Anda di halaman 1dari 19

1

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


LAPORAN RESMI

INOKULASI MIKROORGANISME DAN MIKROSKOP

I. Tujuan

I.1 InokulasiMikroorganisme

Mempelajari teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril.

I.2 Mikroskop

1. Melatih menggunakan mikroskop dengan jalan melihat morphologi jamur, yeast,


bakteri, dan beberapa mikroorganisme.
2. Mengenal bentuk-bentuk mikroorganisme.
3. Melatih membuat preparat.
II. Pengamatan
II.1 Inokulasi Mikroorganisme
II.1.1 Pengamatan menggunakan tabung reaksi
Tabel II.1 Hasil Pengamatan 24 jam Metode Gores dengan Tabung Reaksi

Hasil Pengamatan Tabung Reaksi


Lactobacillus plantarum Aspergillus niger
NBA PDA
Blanko Blanko

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
2

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015

Keterangan : Lactobacilus Keterangan : Aspergilus niger


plantarum Warna : garis putih
Warna : putih Kepektan : Cukup pekat dan
Kepekatan : Cukup pekat dan tipis
tipis

Tabel II.2 Hasil Pengamatan 48 jam Metode Gores dengan Tabung Reaksi
Hasil Pengamatan Tabung Reaksi
Lactobacillus plantarum Aspergillus niger
NBA PDA
Blanko Blanko

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
3

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015

Keterangan : Lactobacillus Keterangan : Aspergilus niger


plantarum Warna : hitam
Warna : putih Kepekatan : tinggi dan menyebar
Kepekatan : tinggi (semakin
pekat) dibandingkan pengamatan
24 jam

II.1.2 Pengamatan menggunakan Petridish


Tabel II.1.2.1 Hasil Pengamatan 24 jam Metode Gores dengan Petridish
Media Hasil Pengamatan
PDA Blanko
Lactobacillus
plantarum

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
4

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015

Keterangan :
Warna : putih
Diameter : 7 cm
Kepekatan : tidak terlalu pekat, berbentuk zig-zag dan ada bulatan menyebar di
bagian samping
NBA Blanko
Aspergillus
niger

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
5

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015

Keterangan :
Warna : putih
Diameter : 5 cm
Kepekatan : tidak terlalu pekat, tipis, bintik-bintik, berbentuk zig-zag.

Tabel II.1.2.2 Hasil Pengamatan 48 jam Metode Gores dengan Petridish


Media Hasil Pengamatan
PDA Blanko Blanko
Lactobacillus
plantarum

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
6

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015

Keterangan :
Warna : putih
Diameter : 5 cm
Kepekatan : lebih pekat dibandingkan dengan hasil di tabung reaksi, berbentuk zig-zag ada
bulatan disamping goresan.
NBA Blanko Blanko
Aspergillus
niger

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
7

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015

Keterangan :
Warna : Kecoklatan
Diameter : 4.5 cm
Kepekatan : tidak terlalu pekat, terlihat bentuk zig-zag, terlihat Aspergilus tumbuh menyebar di
media.

II.3 Pengamatan dengan Mikroskop


II.3.1 Bakteri Lactobascillus plantarum dan Aspergillus niger
Tabel II.3.1 Hasil Pengamatan Bakteri L. plantarum dan A. niger menggunakan Mikroskop
Hasil Pengamatan
Bakteri Lactobacillus Jamur Aspergillus niger
plantarum

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
8

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015

Keterangan : Keterangan :
Terlihat warna putih bentuk Terlihat bulatan-bulatan kecil
seperti bintik-bintik kecil warna hitam, sebagian berkoloni

