Anda di halaman 1dari 19

1

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

LAPORAN RESMI
INOKULASI MIKROORGANISME DAN PENGGUNAAN MIKROSKOP

I. Tujuan
I.1 Inokulasi Mikroorganisme
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari teknik inokulasi biakan
mikroorganisme pada medium steril.
I.2 Mikroskop
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Melatih menggunakan mikroskop dengan jalan melihat morfologi jamur,
yeast, bakteri, dan beberapa mikroorganisme.
2. Mengenal bentuk-bentuk mikroorganisme.
3. Melatih membuat preparat.

II. Data Pengamatan


II.1 Inokulasi Mikroorganisme
II.1.1 Menggunakan Tabung Reaksi
Tabel II.1 Hasil Percobaan Inokulasi Mikroorganisme Menggunakan
Tabung Reaksi
Tabung Hasil Pengamatan
Media NBA Media PDA
Reaksi
(Bacillus subtilis) (Escherichia coli)
( 24 Jam)

- Blanko

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
2
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

- Biakan

Keterangan:
- Warna: Putih Putih
- Kepekatan: Sedikit pekat Tidak terlalu
- Tipe Filiform Filiform
Tabung Hasil Pengamatan
Media NBA Media PDA
Reaksi
(Aspergillus niger) (Saccharomyces cerevisiae)
( 24 Jam)

- Blanko

- Biakan

Keterangan:
- Warna: Kekuningan Putih
- Kepekatan: Sangat pekat Sedikit pekat
- Tipe Echinulate Echinulate

II.1.2 Menggunakan Petridish

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
3
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Tabel II.2 Hasil Percobaan Inokulasi Mikroorganisme Menggunakan


Petridish
Petridish Hasil Pengamatan
Tampak Atas Tampak Samping
( 24 Jam)
Blanko Blanko

PDA
Mikroorganisme:
Escherichia coli
Biakan
Biakan

Keterangan:
- Warna: Putih Konfigurasi : round
- Diameter: 0,8 cm Margin : wavy
- Kepekatan: Tidak terlalu pekat Elevasi : raise

Petridish Hasil Pengamatan


Tampak Atas Tampak Samping
( 24 Jam)

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
4
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Blanko Blanko

PDA
Mikroorganisme:
Saccharomyces
Biakan
cerevisiae Biakan

Keterangan:
Putih Konfigurasi : round
- Warna:
0,6 cm Margin : branching
- Diameter:
Tidak terlalu pekat Elevasi : umboonate
- Kepekatan:

Petridish Hasil Pengamatan


Tampak Atas Tampak Samping
( 24 Jam)

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
5
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Blanko Blanko

NBA
Mikroorganisme:
Bacillus subtilis
Biakan Biakan

Keterangan:
- Warna: Putih Konfigurasi : round
- Diameter: 1,2 cm Margin : smooth
- Kepekatan: Sedikit pekat Elevadsi : hilly

Petridish Hasil Pengamatan


Tampak Atas Tampak Samping
( 24 Jam)

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
6
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Blanko Blanko

NBA
Mikroorganisme:
Aspergillus niger
Biakan
Biakan

Keterangan:
- Warna: Kekuningan Konfigurasi : complex
- Diameter: 0,9 cm Margin : branching
- Kepekatan: Sangat pekat Elevasi : crateriform

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
7
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

II.2 Mikroskop
Tabel 3. Hasil Pengamatan Menggunakan Mikroskop
Hasil Percobaan
Mikroskop
Aspergillus niger Bacillus subtilis

Keterangan: - Tidak berkoloni - Berkoloni


- Bewarna hitam - Bewarna bening
- Berbentuk tidak beraturan - Berbentuk batang yang
saling menyambung

