digunakan sebagai agar awal mulanya adalah padatan yang kemudian dicairkan dengan
cara pemanasan dan ketika dituangkan ke petridish maka seiring turunnya suhunya media PDA
akan memadat. Media agar digunakan karena agar tidak dapat diuraikan oleh hampir semua jenis
mikroorganisme, agar tetap berbentuk padat pada kisaran suhu inkubasi yang luas (0-80oC), dan
agar mencair pada titik didih air, tetapi tidak segera memadat pada suhu pendingan 42 oC. Hal ini
memungkinkan pembuatan suspensi biakan pada suhu 45oC untuk tujuan pengenceran biakan
dan isolasi mikroorganisme.
(Hendrianie, 2001: 5-8)

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
7

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


Pada awal percobaan ini media agar NBA dan PDA masing-masing dituangkan ke dalam
sebuah tabung reaksi lalu dimiringkan untuk memperluas permukaan media bagi bakteri yang
diinokulasikan saat media mengering pada 45oC. Selanjutnya media agar NBA dan PDA masing-
masing juga dituangkan ke dalam petridish yang kemudian didinginkan dalam masing-masing
wadah hingga media memadat. Proses pendinginan ini dilakukan karena metode inokulasi yang
digunakan dalam percobaan ini adalah metode gores dan pada metode gores dibutuhkan media
berbentuk padat. Kemudian alat-alat yang dipakai yakni empat buah tabung reaksi dan empat
buah petridish yang sudah terisi media disterilkan dengan cara dimasukkan ke dalam alat
bernama autoclave dengan tujuan agar alat dan media yang digunakan steril. Sebelum
dimasukkan ke dalam autoclave, semua tabung reaksi disumbat kapas dan petridish dibungkus
dengan kertas cokelat dengan posisi kertas coklat yang halus ada dibagian luar dengan tujuan
menghindari adanya uap air yang dapat masuk ke dalam tabung reaksi maupun petridish. Setelah
itu kedua petridish dan kedua tabung reaksi dimasukkan ke dalam autoclave selama 60 menit
pada suhu 121oC dan tekanan 1 atm.
(Tortora, 2010: 188)
Setelah 60 menit, kedua petridish dan kedua tabung reaksi dikeluarkan dari autoclave.
Keempat alat yang dikeluarkan dari autoclave memiliki suhu yang tinggi sehingga medianya
kembali menjadi fase cair oleh karena itu kedua tabung reaksi langsung dimiringkan sehingga,
saat media kembali berbentuk padat, permukaan media menjadi luas dan memudahkan
pengamatan. Lalu inokulasi dilakukan pada semua medium di dalam incase dengan tujuan
meminimalisir terjadinya kontaminasi yang dapat mengganggu percobaan. Bakteri Lactobacillus
plantarum diambil dari biakan induk menggunakan kawat ose yang sebelumnya sudah
disterilkan dengan cara dipijarkan diatas api spiritus hingga kawat memerah lalu didiamkan
hingga suhunya menurun baru kawat dimasukkan pada induk biakan untuk dipindahkan ke
dalam tabung reaksi berisi NBA serta petridish berisi PDA. Biakan induk digoreskan ke dalam
petridish, berisi media PDA, secara zig-zag untuk memperbesar luasan bakteri yang akan
diinokulasikan sedangkan inokulasi pada tabung reaksi berisi NBA dilakukan dengan
menempelkannya pada permukaan media. Setelah bakteri diinokulasikan, mulut tabung reaksi
dan bibir petridish dipanaskan dulu agar tidak ada mikroorganisme lain yang mengkontaminasi.
Kemudian tabung reaksi segera disumbat dengan kapas setelah selesai penggoresan dan tutup
petridish sedapat mungkin hanya dibuka sedikit dan setelah penggoresan bakteri selesai,

