Anemia Chronic
Anemia Defisiensi Besi Hemoglobinopati
Disease
Anamnesa Lemas, lesu, pusing, Riwayat keluarga Terdapat penyakit lain
warna kulit kuning, yang kronik
mudah lelah
Px Fisik Atrofi lidah, Pembesaran Limpa Kelainan Organ
koikilonikia,
konjungtiva anemis,
cheilosis/ angular
stomatitis
Pemeriksaan CBC : Anemia Mikrositik Hipokrom (Hb, MCV, MCH ), Eritrosit ,
Laboratorium Retikulosit N/ ↓
Serum Iron N
Serum Feritin N N
TIBC N
Saturasi Transferin N/ N/
Fe SSTL (-) (+) (+)
Hiperplasi, metarubrisit Rubrisit Besi Eritroblast
Hb Elektro Normal Abnormal Normal
GDT Anisopoikilositosis Anisopoikilositosis Normositik
dengan sel pencil >>, sel dengan sel target >>, Normokrom sd
target, Basophilic sel pensil, benda Mikrositik Hipokrom
stippling, ring cell inklusi, bintik basofil,
eritrosit bizare, tear
drop
Tes Terapi Fe
Ferritin Serum Cadangan Besi & Protein Fase Akut
Fe Serum Jumlah kadar besi dalam sirkulasi yang terikat pada transferin
Transferin Mengangkut besi ke jaringan yang mengandung reseptor transferin
(eritroblas dan sstl), dari jaringan dan darah ke SSTL yang diperlukan
untuk pembentukan Hb
TIBC Jumlah besi total yang dibutuhkan untuk
Platelet Large Cell Ratio ( P-LCR )
P-LCR merupakan pebandingan antara trombosit berukuran besar dengan jumlah trombosit total.
Plateletcrit (PCT)
PCT merupakan parameter volume total massa trombosit dari jumlah trombosit total. Pemeriksaan
ini juga dapat digunakan untuk membedakan antara keadaan trombositopenia dengan
pseudotrombositopenia.
Contoh: Σ trombosit dalam 1.000 eritrosit = 50 sel; Σ eritrosit metode Hayem/1 ul = 4.000.000 sel
Maka jumlah trombosit = (4.000.000 : 1000) x 50 sel = 200.000 sel/ul
Normal: 40 – 60 trombosit per 1.000 eritrosit.
Catatan:
Kondensor mikroskop harus letak rendah (diturunkan)
Trombosit mempunyai dinding yang teratur, bagian tengah sel terang dan latar belakang remang-remang tampak
seperti bintang menunjukkan gerak Brown, ukuran 2-4 mikron kadang sampai 7 mikron.
Retraksi Bekuan
1. Masukkan tabung I/II sisa pemeriksaan waktu bekuan darah dalam water bath (bila ada) dengan suhu 37oC
2. Amati hasilnya dalam waktu 30 menit – 1 jam
Penilaian hasil:
Normal : Serum mulai keluar waktu ½ jam, Retraksi sempurna lewat 24 jam
Abnormal : Lebih dari 2 jam tak tampak adanya serum
Konsistensi Bekuan:
1. Keluarkan salah satu isi tabung sisa pemeriksaan waktu pembekuan darah, letakkan pada piring petri
2. Periksa konsistensi bekuan dengan dasar tabung reaksi
Penilaian hasil Normal :
Bentuk bekuan: licin, kompak, tidak berlubang
Konsistensi bekuan : tidak rapuh, kenyal
Metode Pengecatan Hemosiderin (Prussian-blue)
Hemosiderin yang bertindak sebagai cadangan besi terutama di dalam makrofag sumsum tulang
akan bereaksi dengan potassium ferrocyanide membentuk ferriferrocyanide yang berwarna biru.
Reaksi ini merupakan dasar dari reaksi Prussian-blue yang positif (Perl’s reaction)
Langkah pengecatan
1. Biarkan preparat sumsum tulang kering terlebih dahulu
2. Fiksasi dengan methanol selama 10-20 menit
3. Campurkan 10 g/l larutan potassium ferrocyanide dalam 0,1 mol/l hcl dalam volume yang sama
(masing-masing sekitar 1,5 cc), sampai membentuk warna biru muda/tosca.
4. Masukkan preparat ke dalam campuran larutan tersebut dan diamkan selama 10 menit
5. Cuci dengan air selama 20 menit
6. Lakukan pengecatan dengan eosin (sebagai counterstain) selama 10-15 detik.
Pengecatan besi pada apusan BMA merupakan standar emas dalam diagnosis anemia defisiensi
besi, tapi tidak mutlak dilakukan karena prosedur BMA yang invasif. Anemia defisiensi besi
bisa ditegakkan dengan pemeriksaan darah lengkap, apusan darah, SI, dan TIBC. Pengecatan
besi biasa dikerjakan sebagai pemeriksaan tambahan pada pasien yang memiliki indikasi untuk
dilakukan BMA.
Cadangan besi yang kosong bisa ditemukan mulai dari tahapan eritropoiesis defisiensi besi
sampai anemia defisiensi besi, sedangkan pada tahap deplesi besi cadangan besi masih ada.
Gambaran cadangan besi yang positif pada aspirasi sumsum tulang ditunjukkan dengan warna
biru kehijauan pada matriks sumsum tulang, bisa dilihat pada gambar berikut:
Pengecatan Sitokimia
Dengan menggunakan prinsip reaksi biokimia,maka reagensia / pereaksi tertentu yang dipergunakan dalam teknik
pengecatan sel darah ini dapat mendeteksi edanya enzim spesifik dan atau bahan produk intraseluler yang terdapat dalam
eritrosit, lekosit, trombosit. Hasil reaksi bikomia yang berupa endapan berwarna: difus, granuler atau merupakan benda
inklusi berbeda secara kualitatif (gradual) sesuai tingkat maturasinya dala satu sistim / seri darah tertentu
Pengecatan Giemsa
Alat & Bahan : Giemsa, Buffer, Methanol
Larutan Kerja Giemsa :
Siapkan campuran Buffer A + B,( 1 : 1) campuran ini tahan 3 hari.
Tambahkan ke dalam Buffer, Giemsa pekat dengan perbandingan, Giemsa pekat 1 bagian : 7 bagian Buffer.
Campuran hanya tahan 1 hari.
Cara pengecatan :
Preparat yang sudah kering difiksasi dengan methanol 5 – 10 menit.
Genangi dengan larutan kerja selama 20 – 30 menit.
Sisa cat dibuang, cuci dengan air mengalir hingga betul-betul bersih.
Keringkan di udara, lalu mounting dengan EZ mount dan ditutup deck glass.
Pengecatan Fe
Alat & Bahan : HCl 1 N, K Ferrocyanida 4 %, Methanol, HCL 20 %
Cara Kerja:
Preparat yang sudah kering difiksasi dengan methanol selama 5 – 10 menit.
Rendam dengan reagen lepehne selama 10 menit.
Cuci dan keringkan
Rendam dengan cat Giemza (lar. kerja) 15 – 20 menit
Cuci dan keringkan