Anda di halaman 1dari 31

SK 2 Pertemuan 1

Perut Mules dan Terasa Kencang


Seorang perempuan usia 24 tahun G1P0A0 usia
kehamilan 39 minggu, diantar suaminya ke IGD RS karena
perutnya terasa mules sejak 6 jam yang lalu. Keluhan disertai
rasa kencang dan keluar darah bercampur lender dari jalan
lahir. Permeriksaan Leopold diketahui janin tunggal, punggung
kanan, kepala di bawah, sudah masuk pintu panggul. Pada
pemeriksaan dalam sudah terjadi pembukaan 1 jari, ketuban
utuh, kepala bayi masih di bidang Hodge II. Dokter
menjelaskan pasien masih dalam observasi kemajuan
persalinan dan pasien disarankan untuk banyak berjalan kaki.
• Nice to know
• Preterm < 36 minggu
STEP I • Aterm 37 – 42 minggu
• Postterm > 42 minggu
• G1P0A0 (Gravida 1 Partus 0 Abortus 0)
• Gravida = Kehamilan
• Partus = Melahirkan
• Abortus = Gugur / menggugurkan
• Leopold
• Pemeriksaan palpasi abdomen untuk menentukan letak janin di
dalam rahim, presentasi, dan perjalanan janin dalam jalan lahir
• Hodge II
• Bidang khayal untuk menentukan sampai dimanakah bagian
terenah janin turun dalam panggul saat proses persalinan
STEP II
• Mengapa pasien mengeluh rasa kencang dan keluar lendir bercampur
darah dari jalan lahir ?
• Apa yang dilakukan atau tahapan pemeriksaan Leopold ?
• Apa yang dilakukan pada pemeriksaan dalam ?
• Bagaimana jalannya persalinan ?

NB :
- Belum Engaged ( diatas Hodge III )
- Diatas spina ischiadika (stasiun -1 dst.)

- Sudah Engaged ( sesudah Hodge III)


- Pada spina ischiadika (stasiun 0) dan dibawahnya (+1 dst.)
• Hodge I
• Bidang datar yang melalui HODGE
bagian atas simfisis dan
promontorium
• (pintu atas panggul)

• Hodge II
• Bidang sejajar dengan Hodge
I terletak setinggi bagian
bawah simfisis

• Hodge III (Bidang O)


• Bidang sejajar Hodge I dan
II setinggi spina ischiadika
kanan kiri

• Hodge IV NB :
• Sejajar Hodge I , II , III, - Belum Engaged ( diatas Hodge III )
terletak setinggi os - Diatas spina ischiadika (stasiun -1 dst.)
koksigis.
- Sudah Engaged ( sesudah Hodge III)
- Pada spina ischiadika (stasiun 0) dan dibawahnya (+1 dst.)
Pemeriksaan Leopold
• Leopold I
• Menilai bagian janin yang terdapat di fundus uteri
• Menilai tinggi fundus uteri
• Leopold II
• Menentukan bagian kanan dan kiri janin
• Leopold III
• Menentukan bagian terbawah janin
• Leopold IV
• Menilai apakah dan sebarapa banyak bagian
terbawah janin yang sudah memasuki pintu atas
panggul
• Konvergen = belum masuk pintu atas panggul
• Divergen = sudah masuk pintu atas panggul
NB :
- Kepala = teraba bulat, keras, melenting
- Bokong = nodular besar
- Punggung = keras rata
- Ekstremitas = kecil, irregular, mobile
Pemeriksaan Dalam (Vaginal Touche)
• Promontorium (teraba/tidak)
• Diukur conjugata diagonalis
• Linea terminalis (teraba seluruhnya/sebagian)
• Dinding samping (lurus/konvergen/divergen)
• Spina ischiadica (menonjol/tidak)
• Os sacrum (inclinatio ke depan/belakang & konkavitas)
• Sudut arcus pubis (luas/tidak)
• Perabaan Serviks dilatasi dan penipisannya
• Mukus (bloody show)
Tanda – tanda inPartu
• Rasa nyeri akibat adanya his yang semakin kuat, lama, dan teratur
• Kontraksi simetris
• Kontraksi kuat atau adanya dominasi di area fundus
• Dilanjut relaksasi
• 4 kontraksi / 10 menit dengan masing2 durasi > 20 detik
• ( 60 – 90 detik pada akhir kala I )
• Keluar lendir bercampur darah
• Kadang ketuban pecah
• Pemeriksaan serviks mendatar dan dilatasi
Teori terjadinya persalinan
• Teori penurunan hormon
• 1 – 2 minggu sebelum partus, terjadi penurunan esterogen dan progesterone.
• Progesteron → penenang otot polos rahim
• Teori plasenta menjadi tua
• Menurunnya kadar esterogen dan progesterone sehingga terjadi kekejangan pembuluh
darah → kontraksi rahim
• Teori iritasi mekanik
• Di belakang serviks ada ganglion servikale ( plexus frankenhauser ) apabila terkontak
ganglion tersebut akan menimbulkan kontraksi uterus
• Teori distensi Rahim
• Rahim membesar dan meregang menyebabkan iskemia otot sehingga ganggu sirkulasi
uteroplasenta
• Induksi Partus
• Amniotomi
• Tetesan Okstiosin
Fase Persalinan Normal
• Kala Persalinan
• Kala I (pendataran dan dilatasi serviks)
• Kontraksi uterus (his) adekuat secara frekuensi, intensitas, dan durasi untuk menghasilkan
pendataran dan dilatasi serviks progresif
• Berakhir ketika serviks membuka lengkap 10 cm

