PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dada yang terdiri dari banyak kantung kecil berisi udara yang
oksigen dan karbon ini terjadi dalam alveoli. Tulang Rusuk membantu
bernapas.
dengan luka pasa organ-organ yang lain. Angka mortalitas pada trauma
1/4 jumlah kematian total akibat kasus trauma. Salah satu trauma thorak ialah
hemototorax.
oleh trauma tumpul atau tembus pada dada. Hemotoraks juga mungkin
kota di Indonesia. Data yang diperoleh dari rekam medik Rumah Sakit
pasien berbeda. Dalam hal ini terdapat beberapa pasien harus menjalani
berdarah efusi pleura ) . Sebagian besar tidak setuju pada perbedaan tertentu .
dibuka kembali beberapa hari kemudian untuk evakuasi tetap beku darah atau
cairan serosa .
Hemothorax yang sangat kecil dapat dikaitkan dengan satu patah tulang rusuk
dengan hemothotoraks.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
hemathotorak
b. Untuk mengetahui patofisiologi, penatalaksanaan, pemeriksaan
penunjang hemathotorak
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
hemathotorak
3. Bagi Penulis
hemathotorak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Puponegoro , 2010 ) .
1. Anatomi
ujungnya berada di atas tulang iga pertama dan dasarnya berada pada
diafragma. Paru terbagi menjadi dua yaitu, paru kanan dan paru kiri.
mempunyai dua lobus. Kelima lobus tersebut dapat terlihat dengan jelas.
2001).
menjadi pleura viseralis dan pleura pariental. Pleura viseralis yaitu selaput
yang menempel pada rongga dada. Diantara kedua pleura terdapat rongga
yang disebut kavum pleura (Guyton, 2007). Paru manusia terbentuk setelah
sebuah Groove yang berasal dari Foregut. Pada Groove terbentuk dua
kantung yang dilapisi oleh suatu jaringan yang disebut Primary Lung
Bud.
primary lung bud. Primary lung bud merupakan cikal bakal bronchi dan
Pergerakan dari dalam ke luar paru terdiri dari dua proses, yaitu
yang baik pada otot pernafasan dan elastisitas jaringan paru. Otot-otot
keadaan normal terdapat lapisan cairan tipis antara paru-paru dan dinding
Tekanan pada ruangan antara paru-paru dan dinding dada berada di bawah
2004).
darah mengalir. Ada lebih dari 300 juta alveoli di dalam paru-paru
- Difusi dari oksigen dan karbon dioksida antara alveoli dan darah
C. Klasifikasi Hematothoraks
perkusi pekak sampai iga VI.. Hemothorak Besar : lebih 35 % pada foto
akan menyebabkan ruda paksa tumpul pada rongga thorak (Hemothorak) dan
disebabkan oleh cedera tajam atau cedera tumpul. Dislokasi fraktur dari
berhenti spontan dan tidak memerlukan intervensi operasi. Dapat juga terjadi
pada pasien yang memiliki: Sebuah cacat pembekuan darah, Trauma tumpul
dada
E. Manifestasi klinik
- Takipnea
- Dispnea
- Sianosis
- Takikardia
- Hipotensi
F. Patofisiologi
Pada trauma tumpul dada, tulang rusuk dapat menyayat jaringan paru-
paru atau arteri, menyebabkan darah berkumpul di ruang pleura. Benda tajam
membran serosa yang melapisi atau menutupi thorax dan paru-paru. Pecahnya
Intra Alveoler, kolaps terjadi pendarahan. arteri dan kapiler, kapiler kecil ,
sehingga takanan perifer pembuluh darah paru naik, aliran darah menurun. Vs
G. Patoflow
H. Penatalaksanaan
3. Hemothorak besar : diberikan penyalir sekat air di rongga antar iga dan
transfusi.
- Resusitasi cairan.
dengan infus cairan kristaloid secara cepat dengan jarum besar dan
WSD Ukuran besar digunakan agar darah pada toraks tersebut dapat
berasal dari udara sistem, WSD pasif : gelembung udara berasal dari
- Thoracotomy
I. Pemeriksaan Diganostik
1. Sinar X dada : menyatakan akumulasi udara / cairan pada area pleura, dapat
1. Adhesi pecah,
3. Kehilangan darah.
4. Kegagalan pernafasan
5. Kematian
1. Pengkajian
a) Identitas
b) Riwayat Kesehatan
c) Pemeriksaan Fisik
- Sistem Pernapasan
- Sistem Kardiovaskuler
- Sistem Persyarafan
- Sistem Perkemihan.
- Sistem Pencernaan
- Sistem Endokrine
otot sekunder.
Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan
Tujuan / Kriteria Hasil Intervensi
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
pneumothoraks
pernafasan pneumothoraks
3. Bagi Penulis
pneumothoraks
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo, Aru W. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II Ed. IV. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia