Histopatologi
2
Penanganan Jaringan Pemeriksaan Histopatologik
3
Proses Pra Analitik
4
Penanganan Fase Pra Analitik
5
6
Penanganan Fase Pra Analitik
B. Penanganan jaringan :
⏷ Persiapan wadah yang besar sesuai dengan jaringan
yang akan disimpan, jaringan tidak boleh dipaksakan
⏷ Isi wadah dengan formalin 10 % buffer dengan volume
minimal 5 x volume jaringan
⏷ Masukkan sesegera mungkin jaringan segar ke dalam
wadah formalin (<30 menit)
7
8
9
10
Penanganan Fase Pra Analitik
12
Penanganan Fase Pra Analitik
Tujuan fiksasi :
⏷ Mencegah autolisis dan pengaruh bakteri
⏷ Mempertahankan bentuk dan isi jaringan
⏷ Memungkinkan proses selanjutnya berjalan baik
⏷ Mempertahankan komponen-komponen jaringan / Sel
⏷ Fiksasi yang baik : unsur protein tetap ada / berkurang
minimal
13
Penanganan Fase Pra Analitik
Bahan fiksasi :
Formalin buffer 10 % dengan ph 7 • Volume zat fiksasi
yang baik : 1 berbanding 5 sampai 10 volume jaringan
⏷ Formalin buffer 10 % dengan ph 7
⏷ Volume zat fiksasi yang baik : 1 berbanding 5 - 10
volume jaringan
Konsentrasi fiksasi :
⏷ Mempengaruhi kecepatan infiltrasi
⏷ Konsentrasi tinggi : infiltrasi cepat, jaringan menjadi
keras, menghambat penetrasi selanjutnya 14
15
Penanganan Fase Pra Analitik
Tanda jaringan terfiksasi sempurna :
⏷ Konsistensi jaringan keras
⏷ Berwarna putih / cokelat
16
17
Penanganan Fase Analitik
Dimulai sejak spesimen diterima di lab. Patologi Anatomi
⏷ Penanggung jawab dokter spesialis Patologi Anatomi
⏷ Terdiri atas 3 tahap :
1. Tahap penerimaan spesimen
2. Tahap pemotongan dan pencatatan makroskopik
3. Tahap pembuatan blok parafin
18
Tahapan Analitik Lab. Histopatologi
Pemotongan Prosesing
Pembuatan blok
jaringan → prx. jaringan min 18
parafin
makroskopik jam
Proses Proses
Pewarnaan
pembacaan pengetikan hasil
Histokimia? 19
mikroskopik & pengarsipan
Pemotongan Jaringan / Grossing
Jaringan hati
Hati-hati dengan Pilih kaset yang Hindari kaset Label kaset jelas
alas/kertas terlalu penuh
21
22
23
24
25
26
27
Prinsip Dekalsifikasi
• Dapat menghilangkan Ca
• Tidak merusak jaringan
• Tidak bereaksi dengan pulasan selanjutnya
• Bekerja cepat
29
Prosedur Dekalsifikasi (Asam Kuat)
• Potong jaringan hingga cukup kecil hemat reagen &
mempercepat proses
• Masukkan lar. dekalsifikasi kedalam spesimen
volumenya 30- 60 kali besarnya spesimen
• Amati adanya gelembung udara saat proses
dekalsifikasi
• Gantikan setiap hari larutan dekalsifikasi agar
afinitasnya tetap baik.
• Ambil jarum/ iris dengan cutter tentukan sudah
lunak atau belum
30
• Cuci dengan air mengalir sebelum lanjut ke processing
Prosedur Dekalsifikasi (Asam Lemah / EDTA)
Note. Note.
Dekalsifikasi Needle Dekalsifikasi
Pada jaringan Dapat
yang belum menghambat
difiksasi Pulasan
dapat Immuno-
mengakibatkan Histokimia
kerusakan beri
hebat pada catatan
jaringan
Cukup lunak
Gelembung udara (CO2) 32
Processing
Alkohol
Alkohol Xilol III
70% (1 jam) 100% (1 jam)
(1 jam)
Alkohol Parafin I
Alkohol
100%
80% (1 jam) (1 jam)
(1 jam)
37
38
Alat & Bahan Embedding
39
Proses Embedding
40
Proses Embedding
41
Langkah-Langkah Embedding
42
Perhatikan Saat Embedding !!!
43
Peletakan Jaringan Saat Embedding
44
Peletakan Jaringan Saat Embedding
45
Peletakan Jaringan Saat Embedding
46
47
48
49
50
51
Trimming & Sectioning
Hot plate
Langkah Kerja 53
Water Bath
⏷ Water bath ditujukan untuk
mengembangkan jaringan
⏷ Parafin yang masih ada disekitar jaringan
tidak boleh meleleh dalam bak air
⏷ Suhu air dalam bak air 10 derajat dibawah
titik cair paraffin yang digunakan
(biasanya 40-50°C)
⏷ Dapat ditambah sedikit alcohol untuk
mengurangi tegangan permukaan
⏷ Tidak boleh terlalu lama meletakan
potongan jaringan dalam bak air (< 30
detik)
54
⏷ Bersihkan dengan tissue bila perlu
Perhatikan Saat Memotong (Mikrotom) !!!
55
Pakai Pisau Baru Berkualitas
56
Optimasi Pemakaian Sudut Pisau
57
Trimming Blok Perlahan
58
Hindari Kerusakan Akibat Suhu Terlalu Rendah
59
Dinginkan Blok Sebelum Dipotong
60
Potong Blok Secara Perlahan
61
Perhatikan Saat Flotation (Water bath) !!!
62
Pakai Air Bersih
63
Pakai Slide Bersih
64
Hindari Kontaminasi Antar Spesimen !!!
jaringan tiroid
65
Hindari Kontaminasi Dari Teknisi !!!
66
Kerjakan Blok Satu Per Satu
67
Cek Suhu Air
68
Hindari Kerutan Pada Potongan
69
Hindari Kondisi Over Expanding Pada Potongan
70
Jangan Rusak Potongan !!!
71
Pilih Potongan Yang Dikehendaki
72
Hindari Terjadinya Gelembung
73
Hati-Hati Ketika Pengangkatan Potongan
74
Section Drying
75
Drainase Sebelum Dikeringkan
76
Monitor Suhu Pengeringan
77
Keringkan Sesuai Waktu Pengeringan
78
Pulasan / Routine Staining (H & E)
79
Alur Pulasan H & E
Xilol I Xilol II Alkohol 100% Alkohol 96% Alkohol 70%
Air mengalir
(5 mnt) (5 mnt) (5 mnt) (5 mnt) (5 mnt)
Alkohol
Lihat di Eosin 1% Alkohol 80% Alkohol 90% Xilol I
1000%
mikroskop (30 dtk) (2 mnt) (2 mnt) (5 mnt)
(2 mnt)
81
Auto Stainer
82
Hasil Pulasan HE
83
Penggunaan Waktu Secara Akurat
84
Pemantauan Kualitas Pulasan Secara Reguler
85
Standarisasi Kondisi Pemulasan
86
Memastikan Kondisi Dewaxing Maksimal
87
Pembaruan Reagen Berkala
88
Menghidrasi Seluruh Spesimen
89
Monitoring Kualitas Hematoksilin
90
Memastikan ‘Pembiruan’ Inti Secara Komplit
91
Hindari Pulasan Eosin Yang Tdk Merata
92
Monitor pH Eosin
93
Cover Slipping
94
Dehidrasi Sediaan Scr Menyeluruh Sblm Clearing
& Coverslipping
95
Hindari Pengeringan & Pembentukan Kristal
96
Penanganan Fase Post Analitik
• Pengetikan Hasil
• Penyerahan hasil ke dokter pengirim
• Arsip
97
Matching The Slides, Blocks & Forms
98