• Kala II (ekspulsi janin)


• Berawal Ketika serviks membuka lengkap dan berakhir Ketika janin sudah lahir

• Kala III (pemisahan dan ekspulsi plasenta)


• Berawal Ketika janin sudah lahir dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban
janin
• Kala IV
• Pengawasan dari lahirnya plasenta sampai 1 jam dan periksa fundus uteri tiap 15 menit dan
setiap 30 menit selama jam kedua
• Pengawasan tekanan darah, nadi, kandung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit dan
setiap 30 menit selama jam kedua
• Bayi dibiarkan pada ibu untuk bonding dan menyusu → kontraksi uterus
Fase Persalinan Normal
• Aktivitas Uterus saat Persalinan
• Segmen atas (fundus) aktif dan segmen bawah pasif
• Segmen bawah terbentuk Ketika kehamilan semakin tua dan menipis saat persalinan
• Miometrium di fundus tidak memanjang ke panjang aslinya saat relaksasi dan tetap lebih
pendek dari aslinya dengan ketegangan yang sama saat relaksasi
• Sehingga akan terjadi pemendekan serat otot terus menerus setiap kontraksi
• Hingga kala II selesai, fundus akan semakin menebal
• Segmen bawah tidak relaksasi sempurna tapi meregangkan serabutnya setiap kontraksi
segmen atas, sehingga semakin memanjang dengan tegangan dasar tetap sama.
Fase Persalinan Normal
• Gaya tambahan pada persalinan
• Setelah cervix dilatasi penuh, gaya yang paling penting pada proses ekspulsi
adalah mengejan
• Sama dengan gaya yang terjadi saat defekasi dengan intensitas yang jauh
lebih besar
• Dilatasi cervix merupakan hasil dari kontraksi uterus
• Ekspulsi janin dapat terlaksana kalua ibu diminta mengejan selama kontraksi
uterus
Fase Persalinan Normal
• Perubahan pada cervix
• Kontraksi uterus menghasilkan tekanan
hidrostatik ke seluruh selaput ketuban
terhadap serviks dan segmen bawah
• Setelah ketuban pecah, bagian terbawah
janin akan mendesak serviks dan segmen
bawah uterus
• Target pelebaran hingga diameter 10cm
• Pendataran serviks (obliterasi) pemendekan
saluran serviks terjadi dari atas ke bawah
• Pendataran menyebabkan ekspulsi mucus
plug
• Dilatasi serviks terjadi karena tekanan
hidrostatik
Fase Persalinan Normal
Fase Persalinan Normal
• Pola penurunan janin
Fase Persalinan Normal

• Ketuban Pecah
• Terjadi spontan paling sering saat persalinan
aktif
• Semburan cairan jernih atau sedikit keruh,
tidak berwarna
• Selaput ketuban yang masih utuh sampai
bayi lahir jarang ditemukan
Fase Persalinan Normal
• Perubahan pada vagina dan dasar
panggul
• Selaput ketuban dan bagian terbawah janin
membuka bagian atas vagina
• Setelah ketuban pecah, dasar panggul
berubah akibat tekanan bagian terbawah
janin
• Perineum akan meregang maksimal dan
anus menjadi mebuka hingga berdiameter 2
– 3 cm
Fase Persalinan Normal
• Pelepasan Plasenta
• Setelah bayi lahir, uterus spontan kontraksi keras
• Tinggi fundus sekarang berada dibawah umbilicus
• Karena pengecilan ruangan intrauterus maka, plasenta menebal, kurang
elastis, dipaksa menekuk
• Sehingga terjadi pemisahan
• Saat pemisahan terjadi pembentukan hematoma
• Perlu dibantu dengan traksi ringan pada tali pusat karena ibu dalam posisi
telentang tidak dapat mendorong keluar pasenta secara spontan
Mekanisme Persalinan Normal
• 96 % janin intra uterin presentasi kepala
• Kemungkinan disebabkan kepala relative lebih besar dan berat
• 3 faktor penting yang memegang peranan pada persalinan :
• Power
• Passage
• Passenger
• His merupakan kekuatan yang menyebabkan serviks membuka dan
dorong janin ke bawah
Mekanisme Persalinan Normal
• Masuknya kepala janin ke PAP
• Sinklitismus , Asinklitismus anterior, Asinklitismus posterior
Mekanisme Persalinan Normal
• Fleksi
• Memasuki ruang panggul
dengan ukuran terkecil
• Suboksipitobregmatikus diameter
(9.5 cm) dengan sirkumferensia
(32cm) di dasar panggul kepala
janin dalam keadaan fleksi
maksimal

• Kepala menemui diafragma


pelvis yang elastis dan
didorong oleh tekanan
intrauterine maka terjadi paksi
dalam
Mekanisme Persalinan Normal
• Paksi Dalam
Mekanisme Persalinan Normal
• Hiperekstensi / defleksi
• Mengikuti jalan lahir dimana ubun2 kecil
dibawah simfisis
• Suboksiput menjadi porosnya
• Putaran Paksi luar
• Perineum makin lebar dan tipis
• Tampak bregma, Efek dari mengejan dan
his akan terjadi rotasi
• Tampak dahi, muka, dan akhirnya dagu
• Mengembalikan posisi sebelum terjadinya
paksi dalam
Mekanisme Persalinan Normal
• Ekspulsi
• Bahu depan terlebih dahulu, kemudian
bahu belakang
• Kemudian lahir bayi seluruhnya
60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

Anda mungkin juga menyukai