SKENARIO 5
NPM : 118170138
KELOMPOK : 1B
BLOK : 5.2
FAKULTAS KEDOKTERAN
CIREBON
2020
SKENARIO V
Step I
1. Dilema etik : Sistem penilaian perilaku dan keyakinan untuk menentukan
perbuatan yang pantas untuk menjamin adanya perlindungan atas hak
individu
2. Ruang ICU : uatu ruangan yang digunakan untuk merawat pasien dengan
kondisi yang sangat buruk dengan perawatan intensif
3. Etik :
- Sistem penilaian prilaku dan keyakinan untuk menentukan perbuatan
yang pantas untuk menjamin atas hak individu
- Norma-norma untuk menentukan baik dan buruknya tingkah manusia
- Etik (Ethics) berasal dari kata Latin yaitu berkaitan dengan kata mores
dan ethos, yang berarti akhlak, adat kebiasaan, watak, perasaan, sikap
yang baik, dan yang layak
- Dari bahasa indonesia dibagi menjadi etik dan etika. Etika merupakan
ilmu apa yang baik dan buruk
4. Ventilator : Mesin yang berfungsi untuk menunjang atau membantu
pernapasan
Step II
1. Bagaimanakah unsur-unsur yang terkait dalam ethic medical yang berkaitan
dengan dilema etik?
2. Bagaimana prinsip penyelesaian dilema etik dalam kasus tersebut?
3. Bagaimana prioritas ICU ?
4. Kepada siapakah dokter tersebut berkonsultasi berkaitan dengan masalah
etik?
Step III
1. Bagaimanakah unsur-unsur yang terkait dalam ethic medical yang berkaitan
dengan dilema etik?
Jawab :
- Dilema etika merupakan situasi yang dihadapi oleh seseorang yang layak
dibuat
- Medical etik, berasal dari bahasa yunani : ethicos
- Etika menilai menusia dalam perilaku hidupnya, etika berasal dari filsafat
yang membenarkan tindakan tertentu dan mengatur karakter manusia
ideal dan kode etik tertentu. Fondasi dari medical etik yaitu sumpah
hipocrates, kodeki, internal morality dan external morality
- Prinsip-prinsip etika kedokteran
a. Autonomy : dokter menghormati martabat manusia
b. Beneficence : setiap dokter harus berbuat baik, dan mengutamakan
pasien dirawat dalam kesehatan dan memberikan yang terbaik
c. Non malficence : do not harm, jangan menambah luka terhadap pasien
d. Justice : kesamaan, dokter tidak boleh membeda-bedakan pasien
- Teori etika : deontologi, Telelogi, virtue
a. Deontology
Benar tidaknya tindakan bergantung pada perbuatan atau cara
tindakan itu sendiri, bukan pada akibat tindakan. Dasar:
kewajibanataukeharusan.
b. Teleology
Benar tidaknya tindakan bergantung padaakibatakibatnya. Dasar:
pengalaman (efektif-efisien).
c. Virtue
Keutamaan, benar tidaknya tindakan tergantng darinormanorma
yangdiambil.
- Cara
a. Mengkaji situasi
b. Mendiagnosa moral
c. Merencanakan
d. Memtuskan.
Step IV
1. Bagaimanakah unsur-unsur yang terkait dalam ethic medical yang berkaitan
dengan dilema etik?
Jawab :
- Dilema etika merupakan situasi yang dihadapi oleh seseorang yang layak
dibuat
- Medical etik, berasal dari bahasa yunani : ethicos
- Etika menilai menusia dalam perilaku hidupnya, etika berasal dari filsafat
yang membenarkan tindakan tertentu dan mengatur karakter manusia
ideal dan kode etik tertentu. Fondasi dari medical etik yaitu sumpah
hipocrates, kodeki, internal morality dan external morality
- Prinsip-prinsip etika kedokteran
e. Autonomy : dokter menghormati martabat manusia
f. Beneficence : setiap dokter harus berbuat baik, dan mengutamakan
pasien dirawat dalam kesehatan dan memberikan yang terbaik
g. Non malficence : do not harm, jangan menambah luka terhadap pasien
h. Justice : kesamaan, dokter tidak boleh membeda-bedakan pasien
- Teori etika : deontologi, Telelogi, virtue
d. Deontology
Benar tidaknya tindakan bergantung pada perbuatan atau cara
tindakan itu sendiri, bukan pada akibat tindakan. Dasar:
kewajibanataukeharusan.
e. Teleology
Benar tidaknya tindakan bergantung padaakibatakibatnya. Dasar:
pengalaman (efektif-efisien).
f. Virtue
Keutamaan, benar tidaknya tindakan tergantng darinormanorma
yangdiambil.
- Cara
e. Mengkaji situasi
f. Mendiagnosa moral
g. Merencanakan
h. Memtuskan.
Mind map
Definisi Dasar
hukum
Prinsip
moral
DILEMA ETIK
Etika
medis Strategi
Ruang
lingkup
Step V
1. Menjelaskan etika medis dan ruang lingkupnya serta 4 prinsip dasar etika
moral
2. Menjelaskan dilema etika dan kapan bisa mengidentifikasi dilema etika itu
terjadi
3. Strategi pemecahan masalah dilema etika.
Refleksi Diri
Alhamdulillah pada PBL skenario 5 di blok 5.2 ini saya dapat lebih
memahami kembali mengenaI Dilema Etik. Terimakasih kepada dr. Yandri yang
telah membimbing dan mengarahkan kelompok kami sehingga diskusi dapat
berjalan dengan lancar dan sistematis sehingga kami mudah memahaminya.
Walaupun terdapat beberapa materi yang belum saya pahami, tetapi saya akan
berusaha mencari tau kembali melalui sumber-sumber terpercaya lainnya, semoga
pada pertemuan PBL kedepannya bisa lebih baik lagi aamiin.
Step VI
Belajar Mandiri
Step VII
1. Menjelaskan etika medis dan ruang lingkupnya serta 4 prinsip dasar etika
moral
- Etika medis
Etika menurut penjelasan Bartens berasal dari bahasa Yunani kuno
yaitu ethos, sedangkan dalam bentuk tunggal yang berarti adat kebiasaan,
adat istiadat, akhlak yang baik. Bentuk jamak dari ethos adalah to ether
artinya adat kebiasaan. (1)
Secara etimologi, ada dua pendapat mengenai asal-usul kata etika
(Ayi Sofyan, 2010) yakni; pertama, etika berasal dari bahasa Inggris, yang
disebut dengan ethic (singular) yang berarti suatu sistem, prinsip moral,
aturan atau cara berperilaku. Akan tetapi, terkadang ethics (dengan
tambahan huruf s) dapat berarti singular. Jika ini yang dimaksud maka
ethics berarti suatu cabang filsafat yang memberikan batasan prinsip-
prinsip moral. Jika ethics dengan maksud plural (jamak) berarti prinsip-
prinsip moral yang dipengaruhi oleh perilaku pribadi. (1)
Kedua, etika berasal dari bahasa Yunani, yang berarti ethikos yang
mengandung arti penggunaan, karakter, kebiasaan, kecenderungan, dan
sikap yang mengandung analisis konsep-konsep seperti harus, mesti
benar-salah, mengandung pencarian ke dalam watak moralitas atau
tindakan-tindakan moral, serta mengandung pencarian kehidupan yang
baik secara moral. (1)
Sedangkan dalam bahasa Yunani kuno, etika berarti ethos, yang
apabila dalam bentuk tunggal mempunyai arti tempat tinggal yang biasa,
padang rumput, kandang, adat akhlak, watak perasaan, sikap, cara
berpikir. Dalam bentuk jamak artinya adalah adat kebiasaan. Jadi, jika
kita membatasi diri pada asal-usul kata ini, maka “etika” berarti ilmu
tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Arti
inilah yang menjadi latar belakang bagi terbentuknya etika yang oleh
Aristoteles (384-322 SM) sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat
moral (Mohammad Adib, 2010). (1)
Pendapat para ahli mengenai etika.
1) Ahmad Tafsir, 2012. Etika merupakan budi pekerti menurut akal.
Etika merupakan ukuran baik buruk perbuatan manusia menurut akal.
2) Amsal Bakhtiar, 2013. Mengartikan etika dalam dua makna, yakni;
etika sebagai kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap
perbuatan-perbuatan manusia dan etika sebagai suatu predikat yang
dipakai untuk membedakan hal-hal, perbuatanperbuatan, atau
manusia-manusia yang lain.
3) Asmoro Achmadi, 2014. Etika dibagai 2 yaitu menyangkut “tindakan”
dan “baik-buruk”. Apabila permasalahan jatuh pada “tindakan” maka
etika disebut sebagai filsafat praktis, sedangkan jatuh pada “baik-
buruk” maka etika disebut “filsafat normatif”.
4) Surahwardi K. Lubis, dalam istilah Latin, ethos atau ethikos selalu
disebut dengan mos, sehingga dari perkataan tersebut lahirlah
moralitas atau yang sering diistilahkan dengan perkataan moral.
Namun demikian, apabila dibandingkan dalam pemakaian yang lebih
luas, perkataan etika dipandang sebagai lebih luas dari perkataan
moral, sebab terkadang istilah moral sering dipergunakan hanya untuk
menerangkan sikap lahiriah seseorang yang biasa dinilai dari wujud
tingkah laku atau perbuatan nyata.
5) Menurut Bertens dalam Abdulkadir Muhammad, arti etika dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a) Etika dipakai dalam arti: nilai-nilai dan norma-norma moral yang
menjadi pegangana bagi seseorang atau sekelompok dalam
mengatur tingkah lakunya. Arti ini dapat juga disebut sebagai
“sistem nilai” dalam hidup manusia perseorangan atau hidup
bermasyarakat. Misalnya Etika orang jawa, etika agama Budha,
dll.
b) Etika dipakai dalam arti: kumpulan asas atau nilai moral. Yang
dimaksud disini adalah kode etik.
c) Etika dipakai dalam arti: ilmu tentang yang baik atau yang buruk.
Arti etika disini sebagai filsafat moral. (1)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia etika dirumuskan dalam:
1) Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk dan tentang hak kewajiban
moral (akhlak)
2) Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
3) Nilai mengenai yang benar atau salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat.
Etika adalah masalah sifat pribadi yang meliputi apa yang kita sebut
“menjadi orang baik”, tetapi juga merupakan masalah sifat keseluruhan
segenap masyarakat yang tepatnya disebut "ethos"nya. Jadi etika adalah
bagian dan pengertian dari ethos, usaha untuk mengerti tata aturan sosial
yang menentukan dan membatasi tingkah laku kita, khususnya tata aturan
yang fundamental seperti larangan membunuh dan mencuri dan perintah
bahwa orang harus "menghormati orang tuanya" dan menghormati hak-
hak orang lain yang kita sebut moralitas. (1)
Hubungan erat antara etika dan adat sosial ("adat-istiadat" yang
mempunyai akar etimologis yang sama dengan kata "moralitas") mau
tidak mau menimbulkan pertanyaan apakah moralitas adalah adat istiadat
masyarakat tertentu, dan apakah etika adalah suatu hukum tertentu.
Jelaslah bahwa etika dan moralitas berkaitan erat sekali dengan hukum
dan adat istiadat/kebiasaan masyarakat. Misalnya di Indonesia pada
umumnya berpelukan di depan umum atau mencari untung dengan
berlipat-lipat dalam transaksi bisnis dianggap tak bermoral dalam
masyarakar tertentu. (1)
Etik kedokteran mengatur masalah yang berhubungan dengan sikap
para dokter terhadap sejawat, para pembantunya serta terhadap
masyarakat dan pemerintah, dan yang sangat penting adalah mengatur
tentang sikap dan tindakan seorang dokter terhadap penderita yang
menjadi tanggung jawabnya. Etika kedokteran diperlukan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan, karena itu disebut juga etika
klinik/medis. (2)
Etik profesi kedokteran merupakan seperangkat perilaku dokter dalam
hubungannya dengan pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat dan
mitra kerja. Rumusan perilaku dokter sebagai anggota profesi disusun
oleh organisasi profesi bersama pemerintah menjadi satu kode etik profesi
yaitu Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) (MKEK, 2002 &
2012). (3)
- Ruang lingkup
Etika medis mencakup penilaian terhadap gejala ksehatan baik
yang disetujui maupun tidak disetujui, serta mencakup rekomendasi
bagaimana bersikap/ bertindak secara pantas dalam bidang kesehatan.
Etika yang berhubungan dengan :
a. Orang yang membutuhkan penanganan medis
Kewajiban Ketika ada pasien datang berobat
b. Pasien
Kewajiban setelah terjalin hubungan terapetik
c. Tenaga Kesehatan
Kewajiban terhadap anggota tim yang ikut menangani
d. Masyarakat
Tanggung jawab kepada masyarakat
e. Profesi
Tanggung jawab terhadap profesi
Etika kesehatan mencakup ruang lingkup, minimal :
a. Treatment pada pasien yang menghadapi ajal
b. Mengijinkan unsur mengakhiri penderitaan dan hidup pasien dengan
sengaja atas permintaan pasien sendiri, pembatasan perilaku, dan
informed concent
c. Bioetika (aborsi, pembatasan kelahiran, …)
d. Pengungkapan kebenaran dan kerahasiaan dalam bidang kedokteran. (2)
2. Menjelaskan dilema etika dan kapan bisa mengidentifikasi dilema etika itu
terjadi
- Definisi Dilema Etik
a. Dilema adalah situasi sulit yang mengharuskan orang yang
menentukan pilihan antara dua kemungkinan yang sama-sama tidak
menyenangkan atau tidak menguntungkan; situasi sulit dan
membingungkan (KBBI).
b. Etik (Ethics) berasal dari kata Latin yaitu berkaitan dengan kata
mores dan ethos, yang berarti akhlak, adat kebiasaan, watak, perasaan,
sikap yang baik, dan yang layak.
c. Maka dari itu Dilema etika adalah suatu situasi yang dihadapi oleh
seseorang dimana ia harus membuat keputusan tentang perilaku
seperti apa yang tepat untuk dilakukannya. (3)
Dilema dapat
Dilema tidak dapat
diselesaikan
diselesaikan
konsekuensi
Keputusan etik
b.
Bagaimana kalau suatu ketika, salah satu anggota tidak sehat dan malah
mengancam seluruh badan manusia?Dalam kasus ini, maka semua orang
sepakat untuk menghilangkan bagian yang mengancam keseluruhan itu
(amputasi). Mengapa boleh:
1) Antara bagian dan keseluruhan, yang dipentingkan adalah
keseluruhan, sebab hanya dalam keseluruhan itulah ada hidup. Dkl
Bagian-bagian itu dari dirinya sendiri tidak bisa hidup.
2) Oleh karena itu, jika ada pertentangan antara keduanya, maka yang
bagian boleh dikurbankan demi kebaikan keseluruhan. (4)
Prinsip ini totalitas dan integritas ini juga biasa dikenal dengan istilan
pars pro toto yakni adanya bagian-bagian itu ada untuk keseluruhan
sehingga dengan syarat-syarat tertentu dapat dibenarkan untuk
mengorbankan bagian tubuh (anggota badan) demi kebaikan dan keutuhan
seluruh manusia. (4)