Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

LEMAHNYA IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM


KERUSUHAN GRESIK UNITED VS DELTRAS: DAMPAK DARI FANATISME
SUPORTER YANG BERLEBIHAN

DISUSUN OLEH:

Muhammad Ariq Ilmansyah (235090800111015)

Ananda Faiq Raamadhan (235090800111016)

Dioda Danor Vendra (235090800111017)

PROGRAM STUDI INSTRUMENTASI

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
bimbingan, dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Tidak lupa pula, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, inspirasi, dalam penulisan makalah ini.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pancasila
yang diampu oleh Dr.George Towar Ikbal Tawakkal di Universitas Brawijaya. Topik yang kami
angkat dalam makalah ini adalah Lemahnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam
Kerusuhan Gresik United vs Deltras: Dampak dari Fanatisme Suporter yang Berlebihan.

Pada bagian pendahuluan, kami akan menjelaskan latar belakang dari pemilihan topik
ini, tujuan yang ingin dicapai melalui makalah ini, serta rumusan masalah yang akan dibahas
lebih lanjut. Setelah itu, bagian kajian pustaka akan mengulas teori-teori dan penelitian terkait
yang menjadi dasar dalam menjelaskan fenomena yang dibahas dalam makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi kecil dalam memahami
lemahnya implementasi nilai-nilai pancasila dalam kerusuhan Gresik United vs Deltras:
Dampak dari Fanatisme Suporter yang Berlebihan. Kami menyadari bahwa makalah ini tidak
sempurna dan masih memiliki banyak keterbatasan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa mendatang.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca yang
ingin mendalami topik lemahnya implementasi nilai-nilai pancasila dalam kerusuhan Gresik
United vs Deltras: dampak dari fanatisme supporter yang berlebihan.. Terima kasih atas
perhatian dan waktu yang Anda luangkan untuk membaca makalah ini.

Malang, Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 2

2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................................................... 2

2.1.1 Faktor yang Mendorong Kerusuhan Antara Supporter Sepak Bola ........................... 2

2.1.2 Implementasi Pancasila dalam kehidupan Sehari-hari ............................................... 3

2.1.3 Dampak dari Tidak Diterapkannya Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan............ 4

2.2 Analisis Masalah ............................................................................................................... 4

BAB III KESIMPULAN ............................................................................................................ 6

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 6

3.2 Saran ................................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerusuhan Gresik United vs Deltras terjadi pada tanggal 19 November 2023 di Stadion
Gelora Joko Samudro, Gresik. Kerusuhan tersebut terjadi pada saat pertandingan Liga 2
Indonesia antara Gresik United dan Deltras. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 1-
2. Kerusuhan tersebut dipicu oleh aksi saling lempar batu dan petasan antara suporter kedua
tim. Aksi tersebut kemudian meluas dan melibatkan massa yang lebih besar. Kerusuhan
tersebut menyebabkan kerusakan fasilitas stadion, serta menimbulkan korban jiwa dan luka-
luka.
Kerusuhan Gresik United vs Deltras menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila belum
sepenuhnya terimplementasi dalam sepak bola Indonesia. Kerusuhan tersebut menunjukkan
bahwa masih banyak suporter yang belum memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam mendukung timnya.
Pembahasan tentang nilai-nilai Pancasila pada kasus kerusuhan Gresik United vs
Deltras penting untuk dilakukan karena dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat,
khususnya suporter sepak bola, tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pembahasan tersebut juga dapat menjadi dasar untuk melakukan
upaya-upaya pencegahan agar kerusuhan serupa tidak terulang kembali.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja faktor yang mendorong kerusuhan antara supporter sepak bola?
2. Bagaimana implementasi pancasila dalam kehidupan sosial?
3. Apa dampak dari tidak diterapkannya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sosial?
4. Apakah kasus kerusuhan supporter gresik united bertentangan dengan nilai-nilai
pancasila

1.3 Tujuan Penulisan


1. Memahami penyebab terjadinya kerusuhan supporter gresik united
2. Mengetahui implementasi pancasila dalam kehidupan sosial.
3. Memahami dampak dari tidak diterapkannya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
sosial.
4. Menganilisi kasus kerusuhan supporter gresik dengan nilai-nilai pancasila.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Faktor yang Mendorong Kerusuhan Antara Supporter Sepak Bola


Kerusuhan antara supporter sepak bola dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor
kompleks. Beberapa faktor yang dapat mendorong terjadinya kerusuhan antara
supporter sepak bola termasuk:

1. Ketidakpuasan supporter terhadap manajemen tim


Apabika dukungan manajemen tim tidak memuaskan, risiko kerusuhan dunia
sepak bola bisa menjadi kenyataan.Kekecewaan terhadap keputusan, strategi, dan
kebijakan tim dapat menyebabkan ketidakpuasan para supporter. Ketika rasa
frustrasi ini mencapai puncaknya, suasana di dalam stadion bisa terganggu dengan
aksi protes, pelemparan benda, bahkan adu mulut antar suporter. Dampaknya tidak
hanya terbatas pada lingkungan stadion, namun juga meluas ke masyarakat,
memberikan citra negatif kepada klub dan berpotensi membahayakan keselamatan
publik. Oleh karena itu, penting bagi manajemen tim untuk memahami dan
merespons keinginan dan kekhawatiran para supporternya dengan jelas dan efektif.
Hal ini dimaksudkan untuk mencegah keluhan berkembang menjadi perselisihan
serius yang dapat merugikan semua orang yang terlibat.Rivalitas antar tim
2. Rivalitas antar klub
Rivalitas sengit antara klub sepakbola yang kuat tidak hanya menimbulkan rasa
ketegangan di lapangan, tetapi juga merambat ke para suporter yang berada di tribun
penonton sehingga menciptakan suasana antusias. Saat pertandingan sengit
berlangsung antar rival, semangat dan kebanggaan masing-masing tim menciptakan
medan pertempuran yang dipenuhi para penggemar yang antusias. Emosi
memuncak, terutama saat hasil pertandingan penting, yang dapat menimbulkan
potensi kecemasan akibat perilaku impulsif dan konfrontasi fisik antar penggemar.
Oleh karena itu, keamanan di dalam dan sekitar stadion merupakan elemen kunci
untuk mengatasi potensi risiko dan menjaga keselamatan publik.
3. Kurangnya pengamanan
Kurangnya pengamanan yang ada di dalam dan sekitar stadion dapat
menimbulkan kecemasan. Ketidakmampuan untuk memberikan keamanan yang
efektif memberi ruang bagi oknum yang berusaha mengganggu ketertiban melalui
perilaku provokatif. Dalam kondisi seperti itu, risiko sabotase, pelemparan benda,
2
atau konflik fisik antar pengikut dapat meningkat secara signifikan. Keamanan yang
kurang dapat memberikan sinyal yang lemah kepada individu dan kelompok yang
berupaya menciptakan ketidakstabilan, memberikan impresi bahwa tindakan
mereka dapat dilakukan tanpa konsekuensi yang serius. Oleh karena itu, sangat
penting untuk memastikan kontrol keamanan yang tepat di seluruh stadion guna
mencegah potensi kerusuhan dan menciptakan lingkungan yang aman bagi semua
yang hadir. Langkah ini melibatkan koordinasi yang efektif antara tim keamanan,
pihak berwenang, dan manajemen klub, sehingga langkah-langkah keselamatan
yang sesuai dapat diterapkan sebelum, selama, dan setelah pertandingan.

2.1.2 Implementasi Pancasila dalam kehidupan Sehari-hari


Implementasi Pancasila mencakup langkah-langkah konkret yang diambil oleh
masyarakat untuk menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Ini melibatkan tindakan nyata yang mencerminkan semangat
gotong royong, persatuan, keadilan sosial, dan nilai-nilai luhur lainnya yang menjadi
dasar Pancasila. Dalam praktiknya, implementasi Pancasila mencerminkan komitmen
bersama masyarakat Indonesia untuk memelihara persatuan, menghormati
keberagaman, serta berupaya mencapai keadilan dan kesejahteraan bersama.

Sebagai dasar negara dan ideologi bangsa, Pancasila diimplementasikan dalam


berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan
keamanan. Ini menunjukkan kesungguhan masyarakat Indonesia dalam menjalankan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Dalam ranah politik, Pancasila harus menjadi landasan utama dalam


pelaksanaan kehidupan politik di Indonesia. Ini artinya, kehidupan politik harus
mengedepankan nilai-nilai demokrasi, musyawarah mufakat, dan hak asasi manusia.

