BAB VI
PEMBAHASAN
mencari hubungan antara variabel faktor fisik (umur ibu, pekerjaan atau
variabel komplikasi kehamilan. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi
kuesioner.
53 responden yaitu Ibu hamil yang mengalami komplikasi dan ibu yang telah
sebagian responden berada pada rentang usia yang tidak berisiko yaitu 20-
58,3% yang terjadi komplikasi kehamilan. Sebagian besar usia tidak berisiko
p Value = 1,000 (p Value ≤ 0,05), sehingga Ho gagal ditolak berarti tidak ada
kehamilan.
Usia rawan untuk hamil adalah usia yang kurang atau lebih dari
rentang usia reproduksi sehat. Usia reproduksi sehat adalah usia antara 20-
umur 20 tahun. Pada usia ini perempuan mulai mengalami proses penuaan,
Dari hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori menurut Elvi (2002)
yang menyatakan bahwa umur yang ideal untuk melahirkan (usia reproduksi
sehat) adalah umur 20-35 tahun, dengan resiko yang makin meningkat bila
umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun untuk terjadinya
gangguan pada janin. Komplikasi ini bila berkelanjutan dan tidak tertolong
akan dapat menyebabkan kematian ibu. Secara fisik alat reproduksi dibawah 20
terbentuk lebar. Pada usia diatas 35 tahun, biasanya seorang perempuan sudah
mulai dihinggapi penyakit seperti ca cervik, kencing manis, darah tinggi dan
jantung. Pada umur ini keadaan jalan lahir sudah mulai kurang elastis
dan lama. Hal ini ditambah dengan menurunnya kesehatan ibu untuk
komplikasi kehamilan akan meningkat pada umur ibu kurang dari 20 tahun dan
lebih dari 35 tahun. Hal ini juga tidak sesuai dengan pendapat Mc Cathy dan
Maine, yang menyatakan bahwa ibu pada umur kurang dari 20 tahun dan lebih
dari 35 tahun, resiko untuk terjadinya komplikasi kehamilan seperti eklamsi dan
perdarahan akan meningkat. Pada usia kurang dari 20 tahun ibu masih dalam
dengan komplikasi kehamilan pada ibu hamil di kota Metro tahun 2009”.
Hasil uji statistik di peroleh nila p-Value = 0,039 dimana nilai p<α (0,05),
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia
OR=2,295, artinya usia tidak produktif mempunyai peluang 2,295 kali untuk
bagi ibu hamil bukan hanya pekerjaan keluar rumah atau institusi tertentu,
tetapi juga pekerjaan atau aktivitas sebagai ibu rumah tangga didalam
ada rekomendasi untuk mengurangi aktivitas pada ibu hamil dengan riwayat
melahirkan BBLR, namun hal ini tidak terbukti efektif, dalam asuhan
kehamilan dimana ibu hamil sama sekali tidak boleh melakukan aktivitas
yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan atau aktivitas bagi ibu hamil adalah
pada ibu hamil. Efek kelelahan yang berlebihan tentu akan sangat berbahaya
bagi ibu hamil, terutama kelelahan yang timbul akibat kegiatan yang terlalu
padat. Hal ini disebabkan karena terlalu banyak aktivitas khususnya aktivitas
kontraksi pada rahim. Jika kondisi ini terus terjadi, dikhawatirkan dapat
nafsu makan menurun, maka pasokan nutrisi bagi janin dapat terganggu. Hal
ini akan sangat berbahaya dan bisa membawa dampak yang cukup fatal bagi
bayi. Perkembangan dan pertumbuhan bayi yang ada dalam kandungan bisa
Komplikasi Kehamilan
kemungkinan bahwa kehamilan tidak diinginkan juga dapat terjadi pada ibu
dengan status marital atau pasangan suami istri yag sudah menikah yang
2008).
kontrasepsi oral dan suntik. Mereka sering tidak disiplin dalam meminum
99
obat KB dan sering terlambat dari tanggal yang sudah ditentukan untuk
Kehamilan tidak diinginkan merupakan salah satu faktor sosial yang akan
Komplikasi Kehamilan
yang tidak mendapat dukungan keluarga dan suami mempunyai resiko 0,189
100
kehamilan, tidak hanya dirasakan oleh ibu tetapi seluruh anggota keluarga.
Oleh karena itu, selama kehamilan seluruh anggota keluarga harus terlibat
terutama suami. Dukungan dan kasih sayang dari anggota keluarga dapat
memberikan perasaan nyaman dan aman ketika ibu merasa takut dan
Ada empat jenis dukungan yang dapat diberikan suami sebagai calon
ayah bagi anaknya dan keluarga antara lain: dukungan emosi yaitu suami
serta peka terhadap kebutuhan dan perubahan emosi ibu hamil; dukungan
2010).
Ini dikarenakan masih kurangnya dukungan baik dari keluarga dan suami.
Hal ini dapat terlihat dari kurangnya kepedulian dan perhatian terhadap
bantuan yang diberikan keluarga dan suami kurang cepat, dan masih belum
Kehamilan
kehamilan.
komplikasi kehamilan pada ibu hamil di kota Metro tahun 2009”. Hasil uji
statistik di peroleh nila p-Value = 1,000 dimana nilai p-Value > α (0,05),
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara
tinggi.
104
yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan
kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat
dan psikologis yang baik pula. Status gizipun akan meningkat karena nutrisi
yang didapatkan berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara
setelah lahir. Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya
sebagai seorang ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ekonomi
untuk tidak melakukan pemeriksaan rutin karena faktor biaya dan rendahnya
105
status gizi ibu hamil. Kualitas makanan yang rendah akan mengakibatkan ibu
hamil jarang mengkonsumsi protein, zat besi, yodium, kalsium atau zat gizi
yang lain yang diperlukan tubuh selama hamil. Padahal gizi yang baik selama
Janin yang sedang berkembang membutuhkan gizi, dimana gizi diambil dari
tubuh ibu. Akibatnya gizi ibu hamil menurun dan akan terjadi malnutrisi pada
kehamilan.
otak serta jumlah sel otak kurang dari normal setelah lahir akan menjadi
BBLR. Rata-rata kenaikan berat badan selama hamil adalah 10-20 kg atau
20% dari berat badan ideal sebelum hamil (Kusmiyati dkk, 2008).