Anda di halaman 1dari 1

A.

Eritropesis
Pengertian : Proses produksi di sumsum tulang, bersama dengan komponen sel darah
lainnya (Hoffbrand & Mehta, 2006). Pada orang dewasa , eritrosit dalam sehari diproduksi
sebanyak 200 miliar yang membutuhkan lebih dari 20 mg elemen besi. (Kiswari, 2014)
Proses Hormonal : Eritropoetin adalah hormonal glikoprotein, dengan besar molekul 46.000
yang berfungsi merangsang eritropeesis dan melewati sawar plasenta antara ibu dan janin.
(Kiswari, 2014)
Hormon eritropoetin diproduksi oleh kompleks peritubular ginjal (90%), hati, dan organ lain.
Eritropetin menstimulan progenitor sel darah merah, serta pronormoblas dan eritroblas dini
untuk berproliferasi, berdiferensiasi dan menghasilkan hemoglobin (Hoffbrand & Mehta, 2006).
Eritropeitin juga berinteraksi dengan interleukin -3, granulocyte macrophage colony –
stimulating (GM-CSF), IL-1 dan trombocytopoiesis stimulating factor untuk mendorong produksi
megarkaryosit. (Kiswari, 2014)
Zat Lain yang Dibutuhkan: Asam amino, besi , vitamin B12, Vitamin B6, asam folat, serta mineral
kobalt (Co) dan nikel (Ni) (Kiswari, 2014).
Karakteristik Umum Perkembangan dan Pematangan:
Perkembangan dan pematangan eritrosit berlangsung cepat. Setelah sel induk berdiferensiasi ke
dalam jalur eritroid, tahapan sel paling muda untuk menjadi retikulosit muda berlangsung 4 – 5
hari, dan tahap pematangan retikulosit dalam sumsum tulang memasuki peredaran darah,
sebanyak 0,5-1,5 % dari jumlah eritrosit akan matang menjadi eritrosit dalam satu hari, untuk
menggantikan eritritrosit tua yang telah lisis. (Kiswari, 2014)

Tahap-tahap perkembangan Sel

Daftar Pustaka

Bibliography
Hoffbrand, V., & Mehta, A. (2006). At a Glance Hematologi Edisi 2. Jakarta: Erlangga.

Kiswari, R. (2014). Hematologi dan Transfusi . Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai