NB :
- Belum Engaged ( diatas Hodge III )
- Diatas spina ischiadika (stasiun -1 dst.)
• Hodge II
• Bidang sejajar dengan Hodge
I terletak setinggi bagian
bawah simfisis
• Hodge IV NB :
• Sejajar Hodge I , II , III, - Belum Engaged ( diatas Hodge III )
terletak setinggi os - Diatas spina ischiadika (stasiun -1 dst.)
koksigis.
- Sudah Engaged ( sesudah Hodge III)
- Pada spina ischiadika (stasiun 0) dan dibawahnya (+1 dst.)
Pemeriksaan Leopold
• Leopold I
• Menilai bagian janin yang terdapat di fundus uteri
• Menilai tinggi fundus uteri
• Leopold II
• Menentukan bagian kanan dan kiri janin
• Leopold III
• Menentukan bagian terbawah janin
• Leopold IV
• Menilai apakah dan sebarapa banyak bagian
terbawah janin yang sudah memasuki pintu atas
panggul
• Konvergen = belum masuk pintu atas panggul
• Divergen = sudah masuk pintu atas panggul
NB :
- Kepala = teraba bulat, keras, melenting
- Bokong = nodular besar
- Punggung = keras rata
- Ekstremitas = kecil, irregular, mobile
Pemeriksaan Dalam (Vaginal Touche)
• Promontorium (teraba/tidak)
• Diukur conjugata diagonalis
• Linea terminalis (teraba seluruhnya/sebagian)
• Dinding samping (lurus/konvergen/divergen)
• Spina ischiadica (menonjol/tidak)
• Os sacrum (inclinatio ke depan/belakang & konkavitas)
• Sudut arcus pubis (luas/tidak)
• Perabaan Serviks dilatasi dan penipisannya
• Mukus (bloody show)
Tanda – tanda inPartu
• Rasa nyeri akibat adanya his yang semakin kuat, lama, dan teratur
• Kontraksi simetris
• Kontraksi kuat atau adanya dominasi di area fundus
• Dilanjut relaksasi
• 4 kontraksi / 10 menit dengan masing2 durasi > 20 detik
• ( 60 – 90 detik pada akhir kala I )
• Keluar lendir bercampur darah
• Kadang ketuban pecah
• Pemeriksaan serviks mendatar dan dilatasi
Teori terjadinya persalinan
• Teori penurunan hormon
• 1 – 2 minggu sebelum partus, terjadi penurunan esterogen dan progesterone.
• Progesteron → penenang otot polos rahim
• Teori plasenta menjadi tua
• Menurunnya kadar esterogen dan progesterone sehingga terjadi kekejangan pembuluh
darah → kontraksi rahim
• Teori iritasi mekanik
• Di belakang serviks ada ganglion servikale ( plexus frankenhauser ) apabila terkontak
ganglion tersebut akan menimbulkan kontraksi uterus
• Teori distensi Rahim
• Rahim membesar dan meregang menyebabkan iskemia otot sehingga ganggu sirkulasi
uteroplasenta
• Induksi Partus
• Amniotomi
• Tetesan Okstiosin
Fase Persalinan Normal
• Kala Persalinan
• Kala I (pendataran dan dilatasi serviks)
• Kontraksi uterus (his) adekuat secara frekuensi, intensitas, dan durasi untuk menghasilkan
pendataran dan dilatasi serviks progresif
• Berakhir ketika serviks membuka lengkap 10 cm
• Ketuban Pecah
• Terjadi spontan paling sering saat persalinan
aktif
• Semburan cairan jernih atau sedikit keruh,
tidak berwarna
• Selaput ketuban yang masih utuh sampai
bayi lahir jarang ditemukan
Fase Persalinan Normal
• Perubahan pada vagina dan dasar
panggul
• Selaput ketuban dan bagian terbawah janin
membuka bagian atas vagina
• Setelah ketuban pecah, dasar panggul
berubah akibat tekanan bagian terbawah
janin
• Perineum akan meregang maksimal dan
anus menjadi mebuka hingga berdiameter 2
– 3 cm
Fase Persalinan Normal
• Pelepasan Plasenta
• Setelah bayi lahir, uterus spontan kontraksi keras
• Tinggi fundus sekarang berada dibawah umbilicus
• Karena pengecilan ruangan intrauterus maka, plasenta menebal, kurang
elastis, dipaksa menekuk
• Sehingga terjadi pemisahan
• Saat pemisahan terjadi pembentukan hematoma
• Perlu dibantu dengan traksi ringan pada tali pusat karena ibu dalam posisi
telentang tidak dapat mendorong keluar pasenta secara spontan
Mekanisme Persalinan Normal
• 96 % janin intra uterin presentasi kepala
• Kemungkinan disebabkan kepala relative lebih besar dan berat
• 3 faktor penting yang memegang peranan pada persalinan :
• Power
• Passage
• Passenger
• His merupakan kekuatan yang menyebabkan serviks membuka dan
dorong janin ke bawah
Mekanisme Persalinan Normal
• Masuknya kepala janin ke PAP
• Sinklitismus , Asinklitismus anterior, Asinklitismus posterior
Mekanisme Persalinan Normal
• Fleksi
• Memasuki ruang panggul
dengan ukuran terkecil
• Suboksipitobregmatikus diameter
(9.5 cm) dengan sirkumferensia
(32cm) di dasar panggul kepala
janin dalam keadaan fleksi
maksimal