Skenario 2
Skenario
• Seorang wanita berusia 48 tahun dengan riwayat
obesitas, diabetes, dislipidemia, datang diantar oleh
keluarga ke unit gawat darurat rumah sakit dengan
keluhan badan terasa lemah. Keluhan ini dirasakan
sejak 5 hari sebelumnya disetai demam, batuk, mual
dan muntah. Dua tahun sebelumnya pasien didiagnosis
menderita diabetes. Kadar gula darah terkontrol
dengan menjaga diet. Pada tahun lalu pasien mulai
diberikan obat-obatan. Obat yang digunakan adalah
glimeperidin, metformin, insulin ultralente
ditambahkan sejak 2 bulan sebelumnya karena kontrol
gula darah yang buruk.
Anamnesis
• 1. Wanita 48 thn
• 2. Riwayat obesitas diabetes dislipidemia
• 3. Riwayat diabetes melitus
• 4. Demam, batuk, mual & muntah, lemah
• 5. Riwayat obat : Metformin & Glimepiridedan
• 6. 2 bulan lalu insulin ultralente
• 7. Suhu : 38C
• 8. Nadi: 36X/menit
• 9. RR: 26X/menit
• 10. Bau keton kuat
• 11. Mengantuk
• 12. Kondisi gigi buruk
• 13. Abdomen: Nyeri epigastrium ringan
Pemeriksaan
14. BGA PH 7,12
• 15. PCO : >17 mmHg
• 16. Bikarbonat 5,6
• 17. Glukosa Urine :4+
• 18. Keton : 3+
• 19. Glukosa darah acak: 420
• 20. Kreatinin: 1,3
• 21. BUN: 16
• 22. Na: 139
• 23. Cl: 113
• 24. K:5
POMR
• ..\Downloads\POMR YUHUU.docx
Mind Mapping
Learning Objective
• Untuk dapat menjelaskan diagnosis kerja dan diagnosis banding
• Untuk dapat menjelaskan patofisiologi Ketoasidosis diabetikum
• Untuk dapat menjelaskan etiologi Ketoasidosis diabetikum
• Untuk dapat menjelaskan epidemiologi Ketoasidosis diabetikum
• Untuk dapat menjelaskan factor resiko Ketoasidosis diabetikum
• Untuk dapat menjelaskan manifestasi klinis Ketoasidosis diabetikum
• Untuk dapat menjelaskan klasifikasi diabetes mellitus
• Untuk dapat menjelaskan klasifikasi Ketoasidosis diabetikum
• Untuk dapat menjelaskan tatalaksana Ketoasidosis diabetikum
• Untuk dapat menjelaskan komplikasi Ketoasidosis diabetikum
• Untuk dapat menjelaskan pemeriksaan penunjang Ketoasidosis
diabetikum
• Untuk dapat menjelaskan prognosis Ketoasidosis diabetikum
Diagnosis kerja dan diagnosis banding
Ketoasidosis diabetikum
• Komplikasi dari diabetes yang merupakan
kegawatdaruratan diabees melitus yang
disebabkan oleh karena menurunnya
konsentrasi insulin efektif dan meningkatnya
hormone kontra insulin menyebabkan
terjadinya hiperglikemia dan ketosis.
Diagnosis Banding
• Diabetes Mellitus Tipe 2
• Diabetes Mellitus tipe 1
• Koma Lakto-Asidosis (KLA)
Komplikasi dan kegawatdaruratan diabetes mellitus yang
disebabkan karena hiperlaktatemia akibat kegagalan
perubahan asam laktat menjadi bikarbonat yang
diperparah dengan angiopati diabetic.
• Koma Hiperosmoler Non Ketonik (K.HONK) =
Hyperglycemia Hyperosmolar State (HHS)
Komplikasi dan kegawatdaruratan diabetes mellitus yang
ditandai dengan 1 Yes, 3 No yaitu hyperglicemia, NO DM
history, No kussmaul, dan No ketonemia.
Patofisiologi
Etiologi Ketoasidosis Diabetikum
Ketoasidosis diabetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
akibat hiperglikemi dan akibat ketosis yang sering di cetuskan
oleh faktor-faktor berikut (Trachtenbarg DE, 2005):
• Infeksi
• Tidak minum obat atau insulin
• Penderita tidak tahu kalau menderita DM
• Stres fisik dan emosional; respon hormonal terhadap stres
mendorong peningkatan proses katabolik
• Penyakit lainnya yang mendorong stres dan katabolik
seperti : infark miokard, cedera otak, traumatik, kehamilan,
pembedahan, akromegali, abses gigi
• Idiopatik
Epidemiologi Ketoasidosis diabetikum
• KAD berkisar 4-8 kasus pada setiap 1000
pengidap diabetes dan masih menjadi problem
yang merepotkan di rumah sakit terutama rumah
sakit dengan fasilitas minimal.
• Negara yang sebagian besar pengidap adalah
diabetes tipe 2, riwayat penyerta dalam pencetus
KAD sering menjadi penyebab kematian
• Angka kematian berkisar 0.5-7% tergantung dari
kualitas pusat pelayanan yang mengelola KAD
tersebut
Faktor resiko Ketoasidosis diabetikum