III. Pembahasan
III.1 Inokulasi Mikroorganisme

Tujuan dari percobaan inokulasi mikroorganisme adalah mempelajari teknik inokulasi


biakan mikroorganisme pada medium steril. Pada percobaan ini menggunakan tabung reaksi,
petridish, kapas, dan kertas coklat.
Langkah pertama pada percobaan ini adalah menuliskan nama spesies mikroorganisme,
tanggal, serta nama praktikan pada tabung reaksi yang digunakan. Lalu menutup tabung reaksi
dengan kapas yang telah dibuat sebelumnya. Pada percobaan ini menggunakan empat tabung reaksi
dan 4 buah petridish. Untuk percobaan di tabung reaksi media NBA (Nutrient Broth Agar) dengan
bakteri Lactobacillus plantarum, untuk media PDA (Potato Dextrose Agar) dengan Aspergillus
niger, dan tabung reaksi ketiga dan keempat sebagai blanco. Untuk percobaan menggunakan
petridish media NBA (Nutrient Broth Agar) menggunakan jamur Aspergillus niger, sementara
media PDA (Potato Dextrose Agar) menggunakan bakteri Lactobacillus plantarum. Dua buah
petridish lainnya sebagai blanco. Agar ini adalah suatu karbohidrat kompleks yang diperoleh dari
algae marin tertentu. Agar digunakan sebagai pemadat media, agar yang lebur dalam larutan cair
akan membentuk gel bila suhu dikurangi sampai dibawah 45°C.
(Pelczar, 1986)
Media agar ini dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak sepertiga tabung reaksi, lalu
tabung reaksi ditutup dengan kapas. Begitu juga dengan petridish, media dimasukkan ke dalam
petridish lalu petridish dibungkus dengan kertas coklat. Langkah selanjutnya adalah memasukkan
semua alat ke dalam autoclave untuk sterilisasi alat. Artinya pada bahan atau peralatan tersebut
tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang akan mengganggu atau

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
9

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


merusak media, ataupun mengganggu kehidupan mikroorganisme dan proses yang sedang
dikerjakan. Proses sterilisasi di autoclave menggunakan suhu 121°C dan tekanan 15 psia selama 15
menit. Autoclave ini menggunakan suhu yang tinggi dengan tujuan agar alat benar benar steril.
(Suriawiria, 1990)
Setelah semua alat selesai disterilisasi, tabung reaksi dimiringkan 45°. Tujuannya adalah
agar media lebih tersebar ke permukaan tabung memperbesar wilayah mikroorganisme untuk
tumbuh dan memudahkan proses inokulasi. Peoses inokulasi dilakukan di incase. Langkah
inokulasi pada tabung reaksi adalah, pertama tabung reaksi yang sudah dimiringkan tadi diletakkan
di tangan kiri. Lalu memanaskan kawat ose sampai kawat ose berwarna merah yang merupakan
indikasi bahwa mikroorganisme yang mungkin masih tersisa sudah mati, pemanasan kawat ose ini
supaya tidak ada mikroorganisme yang terbawa, mikroorganisme dapat mati dengan cara
pemanasan ini. Lalu tabung reaksi yang berisi biakan Lactobacillus plantarum dibuka kapasnya
dengan tangan kanan. Memanaskan ujung tabung reaksi biakan, dan mengambil biakan dengan
kawat ose yang sudah disterilisasi. Memanaskan ujung tabung reaksi biakan kembali, menutup
dengan kapas. Lalu membuka tabung reaksi untuk percobaan, memanaskan ujungnya, dan
menggoreskan kawat ose diatas media. Proses inokulasi ini harus dilakukan dengan ketelitian
tinggi. Setelah proses inokulasi selesai, ujung tabung reaksi dipanaskan di bunsen lalu ditutup
dengan kapas, dan memanaskan kembali kawat ose. Proses ini diulangi lagi untuk jamur Aspergillus
niger. Langkah selanjutnya tabung reaksi dimasukkan ke incubator. Incubator ini berfungsi agar
tabung reaksi dan petridish serta isinya tetap dalam keadaan steril tanpa mematikan mikroorganisme
di dalamnya. Incubator ini berfungsi untuk memeram mikroba pada suhu terkontrol.
(Cappucino, 1998)
Percobaan selanjutnya menggunkan petridish. Petridish yang telah disterilisasi dibuka
bungkus kertas coklatnya, lalu pada petridish dengan media NBA diinokulasi dengan Aspergillus
niger. Langkah percobaan ini diawali dengan meletakkan petridish di tangan kiri. Lalu memanaskan
kawat ose diatas bunsen. Tabung reaksi dengan biakan Aspergillus niger dibuka penutup kapasnya
lalu memanaskan ujung tabung reaksi. Lalu dengan kawat ose biakan diambil. Sebelum
memasukkan biakan ke petridish, pinggiran petridish dipanaskan terlebih dahulu, lalu membuka
sedikit petridish dengan ibu jari. Langkah selanjutnya adalah menggoreskan ujung kawat ose diatas
media, goresan yang dipilih adalah bentuk zig zag. Goresan zig zag ini bertujuan agar pada saat
mikroorganisme digoreskan letaknya tidak terlalu menumpuk dan masih mempunyai rongga antar
koloninya agar tumbuhnya tidak berdesakan. Lalu petridish ditutup dan pinggirannya dan kawat ose

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
10

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


dipanaskan dibunsen. Setelah semua langkah selesai kita dapat membungkus petridish dengan
kertas coklat lalu meletakkannya di incubator. Posisi petridish di incubator diletakkan secara
terbalik, hal ini untuk menghindari terakumulasinya air di dalam cawan petri karena
mikroorganisme juga melakukan proses respirasi. Jadi jika posisi petridish diletakkan secara
terbalik maka uap air akan jatuh ke bawah, bukannya menggenangi permukaan media di petridish.
(Tortora, 2010)
Tabung reaksi dan petridish ini diletakkan di incubator selama 48 jam dalam kisaran suhu
30-37°C. Setiap mikroorganisme tumbuh pada suatu kisaran suhu tertentu. Atas dasar ini maka
bakteri dapat diklasifikasikan sebagai psikrofil yang tumbuh pada 0-30°C, mesofil yang tumbuh
pada 25-40°C, dan thermofil yang tumbuh pada suhu 50°C atau lebih. Pada percobaan ini A.niger
dan L. plantarum termasuk dalam kategori mesofil karena tumbuh optimal pada suhu 30-37°C.
(Pelczar,1986)
Pengamatan pada tabung reaksi dan petridish dilakukan dua kali setiap 24 jam. Pada
pengamatan pertama setelah tabung reaksi dan petridish berada di incubator selama 24 jam, tabung
reaksi berisi Lactobacillus plantarum di pinggir medianya terdapat gumpalan putih, sudah mulai
terlihat tumbuh melebar ke seluruh media di tabung reaksi. Sedangkan untuk Aspergillus niger
hanya terlihat guratan putih panjang dan belum terlihat adanya bintik-bintik hitam berkoloni. Dari
kedua tabung reaksi tersebut dapat dilihat bahwa bakteri dan jamur sudah mulai tumbuh dan masih
memerlukan waktu untuk tumbuh secara sempurna. Sementara pada petridish, petridish berisi
Lactobacillus plantarum hanya terlihat warna lebih putih pada goresan awalnya dan tidak terlihat
sama sekali tanda-tanda bahwa L. plantarum akan tumbuh. Dan untuk A. niger di petridish hanya
terlihat bintik-bintik putih diatas medianya, tersebar tidak merata diluar pola goresan zig zag.
Selanjutnya tabung reaksi dan petridish ditutup kapas dan kertas coklat lalu dimasukkan kembali ke
dalam incubator.

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
11

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015

Gambar III.1.1 Lactobacillus Gambar III.1.2 Aspergillus


plantarum tabung reaksi pada niger tabung reaksi pada
penagamatan 24 jam pengamatan 24 jam

Gambar III.1.3 Lactobacillus Gambar III.1.4 Aspergilus


plantarum petridish niger petridish pada
pengamatan 24 jam pengamatan 24 jam

Pada pengamatan kedua setelah tabung reaksi dan petridish sudah berada di dalam incubator
selama 48 jam, pada tabung reaksi berisi L. plantarum gumpalan pada media terlihat lebih tebal dan
terlihat L. plantarum lebih banyak dari pengamatan pada hari pertama. Pada tabung reaksi berisi A.
niger terlihat banyak bintik-bintik hitam bergumpalan, ini menandakan bahwa A. niger tumbuh dan
membentuk koloni pada medianya. Pada petridish berisi L. plantarum terlihat goresan berwarna
putih susu dan warnanya lebih pekat dibandingkan dengan pengamatan hari pertama dan tetap tidak
terlihat ada tanda-tanda pertumbuhan L. plantarum. Dan pada petridish berisi A. niger terlihat
bintik-bintik putih agak kehitaman tersebar di seluruh media, tidak hanya pada pola goresan zig zag.