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
8

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


petridish secepat mungkin dibungkus kembali dengan kertas cokelat untuk menghindari
kontaminasi udara luar.
(Brown, 2012: 74-76)
Cara inokulasi yang sama seperti pada Lactobacillus plantarum juga diterapkan pada jamur
Aspergillus niger pada tabung reaksi berisi media PDA dan petridish berisi media NBA. Setelah
proses inokulasi selesai kedua tabung reaksi dan kedua petridish berisi biakan diinkubasi di
dalam inkubator. Proses inkubasi dilakukan selama 24 jam pada suhu kamar 300 karena suhu ini
merupakan suhu optimum dalam pertumbuhan Aspergillus niger dan Lactobacillus plantarum.
(Maryanty, 2010)
Di dalam inkubator, petridish diletakkan dengan posisi terbalik. Hal ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya kondensasi dari media di dalam petridish sehingga uap air turun ke media
yang dapat menyebabkan koloni terpencar di dalam media mikroorganisme, selain itu juga dapat
merusak bakteri.
(Tortora, 2010: 158)
Setelah proses inkubasi selama 24 jam, selanjutnya dilakukan pengamatan. Bagi kebanyakan
mikroorganisme, setelah masa inkubasi 24 jam, satu koloni murni dapat terdiri dari 50-72
generasi sel yang timbul dari satu sel induk tunggal, dengan kata lain satu koloni murni terdiri
dari bermilyar-milyar sel anak. Pertumbuhan bakteri merupakan pertambahan jumlah sel dan
bukan ukuran sel. Perbanyakan seperti ini disebabkan oleh pembelahan sel secara aseksual.
(Pelczar, 2007: 145).
Selanjutnya mengamati dan menggambar pertumbuhan bakteri dan jamur baik dari tabung
reaksi maupun petridish. Setelah inkubasi selama 24 jam, untuk pertumbuhan bakteri pada
tabung reaksi berisi media NBA sudah terlihat koloni bakteri berwarna putih tulang sepanjang
media agar dan mengumpul yang juga terjadi pada petridish dengan media PDA. Koloni yang
tumbuh diidentifikasi sebagai Lactobacillus Plantarum karena memiliki ciri-ciri dari bakteri ini
adalah biasanya berwarna putih dan terkadang keruh apabila tumbuh pada agar. Selain itu sifat
koloninya pada medium padat berbentuk bulat, ukuran kecil-sedang, permukaan konveks dan
halus dan pinggir rata.
(https://microbewiki.kenyon.edu)
Sedangkan setelah mengalami proses inkubasi selama 24 jam untuk pertumbuhan jamur pada
tabung reaksi berisi media PDA sudah terlihat berkoloni sepanjang media agar berupa garis
berwarna hitam kecoklatan. Sedangkan pertumbuhan jamur tidak terlalu banyak pada petridish

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
9

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


berisi NBA. Hanya sebatas garis-garis halus berwarna hitam kecokelatan. Koloni yang tumbuh
diidentifikasi sebagai Aspergillus niger. Kemudian setelah diinkubasi selama 96 jam untuk
pertumbuhan bakteri pada tabung reaksi dengan media NBA dan petridish dengan media PDA
menunjukan indikasi pertambahan jumlah pada koloni dengan spesifikasi yang sama, berwarna
putih dan keruh pada media agar. Untuk pengamatan jamur pada 96 jam menunjukkan
pertambahan jumlah koloni baik pada tabung reaksi berisi media PDA dan petridish berisi media
NBA yang ditunjukkan dengan goresan hitam kecoklatan dan pada petridish berbentuk goresan
zigzag. Namun untuk percobaan pada wadah petridish tidak sebanyak yang di tabung reaksi
karena media yang digunakan tidak sesuai dengan mikroorganisme yang dibiakkan sehingga
pertumbuhannya tidak optimal dan hal ini disebabkan oleh ketidakcocokan nutrisi dalam media
NBA dengan jamur.
(Wuryanti, 2008)

III.2 Mikroskop
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk melatih menggunakan mikroskop dengan jalan
melihat morfologi jamur, yeast, bakteri, dan beberapa mikroorganisme, mengenal bentuk-
bentuk mikroorganisme, dan melatih membuat preparat. Dalam percobaan ini morfologi yang
dilihat dengan menggunakan mikroskop adalah morfologi bakteri dan jamur. Bakteri yang
digunakan untuk pengamatan adalah Lactobacillus plantarum. Sedangkan untuk jamur yang
digunakan adalah Aspergillus niger.
Pertama-tama plug pada mikroskop di colok ke sumber listrik dan kemudian
mikroskop dinyalakan dengan cara menekan tombol power. Mikroskop ini digunakan agar
dapat mengamati mikroorganisme hingga sampai ke tingkat yang paling detail. Mikroskop
yang digunakan merupakan mikroskop cahaya sehingga cahaya yang digunakan adalah cahaya
lampu yang ada pada mikroskop, kelebihannya tingkat keterangannya dapat diatur sehingga
pengamatan menjadi lebih jelas. Pembesaran pada lensa didapatkan ketika sinar yang berasal
dari sumber cahaya yang disebut sebagai illuminator, melewati condenser, yang memiliki lensa
yang langsung mengarahkan cahaya menuju mikroorganisme yang diamati.
(Brown, 2012: 4-5)

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
10

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015

Gambar III.2.1 Mikroskop Cahaya

Setelah mikroskop dinyalakan lalu menyiapkan preparat untuk mengamati bentuk dari
mikroorganisme yang akan diamati. Preparat terdiri dari object glass dan deck glass. Pertama,
object glass dan deck glass harus dioleskan alcohol 70% dengan tujuan membersihkan object
glass dan deck glass dari mikroorganisme yang masih menempel. Kemudian Lactobacillus
plantarum diambil dari biakan induk, menggunakan kawat ose yang telah disterilkan terlebih
dahulu dengan dipijarkan dan didiamkan sebentar, kemudian digoreskan pada object glass yang
sudah ditetesi aquades steril terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar bakteri yang sudah diambil
tidak menggumpal ketika digoreskan pada object glass sehingga ketika pengamatan dilakukan
hasilnya akan lebih jelas. Kemudian object glass yang sudah diolesi bakteri ditutup dengan
deck glass untuk melindungi bakteri yang ingin diamati dari kontaminasi udara sehingga
terjaga kesterilannya namun ketika object glass yang sudah ditetesi air ditutup dengan deck
glass, hindari terbentuknya gelembung udara karena mempersulitkan hasil pengamatan.
(Benson, 2001: 56)
Kemudian preparat yang telah disiapkan tersebut diletakkan di atas meja object glass dan
dijepit dengan menggunakan penjepit yang ada pada mikroskop. Pengamatan dilakukan dengan
lensa okuler yang memiliki perbesaran 10 kali dan lensa obyektif yang memiliki perbesaran
40x sehingga pengamatan dilakukan dengan perbesaran total 400 kali untuk Lactobacillus
plantarum. Perbesaran ini dipilih karena Lactobacillus plantarum dapat diamati secara lebih
jelas pada perbesaran ini disbandingkan perbesaran 1000 kali. Kemudian berdasarkan hasil
pengamatan dengan mikroskop, Lactobacillus plantarum digambar pada laporan sementara dan
diambil gambarnya dengan kamera handphone selain untuk mempermudah penggambaran
namun juga sebagai bukti kuat dan mempermudah saat gambar dibandingkan dengan literature.
Prosedur yang sama juga dilakukan pada pengamatan jamur Aspergillus niger dengan

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
11

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


menggunakan lensa okuler yang memiliki perbesaran 10 kali dan lensa obyektif yang memiliki
perbesaran 100 kali sehingga pengamatan dilakukan dengan perbesaran total 1000 kali karena
Aspergillus niger lebih mudah diamati pada perbesaran total 1000 kali. Setelah hasil
pengamatan digambar pada laporan sementara, semua alat yang dipakai dalam percobaan yakni
object glass dan deck glass dicuci dan hasil cucian ditampung dan dibuang ke tempat
pembuangan biakan. Langkah terakhir adalah mematikan mikroskop dengan menekan tombol
power dan mencabut plug mikroskop dari sumber listrik.
(Brown, 2012: 5)

Gambar III.2.2 Aspergillus niger Gambar III.2.3 Aspergillus niger


literatur hasil pengamatan (1000x)

Gambar III.2.4 Lactobacillus plantarum Gambar III.2.5 Lactobacillus plantarum


literatur hasil pengamatan (400x)

Lactobacillus plantarum adalah mikroorganisme yang tergolong dalam genus bakteri gram-
positif, anaerobik fakultatif atau mikroaerofilik. Genus bakteri ini membentuk sebagian besar dari
kelompok bakteri asam laktat, pemberian nama ini dikarenakan karena kebanyakan anggotanya
dapat mengubah laktosa dan gulalainnya menjadi asam laktat. Kebanyakan dari bakteri ini umum
dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Dalam manusia, bakteri ini dapat ditemukan di

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
12

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


dalam vagina dan sistem pencernaan, dimana mereka bersimbiosis dan merupakan sebagian kecil
dari flora usus. Banyak spesies dari Lactobacillus memiliki kemampuan membusukkan materi
tanaman yang sangat baik. Produksi asam laktatnya membuat lingkungannya bersifat asam dan
mengganggu pertumbuhan beberapa bakteri merugikan. Beberapa anggota genus ini telah
memiliki genom sendiri. Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa hasil
pengamatan dengan mikroskop menampakkan gambaran morfologi Lactobacillus plantarum secara
makroskopik dengan bentuk kokus sesuai dengan literatur.
(https://microbewiki.kenyon.edu)
Aspergillus niger dikenal sebagai salahsatu mikroorganisme yang memiliki kemampuan
tinggi untuk menghasilkan enzim asparaginase. Biotin berperan dalam membantu pertumbuhan sel
mikroorganisme. Ciri–ciri Aspergillus niger yaitu mempunyai kepala konidia yang besar, bulat dan
berwarna hitam, coklat hitam atau ungu coklat. Konidianya kasar dan mengandung pigmen, hifa
septat dan miselium bercabang. Konidiofora membengkak membentuk vesikel pada ujungnya
membawa sterigmata dimana tumbuh konidia. Konidia membentuk rantai berwarna hijau, coklat
atau hitam, Jamur ini tumbuh baik pada suhu kamar dan pada medium pH asam. Aspergillus niger
merupakan kapang yang dapat digunakan untuk menghasilkan berbagai jenis asam seperti asam
oksalat, asam-2-hidroksipropana-1,2,3-trikarboksilat, asam glukonat dan beberapa jenis enzim
seperti pektinase, α-amylase, asparaginase, selulase, proteinase, lipase, katalase, glukosa oksidase
dan fitase. Aspergillus niger dapat tumbuh cepat dengan menggunakan nutrisi yang ada
disekelilingnya. Molekul–molekul sederhana seperti monosakarida yang terlarut disekeliling hifa
dapat diserap langsung oleh hifa, tetapi polimer–polimer seperti amilum atau selulosa harus dipecah
dulu oleh enzim-enzim ekstraseluler yang dihasilkan oleh Aspergillus niger menjadi molekul–
molekul yang lebih sederhana sebelum diserap ke dalam sel. Hasil pengamatan pada jamur
Aspergillus niger sesuai dengan literatur yaitu berwarna hitam gelap yang tersebar tidak beraturan
serta berbentuk bulat yang banyak.
(Wuryanti, 2008)

IV.Jawaban Pertanyaan
1. Bagaimana cara mold berkembang biak?
Secara alamiah kapang (mold) berkembang biak dengan dua cara, yaiu :
- Secara seksual dilakukan dengan penyatuan dua inti seperti terjadi pada eukariotik
lain. Tahapan reproduksi seksual adalah plasmogami, kariogami, dan meiosis.

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
13

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


- Secara aseksual dilakukan dengan cara membentuk spora, berkuntum atau secara
fragmen. Yang tersebar paling luas dan terdiferensiasi paling kuat yaitu
pembentukan spora.
(Tortora, 2010: 332-333)
2. Sebutkan penggunaan / arti mold yang diperiksa di atas!
Mold atau yang biasa disebut kapang merupakan jamur (fungi) multiseluler
(mempunyai inti sel lebih dari satu) yang membentuk benang – benang hifa (filamen), dan
pertumbuhannya pada substrat mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut
seperti kapas.
(Nuniek, 2008: 9.7)
3. Apa yang disebut hypha?
Hypha (Hifa dalam Bahasa Indonesia) adalah struktur biologis pada bagian tubuh
vegetatif fungi yang berupa benang – benang halus dengan garis tengah lima mikron yang
terdapat pada talus. Hypha ini terdiri dari dinding sel dan sitoplasma dengan benda-benda
inklusi.
(Tortora, 2010: 331)
4. Bagaimana yeast berkembang biak dan apakah hal ini sesuai dengan preparat yang diamati?
Sel-sel ragi (yeast) berkembang biak dengan meningkatkan ukuran sel individu dan
bereproduksi secara aseksual dengan tunas atau fisi untuk membentuk sel anak yang
ukurannya tidak merata. Yeast tumbuh sebagai distinct koloni pada media agar.
(Tortora, 2010: 332)
5. Apakah yang mempengaruhi aktifitas yeast?
Jawab:
a. Media yang digunakan sebaiknya mengandung garam, NH4+, NO3- atau sumber nitrogen
lain.
b. pH efektif adalah pada pH optimum, yaitu pH 4,0 – 6,0
c. Suhu 37oC adalah suhu yang baik untuk pertumbuhan yeast.
d. Air, pada umumnya yeast tumbuh pada kondisi dengan persediaan cukup air dalam
artian tidak berlebihan.
(Pelczar, 2008: 138-139)
6. Sebutkan semua pembagian bakteri beserta contoh-contohnya!
A. Penggolongan bakteri berdasarkan bentuk tubuhnya:

