Anda di halaman 1dari 34

VALIDASI/VERIFIKASI

METODE PEMERIKSAAN LAB


VALIDASI/VERIFIKASI METODE LABORATORIUM

• Dilakukan bila:
• Menggunakan alat atau metode baru
• Terjadi perubahan metode atau modifikasi pada metode yang digunakan
• Spesimen yang diperiksa berubah
• Bila ada perbaikan yang besar atau penggantian sparepart utama
• VALIDASI PENUH:
• Untuk metode yang baru dikembangkan
• Memastikan semua karakteristik performa
• Dilakukan bila tdk ada metode standard yang dapat digunakan sebagai
pembanding performa
• VALIDASI KOMPARATIF:
• Dilakukan bila metode yang sudah divalidasi dimodifikasi
• Dilakukan perbandingan kinerja metode yang dimodifikasi terhadap metode
yang sudah divalidasi/ standard
• VERIFIKASI:
• Dilakukan bila metode yang sudah divalidasi digunakan untuk penggunaan
rutin
VALIDASI
Validation confirmation, through the provision of objective evidence, that the requirements for a
specific intended use or application have been fulfilled.

• Proses untuk memastikan persyaratan untuk suatu penggunaan atau penerapan


tertentu terpenuhi dengan memberikan bukti-bukti objektif
• Validasi dilakukan bila metode yang dipakai:
• belum divalidasi
• tidak standard
• dikembangkan sendiri/ homebrew oleh lab
• dimodifikasi / diubah dari asli yang sudah divalidasi ( reagen, alat, waktu, suhu
dll)
• dipakai untuk sampel/ tujuan yang berbeda dan belum pernah divalidasi
• Proses Validasi harus didokumentasikan
• CLSI-EP15-A2
YANG TERMASUK PROSEDUR YANG SUDAH TERVALIDASI

• Prosedur yang tertulis dalam instruksi penggunaan reagen


• Kit yang dijual untuk diagnostic biasanya sudah divalidasi
• Lab harus memastikan prosedur validasi valid ( CLSI, ISO, FDA.)
• Kit yang dijual untuk riset biasanya belum tervalidasi penuh
• Prosedur yang sudah dipublikasi dalam textbook atau jurnal
• Prosedur yang sudah merupakan konsensus, standard, pedoman
VERIFICATION

• Verifikasi : Memastikan kriteria analitik dari pabrik dapat dibuktikan secara


objektif pada penggunaan suatu alat tertentu di suatu laboratorium.

• Digunakan untuk suatu pemeriksaan yang sudah tervalidasi.

• Verifikasi dilakukan SEBELUM suatu metode yang sudah divalidasi


digunakan untuk pemeriksaan rutin di laboratorium TANPA MODIFIKASI.
VERIFIKASI

• Proses verifikasi tsb harus memastikan dengan bukti-bukti yang


objektif bahwa yang di klaim oleh manufaktur, atau literature, atau
standard telah terpenuhi
• Proses verifikasi sebaiknya meliputi lot reagent, lot calibrator, kondisi
dan petugas yang berbeda.
• Laboratorium harus mendokumentasikan proses yang dipakai untuk
verifikasi dan mencatat hasilnya
• Verifikasi diulang bila ada pergantian formulasi, perubahan prosedur
, atau pemindahan/relokasi alat
APA YANG DI VALIDASI /VERIFIKASI
• PRESISI
• AKURASI
• Linearitas
• Batas deteksi ( Limit of Detection)
• Batas Kuantifikasi (Limit of Quantification/ analytical sensitivity,
reportable range)
• Nilai rujukan
• Ketidakpastian pengukuran
• Interferensi / spesifisitas
• Carry over
PRESISI DAN AKURASI

