I. Tujuan
I.1 Inokulasi Mikroorganisme
Mempelajari teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril.
I.2 Mikroskop
1. Melatih menggunakan mikroskop dengan jalan melihat morfologi jamur, yeast, bakteri dan
beberapa mikroorganisme lain.
2. Mengenal bentuk bentuk mikroorganisme
3. Melatih membuat preparat
Keterangan
-Warna : Warna keputihan Warna hijau kehitaman
- Kepekatan : Kurang pekat Kurang pekat
Tabung reaksi Hasil pengamatan
(96 jam) Media NBA (L. plantarum) Media PDA (A. niger)
Blanko
Keterangan
-Warna : Warna putih susu Hijau kehitaman
- Kepekatan : Pekat, bakteri tumbuh merata Pekat, bakteri tumbuh banyak
dan merata
Petri Dish Hasil pengamatan
(24 jam) Media NBA (A. niger) Media PDA (L. plantarum)
Blanko (tampak atas)
Keterangan
-Warna : Hijau kehitaman dengan Putih
pinggiran putih
- Kepekatan : Belum pekat, belum merata Tumbuh merata, agak pekat
- Diameter : 5.2 cm 4.9 cm
Petri Dish Hasil pengamatan
(96 jam) Media NBA (A. niger) Media PDA (L. plantarum)
Blanko ( tampak atas )
Keterangan
-Warna : Hitam kecoklatan Putih susu
- Kepekatan : Cukup pekat, tumbuh sesuai pekat, bakteri tumbuh merata
goresan, mati
- Diameter : 5.2 cm 5.3 cm
II.2. Mikroskop
Tabel II.2 Hasil pengamatan menggunakan mikroskop
Perbesaran Hasil percobaan Keterangan
(400x)
Lactobacillus berkoloni berbentuk
plantarum sekumpulan batang
III.Pembahasan
III.I Inokulasi Mikroorganisme
Tujuan dari percobaan inokulasi mikroorganisme ini adalah untuk mempelajari teknik
inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril.Inokulasi adalah pemindahkan
mikroorganisme dari medium lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat
tinggi. Dalam percobaan ini mikroorganisme yang digunakan adalah bakteri Lactobacillus
plantarum dan Aspergillus niger.
Semua mikroorganisme memerlukan nutrient untuk pertumbuhan dan reproduksinya. Media
pertumbuhan adalah larutan berbentuk gel (semi-padat) atau cair yang mengandung nutrisi yang
sengaja dibuat untuk tempat hidup mikroorganisme tertentu. Media ini bergantung pada jenis
mikroorganisme yang dikembangbiakkan yang pada percobaan ini digunakan media semi-padat
yang disebut media agar. Dalam melakukan inokulasi, media yang digunakan adalah Potato
Dextrose Agar (PDA) dan Nutrient Broth Agar (NBA). PDA terbuat dari sari kentang yang
sangat mendukung pertumbuhan mikroorganisme jenis jamur dan NBA merupakan media yang
sangat cocok untuk budidaya bakteri. Oleh sebab itu, media ini banyak digunakan dalam
pemeliharan kultur bakteri dan berguna sebagai media pembelajaran. Bentuk dari PDA dan NBA
yang digunakan sebagai agar awal mulanya adalah padatan yang kemudian dicairkan dengan
cara pemanasan dan ketika dituangkan ke petridish maka seiring turunnya suhunya media PDA
akan memadat. Media agar digunakan karena agar tidak dapat diuraikan oleh hampir semua jenis
mikroorganisme, agar tetap berbentuk padat pada kisaran suhu inkubasi yang luas (0-80oC), dan
agar mencair pada titik didih air, tetapi tidak segera memadat pada suhu pendingan 42 oC. Hal ini
memungkinkan pembuatan suspensi biakan pada suhu 45oC untuk tujuan pengenceran biakan
dan isolasi mikroorganisme.
(Hendrianie, 2001: 5-8)
III.2 Mikroskop
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk melatih menggunakan mikroskop dengan jalan
melihat morfologi jamur, yeast, bakteri, dan beberapa mikroorganisme, mengenal bentuk-
bentuk mikroorganisme, dan melatih membuat preparat. Dalam percobaan ini morfologi yang
dilihat dengan menggunakan mikroskop adalah morfologi bakteri dan jamur. Bakteri yang
digunakan untuk pengamatan adalah Lactobacillus plantarum. Sedangkan untuk jamur yang
digunakan adalah Aspergillus niger.
Pertama-tama plug pada mikroskop di colok ke sumber listrik dan kemudian
mikroskop dinyalakan dengan cara menekan tombol power. Mikroskop ini digunakan agar
dapat mengamati mikroorganisme hingga sampai ke tingkat yang paling detail. Mikroskop
yang digunakan merupakan mikroskop cahaya sehingga cahaya yang digunakan adalah cahaya
lampu yang ada pada mikroskop, kelebihannya tingkat keterangannya dapat diatur sehingga
pengamatan menjadi lebih jelas. Pembesaran pada lensa didapatkan ketika sinar yang berasal
dari sumber cahaya yang disebut sebagai illuminator, melewati condenser, yang memiliki lensa
yang langsung mengarahkan cahaya menuju mikroorganisme yang diamati.
(Brown, 2012: 4-5)
Setelah mikroskop dinyalakan lalu menyiapkan preparat untuk mengamati bentuk dari
mikroorganisme yang akan diamati. Preparat terdiri dari object glass dan deck glass. Pertama,
object glass dan deck glass harus dioleskan alcohol 70% dengan tujuan membersihkan object
glass dan deck glass dari mikroorganisme yang masih menempel. Kemudian Lactobacillus
plantarum diambil dari biakan induk, menggunakan kawat ose yang telah disterilkan terlebih
dahulu dengan dipijarkan dan didiamkan sebentar, kemudian digoreskan pada object glass yang
sudah ditetesi aquades steril terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar bakteri yang sudah diambil
tidak menggumpal ketika digoreskan pada object glass sehingga ketika pengamatan dilakukan
hasilnya akan lebih jelas. Kemudian object glass yang sudah diolesi bakteri ditutup dengan
deck glass untuk melindungi bakteri yang ingin diamati dari kontaminasi udara sehingga
terjaga kesterilannya namun ketika object glass yang sudah ditetesi air ditutup dengan deck
glass, hindari terbentuknya gelembung udara karena mempersulitkan hasil pengamatan.
(Benson, 2001: 56)
Kemudian preparat yang telah disiapkan tersebut diletakkan di atas meja object glass dan
dijepit dengan menggunakan penjepit yang ada pada mikroskop. Pengamatan dilakukan dengan
lensa okuler yang memiliki perbesaran 10 kali dan lensa obyektif yang memiliki perbesaran
40x sehingga pengamatan dilakukan dengan perbesaran total 400 kali untuk Lactobacillus
plantarum. Perbesaran ini dipilih karena Lactobacillus plantarum dapat diamati secara lebih
jelas pada perbesaran ini disbandingkan perbesaran 1000 kali. Kemudian berdasarkan hasil
pengamatan dengan mikroskop, Lactobacillus plantarum digambar pada laporan sementara dan
diambil gambarnya dengan kamera handphone selain untuk mempermudah penggambaran
namun juga sebagai bukti kuat dan mempermudah saat gambar dibandingkan dengan literature.
Prosedur yang sama juga dilakukan pada pengamatan jamur Aspergillus niger dengan
Lactobacillus plantarum adalah mikroorganisme yang tergolong dalam genus bakteri gram-
positif, anaerobik fakultatif atau mikroaerofilik. Genus bakteri ini membentuk sebagian besar dari
kelompok bakteri asam laktat, pemberian nama ini dikarenakan karena kebanyakan anggotanya
dapat mengubah laktosa dan gulalainnya menjadi asam laktat. Kebanyakan dari bakteri ini umum
dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Dalam manusia, bakteri ini dapat ditemukan di
IV.Jawaban Pertanyaan
1. Bagaimana cara mold berkembang biak?
Secara alamiah kapang (mold) berkembang biak dengan dua cara, yaiu :
- Secara seksual dilakukan dengan penyatuan dua inti seperti terjadi pada eukariotik
lain. Tahapan reproduksi seksual adalah plasmogami, kariogami, dan meiosis.
V.Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: