SKENARIO I
KELOMPOK : 4B
NPM : 118170130
BLOK : 6.1
FAKULTAS KEDOKTERAN
CIREBON
2021
Skenario I
Telat Menstruasi
STEP I
STEP II
STEP III
pemeriksaan penunjang : test pada urine (deteksi hormone HCG pada hari
ke 26) dan darah (cek Hb dan trombosit), PP : USG untuk melihat taksiran
persalinan, perkiraan usia kehamilan, perkiraan BB dan panjang janin
STEP IV
4. USG janin pada minggu 3-5 terlihat gestational sac, minggu ke 6-7
polus embrional, minggu ke 8-9 terlihat gerakan janin, minggu ke 9-10
terlihat plasenta, pemeriksaan fetal ECG
Anamnesis : riwayat haid tiap siklus, kapan terjadi haid terkhir, apakah
siklus haid teratur, apakah pasien mengalami gangguan seperti
pendarahan?, ditanyakan riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
sebelumnya?
Tanda-tanda pasti : mendengar bunyi jantung anak, melihat rangka janin
dengan USG, DDJ terdengar pada kehamilan 12 minggu.
4. Mengapa pasien diperintahkan untuk kontrol kembali ?
Untuk menghindari resiko komplikasi saat persalinan dan minimal
1x kunjungan yg diantar oleh keluarga, Karena pada waktu tersebut,
embrio telah berkembang menjadi janin (fetus) yang telah mengalami
embriogenesis dan organogenesis.
Waktu kunjungan yg di anjurkan :
Usia kehamilan 28 minggu : 1x setiap bulan
29-36 minggu : 2 minggu sekali
36-40 minggu : 1 minggu sekali
>40 minggu : 1-2x setiap minggu
Menurut WHO dilakukan pelaksanaan ANC atau ante natal care
minimal 8 kali bagi setiap ibu hamil untuk mengurangi kematian selama
kehamilan ataupun persalinan.
Untuk melihat perkembangan janin dan plasenta, selain itu memastikan
ibu hamil mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan meliputi:
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan,
2. Ukur tekanan darah,
3. Nilai status gizi,
4. Ukur tinggi Rahim,
5. Tentukan presentasi janin dan DJJ,
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus bila
diperlukan,
7. Beri tablet tambah darah,
8. Tes/periksa laboratorium,
9. Tatalaksana jika ditemukan masalah,
10. Konseling saat ibu melakukan pemeriksaan kehamilan
5. Mengapa pasien tidak boleh minum obat sembarangan?
Karena obat-obatan itu terserap pada darah dan bisa ada dampak pada
janin jadi lebih baik menkonsultasikan pada dokter, apabila sembarangan
minum obat bisa terjadi adanya toxic pada obat tersebut.
Plasenta bukan merupakan barrier mutlak antara sirkulasi ibu dan janin,
jadi setiap obat atau bahan kimia yang membahayakan janin perlu
dianggap berpotensi membahayakan bagi tumbuh kembang janin tersebut.
Apabila ada obat yang dikonsumsi secara sembarangan oleh ibu yang
sedang hamil dan menyebabkan penurunan sekresi hormon yang
menunjang kehamilan atau dapat memberikan efek toksisitas pada janin
dari sirkulasi untuk distribusi ke janin dan akan mempengaruhi fisiologi
pada janin, selain itu juga bisa berpengaruh buruk kepada ibunya sendiri.
MIND MAP
STEP V
STEP VI
Belajar Mandiri
STEP VII
1. Proses Fertilisasi
a. Tahap penembusan korona radiata
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba faloppi yang bisa
menembuh korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi dan
umumnya hanya satu sperma yang dapat menembus korona radiata dengan
bantuan CPE dan membuahi ovum , sedangkan sperma yang lain diduga
membantu penembusan zona pellusida. 1
Nidasi atau implantasi yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi
(pada Stadium blastokista) kedalam dinding uterus pada awalkehamilan.
Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri bagian anterior/posterior.
Pada saat implantasi selaput lendiri rahim sedang berada di fase sekretorik
(2-3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini kelenjar rahim dan pembuluh nadi
menjadi berkelok-kelok. Jaringan ini mengandung banyak cairan.
Pertumbuhan dan perkembangan blastula terus berlangsung, blastula
dengan vilikorealisnya yang dilapisi sel trofoblast telah siap untuk
mengadakan nidasi. Proses penanaman blastula yang disebut nidasi atau
implantasi terjadi pada hari ke-6 sampai hari ke-7 setelah konsepsi. Pada
saat tertanamnya blastulakedalam endometrium, mungkin terjadi
perdarahan disebut tanda Hartman.2
Sel telur yang telah dibuahi atau disebut zigot akan membelah diri
menjadi blastomer yaitu bola padat yang terdiri atas sel-sel anakan yang
lebih kecil. Pada hari ketiga bola tersebut terdiri atas 16 sel blastomer atau
morula dan pada hari ke-4 di dalam bola tersebut mulai terbentuk rongga
disebut dengan blastula.Blastula memiliki 2 struktur penting yaitu lapisan
luar disebut dengan trofoblas yang akan menjadi plasenta dan embrioblas
yang disebut dengan innerCellmass yang akan menjadi janin. Pada hari
keempat blastula masuk ke dalam endometrium. Pada hari kesepuluh
seluruh blastula atau disebut dengan blastokista sudah terbenam dalam
endometrium dan dengan demikian proses nidasi atau implantasi selesai. 3
a. Bulan Pertama
Minggu ke-1 merupakan tahap perkembangan awal janin. Kurang
lebih satu jam setelah proses peleburan sel telur dan sel sperma, semua
aspek pendukung kehidupan, berupa materi genetic yang disebut gen,
saling dipertukarkan. 4
Minggu ke-2 pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. 30 jam
setelah dibuahi, sel telur akan membelah menjadi dua. Sambil terus
membelah, sel telur bergerak di dalam tuba falopi menuju rahim.
Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai
berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari
yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst
terpaut pada endometrium. 4
Membran amnion terdiri dari amnion dan korion. Amnion tersusun atas 5
lapisan. Amnion tidak memiliki vaskular dan invasi serabut syaraf, sehingga
amnion mendapatkan nutrisi dari cairan amnion. Lima lapisan amnion adalah
lapisan epitelial, lapisan basal, jaringan ikat, lapisan fibroblas, dan lapisan
intermedia (dari lapisan paling dekan sampai menjauhi fetus). 5
Lapisan epitelial yang melapisi bagian dalam dan dibasahi oleh cairan
amnion adalah berupa sel epitel kuboid. Lapisan ini mensekresikan kolagen
tipe I, III, dan IV yang penting dalam kekuatan regang selaput ketuban dan
glikoprotein non kolagen yang menghubungkan lapisan epitelial dengan
lapisan basal. Selain itu pada lapisan epitelial juga diproduksi inhibitor
metalloproteinase-1 (TIMP-1). Lapisan basal merupakan lapisan kedua.
Lapisan yang ketiga yaitu jaringan ikat padat bersama lapisan basal
membentuk kerangka amnion. Kolagen tipe I dan III yang terdapat pada
jaringan ikat padat, yang diproduksi oleh sel mesenkim lapisan fibroblas
berfungsi menjaga integritas dari amnion. Kolagen tipe V dan VI membentuk
suatu jaringan filamen yang menghubungkan kolagen pada jaringan ikat padat
dan lapisan basal.3
Lapisan keempat yaitu lapisan fibroblas, yang merupakan lapisan yang
paling tebal terdiri dari sel mesenkim dan makrofag dalam matriks
ekstraseluler. Lapisan terakhir amnion dan yang langsung berbatasan dengan
korion leave adalah lapisan intermedia, yang strukturnya seperti spons karena
mengandung proteoglikan, dan glikoprotein. Lapisan intermedia berperan
menyerap stres fisik.
2
janin ke segala arah dengan seimbang. Selain itu, cairan amnion
juga berfungsi meratakan his ke seluruh dinding rahim sehingga
terjadi pembukaan serviks, sekaligus melicinkan jalan lahir dan
sebagai disinfektan saat persalinan. Cairan ketuban mengandung
epidermal growth factor alpha yang dihisap dan ditelan janin
sehingga akan meningkatkan pertumbuhan sistem
gastrointestinal dan paru janin. Cairan ketuban juga
mengandung parathyroid hormone related protein (PTH-rp)
yang berfungsi untuk pembentukan paru dan surfaktan
sehingga mampu berkembang saat lahir dan berfungsi dalam
pertukaran CO2 dan O2 . 4
Pada awal kehamilan, cairan amnion adalah suatu
ultrafiltrat plasma ibu. Pada awal trimester kedua, cairan ini
terutama terdiri dari cairan ekstrasel yang berdifusi melalui kulit
janin sehingga mencerminkan komposisi plasma janin. Volume
cairan amnion pada setiap minggu gestasi cukup berbeda-beda.
Secara umum, volume cairan meningkat 10 ml perminggu pada
minggu ke-8 dan meningkat sampai 60 ml perminggu pada
minggu ke-21, dan kemudian berkurang secara bertahap hingga
kembali ke kondisi mantap pada minggu ke-33. Pada kehamilan
20 minggu jumlah cairan amnion sekiar 500 ml, kemudian
jumlahnya terus meningkat hingga mencapai jumlah maksimal
sekitar 1000 ml pada kehamilan 34 minggu. Jumlah cairan
amnion sekitar 800-900 ml pada kehamilan aterm dan
berkurang 350 ml pada kehamilan 42 minggu.
Dalam keadaan normal, selaput ketuban pecah dalam
proses persalinan, khususnya pada saat kala 1 hampir atau telah
lengkap.5
b. Tali pusat yang berhubungan dengan sirkulasi darah fetal
maternal
Fetus yang sedang membesar di dalam uterus ibu mempuyai dua keperluan
yang sangat penting dan harus dipenuhi, yaitu bekalan oksigen dan nutrien serta
penyingkiran bahan sisa yang dihasilkan oleh sel-selnya. Jika keperluan ini tidak
dapat dipenuhi, fetus akan menghadapi masalah dan mungkin mengakibatkan
kematian. Struktur yang bertanggung jawab untuk memenuhi keperluan fetus
ialah plasenta. Plasenta yang terdiri daripada tisu ibu dan tisu ibu terbentuk
dengan lengkapnya kehamilan 16 minggu atau 4 bulan. Pada plasenta terdapat
unjuran seperti “jonjot” atau vilus tumbuh dari membran yang menyelimuti fetus
menembusi dinding uterus, yaitu endometrium. Endometrium pada uterus kaya
dengan aliran darah ibu. Didalam vilus terdapat jaringan kapilari darah fetus.
Darah yang kaya dengan oksigen dan nutrien ini dibawa melalui vena umbilicalis
yang terdapat didalam tali pusat ke fetus. Sebaliknya, darah yang sampai ke vilus
dari fetus melalui arteri umbilicalis dalam tali pusat mengandung bahan sisa
seperti karbondioksida dan urea. Bahan sisa ini akan meresap melalui membran
dan memasuki darah ibu yang terdapat di sekeliling vilus. Pertukaran oksigen,
nutrien,dan bahan sisa lazimnya berlaku melalui proses peresapan. Dengan cara
ini, keperluan bayi dapat dipenuhi. Walaupun darah ibu dan darah fetus didalam
vilus adalah begitu rapat, tetapim kedua darah tidak dapat bercampur karena
dipisahkan oleh suatu membran. Oksigen, air, glukosa, asam amino, lipid garam
mineral, vitamin, hormon, dan antibodi dari darah ibu sehingga menembus
membran ini dan memasuki kapilari darah fetus yang terdapat dalam vilus. Selain
oksigen dan nutrien, antibodi dari daah ibu juga meresap kedalam darah fetus
melalui plasenta. Antibodi ini melindungi fetus dan bayi yang dilahirkan daripada
jangkitanpenyakit. 6
Status gizi ibu hamil sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa
sebelum dan selama hamil, kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat,
cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain, kualitas bayi yang
dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan tentang makanan sehat bagi ibu
hamil : a. Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan
tubuh ibu dan pertumbuhan bayi; b. Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi
(meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral); c. Dapat
menghindarkan pengaruh buruh bagi bayi; d. Mendukung metabolisme tubuh ibu
dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula darah, dan tekanan darah. 6
a. Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi untuk menyediakan energi bagi tubuh. Satu
gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Sebagian karbohidrat dalam
tubuh berada dalam sirkulasi glukosa untuk keperluan energi segera,
sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan
sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai
cadangan energi.
b. Protein
Komponen sel tubuh ibu dan janin sebagian besar terdiri atas protein.
Perubahan yang terjadi dalam tubuh ibu (seperti plasenta) memerlukan
protein. Kebutuhan tambahan protein dipengaruhi oleh kecepatan
pertumbuhan janin.
c. Lemak
Lemak merupakan salah satu sumber energi bagi tubuh. Lemak
menghasilkan 9 kkal untuk setiap gramnya. Lemak juga merupakan zat
yang digunakan tubuh untuk memproduksi prostaglandin, yaitu
hormon yang berperan dalam mengatur tekanan darah, system saraf,
denyut jantung, konstriksi pembuluh darah, dan pembekuan darah.
Lemak berperan dalam transportasi vitamin larut lemak, seperti
vitamin A, D, E, dan K dalam tubuh. Lemak juga berperan dalam
pemeliharaan organ penting, seperti ginjal, liver, dan organ reproduksi,
serta menjaga badan agar tetap hangat.
a. Trimester Pertama 5
Segera setelah terjadi Peningkatan hormone estrogen dan
Progesteron dalam tubuh, maka akan muncul berbagai macam
ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah,
keletihan, dan pembesaran payudara. Hal ini akan memicu perubahan
psikologi seperti berikut ini.
1) Ibu untuk membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan, dan kesedihan.5
2) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan sering kali
memberitahukan orang lain apa yang dirasakannya.
3) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang
meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan.
Pada wanita yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan
suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan
suami. Banyak wanita hamil yang merasakan kebutuhan untuk dicintai
dan mencinta, tetapi bukan dengan seks. Sedangkan, libido yang
sangat besar dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran
payudara, keprihatinan, dan kekuatiran. Sedangkan, bagi suami sering
kali membatasi hubungan suami istri karena takut mencederai istri dan
calon bayinya. Hal ini perlu komunikasi lebih lanjut jika dihadapkan
dengan istri yang mempunyai libido yang tinggi atau meningkat.
4) Sedangkan bagi suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggaan,
tetapi bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari
nafkah bagi keluarga. 6
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sudah terbiasa
dengan kadar hormone yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat
kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar
sehingga belum dirasakan ibu sebagai beban.Ibu sudah menerima
kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara
lebih konstruktif.Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan
janinnya dan mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar
dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasakan terlepas dari rasa
kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada
trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.7
c. Trimester Ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan
bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu
akan bayinya. Kadang – kadang ibu merasakan khawatir bahwa bayinya
akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan
kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan
pada ibu. Sering kali ibu merasa khawatir atau takut kalau – kalau bayi
yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang
dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa
takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada aktu
melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali dan
banyak ibu yang merasa dirinya anaeh dan jelek. Selain itu, ibu juga
merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan
perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester ini, ibu
memerlukan ketenangan dan dukungan dari suami, keluarga, dan
bidan.Trimester ini juga saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan
menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga – duga apakah bayi mereka
laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai
memilih nama untuk bayi mereka.7