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
12

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


Sementara pada tabung reaksi dan petridish blanco tidak terlihat adanya pertumbuhan, hal ini sesuai
dengan yang diharapkan. Karena blanco sebagai pembanding.
(Tortora,2010)

Gambar III.1.5 Lactobacillus Gambar III.1.6 Aspergilus niger


plantarum tabung reaksi tabung reaksi pengamatan 48 jam
pengamatan 48 jam

Gambar III.1.7 Lactobacillus Gambar III.1.8 Aspergilus niger


plantarum petridish pengamatan 48 petridish pengamatan 48 jam
jam

Pada petridish medium NBA diisi dengan jamur A. niger dan pada petridish medium PDA
diisi bakteri L. plantarum. Pada petridish perlakuan media ke mikroorganismenya memang sengaja
dibalik agar dapat diketahui apabila media ditukar mikroorganisme akan tetap hidup atau tidak. L.
plantarum hanya bisa hidup di media NBA karena broth mengandung kaldu, kaldu ini sebagian
besar kandungan nutrisinya adalah pepton yang sangat membantu pertumbuhan bakteri, hal inilah
yang menyebabkan bakteri tidak tumbuh di media PDA. Sedangkan jamur juga dapat hidup di
media NBA. Hal ini sesuai dengan literatur.
(Suriawiria, 1990)

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
13

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


III. 2 Mikroskop
Tujuan dari percobaan penggunaan mikroskop adalah melatih menggunakan mikroskop
dengan jalan melihat morphologi jamur, yeast, bakteri, dan beberapa mikroorganisme. Mengenal
bentuk-bentuk mikroorganisme. Dan melatih membuat preparat. Pada percobaan ini alat dan bahan
yang digunakan adalah suspensi bakteri, mikroskop, jarum ose, object glass, dan deck glass.

Langkah pertama pada percobaan ini adalah mengeluarkan mikroskop dan menempatkannya
diatas meja. Lalu menyiapkan object glass dan deck glass. Object glass dan deck glass dibersihkan
menggunakan alcohol 70%. Setelah object glass dan deck glass bersih, object glass ditetesi dengan
air . Lalu menggambil suspensi bakteri menggunakan jarum ose yang sudah disterilisasi diatas pijar
api bunsen dan jarum ose digoreskan ke object glass. Lalu object glass ditutup dengan deck glass.
Metode ini dinamakan metode preparat basah karena menggunakan zat alir. Apabila preparat basah
diperiksa dengan mikroskop medan-terang, amatlah penting untuk menyesuaikan sumber cahayanya
dengan benar. Intensitas cahaya dapat dikurangi dengan menggunakan filter khusus. Pada
mikroskop terdapat pengatur fokus yang terletak di sebelah kanan. Pengatur fokus ini digunakan
untuk menggeser kaca preparat, memperbesar dan memperjelas bayangan mikroorganisme yang
terbentuk. Pengatur fokus inilah yang terus diputar sampai bayangan mikroorganisme terlihat jelas
dan dapat diamati. Mikroskop medan-gelap dan mikroskop kontras fase memberikan keuntungan
khusus untuk pemeriksaan sel-sel mikroba yang tidak diwarnai dan tersuspensi dalam cairan. Lalu
object glass dipasang di mikroskop dan diamati.
(Pelczar, 1986)

Gambar III.2.4 Mikroskop literatur

(Benson, 2001)

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
14

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


Setelah diamati di mikroskop, bakteri Lactobacillus plantarum terlihat bergerak, bentuknya
seperti gumpalan-gumpalan berwarna terang berkoloni dan sangat kecil. Pada percobaan ini
digunakan perbesaran mikroskop 400 dan 1000 kali. Sedangkan jamur Aspergillus niger yang
terlihat adalah mikroorganisme yang berkoloni dan seperti memiliki serabut akar yang saling
berkaitan satu sama lain. Di antara serabut-serabut akar tersebut terdapat bonggol-bonggol kecil
berwarna hitam yang berjumlah cukup banyak. Pada percobaan ini digunakan perbesaran
mikroskop 400 kali dan 1000 kali. Berdasarkan literatur, bentuk jamur Aspergillus niger memiliki
tubuh yang terdiri dari benang yang bercabang-cabang yang disebut hifa, tidak memiliki klorofil
dan hidup heterotrof. Berdasaekan literatur Lactobacillus plantarum bentuknya batang dan
berwarna putih. Hasil pengamatan mikroorganisme dengan mikroskop sesuai dengan literatur.

Gambar III.2.1 Aspergillus niger Gambar III.2.1 Lactobacillus


literatur plantarum pada kaca preparat

`
Gambar III.2.3 Lactobacillus
plantarum literarur

(Tortora, 2010)
Berikut adalah jenis-jenis mikroskop:
a) Mikroskop Medan Terang

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
15

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


Dalam mikroskop medan terang, daerah yang diamati diterangi dengan benderang sehingga
obyek-obyek yang diamati tampak lebih gelap daripada latar belakannya. Pada umumnya,
mikroskop macam ini menghasilkan perbesaran berguna maksimum sekitar 1000 diameter.
Dengan sedikit modifikasi, termasuk lensa mata (ocular) yang berkekuatan tinggi, sampai
2000 diameter merupakan batas perbesaran bermanfaat yang dapat diperoleh dengan
peralatan seperti itu.
b) Mikroskop Medan Gelap
Mikroskop medan gelap diperoleh dari macam mikroskop yang sama seperti yang
digunakan untuk mikroskop medan terang kecuali bahwa alat itu dilengkapi dengan
kondensor medan gelap dan suatu objektif ber-NA rendah.
c) Mikroskop Fluoresensi
Mikroskop fluoresensi telah menjadi prosedur yang penting dan dipakai secara amat luas
untuk laboratorium rumah sakit dan klinis. Digunakan untuk memeriksa spesimen yang
telah diwarnai dengan zat pewarna fluorokrom sehingga memungkinkan identifikasi
mikroorganisme dengan cepat.
(Pelczar, 1986)

IV. Jawaban Pertanyaan


1. Bagaimana cara mold berkembang biak?
Jawab: Secara alamiah kapang berkembang biak dengan berbagai cara, baik aseksual dengan
pembelahan, penguncupan, atau pembentukan spora. Dapat pula secara seksual dengan peleburan
nukleus dari kedua induknya. Pada pembelahan, suatu sel membelah diri untuk membentuk dua
sel anak yang serupa. Pada penguncupan suatu sel anak tumbuh dari penonjolan kecil pada sel
inangnya. Secara aseksual spora kapang diproduksi dalam jumlah banyak, berukuran kecil dan
ringan, serta tahan terhadap keadaan kering. Spora ini mudah beterbangan di udara, dan bila
berada pada substrat yang cocok, maka spora tersebut tumbuh menjadi miselium baru.
(Kavanagh, 2005)
2. Sebutkan penggunaan/arti mold yang diperiksa di atas?
Jawab: Kapang Mold adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen, dan pertumbuhannya
pada substrat mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas.
(Kavanagh, 2005)