III. Pembahasan
III.1. Inokulasi Mikroorganisme
Tujuan dari percobaan ini untuk mempelajari teknik inokulasi biakan
mikroorganisme pada medium steril. Inokulasi adalah proses penanaman atau
pembudidayaan suatu mikroorganisme. Suatu sampel yang sangat kecil
(inokulum) akan ditanam pada suatu wadah yang berisi medium bernutrisi atau
yang biasa disebut dengan media. Media tersebut merupakan lingkungan yang
dapat menunjang kehidupan dan perkembangbiakan mikroorganisme tersebut.
(Talaro,2001,hal 59)
Pada percobaan ini dilakukan inokulasi empat jenis mikroorganisme, 2 jenis
media, dan 2 tempat yang digunakan. Variabel jenis mikroorganisme yang
digunakan adalah 2 spesies jamur dan 2 spesies bakteri yaitu Bacillus subtilis,
Escherichia coli, Aspergillus niger, dan Saccharomyces cerevisiae. Sedangkan
jenis media yang digunakan adalah NBA (Nutrient Broth Agar) dan PDA (Potato

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
8
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Dextrose Agar). Di setiap media pun dibuat blanko yang bertujuan untuk
mengetahui apakan media tersebut masih steril atau telah terkontaminasi
sebelumnya. Blanko yang dibuat pada percobaan ini adalah media PDA pada
petridish. Lalu untuk jenis wadah media yang digunakan adalah tabung reaksi dan
petridish. Bacillus subtilis adalah jenis bakteri saprofit yang biasanya ditemukan
di tanah, air, udara, dan tanaman yang terdekomposisi (membusuk). Dalam segala
macam kondisi biasanya bakteri ini berada dalam bentuk sporanya. Koloni
Bacillus subtilis mengambil ruang pada akar, sehingga meninggalkan sedikit
bagian untuk diinfeksi oleh penyakit patogen.
(http://www.callnrg.com/BacillusSubtilsBrochure.pdf)
Escherichia coli adalah bakteri yang sudah ada di dalam pencernaan bayi
manusia beberapa jam setelah dilahirkan. Escherichia coli hidup berdampingan
dengan manusia sebagai inangnya namun dalam hal yang saling menguntungkan.
Namun bakteri ini juga dapat menimbulkan penyakit contohnya adalah infeksi
pada lapisan lendir mamalia.
(Kaper,2004,hal 1)
Aspergillus niger adalah jenis jamur yang sering digunakan sebagai penghasil
asam sitrat. Selain itu spesies ini juga digunakan sebagai produksi dari enzim
tertentu. Aspergillus niger adalah jenis jamur yang bewarna kehitaman yang
menghasilkan hifa bersekat bewarna putih.
(Shahlaei,2013,hal 2)
Saccharomyces cerevisiae adalah jenis jamur yang dikenal sebagai pembuat
bir ragi, dalam sejarah pembuatan industri bir. Namun sekarang Saccharomyces
cerevisiae dikenal sebagai bahan untuk melakukan fermentasi. Namun jamur ini
juga merupakan pathogen pada penyakit immunocompromised pada bayi.
(Cordell,2013,hal 310)
Langkah pertama yang dilakukan adalah menuangkan media agar pada
variabel wadah yang ditentukan. Bentuk fisik dari media dibedakan menjadi :
1. Media Liquid, cairan berbahan dasar air yang tidak memadat pada suhu
diatas titik bekunya dan tidak mengalir bebas apabila wadahnya
dibalikkan. Biasanya digunakan untuk mengetahui kebutuhan oksigen
mikroorganisme terhadap pertumbuhannya
2. Media Semisolid, Pada suhu ruang biasa berbentuk seperti beku karena
mengandung agen padatan (agar atau gelatin) yang cukup tebal namun

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
9
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

media ini tidak membentuk lapisan substrat. Biasanya digunakan untuk


menentukan gerak dari suatu mikroorganise
3. Media solid, dapat membentuk permukaan yang cukup keras sehingga
mikroorganisme dapat membentuk koloni. Baik untuk mengisolasi dan
membudidayakan bakteri dan jamur.
(Talaro,2011,hal 62)
Pada percobaan ini diggunakan media solid karena bertujuan untuk
menginokulasi suatu mikroorganisme dan mengamati bentuk koloninya. Untuk
memadatkannya, komponen yang ditambahkan adalah agar. Agar merupakan
polisakarida yang sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan media penanaman
padat. Agar ditemukan sebagai salah satu komponen pada beberapa rumput laut
tertentu.
(Talaro,2011,hal 41)
NBA (Nutrient Broth Agar) merupakan media tumbuh yang cocok untuk
bakteri. Komposisi Nutrient Broth tanpa agar adalah terdiri dari 15 gram pepton, 5
gram NaCl dan 3 gram beef ekstract. Lalu semua bahan tersebut dilarutkan
dengan air dalam beaker glass sambil diaduk dan volume digenapkan menjadi
1000 ml. selain itu pH diatur sekitar 6,8 sampai 7,2 dan dibiarkan mendidih serta
homogen. Selanjutnya disterilkan pada 121oC dengan tekanan 1,5 atm.
(http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_045082_chapter3.pdf)
Selain NBA, media lainnya adalah PDA. PDA (Potato Dextrose Agar)
merupakan media tumbuh yang dianjurkan untuk isolasi jamur dan ragi. Media
PDA ini berwarna krem hingga kuning dengan komposisi 200.000 Gms kentang,
20.000 Gms Dextrose, dan 15.000 Gms Agar.
(http://himedialabs.com/TD/M096.pdf )
Setelah menuangkan media agar pada tabung reaksi dan petridish, kemudian
mensterilkan peralatan yang akan digunakan dalam percobaan ini. Proses
sterilisasi adalah proses menghilangkan berbagai macam makhluk hidup berupa
mikroorganisme, termasuk virus. Organisme tersebut dapat dimusnahkan dengan
uap air, uap kering atau dalam pengabuan. Jika sesuatu dikatakan steril, maka itu
berarti hal tersebut bebas dari mikroorganisme hidup apapun. Kegunaan dari
adanya proses sterilisasi adalah sebagai keamanan dalam laboratorium itu sendiri.
Biasanya untuk sterilisasi menggunakan autoclave. Sedangkan metode paling baik
adalah dengan mengabukan mikroorganisme tersebut.
(Benson,2002,hal ix)

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
10
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Sebelum
peralatan dimasukan ke dalam autoclave, petridish dibungkus terlebih dahulu
dengan kertas coklat dan tabung reaksi disumbat dengan kapas berlemak.
Pembungkusan bertujuan untuk mencegah masuknya air pada saat sterilisasi oleh
autoclave, air yang berasal dari steam akan terhalang permukaan lilin pada kertas
coklat. Sterilisasi dilakukan selama 15 menit pada suhu 121°C. Cara untuk
membungkus petridish yaitu pertama meletakkan petridish di atas kertas coklat
yang berbentuk persegi panjang. Kemudian melipat kertas buram menurut ukuran
lebar kertas. Melipat ujung-ujung kertas buram membentuk segitiga kemudian
melipatnya ke arah belakang hingga tertindih oleh petridish. Pada saat
membungkus petridish dengan kertas buram, bagian kertas buram yang kasar
digunakan untuk membungkus/bersentuhan dengan petridish sedangkan bagian
kertas buram yang halus/licin ditempatkan dibagian luar dengan tujuan untuk
menghindari adanya mikroorganisme yang masuk kedalam petridish sehingga
petridish dan media tetap dalam keadaan steril sehingga dapat mengurangi
kontaminasi pada petridish.
(benson,2002,hal x)
Setelah melakukan sterilisasi dalam autoclave, kemudian membiarkan media
agar hingga memadat. Pada tabung reaksi, dibuat miring 45o untuk memperluas
permukaan media saat melakukan inokulasi. Setelah memadat, kemudian
melakukan inokulasi pada petridish dan tabung reaksi. Pada inokulasi terdapat
beberapa metode inokulasi yaitu:
1. Metode menggores adalah menggoreskan biakan atau sampel yang
menggoreskan atau dicoretkan dengan pola tertentu di atas permukaan
media. Kelebihan metode ini adalah pada tingkat keefektifan yang tingga
dan lebih murah sehingga paling sering digunakan.
2. Metode melarutkan dan menuang adalah melarutkan sampel yang akan
diokulasi pada media yang masih berupa larutan. Kemudian menuangkan
pada plate hingga media memadat. Perbedaan metode ini adalah koloni
dari sampel dapat berkembang di dalam media itu sendiri dan tidak hanya
pada permukaan.
3. Metode Menyebarkan yaitu dengan melarutkan sampel pada larutan media
kemudian mengambilnya dengan pipet dan menyebarkannya di atas media

