A. Tujuan Umum
Masyarakat di Desa Sukajaya khususnya peserta penyuluhan diharapkan
dapat memahami dan mencegah terjadinya diare pada balita.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapakan masyarakat dapat menjelaskan :
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Tanda dan Gejala Diare
4. Cara Pencegahan Diare
5. Cara Penanganan Diare
6. Demonstrasi Mengenai Pembuatan Larutan Gula Garam
C. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi/ Tanya Jawab
D. Media
a. Leaflet
b. Flipchart
E. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Iman Apriyadi
Moderator : Yuliani
Penyaji : Aprianto Guntur Irawan
Notulen : Fitriono
Observer : Habibi
Dokumentasi : Nupikha
F. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu
Pembukaan - Mengucapkan - Menjawab 5 menit
salam. salam.
- Memperkenalkan - Peserta
diri. mendengarkan.
- Mengingkatkan - Memperhatikan
kontrak. dan menjawab.
- Menjelaskan - Mendengar dan
tujuan. menjawab.
Isi - Menjelaskan - Memperhatikan 25 menit
pengertian diare bertanyaan dan
- Menjelaskan
berdiskusi.
penyebab diare
- Mendemonstrasi
- Menjelaskan
kan cara membuat
tanda dan gejala
oralit
diare
- Menjelaskan cara
pencegahan diare
- Menjelaskan cara
penanganan diare
- Mendemonstrasi
mengenai
pembuatan larutan
gula garam
G. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan alat atau media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini isinya tepat dan alatnya
dapat digunakan sebagaimana mestinya. Saat ceramah dan diskusi
media yang digunakan adalah Leaflet dan Flipchart
b. Persiapan materi
Materi yang digunakan dalam penyuluhan adalah dalam bentuk
makalah SAP yang disajikan secara tepat dan singkat yang disajikan
pada flipchart dan leaflet yang dapat mempermudah ceramah
c. Persiapan undangan/ peserta penyuluh
Dalam penyuluhan tentang cara Pencegahan Diare Pada Balita ini kami
mengundang :
- Bapak Kepala Desa Sukajaya
- Bapak-bapak dan ibu-ibu yang berada di Desa Sukajaya
2. Evaluasi Proses Penyuluhan
a. Penyuluhan tentang cara Pencegahan Diare Pada Balita diharapkan
dapat berjalan dengan lancar dan sasaran mengerti dan memahami dari
penyuluhan yang disampaikan
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi yang baik
antara penyuluh dengan peserta.
c. Kehadiran peserta diharapkan 60-80%, mengingat kegiatan
penyuluhan akan sangat bermanfaat dalam menambah pengetahuan
dan pemahaman para bapak-bapak dan ibu-ibu mengenai cara
Pencegahan Diare Pada Balita
d. Sasaran diharapkan tidak merasa bosan saat menerima materi dan
tidak meninggalkan tempat sebelum acara ditutup
3. Evaluasi Hasil penyuluhan
a. Jangka Pendek
- 80 % dari peserta dapat menjelaskan pengertian Diare
- 80% dari peserta dapat menjelaskan penyebab Diare
- 80% dari peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala Diare
- 80% dari peserta dapat menyebutkan cara pencegahan
Diare
- 80% dari peserta dapat menjelaskan cara penanganan Diare
- 80% dari peserta dapat mengulang melakukan demonstrasi
pembuatan larutan gula garam dan oralit
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai pentingnya pencegahan
diare pada anak sedini mungkin.
H. Sumber
Daek, (2014). Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan Diare Pada Anak .
http://daek-chin.blogspot.co.id/2014/12/satuan-acara-penyuluhan
pencegahan.html
Indriasari, Devi, (2009). 100% Sembuh Tanpa Dokter: A-Z Deteksi, Obati, dan
Cegah Penyakit. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Grhatama
OTC DIGEST, (2011). Diare dan Obatnya edisi 61 halaman 27. Jakarta: PT
Triprakarsa Media Utama
Priyanta, Agus, (2008). Endoskopi Gastrointestinal. Jakarta: Salemba Medika
Suraatmaja, Sudaryat, (2005). Gastroenterologi Anak. Jakarta: Agung Seto.
