Anda di halaman 1dari 17

9/28/2018

TAHAPAN
DI DALAM
MIKROTEKNIK

1. Pembiusan (narcose)
• Bertujuan agar lebih mudah dalam melakukan pembedahan
dan pengambilan jaringan hewan.
• Pembiusan dilakukan agar hewan dalam keadaan pingsan,
bukan mati, sehingga jaringan yang diambil sebagai objek
masih dalam keadaan segar.
• Pembiusan dilakukan menggunakan senyawa kimia antara
lain: Eter, Kloroform, DLL

1
9/28/2018

2. Pengambilan Objek
(colleting)
• Pengambilan objek dilakukan dengan cara pembedahan
• Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan jaringan:
objek masih dalam keadaan segar, menggunakan pisau yang
tajam agar tidak merusak jaringan, dan hindari terjadinya luka.

3. Pencucian (Washing)
• Pencucian dilakukan karena jaringan yang diambil pada hewan
seringkali dalam kaedaan kotor oleh darah

2
9/28/2018

4. Fiksasi (Fixation)
• Bertujuan untuk mencegah proses autolisis dan serangan
bakteri, mencegah perubahan bentuk atau volume jaringan
yang difiksasi selama tahapan proses selanjutnya

5. Dehidrasi (Dehydration)
• Bertujuan untuk mengeluarkan air dari jaringan yang telah
difiksasi. Air yang ditarik dari dalam jaringan akan digantikan
oleh larutan yang nantinya dapat bercampur atau larut dalam
parafin.

3
9/28/2018

6. Penjernihan (Clearing)
• Bertujuan untuk membuat jaringan menjadi transparan dan
menggantikan tempat dehidran dalam jaringan dengan
medium penjernih sebelum dilakukan proses penanaman
pada parafin.

7. Infiltrasi (Infiltration)
• Proses ini bertujuan untuk menyusupkan parafin ke dalam
jaringan. Dengan menggunakan hard parafin dan bertahap
sebanyak 3 kali dengan selang waktu 1 jam di dalam oven.
Dilakukan di dalam oven adalah untuk mempertahankan titik
lebur hard parafin yang berkisar antara 560C-580C.

4
9/28/2018

8. Penanaman
(Embedding)
• Penanaman adalah proses penanaman material ke dalam
cetakan berisi parafin cair, yang bila dingin akan mengeras
sehingga memudahkan penyayatan dengan mikrotom.

Hal-hal yang perlu


diperhatikan antara lain:
1. Tidak boleh ada gelembung udara yang menyebabkan tidak
terbentuknya pita saat dipotong dengan mikrotom
- Parafin harus murni dan bersih dari kotoran
- Peralatan seperti pinset harus bersih
- Sebaiknya diberikan label
2. Penanaman sebaiknya dilakukan di dekat oven atau bunsen.

5
9/28/2018

9. Pengirisan (Cutting)
• Pengirisan bertujuan untuk membentuk pita parafin (coupes)
yang berisi jaringan.
• Menggunakan mikrotom putar.

10. Penempelan atau


Afiksasi (Afixing)
• Afiksasi adalah proses pelekatan atau penempelan irisan
jaringan pada kaca objek dengan bantuan media pelekat
tertentu.
• Tujuan dari pelekatan ini adalah untuk menempelkan pita
parafin yang sudah berisi sayatan jaringan pada kaca objek.

6
9/28/2018

11. Deparafinasi dan


Pewarnaan
• Deparafinasi adalah suatu tapan menjelang proses pewarnaan
dengan menggunakan xilol untuk membersihkan parafin dari
jaringan dan kaca objek.
• Pewarnaan adalah suatu tahap untuk mempertajam atau
memperjelas berbagai elemen jaringan, terutama sel-selnya
sehingga dapat dibedakan dan ditelaah dengan mikroskop.

5. Kelebihan metode Parafin


• Irisan jauh lebih tipis dengan ketebalan mencapai rata-rata 6
mikron.
• Irisan-irisan yang bersifat seri dapat dikerjakan dengan mudah
bila menggunakan metode ini.

7
9/28/2018

Kelemahan Metode ini


• Jaringan menjadi keras, mengerut dan mudah patah.
• Jaringan-jaringan yang besar tidak dapat dikerjakaan
• Sebagian besar enzim-enzim yang terdapat pada jaringan akan
larut dengan menggunakan metode ini

• Gambar disamping adalah


preparat hasil dari metode
irisan parafin. Foto ini
adalah potongan
melintang irisan batang
kangkung dengan
Pewarnaan Ganda (Fast
Green dan Safranin).
Terlihat Berkas Pembuluh
terwarnai Safranin (warna
merah) dan Bagian
Epidermis dan Korteks
terwarnai Fast Green
(warna hijau).

8
9/28/2018

Simpulan
• Metode Parafin merupakan bagian metode Irisan karena
metode ini merupakan pembuatan sediaan baik berupa
tumbuhan ataupun hewan dengan jalan membuat suatu irisan
dengan tebal tertentu.

FIKSASI
• Tujuan fiksasi adalah untuk mempertahankan bentuk
sel atau jaringan seperti jaringan aslinya, mencegah
otolisis dengan menginaktifkan enzim-enzim dan
menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur
• Difiksasi dalam larutan bouin (15 ml asam pikrat
jenuh + 5 ml formalin pekat + 1 ml cuka pekat)

9
9/28/2018

DEHIDRASI
• Menggunakan alkohol yang diberikan secara
bertingkat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah.
• Tujuan dari dehidrasi yaitu untuk menghilangkan
sisa-sisa cairan/air yang ada pada sampel sehingga
saat proses selanjutnya tidak terbentuk es di dalam
sampel.
• Organ direndam dalam larutan alkohol
bertingkat (80%, 85%, 90%) masing-masing
selama dua jam

CLEARING I
• Alkohol diganti dengan suatu medium yg dapat
bercampur dengan alkohol maupun parafin.
• menggunakan aceton, benzol,toluol, dan xilol
• larutan xyline untuk membersihkan sisa-sisa alkohol.
• Memudahkan masuknya parafin ke dalam jaringan
• Organ direndam dalam xylol I, II, dan III masing-
masing selama 45 menit.

10
9/28/2018

INFILTRASI
• Organ direndam dalam xylol + parafin (1:1) pada suhu 60
ºC. Dan selanjutnya direndam di parafin murni.

EMBEDDING
• Sampel dikeraskan dengan menggunakan
lilin/waxes, resin untuk membentuk blok parapin.
Dikeraskan supaya mudah untuk dilakukan
pemotongan sampel.
• Organ ditanam ke dalam balok parafin cair pada
suhu 60 ºC sampai parafin mengeras selama 24
jam.

11
9/28/2018

PEMOTONGAN
• Spesimen dipotong setebal 6 mikron
ditempelkan pada gelas objek yang telah
disediakan.

DEPARAFINISASI
• Proses penghilangan parafin dalam jaringan
• Prefarat direndam berturut-turut (xylol I, II
dan II, alkohol 100% I dan II, 95%, 90%, 85%,
80%, 70% dan 60%) masing-masing dua
menit dan cuci sampai warna putih.

12
9/28/2018

PEWARNAAN
• untuk mempertajam atau memperjelas
berbagai elemen jaringan, terutama sel-selnya,
sehingga dapat dibedakan dan ditelaah dengan
mikroskop.
• Preparat direndam dalam larutan
hematoksilin selama 2 menit, dicuci dengan
air keran mengalir, rendam dalam larutan
eosin selama 2 menit, cuci dengan air keran
mengalir.

DEHIDRASI
• Preparat direndam berturut-turut di dalam
alkohol 70%, 60%, 85%, 90%, 95% I, 95% II,
100% I, 100% II masing-masing selama satu
menit.

13
9/28/2018

CLEARING
• Preparat direndam dalam xylol I dan xylol II
masing-masing selama satu menit.

COVERING
• Preparat diberi perekat Canada balsam,
ditutup dengan gelas penutup, keringkan
selama 10 menit.
• Preparat diberi lebel sesuai dengan perlakuan
sehingga didapatkan preparat permanen
histologi yang dapat diamati di bawah
mikroskop.

14
9/28/2018

RINGKASAN

TAHAPAN DALAM MIKROTEKNIK


Fiksasi dehidrasi Clearing I

Pemotongan Embedding Infiltrasi

deparafinasi pewarnaan dehidrasi

Penutupan
Clearing
dengan kaca

15
9/28/2018

Tahapan Mikroteknik dengan


metode Parafin
1.Pembiusan

2.Pengambilan objek

3.Pencucian

4.Fiksasi

5.Dehidrasi

6.Penjernihan

16
9/28/2018

7.Infiltrasi

8.Penanaman

9.Penyayatan

10. Penempelan atau Afiksasi (Afixing)

11 . Deparafinasi dan Pewarnaan

17

Anda mungkin juga menyukai