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
16

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


3. Apa yang disebut hypha?
Jawab: Hifa adalah struktur biologis berupa berkas-berkas halus yang merupakan bagian dari
tubuh vegetativ berbagai fungi ("kerajaan jamur"). Hifa dapat dengan mudah dilihat dengan mata
bila telah membentuk massa yang rapat dan membentuk koloni-koloni pada bagian tubuh
organisme inang atau sisa-sisa organisme atau makanan, dikenal sebagai miselium (mycelium,
jamak mycelia).
(Kavanagh, 2005)
4. Bagaimana yeast berkembang biak, dan apakah hal ini sesuai dengan preparat
yang diamati?
Jawab: Kebanyakan ragi atau yeast dapat bereproduksi dengan cara pembentukan tunas.
Beberapa jenis ragi dapat bereproduksi secara seksual dengan konjugasi dua askospora yang
menghasilkan zygote atau sel diploid. Inti sel diploid ini kemudian membelah dengan cara
meiosis, menghasilkan 4 inti haploid yang disebut askospora. Sel dimana askospora terbentuk
disebut askus. Apabila askus matang dan pecah, askospora akan terlepas dan berkonjugasi untuk
memulai siklus hidup yang baru.
(Kavanagh, 2005)
5. Apakah yang mempengaruhi aktifitas yeast?
Jawab: Pertumbuhan yeast pada media bahan pangan sangat tergantung pada sifat fisiologisnya
yaitu pada umumnya yeast tumbuh pada kondisi dengan persediaan cukup air artinya tidak yang
berlebihan. Dibandingkan dengan bakteri, yeast dapat tumbuh dalam larutan yang pekat misalnya
larutan gula atau garam lebih juga menyukai suasana asam dan lebih bersifat menyukai adanya
oksigen. Yeast juga tidak mati oleh adanya antibiotik dan beberapa yeast mempunyai sifat
antimikroba sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan mold. Adanya sifat-sifat yang
tahan pada lingkungan yang stress (garam, asam dan gula) maka dalam persaingannya dengan
mikroba lain lebih bisa hidup normal.
(Kavanagh, 2005)
6. Sebutkan semua pembagian bakteri beserta contoh-contohnya?
Jawab: Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:
 Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan mempunyai beberapa
variasi sebagai berikut:
o Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
o Diplococcus, jka berganda dua-dua

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
17

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


o Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar
o Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
o Staphylococcus, jika bergerombol
o Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
 Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan
mempunyai variasi sebagai berikut:
o Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
o Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
 Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai
berikut:
o Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk koma)
o Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
o Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.
Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan,
yaitu:
 Atrik, tidak mempunyai flagel.
 Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.
 Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.
 Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.
 Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
(Pelczar, 1986)
7. Apa tujuan pemakaian immersion oil?
Jawab: Tujuan pemakaian immersion oli adalah untuk mengarahkan cahaya dari mikroskop
langsung ke kaca mikroskop dan menghentikan pembiasan cahaya.
(Tortora, 2010)
8. Bagaimana cara bakteri memperbanyak diri?
Jawab: Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif
= tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu
setiap sel membelah menjadi dua. Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran
materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik
atau rekombinasi DNA. Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
18

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel
bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan
perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak
sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan.
Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
(Pelczar, 1986)
9. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri?
Jawab: Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi
untuk pertumbuhan optimum adalah:
a. Suhu
b. Derajat keasaman atau pH
c. Konsentrasi garam
d. Sumber nutrisi
e. Zat-zat sisa metabolism
f. Zat kimia
Hal diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.
(Suriawiria, U. 1990)

V. Kesimpulan
V.1 Inokulasi mikroorganisme
Teknik inokulasi bakteri Lactobacillus plantarum pada media NBA dan jamur Aspergillus
niger pada media PDA menghasilkan bakteri pada media NBA dan jamur pada media PDA dengan
metode gores pada medium steril.

V.2 Mikroskop

1. Dengan menggunakan mikroskop kita dapat melihat morphologi jamur dan bakteri.
2. Berdasarkan pengamatan dan literature bentuk Aspergilus niger bulat dan berwarna
hitam, sedangkan Lactobacillus plantarum berbentuk batang.
3. Percobaan dengan menggunakan mikroskop ini terbukti melatih mahasiswa membuat
preparat.

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
19

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri 2015


Daftar Pustaka
Benson. 2001. Microbiological Applications Lab Manual Eight Editions: McGraw-Hill, Inc.
Cappucino, James G. 1998. Microbiology A Laboratory Manual. San Francisco: Addison Longman,
Inc.
Kavanagh, Kevin. 2005. Fungi Bilogy And Aplication. Tottenham: Cataloging-in-Publication Data
Pelczar, Michael J. 2013. Dasar-Dasar Mikrobiologi: UI-Press.
Suriawiria, U. 1990. Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung: Penerbit Angkasa.
Totora, Gerard J. 2010. Microbiology an Introduction 10th edition. United States of America:
Person Education, Inc.

Lampiran

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Anda mungkin juga menyukai