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
11
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

padat. Pada metode ini, mikroorganisme haya berkembang pada


permukaan.
(Talaro,2001,hal 59)
Pada percobaan menggunakan petridish, metode yang dilakukan adalah
metode menggores dengan pola zigzag, sedangkan apabila menggunakan tabung
reaksi, pola yang digunakan adalah garis lurus. Hal ini dikarenakan luas
permukaan pada petridish lebih besar daripada tabung reaksi. pada inokulasi baik
dalam tabung reaksi maupun peridish, langkah pertama adalah mengocok dengan
pelan tabung reaksi berisi organisme biakan agar homogen dan terdispersi secara
merata pada tabung reaksi.
(Benson,2002,hal 91)
Langkah pertama dalam inokulasi yaitu memanaskan ujung atau mulut tabung
reaksi setelah kapas berlemak dibuka maupun jika akan ditutup. Kapas berlemak
dibuka dengan menggunakan jari manis dan kelingking. Proses Pemanasan ini
juga berlaku pada petridish yaitu ketika sebelum membuka dan menutup penutup
petridish. Hal ini bertujuan untuk mematikan mikroorganisme yang beada
disekitar mulut petridish dan tabung pada saat kapas berlemak dibuka
(Benson,2002,hal 39)
Setelah membuka kapas berlemak dan memanaskan tabung reaksi yang akan
di okulasi, kemudian mengambil biakan pada tabung reaksi lain yang pada saat
membuka dan menutup kapas berlemak juga dibakar terlebih dahulu.
Pengambilan biakan dilakukan dengan menggunakan jarum ose. Sebelum dan
sesudah jarum ose digunakan, jarum ose dibakar terlebih dahulu dengan
menggunakan api Bunsen hingga panas yang ditandai dengan warna merah pada
kawat (membara). Namun sebelum jarum ose disentuhkan ke organisme biakan
untuk okulasi, jarum ose didinginkan terlebih dahulu karena akan dapat
mematikan mikroorganisme biakan. Lalu menggoreskan secara perlahan dengan
pola zig-zag pada petridish dan lurus pada tabung reaksi.
(Benson,2002,hal x)
Setelah melakukan inokulasi, media diletakkan dalam inkubator untuk proses
inkubasi. Inkubator adalah alat yang digunakan untuk sampel agar dapat hidup
dalam lingkungan yang telah disesuaikan. Dengan mengatur suhu dan komponen
udara yang berada di dalam akan mendukung pertumbuhan mikroorganisme untuk
periode yang cukup panjang yaitu hingga hitungan minggu. Proses inkubasi ini
akan menghasilkan biakan. Saat penyimpanan petridish yang telah diinokulasi

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
12
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

dalam inkubator, dilakukan dengan cara membalik petridish tersebut. Hal ini
bertujuan agar uap air yang terbentuk saat inkubasi tidak jatuh mengenai agar dan
merusak media.
(Benson,2002,hal 42)
Berdasarkan hasil pengamatan setelah 24 jam, didapatkan hasil yaitu pada
penggunaan wadah media yaitu tabung reaksi adalah pada Bacillus subtilis pada
media NBA terdapat koloni berwarna putih dan sedikit pekat dengan tipe biakan
yaitu filiform. Pada Escherichia coli di media PDA terdapat koloni berwarna
putih dan tidak terlalu pekat dengan tipe biakan yaitu filiform. Pada Aspergillus
niger di media NBA terdapat koloni berwarna kekuningan dan sangat pekat
dengan tipe biakan yaitu echinulate. Pada Saccharomyces cerevisiae di media
PDA terdapat koloni berwarna putih dan sedikit pekat dengan tipe biakan yaitu
echinulate. Sedangkan pada blanko tidak ditumbuhi mikroorganisme. Hal ini
menunjukkan bahwa organisme yang tumbuh pada masing-masing media selain
blanko adalah mikroorganisme yang telah diinokulasi karena penghasilkan
karakteristik yang berbeda dan pada media blanko menunjukkan tidak adanya
kontaminasi.
Pada penggunaan wadah media petridish, hasil pengamatannya adalah pada
Escherichia coli di PDA menunjukkan pertumbuhan koloni sesuai pola inokulasi
yaitu zig-zag. Koloni Escherichia coli pada hasil pengamatan menunjukkan warna
putih, berdiameter 0,8 cm dan tidak terlalu pekat dengan konfigurasi adalah
round, margin adalah wavy, elevasi adalah raise. Pada Saccharomyces cerevisiae
di PDA menunjukkan pertumbuhan koloni tidak sesuai pola inokulasi yaitu
menyebar. Koloni Saccharomyces cerevisiae pada hasil pengamatan menunjukkan
warna putih, berdiameter 0,6 cm dan tidak terlalu pekat dengan konfigurasi adalah
round, margin adalah branching, elevasi adalah umboonate. Pada Bacillus subtilis
di NBA menunjukkan pertumbuhan koloni sesuai pola inokulasi yaitu zig-zag.
Koloni Bacillus subtilis pada hasil pengamatan menunjukkan warna putih,
berdiameter 1,2 cm dan sedikit pekat dengan konfigurasi adalah round, margin
adalah smooth, elevasi adalah hilly. Pada Aspergillus niger di NBA menunjukkan
pertumbuhan koloni sesuai pola inokulasi yaitu zig-zag. Koloni Aspergillus niger
pada hasil pengamatan menunjukkan warna kekuningan, berdiameter 0,9 cm dan

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
13
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

sangat pekat dengan konfigurasi adalah complex, margin adalah branching,


elevasi adalah crateriform.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa baik mikroorganisme jamur maupun
bakteri dapat tumbuh di kedua media yaitu NBA dan PDA. Hal ini karena kedua
media tersebut memiliki nutrisi yang menunjang kehidupan bakteri dan jamur.
III.2. Mikroskop
Tujuan dari percobaan ini yang pertama adalah melatih menggunakan
mikroskop dengan jalan melihat morphologi jamur, yeast, bakteri, dan beberapa
mikroorganisme. Yang kedua adalah mengenal bentuk-bentuk mikroorganisme,
dan yang ketiga adalah melatih mempersiapkan preparat. Percobaan ini dibagi
menjadi 2 macam pengamatan, pengamatan dengan objek jamur yaitu Aspergillus
niger dan bakteri Bacillus subtilis. Mikroskop digunakan karena dapat melihat
sebuah objek kecil dengan perbesaran lensa okuler 10x dan lensa objektif 40x.
Mikroskop digunakan untuk mengamati bahan percobaan yang sangat kecil.
(Tortora,2013,hal 56)

Gambar 1. Bagian-bagian mikroskop


(Benson,2002,hal 3)
Langkah pertama adalah mempersiapkan mikroskop agar siap digunakan
untuk melakukan pengamatan. Perbesaran mikroskop yang digunakan adalah pada
lensa okuler sebesar 10x dan lensa objektif sebesar 40x. Untuk memperoleh
perbesaran total dari mikroskop adalah mengalikan kedua perbesaran dari lensa
objektif dan okuler. Sehingga total perbesaran dari percobaan ini adalah 400x.
(Tortora,2013,hal 56)

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
14
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Mikroskop yang digunakan dalam percobaan ini adalah mikroskop cahaya.


