Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Kesehatan anak pra sekolah


Sub Pokok Bahasan : Mengenal Diare Pada Anak
Hari/Tanggal : Kamis/ 24 Mei 2018
Pukul : 09.00-09.45 WIB
Sasaran : Seluruh orang tua murid di TK Gembong
Tempat : TK Gembong, Kec. Juwana, Pati, Jawa Tengah
Penyuluh/petugas : Nurul Arriza, A.md.Keb

A. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui

tentang diare, cara pencegahan dan penanganan awal diare pada anak.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu-ibu mampu :

a. menjelaskan pengertian diare

b. menjelaskan penyebab dan cara penularan diare

c. menjelaskan tanda dan gejala diare

d. menjelaskan cara pencegahan diare

e. menjelaskan penanganan awal diare

B. Pelaksanaan Kegiatan

1. Materi (Terlampir)

a. menjelaskan pengertian diare

b. menjelaskan penyebab dan cara penularan diare

c. menjelaskan tanda dan gejala diare

d. menjelaskan cara pencegahan diare


e. menjelaskan penanganan awal diare

2. Sasaran

Sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh orang tua murid di TK

Gembong.

3. Metode

a. Ceramah

b. Tanya Jawab

c. Diskusi

d. Demonstrasi

4. Media dan Alat

a. Video

b. Stiker

c. Alat demonstrasi pembuatan ORALIT (gula, garam, air, gelas dan

sendok)

5. Pengorganisasian

a. Moderator : Nurul Anifah, A.md. Keb

b. Narasumber : Nurul Arriza, A.md. Keb

6. Setting Tempat

Keterangan :

: Narasumber

: Moderator

: Audien

: Proyektor

Gambar 1.1 Settingan Tempat Penyuluhan


C. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Media


1. Pembukaan
5 Menit - Moderator memberi salam - Menjawab Salam -
- Moderator memperkenalkan - Mendengarkan dan
diri dan narasumber memperhatikan
- Moderator membuat kontrak - Mendengarkan dan
waktu memperhatikan
- Moderator menjelaskan tujuan - Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
2. Pelaksanaan penyuluhan
30 menit - Menggali pengetahuan ibu-ibu - Mengemukakan
tentang diare pada anak pendapat
- Menjelaskan tentang - Mendengarkan dan
pengertian diare memperhatikan
- Menjelaskan tentang penyebab - Mendengarkan dan Video, Stiker
dan cara penularan diare memperhatikan & alat bahan
- Menjelaskan tentang tanda - Mendengarkan dan pembuatan
gejala diare pada anak memperhatikan ORALIT
- Menjelaskan tentang - Mendengarkan dan (gula, garam,
pencegahan diare pada anak memperhatikan air, sendok,
- Menjelaskan tentang - Mendengarkan dan gelas)
penanganan awal diare pada memperhatikan
anak
- Mendemonstrasikan - Mendengarkan dan
pembuatan ORALIT di rumah memperhatikan
- Memberikan kesempatan pada - Mengajukan
Audien untuk bertanya pertanyaan
- Memberikan reinformen dan
menjawab pertanyaan - Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Penutup
10 menit - Moderator bersama peserta - Bersama moderator -
menyimpulkan materi menyimpulkan
- Moderator mengadakan materi
evaluasi - Menjawab
- Moderator menyimpulkan pertanyaan
hasil diskusi
- Moderator memberi salam - Mendengarkan dan
memperhatikan
- Menjawab salam

D. Evaluasi

1. Bagaimana cara penularan diare ?

2. Bagaimana cara pencegahan diare pada anak ?

3. Bagaimana penanganan awal diare pada anak ?


E. Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan RI. 2010. Kumpulan Modul kursus hygiene


sanitasi makanan & minuman. Sub Direktorat Sanitasi Makanan
dan Bahan Pnangan Direktorat Penyehatan Lingkungan. Jakarta:
Ditjen PPM& PL. 2010.

Juffrie. 2010. Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita . Jakarta: Salemba


Medika.

Kementrian Kesehatan RI. 2011. Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare


Pada Balita. Direktorat Jendral Pengadilan Penyakit Dan
Penyehatan Lingkungan. 2011.

Nelwan. 2014. Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak. Jakarta: Nuha


Medika.
Lampiran 1

MATERI PENYULUHAN
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Diare adalah peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih lunak atau

lebih cair dari biasanya, dan terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam dengan

konsistensi lunak/encer, dapat berwarana hijau atau bercampur lendir dan darah

atau lendir saja (Juffrie, 2010).

B. Penyebab dan cara penularan

Menurut Nelwan (2014), penyebab diare diantaranya terjadi karena infeksi

bakteri, virus dan parasit. Contoh bakteri yaitu Shigella, Salmonella, E.

Coli.Gol, vibrio, Bacillus cereus, Clostridium perfringens, Stafilokokus aureus,

Cmpylobacter aeromona. Virus yaitu Rotavirus, A denovirus,Cytomegalvirus.

Parasit yaitu diantaranya seperti Protozoa (Giardia, Entamoeba histolytica,

Trichuris trichura, Cryptosporidium huminis, Strongyloides stercoralis,

Isospora belii), Cacing (Strogyloides strercoralis, Schistosomal).

Penyebab diare dapat dikelompkan dalam 6 golongan besar yaitu (Depkes,

2010) :

1. Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit

2. Alergi terhadap makanan atau obat tertentu

3. Malabsorpsi dan imunodefisiensi

4. Makanan tidak sehat

5. Kebersihan diri dan lingkungan

Cara penularan diare melalui cara faecal-oral yaitu melalui makanan atau

minuman yang tercemar kuman atau kontak langsung tangan penderita atau
tidak langsung melalui lalat (melalui 5F = facces, flies, food, fluid, finger).

(Kemenkes RI, 2011).

C. Tanda dan Gejala

1. Tanpa dehidrasi :

a. Anak tetap aktif

b. Rasa haus tidak meningkat

c. Kelopak mata tidak cekung

d. BAB dan BAK sering

e. Tekstur BAB lunak

2. Dehidrasi ringan-sedang :

a. Anak gelisah

b. Rasa haus meningkat

c. Kelopak mata cekung

d. BAB dan BAK mulai berkurang

e. Tekstur BAB lunak

3. Dehidrasi berat :

a. Anak lemas atau tidak sadar

b. Tidak mampu minum dan bau nafas tidak sedap

c. Kelopak mata sangat cekung

d. BAB dan BAK mulai berkurang

e. Tekstur BAB cair


C. Pencegahan

Kegiatan pencegahan penyakit diare yang benar dan efektif yang dapat

disingkat dengan BAPAK, diantaranya :

1. Biasakan Mencuci tangan dengan sabun

2. Air bersih yang cukup

3. Penggunakan jamban sehat

4. Anjuran pemilihan dan penyajian makanan yang sehat

5. Kebersihan diri dan lingkungan

E. Penanganan awal

Menurut Kemenkes RI (2011), prinsip tatalaksana diare pada balita adalah

LINTAS DIARE (Lima langkah tuntaskan diare), yang didukung oleh Ikatan

Dokter Anak Indonesia dengan rekomendasi WHO. Rehidrasi bukan satu-

satunya cara untuk mengatasi diare tetapi memperbaiki kondisi usus serta

mempercepat penyembuhan/menghentikan diare dan mencegah anak

kekeurangan gizi akibat diare juga menjadi cara untuk mengbati diare. Adapun

program LINTAS DIARE (Lima cara tuntaskan diare) yaitu:

1. Memposisikan tidur yang baik

Saat mengalami diare dibutuhkan istirahat dan posisi tidur yang baik agar

tidak menambah rasa sakit, yaitu :

a. Meninggikan posisi kepala

Posisi kepala lebih tinggi sekitar 6-9 inchi (15-22 cm). Kondisi ini

bisa dilakukan dengan menyisipkan bantal tambahan untuk membantu

menopang kepala. Posisi ini menunjukan gravitasi untuk mengurangi

rasa sakit dan ketidaknyamanan yang berhubungan dengan heartburn


(rasa tidak nyaman di perut) serta mencegah asam lambung naik ke

tenggorokan.

b. Miring menghadap kiri

Posisi miring kiri banyak bermanfaat bagi kesehatan dan menghindari

dari penyakit. Pada saat diare posisi miring ke kiri akan membantu

untuk mengurangi rasa mulas (melilit) yang berlebihan akibat

kontraksi. Pada orang yang baru terkena diare bentuk perut akan

cendrung kembung. Kembung pada umumnya terjadi karena ukuran

perut yang bertambah besar dari dalam sehingga menekan dan

mengurangi ruang bebas yang terdapat dalam perut.

c. Menekuk kedua lutut

Menekuk lutut dapat mengurasi rasa nyeri pada penderita sakit perut,

karena tekanan oleh paha bagian atas akan membuat rongga perut

tertekan dan dapat mengeluarkan gas yang dapat membuat perut lebih

nyaman serta mengurangi kembung.

2. Perbanyak asupan cairan

Saat mengalami diare harus mengkonsumsi banyak cairan dari biasanya

terutama jika disertai muntah. Hal ini dilakukan untuk menghindari dan

menangani dehidrasi. Minumlah sedikit-sedikit tapi sering hingga urine

berwarna kuning muda dan hampir bening. Jika ditemukan urin berwarna

kuning pekat atau bahkan jarang kencing saat mengalami diare maka

bertanda tubuh kekurangan asupan cairan dan dapat menyebabkan

dehidrasi sedang hingga berat.


3. Tetap memberikan makanan

Pemenuhan nutris pada anak saat diare sangat penting, karena dapat

mempercepat proses pemulihan dan anak bertenaga. Berikan makanan

lunak agar sisitem pencernaan tidak terlalu bekerja keras untuk dapat

mencerna makanan. Hindari makanan yang mengandung minyak

berlebihan, pedas, asam, santan dan bersoda karena dapat memperparah

kondisi perut yang sedang sensitif.

4. Rehidrasi menggunakan Oralit

Oralit merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi kondisi

kekurangan elektrolit dan mineral didalam tubuh akibat dehidrasi.

Bahan membuat Oralit :

d. 1 sendok teh gula pasir

e. ¼ sendok teh garam

f. 200 ml air putih hangat

Cara membuat Oralit :

a. Cuci tangan sampai pakai sabun hingga bersih

b. Larutkan gula pasir dan garam dengan menggunakan air putih hangat

c. Aduk sampai semua bahan tercampur rata

d. Berikan larutan oralit kepada anak setiap setelah BAB

5. Membawa ke fasilitas kesehatan terdekat

Setelah melakukan penanganan pertama dirumah maka hubungilah dokter

keluarga atau membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk

mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan yang lebih memadai.


Lampiran 2

STIKER DIARE

Anda mungkin juga menyukai