I. Materi
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIARE PADA BALITA
1. Pengertian Diare
Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai
bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga
kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan
atau tanpa darah.Secara klinik dibedakan tiga macam sindroma diare yaitu
diare cair akut, disentri, dan diare persisten.
Sedangkan menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit
dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja,
yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air
besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari.
Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan feses yang
berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), dengan demikian
kandungan air pada feses lebih banyak daripada biasanya (Daldiyono,
1990).
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan >3 kali dalam sehari
dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih, sering juga disertai
kejang perut. Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh
sehingga menyebabkan dehidrasi. Hal ini membuat tubuh tidak dapat
berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak
dan orang lanjut usia.
Diare jarang membahayakan, namun dapat menimbulkan
ketidaknyamanan dan nyeri kejang pada bagian perut.Meskipun tidak
membutuhkan perawatan khusus, penyakit diare perlu mendapatkan
perhatian serius, karena dapat menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan
tubuh).Dehidrasi dapat ditengarai dengan gejala fisik seperti bibir terasa
kering, kulit menjadi keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung, serta
menyebabkan syok.Untuk mencegah dehidrasi dengan meminum larutan
oralit.Karena itu, penderita diare harus banyak minum air dan diberi obat
anti diare.
4. Pencegahan Diare
a. Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:
b. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air
besar, sebelum & sesudah menyiapkan makanan atau minuman
c. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain
dengan cara merebus sampai mendidih 10-15 menit
d. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya
menggunakan jamban dengan tangki septik
e. Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air mengalir
f. Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara mencuci
di bawah air mengalir lalu rendam dengan air panas 5 menit baru
digunakan lagi
g. Menjaga kebersihan diri
h. Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan
sampah yang baik yaitu sampah dibuang pada tempatnya dan tempat
sampah selalu ditutup agar makanan tidak tercemar serangga (lalat,
kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain), membuang tinja termasuk tinja bayi
pada jamban/WC.
5. Penanganan Diare
a. Mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah
dengan oralit. Cairan oralit diberikan sedikit demi sedikit dengan
sendok, dengan frekuensi sesering mungkin. Oralit sudah dilengkapi
dengan elektrolit sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang
bersama cairan
b. Berikan zinc selama 10-14 hari. Zinc berfungsi untuk memperbaiki
epitel usus supaya tidak sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1
sendok air. Pemberian zinc untuk anak <6 bulan tablet dan >6 bulan
1 tablet
c. Pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI tetap diberikan
agar anak tidak kekurangan gizi (OTC DIGEST, 2011:27). Pemberian
susuformula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak
jenuh, misalnya Bebelac FL, Nutrilon FL, LLM, almiron atau sejenis
lainnya.
d. Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3
hari atau buang air besar cair bertambah sering, muntah berulang-
ulang, makan atau minum sedikit, demam dan tinja berdarah, sehingga
bisa mendaptkan obat antibiotic selektif dari dokter (OTC DIGEST,
2011:27).
e. Nasihat yang meliputi makanan yang boleh dan tidak boleh
dimakan serta cara menjaga kebersihan perseorangan. Sebaiknya
makanlah makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi
tim), makanan rendah serat (tanpa buah, tanpa sayur) dan rendah
lemak.
f. Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan karena dapat beresiko
dapat menimbulkan efek sampingyang cukup berbahaya seperti mual,
muntah bahkan yang cukup berat timbul illeus paralitik (OTC
DIGEST, 2011:27).
6. Demonstrasi
a. Membuat Larutan Gula Garam
Alat:
- Sendok
- Gelas
Bahan:
- 1 sdm gula
- sdm garam
- Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml)
Cara Membuat:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 1 sdm penuh
4) Masukkan sdm garam
5) Aduk sampai larut
6) Larutan gula garam segera minum
b. Membuat Larutan Oralit
Larutan oralit adalah larutan untuk mengobai diare.
Tujuannya: mencegah kehilangan cairan berlebih
Alat:
- Sendok
- Gelas
Bahan:
- 1 bungkus oralit
- Segelas air masak (200 ml)
Cara membuat:
1) Cuci tangan sampai bersih
2) Tuang air masak satu gelas
3) Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air
masak
4) Aduk sampai semua bubuk larut dengan sendok