Jenis-jenis mikroskop cahaya adalah:
1. Mikroskop darkfield
2. Mikroskop phase-contrast
3. Mikroskop fluorescence
(Tortora,2013,hal 59-61)
Kemudian mempersiapkan object glass yang bersih sebagai tempat
meletakkan bakteri yang akan diamati. Selain itu siapkan juga deck glass untuk
menutup bakteri agar tidak ada bakteri lain yang tercampur. Sebelum digunakan,
object glass dibersihkan terlebih dahulu menggunakan tisu yang telah dilumuri
alkohol, alkohol 70% digunakan dengan tujuan untuk mensterilkan. Hal ini
dikarenakan alkohol dapat melarutkan atau mengikat kotoran yang menempel
pada object glass dan deck glass.
(Tortora,2013,hal 68)
Penggunaan alkolhol 70% karena jika menggunakan konsentrasi yang lebih
tinggi maka cairan alkohol akan cepat menguap sebelum mikroorganisme dapat
mati, namun apabila dengan konsentrasi di bawah 70% maka proses sterilisasi
tidak akan efektif. Setelah steril, kemudian mengambil sampel yang akan diamati
dengan meneteskan di atas kaca preparat (object glass) dan menutupnya dengan
desk glass. Penggunaan desk glass adalah agar sampel yang diamati tidak
terkontaminasi dari udara luar. Setelah menyiapkan preparat (sampel), kemudian
sampel diletakkan pada bagian mikroskop yaitu stage pada gambar 1. Setelah itu
mengatur cahaya dengan cara menaikkan kondensor untuk memfokuskan cahaya
dan memuka diafragma untuk mengatur jumlah cahaya. Kemudian melakukan
pengaturan kasar pada mikroskop dan dilanjutkan dengan pengaturan halus untuk
pengamatan yang lebih akurat. Apabila telah focus, maka pengamatan dapat
dilakukan.
Kemudian hasil yang didapat difoto lalu digambar pada lembar pengamatan
dan dibandingkan dengan literatur. Untuk pengelihatan dengan objek Aspergillus
niger dan Bacillus subtilis dapat dilihat pada gambar dibawah :

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
15
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Gambar 2. Aspergillus niger Gambar 3. Aspergillus niger


berdasarkan literatur berdasarkan pengamatan
(Sumber : Tortora,2013,hal 331) (Sumber : hasil pengamatan)

Gambar 4. Bacillus subtilis Gambar 5. Bacillus subtilis


berdasarkan literatur berdasarkan pengamatan
(Sumber : http://www.microbeworld.org) (Sumber : hasil pengamatan)
IV. Jawaban Pertanyaan
1. Bagaimana cara mold berkembang biak?
Mold merupakan jamur multiselluler (mempunyai inti lebih dari satu)
yang membentuk benang-benang hifa/filament, kumpulan dari hifa disebut
miselium yang membentuk suatu anyaman. Selain itu, bagian hifa tertentu
akan tumbuh dan membentuk organ reproduksi aseksual, namun mold
tidak memiliki jenis kelamin seperti jantan maupun betina. Banyak spesies
mold yang memiliki hifa seperti batang mempunyai konidia yang
menghasilkan spora. Untuk spesies lain yang memiliki bentuk hifa sperti
kantung memiliki struktur yang berbentuk sporangia, atau kotak spora. Di
dalam sporangia terdapat sporangium untuk membuntuk spora hingga
spora siap dilepaskan. Spora yang dilepaskan akan jatuh ke tempat baru.
Spora tersebut akan menunggu hingga konsidi lingkungan disekitar
mereka memungkinkan dan mendukung untuk berkembang biak.
Kemudian daur hidup mold dimulai kembali dengan membentuk miselium
baru, hifa khusus baru dan pembentukan spora lainnya.
(Cooper,2004,hal 5-6)
2. Sebutkan penggunaan / arti mold yang diperiksa di atas?
Mold adalah jenis jamur yang memiliki hifa atau hypha yang
sesungguhnya. Hal ini tidak seperti yeast yang hanya memiliki hifa semu
(bukan hifa sesungguhnya) yang disebut pseudohyphae. Pada percobaan,
mold yang diamati adalah Aspergillus niger. Namun pada pengamatan
tidak terlihat hifa.

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
16
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

(Benson,2002,hal 48)
3. Apa yang dimaksud dengan hypha?
Hypha atau hifa adalah filamen berukuran mikroskopik pada mold. Jika
suatu hifa memiliki garis-haris maka hifa tersebut adalah hifa bersekat atau
septate hypha. Namun jika tidak ada garis maka disebut hifa tidak bersekat
atau nonseptate. Dari sebagian besar mold yang diklasifikasikan memiliki
hifa bersekat sebenarnya memiliki hifa bersekat yang tidak sempurna. Hal
ini dikarenakan terdapat bagian tengah yang terbuka untuk mengalirkan
uap air sitoplasma dari ruang dalam hifa disebelahnya. Kumpulan dari hifa
disebut miselium.
(Benson,2002,hal 48)
4. Bagaimana yeast berkembang biak, dan apakah hal ini sesuai dengan
preparat yang diamati?
Yeast hanya berkembang biak dengan menggunakan spora aseksual yang
disebut tunas atau blastospore atau bud. Spora-spora ini keluar dari
kantong melalu proses yang disebut pertunasan. Tunas ini sangat mudah
dibedakan dari sel induknya dari ukurannya yang lebih kecil. sel yang baru
ini dapat berpisah dari sel induknya atau tetap menempel. Jika sel yang
baru terbentuk secara berturut-turut tetap menempel pada induknya, maka
akan membentuk pseudohypha.
(Benson,2002,hal 49)
5. Apakah yang mempengaruhi aktifitas yeast?
- Nutrisi, dalam kegiatannya yeast memerlukan penanmbahan nutrisi
untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan, yaitu unsure C dari
senyawa karbohidrat, unsur N dan P dari senyawa protein, serta
mineral dan vitamin
- Keasaman (pH) dengan pH yang diperlukan adalah antara 4,8 – 6,0
- Suhu dengan suhu optimum adalah 25o-30o C.
- Konsentrasi garam
(http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc)
6. Sebutkan semua pembagian bakteri beserta contoh-contohnya?
 Penggolongan bakteri berdasarkan alat gerak
a. Monolitik ( berflagela satu)
b. Amfitrik ( berflagel masing-masing satu pada kedua ujung)
c. Lofotrik ( berflagel banyak di satu ujung )
d. Peritrik ( berflagel banyak pada semua sisi)
 Berdasarkan cara memperoleh makanan
a. Auturtof : menyusun makanan sendiri dari bahan anorganik

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
17
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

b. Heterotrof : tidak menyusun makanan sendiri, memanfaatkan bahan


organik jadi yang berasal dari organisme lain
 Berdasarkan kebutuhan Oksigen
a. Bakteri aerob : membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan
energy. Contoh : Nitrosomonas , Nitrobacte
b. Bakteri anaerob : tidak membutuhkan oksigen bebas untuk
mendapatkan energy. Contoh : Micrococcus denitrificants
 Penggolongan bakteri berdasarkan bentuk tubuhnya :
a. Coccus (bulat) terbagi menjadi
1. Streptococcus
2. Stafilococcus
3. Diplococcus
b. Basil ( batang), terbagi menjadi :
1. Basillus
2. Streptobasil
3. Vibrio (koma)
4. Spirillium (spiral)
 Berdasarkan pewarnaan gram ( Gram Strain )
a. Bakteri Gram-positif. Memiliki ciri dinding sel lebih sederhana,
banyak mengandung peptidoglikan
b. Bakteri Gram-negatif. Memiliki ciri dinding sel lebih kompleks,
peptidoglikan lebih sedikit
(Tortora,2013,hal 78)

7. Apa tujuan pemakaian imersiol iol?


imersiol iol digunakan secara eksklusif untuk mengamati preparat pada
mikroskop dengan resolusi tinggi. Hal ini dikarenakan indeks bias dari
imersiol iol dan kaca penutup adalah 1,51. Angka tersebut mendekati
indeks bias dari mountant gliserol yaitu 1,45.Hal ini menyebabkan kita
dapat melihat preparat dengan lebih jelas. Sehingga ketidakcocokan
induksi indeks bias dapat ditoleransi sampai dengan batas tertentu.
(Martini,2002,hal 1)
8. Bagaimana cara bakteri memperbanyak diri?
Pada umumnya bakteri memiliki kromosom tunggal. Bakteri bereproduksi
dengan cara aseksual yaitu dengan tunas, pembelahan biner seherhana dan
tidak mengalami mitosis. Pertukaran genetik dapat terjadi melalui
konjugasi.
(Talaro,2001,hal 120)
9. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri?