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
14

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


 Bakteri Kokus (bulat) :
- Streptococcus , contoh Streptococcus pyrogenes, S.thermopillus, S.lactis
- Stafilococcus , contoh Staphylococcus aureus
- Diplococcus , contoh Diplococcus pneumoniae
 Bakteri Basil (batang):
- Basillus , contoh Salmonella thypi, Escherichia coli, Lactobacillus
- Streptobasil , contoh Bacillus anthracis, Azotobacter
 Bakteri Vibrio (koma), contoh Vibrio cholerae

 Bakteri Spirilium (spiral) , contoh Treponema pallidum

B. Penggolongan bakteri berdasarkan alat gerak flagel:


 Monotrik (berflagel satu pada salah satu ujung)
 Amfitrik (berflagel satu pada kedua ujung)
 Peritrik (berflagel banyak pada semua sisi tubuh)
 Lofotrik (berflagel banyak di satu ujung)
C. Penggolongan bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen:
 Bakteri aerob obligat, bakteri tumbuh dengan keberadaan oksigen, contoh
Nitrosomonas dan Nitrobacter.
 Bakteri anaerob obligat, bakteri tumbuh tanpa membutuhkan oksigen, contoh
Nitrococcus denitrificans.
 Bakteri anaerob fakultatif, bakteri yang dapat tumbuh dengan atau tanpa oksigen.
Namun pertumbuhan akan lebih baik dengan adanya oksigen, contoh Eschericia coli
 Bakteri Aero-toleran, bakteri yang hanya tumbuh tanpa adanya oksigen namun tidak
mati dengan adanya oksigen, contoh Lactobacillus helveticus
 Bakteri Mikroaerofil, bakteri yang hanya tumbuh apabila berada pada lingkungan
dengan konsentrasi oksigen yang rendah, contoh Campylobacter jejuni
D. Penggolongan bakteri berdasarkan cara memperoleh makanan:
 Autotrof (menyusun makanan sendiri dari bahan-bahan anorganik). Berdasarkan
sumber energinya dibedakan atas: fotoautotrof (sumber energy dari cahaya) dan
kemoautotrof (sumber energy dari hasil reaksi kimia).

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
15

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


 Heterotrof ( memanfaatkan bahan anorganik jadi yang berasal dari organisme lain).
Termasuk bakteri heterotroph adalah bakteri saprofit, yaitu bakteri yang mendapat
makanan dengan menguraikan sisa-sisa organisme.
E. Penggolongan bakteri berdasarkan pewarnaan gram (gram strain)
 Bakteri gram-positif
Bakteri ini dinding selnya lebih sederhana, banyak mengandung peptidoglikan.
Misalnya Micrococcus, Staphylococcus, Leuconostoc, Pediococcus, dan
Aerococcus.
 Bakteri gram-negatif
Bakteri ini dinding selnya lebih kompleks, peptidoglikan lebih sedikit. Misalnya
Eschericia, Citrobacter, Salmonella, Enterobacter, Aeromonas, dan lain-lain.
(Pelczar, 2008: 145-147)
7. Apa tujuan pemakaian imersion oil?
Imersion oil digunakan untuk medium pentransmisi cahaya dan mencegah pembiasan karena
pada pembesaran (magnification) lebih besar, cahaya akan dibiaskan saat melewati udara.
(Tortora, 2010: 59)
8. Bagaimana cara bakteri memperbanyak diri?
Jawab:
Bakteri umumnya melakukan reproduksi secara aseksual dengan membelah diri.
Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan pembelahan biner, yaitu setiap sel
membelah menjadi dua. Reproduksi bakteri secara seksual adalah dengan melakukan
pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya.
(Pelczar, 2008: 145-147)
9. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri?
Jawab:
a. Faktor biotik
Hubungan antara mikroba yang saling mempengaruhi antar mikroba yang satu dengan
mikroba yang lain. Hubungan yang terbentuk dapat bersifat mutualisme, komensalisme,
parasitisme, antagonisme, sinergisme dan kompetisi.
b. Faktor abiotik
- Konsentrasi Nutrien

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
16

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


Pada konsentrasi rendah, transport nutrien lebih sulit dilakukan sehingga
mempengaruhi ketersediaan nutrien dalam sel.
- Temperatur
Temperatur mempengaruhi pertumbuhan mikroba, karena enzim yang menjalankan
metabolisme sangat peka terhadap temperatur. Berdasarkan temperatur minimum,
optimum dan maksimumnya.
- pH
Enzim transpor elektron dan sisem transpor nutrien pada membran sel mikroba
sangat peka terhadap pH.
- Tekanan Osmosis
Konsentrasi zat terlarut akan menentukan tekanan osmosis suatu larutan. Semakin
tinggi konsentrasi zat terlarut maka semakin tinggi pula tekanan osmosis larutan
tersebut, demikian pula sebaliknya. Tekanan osmosis mempengaruhi sel mikroba
karena berkaitan dengan persediaan air bagi sel mikroba.
- Oksigen (O2)
Banyak mikroba yang tidak dapat tumbuh bila tidak tersedia O2 tetapi ada pula
mikroba yang mampu tumbuh apabila terdapat O2 bebas.
- Senyawa Toksik
Ion – ion logam berat seperti Hg, Cu, Zn, Li, Pb walaupun pada keadaan yang sangat
rendah akan bersifat toksis pada mikroba karena ion-ion tersebut akan bereaksi
dengan gugusan senyawa selnya.
- Radiasi
Cahaya mempunyai daya merusak kepada sel mikroba yang tidak mempunyai
pigmen fotosinesis. Jika energi radiasi diabsorbsi oleh mikroba akan menyebabkan
terjadinya ionisasi komponen sel.
- Bahan antimikroba :
ada yang memiliki spektrum luas tetapi ada pula yang memiliki spektrum sempit,
efektifitas kerja dari zat anti mikroba dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
ukuran dan volume populasi mikroba, kadar air, panas, konsentrasi antimikroba.
(Pelczar, 2008: 138-139)

V.Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
17

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


V.I Inokulasi Mikroorganisme
Teknik inokulasi mikroorganisme berhasil dilakukan, dibuktikan dengan adanya
mikroorganisme yang berupa bakteri Lactobacillus plantanum yang tumbuh dengan baik pada
media agar baik di dalam tabung reaksi maupun di petridish berdasarkan media agar yang
ditentukan walaupun untuk bakteri Aspergillus niger, pertumbuhan yang baik tidak terlihat pada
petridish hanya terlihat pada tabung reaksi.
V.2 Mikroskop
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :
1. Dengan menggunakan mikroskop, dapat dilihat morfologi bakteri Lactobacillus Plantarum
dengan perbesaran total 400 kali dan jamur Aspergillus niger dengan perbesaran total 1000
kali.
2. Bentuk bakteri Lactobacillus Plantarum adalah batang. Sedangkan jamur Aspergillus niger
berbentuk bulat dengan benang-benang halus.
3. Pembuatan preparat berhasil dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan penglihatan dengan
pengamatan pada mikroskop dengan jelas.
Daftar Pustaka

https://microbewiki.kenyon.edu Diakses pada tanggal 3 April 2015 (18:20)

Benson. 2001. Microbiological Applications 8th Edition. New York: McGraw-Hill


Brown. 2012. Benson’s Microbiological Applications 11th Edition. New York: McGraw-Hill
Hendrianie, Nunik. 2001. Diktat Kuliah Mikrobiologi Industri. Surabaya: Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.
Pelczar, Michael dan Chan . 2007. DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI. Jakarta : Universitas
Indonesia.
Tortora, G. dkk. 2010. Microbiology : An Introduction, 10th edition. San Francisco : Pearson
Education Inc.
Wuryanti. 2008. “Pengaruh Penambahan Biotin Pada Media Pertumbuhan Terhadap
Produksi Sel Aspergillus niger”. BIOMA, Volume 10, Nomor 2.

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Anda mungkin juga menyukai