Anda di halaman 1dari 36

RESUME PBL BLOK 6.

SKENARIO I

NAMA : NISRINA HAMID

KELOMPOK : 4B

NPM : 118170130

BLOK : 6.1

NAMA TUTOR : dr. Frista Martha Rahayu, Sp.DV

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

FAKULTAS KEDOKTERAN

CIREBON

2021
Skenario I
Telat Menstruasi

Seorang perempuan usia 24 tahun datang diantar suaminya ke Puskesmas


dengan keluhan telat menstruasi selama 6 minggu. Keluhan disertai mual pada
pagi hari, sering kencing dan payudara terasa kencang.Pemeriksaan PP test
didapatkan hasil (+).Berdasarkan hasil USG abdominal didapatkan gestational sac
dengan embrio berukuran 2 cm. Dokter menyarankan untuk kontrol kembali 4
minggu kemudian untuk melihat perkembangan janin dan plasenta. Pasien
diedukasi agar tidak menggunakan sembarangan obat selama hamil.

STEP I

1. PP test : ( Plano Pregnancy test) adalah metode tes kehamilan dengan


mendeteksi keberadaan HCG dalam urin.
2. Gestational sac : kantung kehamilan tempat janin berkembang.
3. Plasenta : organ yg terbentuk pada masa kehamilan berfungsi untuk
menyalurkan oksigen dari ibu dan janinnya dan dan sebagai sistem
endokrin juga.
4. Embrio : suatu keadaan awal dari perkembangan organisme multiseluler.
5. Menstruasi : adalah proses pengeluaran darah dan sisa endometrium dari
vagina dan tidak ada pembuahan.
6. USG : (ultrasonografi) teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara
ultra yg digunakan untuk mencitrakan organ.

STEP II

1. Mengapa pasien bisa mengeluhkan telat menstruasi selama 6 minggu ?


2. Mengapa pasien juga mengeluhkan merasa mual di pagi hari, sering
kencing dan payudara terasa kencang?
3. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada kasus tersebut?
4. Mengapa pasien diperintahkan untuk kontrol kembali ?
5. Mengapa pasien tidak boleh minum obat sembarangan?

STEP III

1. Mengapa pasien bisa mengeluhkan telat menstruasi selama 6 minggu ?


Karna adanya hormon HCG yg berikatan dengan reseptor yg nantinya
akan merangsang dan tidak berdegenerasi kembali.
Dikarenakan oosit sekunder dibuahi dan mulai membelah diri jdi korpus
luteum menetap melebihi usia normalnya yaitu 2 minggu.
Korpus luteum yang menghasilkan estrogen progesteron menyebabkan
lapisan endometrium tidak meluruh.
2. Mengapa pasien juga mengeluhkan merasa mual di pagi hari, sering
kencing dan payudara terasa kencang?
Merupakan tanda kehamilan trimester 1 karna adanya morning sicknes itu
biasanya adanya peningkatam hormon HCG dan nanti hormon tersebut
terjadi pada pagi hari jadi ada keluhan sering muntah di pagi hari , sering
kencing : adanya pertumbuhan dari uterus yg bisa merusak vesica
urinarianya sehingga menyebabkan pasien mengeluhkan sering kencing
dan kadar tinggi HCG , payudara terasa kencang : adanya fase kehamilan
dan prolaktin meningkat peningkatan prolaktin 10 kali lipat sehingga
payudara terasa kencang
3. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada kasus tersebut?
Anamnesis : ditanyakan mengenai riwayat menstruasi, dan riwayat
kehamilan dan perkiraan perhitungan persalinan

tanda Hegar, tanda Chadweck, tanda Piscaseck, kontraksi Braxton hiks,


teraba ballottement, pemeriksaan urin dan darah

-tanda pasti hamil : denyut jantung janin positif (DJJ) ditemukan di


minggu 13 dan pemeriksaan USG adanya gerakan janin ditemukan di
bulan ke 4 (ekstremitas sudah terbentuk)

-tanda Hegar : kehamilan usia 4-6 minggu


-tanda chadweck : perubahan warna menjadi kebiruan yang terlihat di
portio, vagina

pemeriksaan fisik : tinggi fundus, presentasi janin

pemeriksaan penunjang : test pada urine (deteksi hormone HCG pada hari
ke 26) dan darah (cek Hb dan trombosit), PP : USG untuk melihat taksiran
persalinan, perkiraan usia kehamilan, perkiraan BB dan panjang janin

4. Mengapa pasien diperintahkan untuk kontrol kembali ?


Untuk menghindari resiko komplikasi saat persalinan dan minimal 1x
kunjungan yg diantar oleh keluarga, Karena pada waktu tersebut, embrio
telah berkembang menjadi janin (fetus) yang telah mengalami
embriogenesis dan organogenesis.
5. Mengapa pasien tidak boleh minum obat sembarangan?
Karena obat2tan itu terserap pada darah dan bisa ada dampak pada janin
jadi lebih baik menkonsultasikan pada dokter, apabila sembarangan
minum obat bisa terjadi adanya toxic pada obat tersebut.

STEP IV

1. Mengapa pasien bisa mengeluhkan telat menstruasi selama 6 minggu?


Karna adanya hormon HCG yg berikatan dengan reseptor yg nantinya
akan merangsang dan tidak berdegenerasi kembali.
Dikarenakan oosit sekunder dibuahi dan mulai membelah diri jdi korpus
luteum menetap melebihi usia normalnya yaitu 2 minggu.
Korpus luteum yang menghasilkan estrogen progesteron menyebabkan
lapisan endometrium tidak meluruh.
Pada umumnya menstruasi itu tidak menghasilkan estrogen dan
progrersteron dan lapisan endometrium meluruh dan mati dan nantinya
adanya mekanisme fertilisasi pada ovum terbentuk zygot.
Terjadinya fertilisasi pada ovum --> Terbentuk zigot -> blastokista -->
Blastokista menghasilkan HCG --> HCG mempertahankan korpus luteum
pada ovarium --> Corpus luteum tidal mati --> Tetap menghasilkan
estrogen dan progresteron --> Estrogen, progresteron tidak menurun -->
Lapisan endometrium tidak meluruh.
2. Mengapa pasien juga mengeluhkan merasa mual di pagi hari, sering
kencing dan payudara terasa kencang?
Merupakan tanda kehamilan trimester 1 karna adanya morning
sicknes itu biasanya adanya peningkatam hormon HCG dan nanti hormon
tersebut terjadi pada pagi hari jadi ada keluhan sering muntah di pagi hari ,
sering kencing : adanya pertumbuhan dari uterus yg bisa merusak vesica
urinarianya sehingga menyebabkan pasien mengeluhkan sering kencing
dan kadar tinggi HCG , payudara terasa kencang : adanya fase kehamilan
dan prolaktin meningkat peningkatan prolaktin 10 kali lipat sehingga
payudara terasa kencang.
Mual muntah di pagi hari : karena adanyan rangsangan pda
Chemoreseptor Triggered zone dan HCG merupakan salah satu hormon yg
dapat merangsang CTZ dan HCG. Laju sekresi hCG meningkat pesat
selama awal kehamilan untuk menyelamatkan korpus luteum dari
kematian → Sekresi puncak hCG terjadi sekitar 60 hari setelah akhir
siklus haid terakhir → Kadar hCG yang tinggi dalam darah merangsang
CTZ (chemoreceptor trigger zone, di area postrema di medulla oblongata).
Area postrema terletak di luar dari sawar darah otak (blood-brain barrier)
sehingga peka terhadap toksin dan zat kimia perangsang muntah (termasuk
hCG) dalam aliran darah → menstimulasi nukleus traktus solitarius
(solitary tract nucleus di medula oblongata) → menstimulasi “pusat
muntah” (vomiting center di medula oblongata) → mengaktivasi nervus
vagus (CNX) dan sistem saraf enterik (terdiri dari 2 pleksus: bagian luar
yaitu pleksus Mienterikus atau pleksus Auerbach dan bagian dalam
disebut pleksus submukosa atau pleksus Meissner)
→ menyebabkan:
1) Relaksasi lambung, ↓ tonus pilorus, peristaltik duodenum
retrograde
2) Kontraksi diafragma ke bawah, otot perut & dinding perut
berkontraksi: ↑ tekanan intra-lambung.
Kenapa mual muntah terjadinya pada pagi hari? Ada kemungkinan
peningkatan sekresi HCG itu meningkatnya pada pagi hari dan
merangsang sehingga menyebabkan mual muntah sering di pagi hari.
Payudara membesar : Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomammotropin,estrogen, dan progesteron, akan
tetapi belum mengeluarkan air susu karena dihambat oleh prolactin
inhibitor hormone. Pada kehamilan akan terbentuk lemak sehingga
mammae menjadi lebih besar.
Perubahan fisiologis lain seperti di uterus adanya pembesaran, di
serviks biasnya lebih lunak. Di ovarium ditemukan korpus luteum
menyusut, di kulit adanya hiperpegmentasi, di payudara akan membesar
dan adanya hipertrofi alveoli, dan naiknya berat badan, di ureter mudah
terjadi infeksi.
3. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada kasus tersebut?
Anamnesis : ditanyakan mengenai riwayat menstruasi, dan riwayat
kehamilan dan perkiraan perhitungan persalinan
tanda Hegar, tanda Chadweck, tanda Piscaseck, kontraksi Braxton hiks,
teraba ballottement, pemeriksaan urin dan darah
-tanda pasti hamil : denyut jantung janin positif (DJJ) ditemukan di
minggu 13 dan pemeriksaan USG adanya gerakan janin ditemukan di
bulan ke 4 (ekstremitas sudah terbentuk)
-tanda Hegar : kehamilan usia 4-6 minggu
-tanda chadweck : perubahan warna menjadi kebiruan yang terlihat di
portio, vagina
pemeriksaan fisik : tinggi fundus, presentasi janin
pemeriksaan penunjang : test pada urine (deteksi hormone HCG pada hari
ke 26) dan darah (cek Hb dan trombosit), PP : USG untuk melihat taksiran
persalinan, perkiraan usia kehamilan, perkiraan BB dan panjang janin.
1. detak jantung janin : pada minggu ke 17-18 minggu mengguakan
laenec sedangkan minggu ke 12 biasanya menggunakan doppler.
2. palpasi pada fetus contohnya palpasi Leopold 1,2,3,4
3. rontgenografi untuk melihat tulang pada minggu ke 12-14

4. USG janin pada minggu 3-5 terlihat gestational sac, minggu ke 6-7
polus embrional, minggu ke 8-9 terlihat gerakan janin, minggu ke 9-10
terlihat plasenta, pemeriksaan fetal ECG

Penentuan umur kehamilan dengan USG menggunakan 3 cara yaitu :

1) mengukur diameter kehamilan (gestational sac) pada kehamilan 6-


12 minggu,
2) mengukur jarak kepala bokong pada kehamilan 7-14 minggu,
3) mengukur diameter biparietal pada kehamilan > 12 minggu.

Anamnesis : riwayat haid tiap siklus, kapan terjadi haid terkhir, apakah
siklus haid teratur, apakah pasien mengalami gangguan seperti
pendarahan?, ditanyakan riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
sebelumnya?
Tanda-tanda pasti : mendengar bunyi jantung anak, melihat rangka janin
dengan USG, DDJ terdengar pada kehamilan 12 minggu.
4. Mengapa pasien diperintahkan untuk kontrol kembali ?
Untuk menghindari resiko komplikasi saat persalinan dan minimal
1x kunjungan yg diantar oleh keluarga, Karena pada waktu tersebut,
embrio telah berkembang menjadi janin (fetus) yang telah mengalami
embriogenesis dan organogenesis.
Waktu kunjungan yg di anjurkan :
 Usia kehamilan 28 minggu : 1x setiap bulan
 29-36 minggu : 2 minggu sekali
 36-40 minggu : 1 minggu sekali
 >40 minggu : 1-2x setiap minggu
Menurut WHO dilakukan pelaksanaan ANC atau ante natal care
minimal 8 kali bagi setiap ibu hamil untuk mengurangi kematian selama
kehamilan ataupun persalinan.
Untuk melihat perkembangan janin dan plasenta, selain itu memastikan
ibu hamil mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan meliputi:
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan,
2. Ukur tekanan darah,
3. Nilai status gizi,
4. Ukur tinggi Rahim,
5. Tentukan presentasi janin dan DJJ,
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus bila
diperlukan,
7. Beri tablet tambah darah,
8. Tes/periksa laboratorium,
9. Tatalaksana jika ditemukan masalah,
10. Konseling saat ibu melakukan pemeriksaan kehamilan
5. Mengapa pasien tidak boleh minum obat sembarangan?
Karena obat-obatan itu terserap pada darah dan bisa ada dampak pada
janin jadi lebih baik menkonsultasikan pada dokter, apabila sembarangan
minum obat bisa terjadi adanya toxic pada obat tersebut.
Plasenta bukan merupakan barrier mutlak antara sirkulasi ibu dan janin,
jadi setiap obat atau bahan kimia yang membahayakan janin perlu
dianggap berpotensi membahayakan bagi tumbuh kembang janin tersebut.
Apabila ada obat yang dikonsumsi secara sembarangan oleh ibu yang
sedang hamil dan menyebabkan penurunan sekresi hormon yang
menunjang kehamilan atau dapat memberikan efek toksisitas pada janin
dari sirkulasi untuk distribusi ke janin dan akan mempengaruhi fisiologi
pada janin, selain itu juga bisa berpengaruh buruk kepada ibunya sendiri.

MIND MAP
STEP V

1. Menjelaskan proses kehamilan dimulai dari fertilisasi, implantasi, dan


perkembangan embrionik setelah implantasi
2. Menjelaskan pembentukan, pertumbuhan dan pematangan plasenta,
serta hormon plasenta
3. Menjelaskan struktur amnion, tali pusat yang berhubungan dengan
sirkulasi darah fetal maternal
4. Menjelaskan proses tumbuh kembang fetus seperti kebutuhan nutrisi
fetus, perubahan bentuk, faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan
maturitas janin serta fisiologis fetus
5. Menjelaskan perubahan fisiologis maternal selama kehamilan (baik
secara struktur dan fungsi) dan perubahan psikis serta faktor yang
mempengaruhinya
6. Menjelaskan pengaruh obat pada kehamilan
REFLEKSI DIRI

Alhamdulillah PBL Skenario 1 Pertemuan 1 berjalan dengan lancar. Saya


dapat memahami mengenai perubahan- perubahan yang terjadi selama masa
kehamilan dan penyebabnya. saya akan belajar lagi melalui text book dan jurnal
internasional maupun jurnal nasional. semoga ilmu ini dapat berguna sampai saya
menjadi dokter.

STEP VI

Belajar Mandiri

STEP VII

1. proses kehamilan dimulai dari fertilisasi, implantasi, dan


perkembangan embrionik setelah implantasi

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari Spermatozoa dan ovum


dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi yang berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 9 Bulan. Masa kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi dan
implantasi. Bila dihitung saat fertilisasi sehinggalahirnya bayi. Lamanya
kehamilan normalnya adalah 40 minggu atau 10 bulan (sembilan bulan
menurut kalender internasional). 1

Kehamilan terbagi menjadi tiga dimanatrimesterpertama berlangsung 12


minggu,trimester kedua dari minggu ke-13 sampai minggu ke-27, trimester
ketiga minggu ke-28 sampai minggu ke 40 . Lama kehamilan berlangsung
sampai persalinan aterm (cukup bulan) adalah sekitar 280 sampai 300 hari.
Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu triwulan pertama pertama (0
sampai 12 minggu), triwulan kedua (13 sampai 28 minggu), dan triwulan
ketiga (29 sampai 42 minggu).1

1. Proses Fertilisasi
a. Tahap penembusan korona radiata

Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba faloppi yang bisa
menembuh korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi dan
umumnya hanya satu sperma yang dapat menembus korona radiata dengan
bantuan CPE dan membuahi ovum , sedangkan sperma yang lain diduga
membantu penembusan zona pellusida. 1

b. Penembusan zona pellusida

Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di zona pellusida, tetapi hanya


satu terlihat mampu menembus oosit. Zona pellusida adalah perisai
glikoproteindisekeliling oosit yang mempermudah dan mempertahankan
pengikatan sperma dan menginduksi reaksi akrosom. 1

c. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma

Segera setelah spermatozoa menyentuh membran sel oosit maka kedua


Selaut plasma menyatu dan setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang
mempunyai kromosom diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk
jenis kelamin baru (XX untuk wanita dan XY untuk laki-laki.

Gambar 1.1 proses fertilisasi1


Setelah oosit dan spermatozoa menyatu akan terjadi tiga peristiwa yaitu
adanya reaksi kortikal dan zona dengan terjadinya pelepasan granula korteks
oosit yang akan mengakibatkan oosit tidak dapat ditembus oleh sperma lain
dan zona pelusida mengubah struktur dan komposisinya untuk mencegah
penambatan dan penetrasi sperma sehingga polispermi dapat dicegah.
Selanjutnya peristiwa yang kedua yaitu oosit akan melanjutkan proses
pembelahan meiosis 2 yaitu oosit akan menghasilkan dua sel anak yaitu sel
oosit definitif dan badan kutub kedua yaitu sel yang hampir tidak mendapat
sitoplasma.Peristiwa yang ketiga yaitu aktivasi metabolik sel telur yang
diduga berguna untuk mengulangi kembali peristiwa permulaan seluler dan
molekuler.1

2. Konsepsi atau proses fertilisasi

Keseluruhan proses Konsepsi berlangsung seperti uraian dibawah ini:

a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi Oleh koronaradiata


yang mengandung persediaan Nutrisi.1
b. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafaseDitengan sitoplasma yang
disebut vitelus.1
c. Dalam perjalanan, korona radiata makin berkurang Pada zona pellusida.
Nutrisi dialirkan kedalamvitelus, melalui saluran pada zona pelusida.2
d. Konsepsi terjadi pada parsampularis tuba, tempat yang palimg luas yang
dindingnya penuh jonjot dantertutup sel yang mempunyai silia. Ovum
mempunyai waktu hidup terlama di ampulla tuba. Ovum siap dibuahi
setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Spermatozoa menyebar, masuk
melalui kanallisservikalis dengan kekuatan sendiri. Pada kavumuteri,
terjadi proses kapasitasi, yaitu pelepasanlipoprotein dari sperma sehingga
mampu mengadakan fertilisasi. Spermatozoa melanjutkan perjalanan
menuju tuba fallopi. Spermatozoa hidup selama tiga hari di dalam
genetaliainterna. Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap
dibuahi serta mengikis korona radiata dan zona pellusida dengan proses
enzimatik: hialuronise. Melalui “stomata”, spermatozoa memasuki ovum.
Setelah kepala spermatozoa masuk kedalam ovum, ekornya lepas dan
tertinggal diluar. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dengan
membentuk zigot.2
3. Nidasi/implantasi
Gambar 1.2 Implantasi atau nidasi oosit

Nidasi atau implantasi yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi
(pada Stadium blastokista) kedalam dinding uterus pada awalkehamilan.
Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri bagian anterior/posterior.
Pada saat implantasi selaput lendiri rahim sedang berada di fase sekretorik
(2-3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini kelenjar rahim dan pembuluh nadi
menjadi berkelok-kelok. Jaringan ini mengandung banyak cairan.
Pertumbuhan dan perkembangan blastula terus berlangsung, blastula
dengan vilikorealisnya yang dilapisi sel trofoblast telah siap untuk
mengadakan nidasi. Proses penanaman blastula yang disebut nidasi atau
implantasi terjadi pada hari ke-6 sampai hari ke-7 setelah konsepsi. Pada
saat tertanamnya blastulakedalam endometrium, mungkin terjadi
perdarahan disebut tanda Hartman.2

Sel telur yang telah dibuahi atau disebut zigot akan membelah diri
menjadi blastomer yaitu bola padat yang terdiri atas sel-sel anakan yang
lebih kecil. Pada hari ketiga bola tersebut terdiri atas 16 sel blastomer atau
morula dan pada hari ke-4 di dalam bola tersebut mulai terbentuk rongga
disebut dengan blastula.Blastula memiliki 2 struktur penting yaitu lapisan
luar disebut dengan trofoblas yang akan menjadi plasenta dan embrioblas
yang disebut dengan innerCellmass yang akan menjadi janin. Pada hari
keempat blastula masuk ke dalam endometrium. Pada hari kesepuluh
seluruh blastula atau disebut dengan blastokista sudah terbenam dalam
endometrium dan dengan demikian proses nidasi atau implantasi selesai. 3

4. Perkembangan embrionik setelah implantasi


Setelah nidasi berhasil akan berkembang didalam endometrium,
mulailah diferensiasi sel-sel blastokista. Sel-sel yang lebih kecil, yang
dekat dengan ruang eksoselom, membentuk ectoderm dan yolk sac,
sedangkan sel-sel yang lebih besar menjadi ectoderm dan membentuk
ruang amnion. Dengan ini didalam blastokista terdapat suatu
embryonalplate yang dibentuk antara dua ruangan, yakni amnion dan yolk
sac.3
Pertumbuhan embrio terjadi dari embryonalplate yang selanjutnya
terdiri tiga lapisan yaitu ectoderm, endoderm, mesoderm. Dalam tali pusat
yang berasal dari bodystalk . terdapat pembuluh darah yang dinamakan
vascularstalk. Terdapat 1 vena umbilicus dan 2 arteri umbilicus yang
berada didalam tali pusat yang menghubungkan system kardiovaskular
janin dengan plasenta. System kardiovaskular janin terbentuk sekitar
minggu ke-10. 3
1. Tahapan Perkembangan janin Trimester Pertama

Trimester pertama merupakan waktu pembentukan dan perkembangan


pesat dari semua sistem dan organ tubuh bayi.

a. Bulan Pertama
Minggu ke-1 merupakan tahap perkembangan awal janin. Kurang
lebih satu jam setelah proses peleburan sel telur dan sel sperma, semua
aspek pendukung kehidupan, berupa materi genetic yang disebut gen,
saling dipertukarkan. 4
Minggu ke-2 pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. 30 jam
setelah dibuahi, sel telur akan membelah menjadi dua. Sambil terus
membelah, sel telur bergerak di dalam tuba falopi menuju rahim.
Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai
berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari
yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst
terpaut pada endometrium. 4

Gambar 1.3 perbedaan zigot, morula, blastula, gastrula

Minggu ke-3 sampai usia kehamilan 3 minggu, Ibu mungkin belum


sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi
ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit.
Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.4
Minggu ke-4, Darah mulai mengalir dari plasenta ke janin.
Plasenta adalah organ sistem sirkulasi antara ibu dan embrio. Melalui
plasenta ini, ibu memberi nutriens dan oksigen ke embrio. Tumbuh
jari-jari pada tangan, memiliki kaki, paha, dan organ dalam mulai
tumbuh, seperti: lidah, esofagus, dan lambung. Selain itu, ginjal, hati,
kantung empedu, dan pankreas berkembang untuk beberapa hari. Paru-
paru mulai berkembang, kelenjar tiroid, dan lainnya terbentuk. Muka,
organ indera, dan organ reproduksi mulai terbentuk, dengan ukuran
embrio sekitar 2 hingga 3,5mm, jantung mulai berdenyut dan sistem
peredaran darah sudah melaksanakan fungsinya meski masih dalam
taraf yang sangat sederhana. Tahap ini merupakan fase gastrula yaitu
tahap pertumbuhan embrio berbentuk mangkuk yang terdiri atas dua
sel atau masa embrio dini setelah masa blastula yaitu struktur bulat,
hasil pembelahan zigot. Tahap kedua, yang disebut tahap embrio,
berlangsung lima setengah minggu.4
b. Bulan Kedua
Pada minggu ke-5, embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm.
Pembentukan organ-organ tubuh seperti telinga dan alat pencernaan
makin sempurna.

Gambar 1.4 Fetus minggu ke 5

Pada minggu ke-6, persentase perkembangan embrio sudah lebih


besar dibanding dari minggu2 sebelumnya, yaitu 5 mm. Bentuknya
melengkung seperti udang. Pada minggu ini kepala dan leher sudah
mulai muncul, dan mata yang letaknya masih berjauhan juga sudah
ada.
Gambar 1.5 Fetus minggu ke 6

Pada minggu ke-7, di minggu ini besarnya embrio seukuran kuku


jari kelingking atau 1 cm, tangan sudah mulai ada dan berkembang
dengan cepat. Tonjolan-tonjolan yang di minggu sebelumnya masih
tampak pada rangka, pada minggu ini sudah jelas.

Gambar 1.6 Fetus minggu ke 7


Pada akhir minggu ke-8, ukuran embrio mencapai kisaran 2731
mm. Secara keseluruhan embrio makin menyerupai bayi dengan
taksiran berat sekitar 13-15 gram. Semua organ tubuh juga mulai
bekerja, meski belum sempurna. Tubuh embrio semakin menyerupai
bayi. Cikal bakal mata janin tampak berupa dua bintik hitam.
Gambar 1.7 Fetus minggu ke 8
c. Bulan ke tiga
Minggu ke-9, perkembangan janin di minggu ini, si embrio ganti
nama, jadi janin. Panjang si janin ini sekarang adalah 3 cm dengan
berat sekitar 2 gr, dia sudah punya tangan yang besarnya sekacang
kapri dan jari sudah mulai terbentuk. Kaki sudah membentuk lutut dan
jari. Di minggu ini organ genital sudah mulai terlihat jelas.
Minggu ke-10, Panjang janin 4,5 cm dengan berat 5 gr. Rahang
atas dan bawah sudah terbentuk dan janin sudah mulai memproduksi
air seni. Bentuk janin sudah hampir menyerupai manusia. Darah dan
sel-sel tulang mulai terbentuk. 4
Minggu ke-11, organ tubuh sudah terbentuk dengan lengkap dan
mulai berfungsi. Panjang sekitar 6 cm, dengan berat 10 gr.Rambut,
kuku pada jari tangan dan kaki sudah tumbuh. Janin sudah mulai
bergerak dan bisa meluruskan tubuhnya, bahkan mengubah posisinya.
Di minggu ke-12, struktur yang telah terbentuk akan terus
bertumbuh dan berkembang kian sempurna.

2. Pertumbuhan Janin Trimester Kedua


Pertumbuhan janin di trimester kedua ditandai dengan percepatan
pertumbuhan dan pematangan fungsi seluruh jaringan dan organ tubuh.
d. Bulan Keempat Pada minggu ke-13 panjang janin (dari puncak
kepala sampai bokong) ditaksir sekitar 65-78 mm dengan berat kira-
kira 20 gram. Pada minggu ini, seluruh tubuh janin ditutupi rambut-
rambut halus yang disebut lanugo.
Pada minggu ke-16, panjang janin mencapai taksiran 12 cm dengan
berat kira-kira 100 gram. Refleks gerak bisa dirasakan ibu, meski
masih amat sederhana, biasanya terasa sebagai kedutan. Di usia ini,
janin juga mulai mampu mengenali dan mendengar suara-suara dari
luar kantong ketuban.4

3. Pertumbuhan Janin Trimester Ketiga


Pada trimester ketiga, masing-masing fungsi organ tubuh semakin
matang. Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin
sering, sementara denyut jantungnya pun kian mudah didengar.23 g.
Bulan Ketujuh Pada minggu ke-29, berat janin sekitar 1250 gram
dengan panjang ratarata 37 cm. Kelahiran bayi prematur mesti
diwaspadai karena umumnya meningkatkan keterlambatan
perkembangan fisik maupun mentalnya. Pada minggu ke-32, berat bayi
berkisar 1800-2000 gram dengan panjang tubuh 42 cm
Bulan Kedelapan Pada minggu ke-33 berat janin lebih dari 2000
gram dan panjangnya sekitar 43 cm. Pada minggu ke-35, secara fisik
bayi berukuran sekitar 45 cm dengan berat 2450 gram, Namun yang
terpenting, mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-
parunya.5
Pada minggu ke-36,berat bayi harusnya mencapai 2500 gram
dengan panjang 46 cm. Pada minggu ke-37, dengan panjang 47 cm dan
berat 2950 gram, di usia ini bayi dikatakan siap lahir karena seluruh
fungsi organ-organ tubuhnya bisa matang untuk bekerja sendiri.
Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir,
kendati sebagian kecil di antaranya dengan posisi sungsang. Pada
minggu ke38, berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm.
Meski biasanya akan ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi
rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38 minggu
2. Menjelaskan pembentukan, pertumbuhan dan pematangan
plasenta, serta hormon plasenta

Gambar 2.1 Proses Pembentukan plasenta5

Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta.


Pada manusia plasentasi terjadi 12-18 minggu setelah fertilisasi.Tiga
minggu pasca dimulai pembentukan vili korealis. Vili korealis ini akan
bertumbuh menjadi suatu masa jaringan yaitu plasenta. Lapisan desidua
yang meliputi hasil konsepsi kearah kavum uteri disebut desidua
kapsularis, yang terletak antara hasil konsepsi dan dinding uterus disebut
desidua basalis, disitu plasenta akan dibentuk. Darah ibu dan darah janin
dipisahkan oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan korion. Plasenta
yang demikian disebut plasenta jenis hemokorial. Selain itu vili korialis
yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh dan bercabang-cabang
dengan baik, disini korion disebut korion frondosum. Yang berhubungan
dengan desidua kapsularis kurang mendapat makanan, karena hasil
konsepsi bertumbuh ke arah kavum uteri sehingga lambat laun
menghilang. Korion yang gundul ini disebut korion leave.
Disini jelas tidak ada percampuran darah antara darah janin dan
darah ibu. Ada juga sel-sel desidua yang tidak dapat dihancurkan oleh
trofoblas dan sel-sel ini akhirnya membentuk lapisan fibrinoid yang
disebut lapisan Nitabuch. Ketika proses melahirkan, plasenta terlepas dari
endometrium pada lapisan Nitabuch ini.5

Tiga minggu pasca fertilisasi sirkulasi darah janin dini dapat


diidentifikasikan dan dimulai pembentukan vili korialis. Sirkulasi darah
janin ini berakhir dilengkung kapilar didalam vili korialis yang ruang
intervilinya dipenuhi darah maternal yang dipasok arteri spiralis dan
dikeluarkan melalui vena uterine. Vili korialis ini akan bertumbuh menjadi
suat massa jaringan yaitu plasenta.
Fungsi Plasenta5

Fungsi utama plasenta adalah (1) pertukaran metabolik dan


produk gas antara aliran darah ibu dan janin dan (2) produksi hormon.
Pertukaran metabolik dan gas produk antara aliran darah ibu dan janin
Pertukaran gas-seperti oksigen, karbon dioksida, dan karbonmonoksida-
dilakukan dengan difusi sederhana. Pertukaran nutrisi dan elektrolit,
seperti asam amino, asam lemak bebas, karbohidrat, dan vitamin, cepat
dan meningkat seiring kemajuan kehamilan. Transmisi antibodi ibu:
kemampuan pertahanan diri pada janin didapatkan pada akhir trimester
pertama, saat janin membuat semua komponen komplemen.
Imunoglobulin terdiri hampir seluruhnya dari immunoglobulin ibu G
(IgG), yang mulai diangkut dari ibu ke janin pada sekitar 14 minggu.
Dengan cara ini, janin mendapatkan imunitas pasif terhadap berbagai
penyakit infeksi. Bayi yang baru lahir mulai memproduksi IgG mereka
sendiri, tetapi tingkat imunologi ini tidak setara dengan orang dewasa
sampai bayi berusia 3 tahun.
Produksi hormon :Plasenta (sinsitiotrofoblas) diklasifikasikan sebagai
organ endokrin.Plasenta menghsilkan protein dan hormon steroid . (17)
1. Human Chorionic Gonadotropin (hCG)
HCG merupakan hormon yang dihasilkan oleh sisitiotrofoblas
plasenta. Fungsi utama hCG adalah untuk mendukung korpus luteum
pada akhir siklus menstruasi dan menyebabkan korpus luteum
mensekresi progesteron dalam jumlah yang lebih besar yang berperan
dalam pertumbuhan dan pemeliharaan endometrium selama
kehamilan. Hormon ini juga berperan menstimulasi gonad janin untuk
menghasilkan hormon steroid yang berperan penting dalam
diferensiasi genitalia janin, baik genitalia interna maupun eksterna
2. Estrogen
3. Progestrone
4. Human Chorionic Somatomammotropin (hCS)
Somatotropin (growth hormone) disekresi oleh kelenjar hipofise janin
sekitar minggu ke-9. Produksi nya terus meningkat sampai minggu
ke-20, selanjutnya menetap sampai lahir. Peran nya belum jelas untuk
pertumbuhan janin.

3. Menjelaskan struktur amnion, tali pusat yang berhubungan


dengan sirkulasi darah fetal maternal
a. Menjelaskan struktur amnion

Membran amnion terdiri dari amnion dan korion. Amnion tersusun atas 5
lapisan. Amnion tidak memiliki vaskular dan invasi serabut syaraf, sehingga
amnion mendapatkan nutrisi dari cairan amnion. Lima lapisan amnion adalah
lapisan epitelial, lapisan basal, jaringan ikat, lapisan fibroblas, dan lapisan
intermedia (dari lapisan paling dekan sampai menjauhi fetus). 5
Lapisan epitelial yang melapisi bagian dalam dan dibasahi oleh cairan
amnion adalah berupa sel epitel kuboid. Lapisan ini mensekresikan kolagen
tipe I, III, dan IV yang penting dalam kekuatan regang selaput ketuban dan
glikoprotein non kolagen yang menghubungkan lapisan epitelial dengan
lapisan basal. Selain itu pada lapisan epitelial juga diproduksi inhibitor
metalloproteinase-1 (TIMP-1). Lapisan basal merupakan lapisan kedua.
Lapisan yang ketiga yaitu jaringan ikat padat bersama lapisan basal
membentuk kerangka amnion. Kolagen tipe I dan III yang terdapat pada
jaringan ikat padat, yang diproduksi oleh sel mesenkim lapisan fibroblas
berfungsi menjaga integritas dari amnion. Kolagen tipe V dan VI membentuk
suatu jaringan filamen yang menghubungkan kolagen pada jaringan ikat padat
dan lapisan basal.3
Lapisan keempat yaitu lapisan fibroblas, yang merupakan lapisan yang
paling tebal terdiri dari sel mesenkim dan makrofag dalam matriks
ekstraseluler. Lapisan terakhir amnion dan yang langsung berbatasan dengan
korion leave adalah lapisan intermedia, yang strukturnya seperti spons karena
mengandung proteoglikan, dan glikoprotein. Lapisan intermedia berperan
menyerap stres fisik.

Gambar 3.1 struktur amnion4

Cairan amnion sudah dibentuk sejak awal kehamilan.


Cairan amnion merupakan pelindung dan bantalan untuk
proteksi sekaligus menunjang pertumbuhan dan perkembangan

2
janin ke segala arah dengan seimbang. Selain itu, cairan amnion
juga berfungsi meratakan his ke seluruh dinding rahim sehingga
terjadi pembukaan serviks, sekaligus melicinkan jalan lahir dan
sebagai disinfektan saat persalinan. Cairan ketuban mengandung
epidermal growth factor alpha yang dihisap dan ditelan janin
sehingga akan meningkatkan pertumbuhan sistem
gastrointestinal dan paru janin. Cairan ketuban juga
mengandung parathyroid hormone related protein (PTH-rp)
yang berfungsi untuk pembentukan paru dan surfaktan
sehingga mampu berkembang saat lahir dan berfungsi dalam
pertukaran CO2 dan O2 . 4
Pada awal kehamilan, cairan amnion adalah suatu
ultrafiltrat plasma ibu. Pada awal trimester kedua, cairan ini
terutama terdiri dari cairan ekstrasel yang berdifusi melalui kulit
janin sehingga mencerminkan komposisi plasma janin. Volume
cairan amnion pada setiap minggu gestasi cukup berbeda-beda.
Secara umum, volume cairan meningkat 10 ml perminggu pada
minggu ke-8 dan meningkat sampai 60 ml perminggu pada
minggu ke-21, dan kemudian berkurang secara bertahap hingga
kembali ke kondisi mantap pada minggu ke-33. Pada kehamilan
20 minggu jumlah cairan amnion sekiar 500 ml, kemudian
jumlahnya terus meningkat hingga mencapai jumlah maksimal
sekitar 1000 ml pada kehamilan 34 minggu. Jumlah cairan
amnion sekitar 800-900 ml pada kehamilan aterm dan
berkurang 350 ml pada kehamilan 42 minggu.
Dalam keadaan normal, selaput ketuban pecah dalam
proses persalinan, khususnya pada saat kala 1 hampir atau telah
lengkap.5
b. Tali pusat yang berhubungan dengan sirkulasi darah fetal

maternal

Gambar 3.2 sirkulasi tali pusat 6

Fetus yang sedang membesar di dalam uterus ibu mempuyai dua keperluan
yang sangat penting dan harus dipenuhi, yaitu bekalan oksigen dan nutrien serta
penyingkiran bahan sisa yang dihasilkan oleh sel-selnya. Jika keperluan ini tidak
dapat dipenuhi, fetus akan menghadapi masalah dan mungkin mengakibatkan
kematian. Struktur yang bertanggung jawab untuk memenuhi keperluan fetus
ialah plasenta. Plasenta yang terdiri daripada tisu ibu dan tisu ibu terbentuk
dengan lengkapnya kehamilan 16 minggu atau 4 bulan. Pada plasenta terdapat
unjuran seperti “jonjot” atau vilus tumbuh dari membran yang menyelimuti fetus
menembusi dinding uterus, yaitu endometrium. Endometrium pada uterus kaya
dengan aliran darah ibu. Didalam vilus terdapat jaringan kapilari darah fetus.
Darah yang kaya dengan oksigen dan nutrien ini dibawa melalui vena umbilicalis
yang terdapat didalam tali pusat ke fetus. Sebaliknya, darah yang sampai ke vilus
dari fetus melalui arteri umbilicalis dalam tali pusat mengandung bahan sisa
seperti karbondioksida dan urea. Bahan sisa ini akan meresap melalui membran
dan memasuki darah ibu yang terdapat di sekeliling vilus. Pertukaran oksigen,
nutrien,dan bahan sisa lazimnya berlaku melalui proses peresapan. Dengan cara
ini, keperluan bayi dapat dipenuhi. Walaupun darah ibu dan darah fetus didalam
vilus adalah begitu rapat, tetapim kedua darah tidak dapat bercampur karena
dipisahkan oleh suatu membran. Oksigen, air, glukosa, asam amino, lipid garam
mineral, vitamin, hormon, dan antibodi dari darah ibu sehingga menembus
membran ini dan memasuki kapilari darah fetus yang terdapat dalam vilus. Selain
oksigen dan nutrien, antibodi dari daah ibu juga meresap kedalam darah fetus
melalui plasenta. Antibodi ini melindungi fetus dan bayi yang dilahirkan daripada
jangkitanpenyakit. 6

4. Menjelaskan proses tumbuh kembang fetus seperti kebutuhan


nutrisi fetus, perubahan bentuk, faktor yang memengaruhi
pertumbuhan dan maturitas janin serta fisiologis fetus

Proses tumbuh kembang fetus seperti kebutuhan nutrisi fetus

Status gizi ibu hamil sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa
sebelum dan selama hamil, kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat,
cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain, kualitas bayi yang
dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil.

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan tentang makanan sehat bagi ibu
hamil : a. Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan
tubuh ibu dan pertumbuhan bayi; b. Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi
(meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral); c. Dapat
menghindarkan pengaruh buruh bagi bayi; d. Mendukung metabolisme tubuh ibu
dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula darah, dan tekanan darah. 6

Kebutuhan energi ibu selama hamil meningkat dari kebutuhan energi


normal karena terjadi peningkatan laju metabolik basal dan peningkatan berat
badan. Energi yang diperlukan ibu hamil ±80.000 kkal (±300 kkal ekstra per hari)
selama 9 bulan kehamilan untuk dapat melahirkan bayi yang sehat.6

Kebutuhan energi pada trimester I sampai trimester III meningkat secara


bertahap. Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013, jumlah
penambahan energi pada trimester I adalah 180 kkal, sedangkan pada trimester II
dan III adalah 300 kkal. Jika mengacu pada AKG 2013 yang menyebutkan wanita
tidak hamil pada usia 19 – 29 tahun membutuhkan energi sebanyak 2250
kkal/hari, maka wanita hamil membutuhkan 2430 kkal pada masa kehamilan
trimester I, dan pada trimester II dan III membutuhkan 2550 kkal.

a. Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi untuk menyediakan energi bagi tubuh. Satu
gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Sebagian karbohidrat dalam
tubuh berada dalam sirkulasi glukosa untuk keperluan energi segera,
sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan
sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai
cadangan energi.
b. Protein
Komponen sel tubuh ibu dan janin sebagian besar terdiri atas protein.
Perubahan yang terjadi dalam tubuh ibu (seperti plasenta) memerlukan
protein. Kebutuhan tambahan protein dipengaruhi oleh kecepatan
pertumbuhan janin.
c. Lemak
Lemak merupakan salah satu sumber energi bagi tubuh. Lemak
menghasilkan 9 kkal untuk setiap gramnya. Lemak juga merupakan zat
yang digunakan tubuh untuk memproduksi prostaglandin, yaitu
hormon yang berperan dalam mengatur tekanan darah, system saraf,
denyut jantung, konstriksi pembuluh darah, dan pembekuan darah.
Lemak berperan dalam transportasi vitamin larut lemak, seperti
vitamin A, D, E, dan K dalam tubuh. Lemak juga berperan dalam
pemeliharaan organ penting, seperti ginjal, liver, dan organ reproduksi,
serta menjaga badan agar tetap hangat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang janin dalam kandungan


1) Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu
sedang hamil, lebih sering mengakibatkan abortus, BBLR (bayi berat
lahir rendah), hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi
baru lahir, bayi lahir mudah terkena infeksi, lahir mati, dan jarang
menyebabkan cacat bawaan.5
2) Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebakan
kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan. Demikian pula dengan
posisi janin pada uterus dapat menyebabkan talipes, dislokasi
panggung, tortikolus kongenital, palsi fasial.5
3) Toksin atau zat kimia
Masa organogenesis (2-8 minggu pertama kehamilan) adalah masa
yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen. Misal obat-obatan seperti
thalidomide, phenytoin, methadione, obat-obat anti kanker, yang dapat
menyebabkan kelainan bawaaan. Demikian pula dengan ibu perokok
berat atau peminum alkohol kronis sering melahirkan bayi berat lahir
rendah, lahir mati, cacat, atau retardasi mental. Pada ibu peminum
alkohol dapat melahirkan bayi dengan gejala-gejala FAS (Fetal
Alcohol Syndrome) yang ditandai dengan BBLR, kalainan neurologis
dan perkembangan lambat, serta dismorfik fasial.5
Keracunan logam berat pada ibu hamil, misal karena makan ikan
atau hasil laut lain yang terkontaminasi merkuri dapat menyebabkan
mikrosefali dan palsi serebral.5
4) Endokrin
Sistem endokrin mempengaruhi setiap aspek dari kehamilan, termasuk
implantasi, plasentasi, adaptasi maternal, pertumbuhan embrio,
pertumbuhan janin dan diferensiasi sel, proses persalinan, serta transisi
janin ke kehidupan di luar kandungan.5

5. Menjelaskan perubahan fisiologis maternal selama


kehamilan (baik secara struktur dan fungsi) dan perubahan
psikis serta faktor yang mempengaruhinya
1) Tanda Tidak Pasti (Presumptive Sign)
Tanda tidak pasti adalah perubahan – perubahan fisiologis yang
dapat dikenali dari pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita
hamil.Tanda tidak pasti ini terdiri atas hal – hal berikut ini.
a) Amenorea (berhentinya menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi
pembentukan folikel de graaf dan ovulasi sehingga menstruasi
tidak terjadi. Lamanya amenorea dapat dikonfirmasi dengan
memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT), dan digunakan
untuk memperkirakan usia kehamilan dan tafsiran persalinan.
Tetapi, amenorea juga dapat disebabkan oleh penyakit kronik
tertentu, tumor pituitari, perubahan dan faktor lingkungan,
malnutrisi, dan biasanya gangguan emosional seperti ketakutan
akan kehamilan.
b) Mual (nausea) dan muntah (emesis)
Pengaruh esterogen dan progesterone terjadi pengeluaran
asam lambung yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut
morning sickness.Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis,
tetapi bila terlampau sering dapat menyebabkan gangguan
kesehatan yang disebut dengan hiperemesis gravidarum.
c) Ngidam ( mengingini makanan tertentu).
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,
keinginan yang demikian disebut ngidam. Ngidam sering terjadi
pada bulan – bulan pertama kehamilan dan akan menghilang
dengan makin tuanya kehamilan.
d) Syncope ( Pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala ( sentral)
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan
syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi terutama jika berada
pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang selama 16 minggu.
e) Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari penurunan
kecepatanbasal metabolism ( basal metabolisme rate-BMR) pada
kehamilan, yang akan meningkat seiring pertambahan usia 20
kehamilan akibat aktivitas metabolism hasil konsepsi.
f) Payudara Tegang
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada
payudara, sedangkan progesterone menstimulasi perkembangan
sistem alveolar payudara. Bersama somatomamotropin,hormon –
hormon ini menimbulkan pembesaran payudara, menimbulkan
perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama kehamilan,
pelebaran putting susu, serta pengeluaran kolostrum.
g) Sering miksi
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih
cepat terasa penuh dan sering miksi.Frekuensi miksi yang sering,
terjadi pada triwulan pertama akibat desakan uterus terhadap
kandung kemih. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini akan
berkurang karena uterus yang membesar keluar dari rongga
panggul. Pada akhir triwulan , gejala bisa timbul karena janin
mulai masuk kerongga panggul dan menekan kembali kandung
kemih.
h) Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltik usus (
tonus otot menurun) sehingga kesulitan untuk BAB.
i) Pigmentasi Kulit.
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12
minggu. Terjadi akibat pengaruh hormone kortikosteroid plasenta
yang merangsang melanofor dan kulit. Pigmentasi ini meliputi
tempat – tempat berikut ini. (1) Sekitar pipi : cloasma gravidarum
(penghitaman pada daerah dahi, hidung, pipi, dan leher). (2)
Sekitar leher : tampak lebih hitam. (3) Dinding perut: striae lividae/
gravidarum (terdapat pada seorang primigravida, warnanya
membiru), striae nigra, linea alba menjadi lebih hitam ( linea
grisea/nigra) (4) Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae
sehingga terbentuk areola sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda
pada tiap wanita, ada yang merah muda pada wanita kulit putih,
coklat tua pada wanita kulit coklat, dan hitam pada wanita kulit
hitam. Selain itu, kelenjar montgomeri menonjol dan pembuluh
darah menifes sekitar payudara. (5) Sekitar pantat dan paha atas:
terdapat striae aibat pembesaran bagian tersebut.
j) Epulis Hipertropi papilla ginggivae/gusi,
sering terjadi pada triwulan pertama
k) Varises atau penampakan pembuluh darah vena.
Pengaruh estrogen dan progesterone menyebabkan
pelebaran pembuluh darah terutama bagi wanita yang mempunyai
bakat.Varises dapat terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan
betis, serta payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat hilang
setelah persalinan.3

2) Tanda Kemungkinan (Probbility Sign)

Tanda kemungkinan adalah perubahan – perubahan fisiologis yang


dapat diketahui oleh pemeriksa dengan melaukan pemeriksaan fisik
pada ibu hamil.Tanda kemungkinan ini terdiri atas hal – hal berikut :

a) Pembesaran perut : terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini


terjadi pada bulan keempat kehamilan. 3
b) Tanda Hegar : pelunakan dan dapt ditekannya isthmus uteri.
c) Tanda goodel : pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak
hamil serviks seperti ujung hidung. Sedangkan pada wanita
hamil melunak seperti bibir. 3
d) Tanda chadwicks : perubahan warna menjadi keunguan pada
vulva dan mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.
e) Tanda piscaseck : merupakan pembesaran uterus yang tidak
simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada daerah
dekat kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.3
f) Kontraksi Braxton hicks : merupakan peregangan sel – sel
otot uterus, akibat meningkatnyaactomysindi dalam otot
uterus.3
4) Tanda Pasti ( Positive Sign)
Tanda pasti adalah tanda yang menunjukkan langsung keberadaan
janin, yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa.Tanda pasti
kehamilan terdiri atas hal – hal berikut ini.
a) Gerakan janin dalam rahim : gerakan janin ini haus dapat
diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan janin baru dapat
dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
b) Denyut jantung janin : dapat didengar pada usia 16 minggu
dengan menggunakan alat fetal electrocardiograf ( misalnya
dopler). Dengan stetoskop laenec, DJJ baru dapat didengar
pada usia kehamilan 18-20 minggu. 4
c) Bagian – bagian janin : bagian – bagian janin yaitu bagian
besar janin ( kepala dan bokong) serta bagian kecil janin
( lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia
kehamilan lebih tua ( trimester terakhir). Bagian janin ini
dapat dilihat lebih sempurna lagi menggunakan USG.
d) Kerangka janin. Kerangka janin dapat dilihat dengan foto
rontgen maupun USG.4

Perubahan Psikologis Ibu Hamil

a. Trimester Pertama 5
Segera setelah terjadi Peningkatan hormone estrogen dan
Progesteron dalam tubuh, maka akan muncul berbagai macam
ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah,
keletihan, dan pembesaran payudara. Hal ini akan memicu perubahan
psikologi seperti berikut ini.
1) Ibu untuk membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan, dan kesedihan.5
2) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan sering kali
memberitahukan orang lain apa yang dirasakannya.
3) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang
meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan.
Pada wanita yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan
suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan
suami. Banyak wanita hamil yang merasakan kebutuhan untuk dicintai
dan mencinta, tetapi bukan dengan seks. Sedangkan, libido yang
sangat besar dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran
payudara, keprihatinan, dan kekuatiran. Sedangkan, bagi suami sering
kali membatasi hubungan suami istri karena takut mencederai istri dan
calon bayinya. Hal ini perlu komunikasi lebih lanjut jika dihadapkan
dengan istri yang mempunyai libido yang tinggi atau meningkat.
4) Sedangkan bagi suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggaan,
tetapi bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari
nafkah bagi keluarga. 6
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sudah terbiasa
dengan kadar hormone yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat
kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar
sehingga belum dirasakan ibu sebagai beban.Ibu sudah menerima
kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara
lebih konstruktif.Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan
janinnya dan mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar
dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasakan terlepas dari rasa
kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada
trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.7
c. Trimester Ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan
bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu
akan bayinya. Kadang – kadang ibu merasakan khawatir bahwa bayinya
akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan
kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan
pada ibu. Sering kali ibu merasa khawatir atau takut kalau – kalau bayi
yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang
dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa
takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada aktu
melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali dan
banyak ibu yang merasa dirinya anaeh dan jelek. Selain itu, ibu juga
merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan
perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester ini, ibu
memerlukan ketenangan dan dukungan dari suami, keluarga, dan
bidan.Trimester ini juga saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan
menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga – duga apakah bayi mereka
laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai
memilih nama untuk bayi mereka.7

6. Menjelaskan pengaruh obat pada kehamilan

Obat-obat pada kehamilan dapat dipandang dari dua sudut :

1. Efek obat pada janin


2. efek kehamilan pada obat-obatan
Efek Obat pada Janin Obat dapat mempengaruhi perkembangan janin pada tiga
staqdium terpisah :
1. Periode Fertilisasi dan Implantasi konsepsi sampai ± 17 hari masa gestasi
2. Organo genesis : Hari ke 18 – 55 3. Pertumbuhan dan Perkembangan : hari ke
56 dst
Obat yang diberikan pada periode fertilisasi ini jelas menyebabkan keguguran
pada stadium yang sangat dini, dan stadium subklinis Oleh karena itu sangat
sedikit yang diketahui tentang obat yang mempengaruhi proses ini pada manusia.7

Gambar 6.1 obat obatan teratogenik 7


Daftar Pustaka

1. Sadler TW. Embriologi Kedokteran Langman. Edisi 12. Jakarta: EGC;


2013.
2. Lauralee S. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC;
2016.
3. Cunningham FG. Obstetri Williams. Edisi 12. Vol 01. Jakarta: EGC; 2012.
4. Drake R, Vogl A, MitchellA. Grey Dasar-Dasar Anatomi. Philadelphia:
Elsevier; 2012.
5. Soetjiningsih, Ranuh G. Tumbuh Kembang Anak. Edisi ke-2. Jakarta:
EGC; 2013.
6. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi 4.
Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2016.
7. Nety R. Korelasi Perubahan Psikologis Ibu Hamil dengan Tingkat
Kepuasan Seksual Suami. Volume 2. No 1. Midwife Journal; Bandung;
2016.

Anda mungkin juga menyukai