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
18
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Faktor abiotik merupakan faktor fisik dan kimia yang dapat


mempengaruhi pertumbuhan mikroba. Diantara faktor fisik dan kimia
tersebut adalah:
1. Suhu
2. pH
3. Tekanan osmotik
4. Oksigen
5. Sinar gelombang pendek
6. Tegangan permukaan
7. Daya oligo dinamik logam berat
Sedangkan faktor biotik yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba adalah
pertumbuhan spesies mikroba lain. Pertumbuhan dan aktivitas tiap spesies
mikroba umumnya tergantung pada aktivitas mikroba lain yang banyak
jumlahnya, ada yang menguntungkan, ada yang menyaingi dan ada pula
yang sifatnya berlawanan.
(Rofi’i,2009,hal 10)

V. Kesimpulan
V.1 Inokulasi Mikroorganisme
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan pada percobaan inokulasi
mikroorganisme, dapat disimpulkan bahwa jamur yaitu Aspergillus niger dan
Saccharomyces cerevisiae serta bakteri yaitu Bacillus subtilis dan Escherichia
coli, dapat diinokulasi dengan menggunakan media steril, yaitu NBA (Nutrient
Broth Agar) dan PDA (Potato Dextrose Agar) yang diletakkan di dalam tabung
reaksi dan pertidish.
V.2 Mikroskop
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan pada percobaan mikroskop, dapat
disimpulkan bahwa
1. Bakteri Bacillus subtilis serta jamur Aspergillus niger dapat diamati dengan
menggunakan mikroskop dengan perbesaran lensa objektif 40x dan
perbesaran lensa okuler 10x, sehingga perbesaran total yang digunakan
adalah 400x
2. Bentuk bakteri Bacillus subtilis adalah batang, bewarna bening dan berkoloni.
Sedangkan jamur Aspergillus niger berbentuk bulat tidak beraturan, bewarna
hitam, dan tidak berkoloni.
3. Dalam pembuatan preparat harus dilakukan secara steril untuk mencegah
terjadinya kontaminasi, baik pada desk glass maupun object glass, dan harus
dilakukan dengan peralatan yang steril.

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
19
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Daftar Pustaka
Benson, H.J. 2002. Microbiological Application Eight Edition. New York: Mc
Graw Hill
Cooper, Susan. 2004. The Truth About Mold. America: Real estate education
Cordell, Barbara. 2013. A Case Study of Gut Fermentation Syndrome (Auto-
Brewery) with Saccharomyces cerevisiae as the Causative Organism. USA:
Panola collage.
http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_045082_chapter3.pdf diakses
pada 19.31 WIB tanggal 26 Maret 2016.
http://himedialabs.com/TD/M096.pdf diakses pada 7.59 WIB tanggal 20 maret
2016.
http://www.callnrg.com/BacillusSubtilsBrochure.pdf diakses pada 18.50 WIB
tanggal 26 Maret 2016.
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00812-HM
%20Bab2001.pdf diakses pada 20.19 WIB tanggal 26 Maret 2016.
http://www.microbeworld.org/component/jlibrary/?view=article&id=9078 diakses
pada 22.01 WIB tanggal 21 Maret 2016.
Kaper, James B. 2004. Pathogenic Escherichia coli. USA: Department of
Pediatrics, University of Marylan
Martini, N. 2002. Blackwell Science Ltd A New High-Aperture Glycerol
Immersion Objective Lens and Its Application to 3D-Fluorescence
Microscop. Germany: Max Planck Institute
Rofi’i, Fatkhan. 2009. Hubungan antara Jumlah Total Bakteri dan Angka
Katalase terhadap Daya Tahan Susu. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Shahlaei, Mohsen. 2013. Biomass of Aspergillus niger: Uses and Applications.
Journal report in Pharmaceutical Sciences
Talaro, Kathleen Park. 2001. Foundation in Microbiology. Pasadena: Pasadena
City College
Tortora, Gerard J. Bardel R. Funke and Christine L. Case. 2013. Microbiollogy:
an Introduction 11st Edition. San Fransisco: Pearson Education, Inc.

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Anda mungkin juga menyukai