Dalam sektor ekonomi, Pancasila harus menjadi pijakan dalam penyelenggaraan


sistem ekonomi Indonesia. Ini mengindikasikan bahwa sistem ekonomi Indonesia
seharusnya berfokus pada kesejahteraan seluruh rakyat, bukan hanya mengejar
pertumbuhan ekonomi semata.

Pada bidang sosial budaya, Pancasila harus menjadi dasar untuk melaksanakan
pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya di Indonesia. Ini berarti bahwa
upaya pembangunan dan pengembangan di bidang sosial budaya harus memperhatikan
nilai-nilai budaya Indonesia yang berakar pada harkat dan martabat manusia.

3
Dalam konteks pertahanan dan keamanan, Pancasila harus menjadi dasar bagi
pelaksanaan pertahanan dan keamanan negara. Ini berarti bahwa upaya pertahanan dan
keamanan negara seharusnya didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan yang beradab.

2.1.3 Dampak dari Tidak Diterapkannya Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan


Pancasila bukan hanya menjadi dasar negara, tetapi juga menjadi panduan hidup
bagi bangsa Indonesia. Kelima sila yang terkandung dalam Pancasila mengandung nilai-
nilai pendidikan karakter yang dapat membimbing masyarakat dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Ketika kita tidak mengimplementasikan sila-sila Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, masyarakat Indonesia berpotensi mengalami konflik dan
ketidakharmonisan. Sebagai contoh, sila pertama Pancasila, yang menyatakan
"Ketuhanan Yang Maha Esa," dapat diwujudkan dengan menghormati dan menghargai
teman-teman yang memiliki agama atau keyakinan yang berbeda.

Tidak hanya berpotensi menyebabkan konflik, ketidakimplementasian sila


Pancasila dalam kehidupan sehari-hari juga dapat mengakibatkan pelanggaran hak dan
kewajiban. Sebagai contoh, sila kedua Pancasila yang berbicara tentang "Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab" dapat diterapkan dengan menghargai hak asasi manusia dan
menghindari tindakan diskriminatif.

Dampak lainnya dari ketidakimplementasian sila Pancasila adalah munculnya


rasa ketidakamanan dan ketidaknyamanan, serta ketidaktertiban dalam masyarakat.
Sebagai contoh, sila kelima Pancasila yang menyuarakan "Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia" dapat diwujudkan dengan memastikan kesejahteraan dan
kemakmuran bagi seluruh rakyat, sambil menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.

2.2 Analisis Masalah


Kerusuhan yang terjadi antara supporter Gresik United mencerminkan sebuah
kejadian yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, fondasi ideologi negara
Indonesia. Pada dasarnya, Pancasila mengedepankan nilai-nilai seperti persatuan,
ketertiban, kemanusiaan, dan keadilan sosial. Namun, kerusuhan tersebut menciptakan
ketegangan dan ketidakharmonisan di antara masyarakat, yang menjadi pertanda
ketidaksetujuan terhadap nilai-nilai tersebut.

Ketertiban dan Kemanusiaan, sebagai Sila Pertama dan Kedua Pancasila,


dirusak oleh aksi-aksi kekerasan dan ketidaktaatan terhadap aturan yang menuntut rasa
kemanusiaan terhadap sesama. Aksi brutal antar-supporter dan pelanggaran hak asasi

4
manusia yang terjadi dalam kerusuhan tersebut menciptakan suasana yang bertentangan
dengan semangat persatuan dan kesatuan, nilai yang seharusnya dijunjung tinggi.

Persatuan dan Kerakyatan, sebagai Sila Ketiga dan Keempat, terancam ketika
suporter sepak bola yang seharusnya menjadi bagian dari kelompok masyarakat yang
berkontribusi pada persatuan nasional, justru terlibat dalam konflik internal yang
merusak hubungan harmonis. Tidak adanya rasa gotong royong dan toleransi antar-
supporter menggoyahkan fondasi kebersamaan sebagai bangsa.

Selain itu, Keadilan Sosial, sebagai Sila Kelima Pancasila, juga terancam oleh
tindakan diskriminatif dan ketidakadilan yang mungkin terjadi dalam konteks
kerusuhan tersebut. Pihak-pihak yang terlibat mungkin mengalami perlakuan yang tidak
adil, dan hal ini tidak sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan sosial yang diharapkan dari
nilai-nilai Pancasila.

Penggunaan atribut dan simbol Pancasila yang mungkin terlibat dalam


kerusuhan, baik secara langsung maupun simbolis, dapat dianggap sebagai
penyalahgunaan nilai-nilai nasional yang seharusnya dijunjung tinggi sebagai identitas
bersama. Ini dapat merusak citra nilai-nilai Pancasila di mata masyarakat.

Keseluruhan peristiwa kerusuhan supporter Gresik United menunjukkan


perlunya tindakan preventif dan edukatif yang lebih kuat dalam mengintegrasikan nilai-
nilai Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari, terutama di dalam komunitas-komunitas
yang memiliki potensi untuk menciptakan konflik. Hal ini penting agar setiap individu
dapat memahami, menghormati, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan
moral bersama untuk menjaga persatuan dan ketertiban sosial.

5
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Kerusuhan antara pendukung Gresik United mencerminkan pelanggaran terhadap nilai-
nilai Pancasila, seperti persatuan, ketertiban, kemanusiaan, keadilan sosial, persatuan, dan
kerakyatan. Tindakan kekerasan dan ketidakpatuhan terhadap aturan mengancam Sila Pertama
dan Kedua, yang seharusnya menciptakan suasana persatuan dan kemanusiaan. Konflik internal
antar pendukung juga mengancam Sila Ketiga dan Keempat, menghancurkan hubungan
harmonis dalam masyarakat. Keadilan sosial, sebagai Sila Kelima, terancam oleh tindakan
diskriminatif dan ketidakadilan. Penggunaan atribut Pancasila dalam kerusuhan dapat dianggap
sebagai penyalahgunaan identitas nasional, merusak citra nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu,
perlu dilakukan tindakan preventif dan edukatif yang kuat untuk mengintegrasikan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terutama di komunitas-komunitas yang memiliki
potensi konflik, guna menjaga persatuan dan ketertiban sosial.

3.2 Saran
Kerusuhan antara pendukung Gresik United mencerminkan ketidaksepakatan dengan
nilai-nilai Pancasila, yang seharusnya menjadi landasan ideologi negara Indonesia. Kejadian
ini merusak persatuan, ketertiban, kemanusiaan, dan keadilan sosial. Tindakan kekerasan
mengancam ketertiban dan kemanusiaan, sementara konflik internal antar pendukung
mengganggu persatuan dan kerakyatan. Keadilan sosial terancam oleh tindakan diskriminatif
yang melanggar prinsip-prinsip keadilan. Penggunaan simbol Pancasila secara tidak benar juga
merusak identitas nasional. Untuk mencegah hal ini, diperlukan tindakan preventif dan edukatif
yang kuat untuk memasukkan nilai-nilai Pancasila ke dalam komunitas, memastikan
penghargaan, pemahaman, dan praktik nilai-nilai tersebut sebagai dasar moral bersama guna
menjaga persatuan dan ketertiban sosial.

6
DAFTAR PUSTAKA

Della Ardhani, M., Utaminingsih, I., Ardana, I., & Fitriono, R. A. (2022). Implementasi Nilai-
Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Jurnal Gema Keadilan, 9(2), 81-92.

Gischa, S. (2021). Dampak Tidak Menerapkan Sila Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari.
kompas. https://www.kompas.com/skola/read/2021/11/10/150000669/dampak-tidak-
menerapkan-sila-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari. Diakses pada 2 Desember
2023 pukul 14:27 WIB.

Mulyadi, M., Togatorop, A. F., Sarah, P., Rachelninta, N. I., Algamar, N. Z., & Laurenza, D.
P. (2023). Analisis Peristiwa Kanjuruhan Ditinjau Dari Aspek Hukum Dan Masyarakat
Indonesia. ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora, 1(3), 210-228.

Sianturi, Y. R., & Dewi, D. A. (2021). Penerapan Nilai Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari
Hari Dan Sebagai Pendidikan Karakter. Jurnal Kewarganegaraan, 5(1), 222-231.

Tantular, D., & Nugroho, W. C. .(2023). PROBLEMATIKA PENYEBAB KERUSUHAN


SUPORTER PADA LAGA SEPAK BOLA DI INDONESIA. Jurnal Pendidikan Dasar
dan Sosial Humaniora, 2(8), 1097-1108.

Anda mungkin juga menyukai