Reaktor C
Har Konsentrasi sel
i Konsentrasi gula (substrat) (g/L) (g/L)
1 30 0.3
2 40 0.8
3 50 1.2
4 60 1.5
5 70 2.4
6 80 2.9
7 90 3.5
8 100 3.7
9 110 3.9
10 120 4.4
11 130 4.5
12 140 5.2
13 150 5.6
14 160 6.3
15 170 6.5
16 180 7.2
17 190 7.9
18 200 8.3
19 210 8.5
20 220 8.7
a. Buatlah grafik dari masing-masing reaktor tersebut serta tentukan persamaan dari
grafik yang sudah dibuat tersebut!
b. Apabila laju pertumbuhan spesifik (µ) bakteri Acetobacterxylinum mengikuti
persamaan dari masing-masing grafik tersebut, tentukan nilai laju pertumbuhan
maksimal Acetobacterxylinum tersebut (µmax) dari kedua jenis reactor tersebut!
f(x) = 0
R² = 0 Reaktor B
12
10
0
0 2 4 6 8 10 12
c. Dari ketiga jenis reactor, manakah yang paling efektif dalam menghasilkan laju
pertumbuhan bakteri paling besar? Mengapa?
- Yang paling efektif dalam menghasilkan laju pertumbuhan bakteri paling besar
dari ketiga jenis reactor adalah Reaktor C karena R 2 nya mendekati 1 yaitu
sebesar 0.9936 dan memiliki nilai laju pertumbuhan maksimal
Acetobacterxylinum yang paling besar
2. Jika diketahui volume reaktor 10 liter, konsentrasi sel yang ingin ditumbuhkan
sebesar 2,6 gram / L, specific feeding rate sebesar 6 gram substrat/g sel/menit, inflow
rate sebesar 2 L/menit, dan outflow rate sebesar 1,5 L/menit. Maka berapakah laju
perubahan substrat (g/L) yang dibutuhkan bila menggunakan reaktor jenis batch dan
fed batch reactor?
Diketahui
V =10 L
X ( t )=2,6 gsel / L
f (S )=6 gsubstrat / gsel /menit
F ¿=2 L/menit
F out =1,5 L/menit
S ' ( t )=?
Dalam batch reactor tidak ada inflow maupun outflow, dalam fed batch reactor
hanya terdapat inflow dan tidak ada outflow.
Batch Reactor:
V × S' ( t )=−f ( s ) ×V × X ( t )
10 × S' ( t )=−6 ×10 ×2,6
g
S' (t )=−15,6
L .min