• AKURASI – seberapa kecil


beda hasil dengan hasil
sebenarnya
• PRESISI – seberapa dekat
hasil tersebut satu sama lain
1. PRESISI
• Material :
• = matriks sampel, bisa sampel pasien, bahan PME atau , bahan PMI.
• Min 2 level yang bermakna secara klinis
• Waktu :
3x/ hari selama 5 hari (15 replicate)
• Kalkulasi :
• Mean
• SD
• CV  bandingkan dengan claim manufaktur
 bandingkan dengan CV dari literatur
2. AKURASI
UJI AKURASI (CLSI-EP15-A2)
• Prosedur:
• Menggunakan bahan yang mempunyai assigned value (kalibrator) atau
menggunakan CRM atau bahan PME, atau bahan PMI yang mempunyai target
peergroup

• Cara : 2 level, lakukan pemeriksaan min 20 x


• Kalkulasi :
• Mean
• Hitung perbedaan antara mean lab dan target (BIAS)
• (Mean lab- nilai target)/nilai target * 100%
• Besar perbedaan dibandingkan dengan acuan dari literatur
2. AKURASI
UJI AKURASI (CLSI-EP15-A2)
• Prosedur:
• Menggunakan bahan yang mempunyai assigned value (kalibrator)
atau menggunakan CRM (National Institute of Standards and
Technology, or from the Joint Committee for Traceability in
Laboratory Medicine, ) atau bahan Profisiensi testing, atau
bahan pemantauan mutu internal yang mempunyai nilai target
peer group.
• Dibandingkan dengan nilai acuan
• Jangan dibandingkan dengan nilai mean dari kit insert bahan PMI
• : 2 level, lakukan pemeriksaan min 20 x
• Kalkulasi :
• Mean
• Hitung perbedaan antara mean lab dan target (BIAS)
• (Mean lab- nilai target)/nilai target * 100%
• Besar perbedaan dibandingkan dengan acuan dari literatur
TARGET UNTUK PRESISI, AKURASI
• Persyaratan klinis
• Variasi Biologis
• Rekomendasi profesi
• Kit insert
2015 Milan Consensus for quality requirement
Persyaratan Mutu :
Mutu yang dibutuhkan untuk penggunaan dari suatu pemerikasaan
(kesalahan yang masih diperbolehkan yang tidak akan mempengaruhi
interretasi hasil pemeriksaan)
1. Clinical outcomes
Eg : NCEP Cholesterol TE < 8.9%
ADA,NACB Hba1c TE < 7%
ACC, NACB Troponin < 10% at diagnostic cut off
2. Biological variation (Ricos’ goals)  www.westgard.com
3. Best State of the art  Professional/ governing bodies target ( RCPA, CLIA,
Rilibak).
QUALITY REQUIREMENT
RICO’S BIOLOGICAL VARIATION
STATE OF THE ART
CLIA AND PROFESIONAL GUIDELINE
LINEARITAS

• Batas kadar atas dan bawah dimana kurve kalibrasi masih linier
• Biasanya ditentukan dari pabrik
• Harus diverifikasi oleh lab
3. UJI LINEARITAS

• Gunakan min 3 bahan standard (kadar rendah normal dan tinggi)


• Dapat digunakan serum pasien yang mempunyai kadar yang tinggi dan
dilakukan pengenceran bertingkat
• Matrix standard yang digunakan = specimen yang diperiksa,
• Lakukan 3x pemeriksaan ( triplo) pada setiap kadar dan hitung rerata
• Plot pada grafik  lihat apakah terbentuk garis linear (slope =1 dan Y
intercept= 0)
• Linearitas dapat diterima bila slope 1 +/- 0,03 dan Y intercept 0 +/- presisi
within run
LINEARITAS REAGEN
4. BATAS DETEKSI / LIMIT OF OF DETECTION (LOD)

• Nilai terendah yang secara bermakna melebihi nilai blanko. Biasanya +2-3 SD dari
pengukuran blanko
• Sampel:
• Blanko dan sample pasien /bahan PMI kadar rendah yang mendekati nilai LOD
pabrik
• Proses :
1. Tentukan nilai blanko
2. Tentukan nilai sample dengan kadar sedikit diatas batas LOD pabrik .
3. Periksa blanko 20 x  bila < 3 sampel melebihi nilai blanko yang telah
ditetapkan nilai blank tersebut diterima/ verified
4. Periksa 20 x sampel dengan kadar rendah. Bila > 17 diatas nilai blanko, maka
batas deteksi ( LOD) yang ditetapkan pabrik dapat diterima
5. RENTANG ANALITIK
• Rentang pemeriksaan (rentang analitik, limit kuantifikasi)

• = rentang kadar dimana hasil pengukuran masih dalam batas linearitas serta bias dan CV/SD
masih dalam batas yang diperbolehkan

• Hasil yang di dalam rentang analitik dapat dilaporkan

Bila hasil melebihi rentang analitik, maka harus diencerkan atau dilaporkan lebih dari nilai
batas atas ( > )

Diluen yang dipakai untuk melakukan pengenceran serta batas maksimal pengenceran harus
sesuai instruksi pabrik

Bila hasil pasien lebih rendah dari rentang analitik dilaporkan kurang dari batas bawah
rentang analitik ( < )
RENTANG RUJUKAN
• Dibedakan berdasarkan:
• Usia,
• Jenis kelamin
• Spesimen
• Metode
• Dilakukan tinjau ulang rentang rujukan setiap tahun atau bila ada
perubahan metode , populasi, jenis spesimen
• Bila memakai rentang rujukan dari suatu sumber dokumentasi
sumbernya
• Harus disosialisasikan pada pengguna
RENTANG RUJUKAN
HCG
RENTANG RUJUKAN NORMAL
6. PENETAPAN NILAI NORMAL
• Membuat nilai normal lab sendiri
• minimal 120 subjek normal untuk masing-masing populasi
• Keluarkan outlier
• Dixon and Reed :
• D/R ratio : (Perbedaan dari nilai paling rendah atau tinggi dibandingkan nilai sebelumnya ) / Range
• Outlier bila nilainya >0.3
• Nilai rendah 2,5 percentile, nilai tinggi 97,5 percentile
• 0.025 *(N+1) , 0.975* (N+1)
• 120 subjek  tingkat kepercayaan 90%, 146 95%, 210  99%

• Verifikasi nilai normal yang ada


• 20 subjek normal
• Bila < 2 data tidak sesuai  dapat digunakan
• Bila 3-4 data tidak sesuai  tambah 20 data, bila < 2 data tidak sesuai dapat digunakan, bila >2
tidak dapat digunakan
• > 5data tidak sesuai  tidak dapat digunakan
• Transferens:
• Bila sampel, metode dan populasi sama
PENETAPAN NILAI RUJUKAN

Yang harus diperhatikan dalam membuat atau melakukan verifikasi nilai


rujukan :
• Tetapkan kriteria populasi yang akan diverifikasi nilairujukannya
• Tetapkan persyaratan preanalitik
INTERFERENSI
• Memverifikasi interferensi yang mempengaruhi pemeriksaan :
literature, manufaktur
• Contoh : Hemolisis, lipemia, icterik ,antikoagulan, obat dll
SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS

• Sensitivitas:
• Kemampuan suatu metode untuk mendeteksi adanya variasi
konsentrasi yang kecil
• Tergantung dari presisi metode
• Spesifisitas
• Kemampuan suatu prosedur untuk mendeteksi/menghitung secara
spesifik konsentrasi analit yang diperiksa tanpa dipengaruhi substansi
penganggu/ interference ( lisis, lipemik, obat dll) dalam spesimen
• Reaksi silang
DOKUMENTASI VERIFIKASI
• Nama pemeriksaan
• Metode
• Alat
• Reagen, Kalibrator, Bahan Kontrol yang digunakan :
• Acuan :
• Proses Verifikasi :
• Hasil dan Analisa:
• Kesimpulan
• Tgl n nama penanggung jawab

Anda mungkin juga menyukai