4518091162
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BOSOWA
2023
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
2.1 Agresivitas..................................................................................... 10
2.1.1 Definisi Agresivitas.............................................................. 10
2.1.2 Dimensi Agresivitas............................................................. 11
2.1.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Agresivitas..................... 12
2.1.4 Dampak Agresivitas............................................................. 15
2.1.5 Pengukuran Agresivitas........................................................ 15
2.2 Fanatisme........................................................................................ 16
2.2.1 Definisi Fanatisme................................................................ 16
2.2.2 Aspek Fanatisme.................................................................. 20
2.2.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Fanatisme....................... 23
2.2.4 Dampak dari Fanatisme........................................................ 24
2.2.5 Pengukuran Fanatisme......................................................... 25
2.3 Suporter Sepak Bola ..................................................................... 26
2.4 Pengaruh Fanatisme terhadap Agrevisitas pada Suporter Sepak
Bola di Kota Makassar................................................................... 27
2.5 Hipotesis Penelitian....................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 30
ii
iii
PENDAHULUAN
Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer. Sepak bola
kemudian ada olahraga kriket, hoki, tenis, dan bola voli di peringkat lima
besar teratas (Shvili, 2020). Lebih lanjut survey yang dilakukan Nielsen
Sports pada tahun 2020 di Indonesia, sepak bola menjadi olahraga populer
urutan kedua dengan jumlah 68% masyarakat menyukai sepak bola setelah
Sepak bola memang sudah sangat mendunia dan disetiap daerah pasti
(2008) supporter berasal dari kata “support” dimana memiliki dua arti
yang penting dari kata “support” pertama dimana kata “support” adalah
yang kedua adalah dimana kata support ini juga dapat memberikan makna
memiliki perasaan kecintaan dan saling memiliki pada tim yang dibela,
1
2
tidak jarang supporter juga membawa kerugian pada tim yang dibela
pola sistematis konflik yang terjadi, tetapi lebih banyak data menunjukkan
bentrok di Jalan Andi Jemma (eks landak baru). Kejadian tersebut terpicu
karena karena masalah kenalpot yang bising dari puluhan suporter yang
mengakibatkan satu sepeda motor hangus dibakar dan baru baru ini
agresivitas karena hal ini tidak sejalan dengan esensi supporter yang
menyatakan “kalau bicara kata – kata mutiara itu hal yang tidak disadari
biasa dek, apalagi kalau nacurangi club kesayanganku.”, ada juga yang
mami kulemparkan apa yang ada di sekitarku bro, kayak botol air minum
fenomena yang ingin diteliti oleh peneliti memang terjadi dan sesuai
dengan aspek – aspek yang dikemukan oleh Buss & Perry (1992) bahwa
proses berfikir atau kognitif dan sering diikuti dengan kebencian, dan
ketiga dan provokasi, yang dimana kadang pemain lawan juga bisa
menghina dalam bentuk agresif verbal aktif tidak langsung yang sering
yang besar terjadinya agresivitas dalam sepak bola. Nasution & Febrian
membuat seseorang buta sehingga mau melakukan segala hal apapun demi
6
aktif.
oleh Hapsari dan Wibowo (2015) fanatisme dan perilaku agresif seringkali
perilaku agresif yang dilakukan oleh suporter sepak bola. Agriawan (2016)
bahwa Fanatisme adalah pemicu dari terjadinya agresivitas. Maka dari itu
menggambarkan fanatisme.
Kota Makassar.
pertandingan sepakbola
sepakbola.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Agresivitas
Perry (1992) yang terdiri dari empat dimensi yaitu agresi fisik,
12
(2) yang tidak selalu bertanding melawan waktu, dan (3) tidak
pria.
langsung pada target dan yang secara jelas datang dari agresor
agresivitas.
kuesioner.
diukur.
2.2 Fanatisme
penting. Peran ini penting karena era atau sebuah budaya berpengaruh
besar pada individu dan hubungan yang terjadi pada diri sendiri
2018).
dalam menyukai sesuatu, emosi dan rasa cinta yang terikat tetapi
dkk, 2013).
sebagai daya tarik yang tinggi pada terhadap individu atau kelompok
kelompok yang berbeda suku, ras, dan agama. Situasi untuk keseharian
dasar teori yang tidak dimiliki atau dasar dalam dunia nyata, tapi di
baik dalam hal politik, agama, budaya, dan hal lainnya yang dipercayai
keterikatan emosi dan rasa cinta dan minat yang berlebihan yang
berlangsung dalam waktu yang lama, dan sering kali menggangap hal
yang mereka yakini merupakan hal yang paling benar adanya sehingga
dibela hingga tidak dapat di sentuh oleh orang lain untuk pemahaman
2013), yaitu :
2.2.2.3 Rasionalitas
rasional biasanya tidak dapat menerima apa yang ada dan yang
fanatisme, yaitu:
diri sendiri.
dengan dirinya.
yakini tentang club bola yang dibelanya entah baik atau buruk
favoritnya.
menganggap hal yang mereka yakini benar. Aspek ini dipilih karena
yang tidak dimiliki oleh kelompok yang lain. Hal ini dilakukakn
Karahüseyinoğlu, 2017)
2. Skala Fanatisme
dengan rasa royal dan rasa cinta terhadap suatu tim kesayangan.
Seregina, dkk yakni budaya ini berpengaruh besar pada individu dan
individu.
iri terhadap supporter dari klub sepak bola lain ketika klub yang
umum, dan bersikap anarkis. Das sein yang terjadi pada penelitian ini
Keterangan :
: Pengaruh
2.5 Hipotesis
30
METODE PENELITIAN
Keterangan :
: Pengaruh
X : Variabel Bebas
Y : Variabel Terikat
(Azwar, 2016).
30
31
1. Fanatisme
2. Agresivitas
1. Fanatisme
2. Agresivitas
3.4.1 Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh suporter sepakbola PSM yang ada
3.4.2 Sampel
power (1 – B err prob) sebesar 0.80 dengan uji statistik analisis regresi
32
sampel.
menganggap hal yang mereka yakini adalah hal yang benar, serta
1 Rasa Memproritaska 2, 3, 4 1, 5, 6
antusias n idola
me dibanding diri
yang
33
ekstrim sendiri
Mendukung
penuh kegiatan
idola
2 Keteri Mengikuti 7 -
katan semua
cinta langsung
8, 9
3 Berl Menganggap 10
ang kecintaan
g berlangsung
dala lama
wak
tu
yan
lam
34
- 11, 12,
4 Menganggap Merasa 13
mempertahanka Membela 19
n kebenaran idola
yakini keaadannya
Tidak
perduli
omongan
orang lain
tentang
idolanya
35
Jumlah 19
(Physical lain
Merusak fasilitas 19
(Verbal argumentatif 27
aggression) Membalas
36
ucapan orang 12
lain secara
agresif
(Anger) 21
Merasa 23, 25
kehidupan yang
dialami tidak
adil
Jumlah 29
nilai factor loading bernilai positif, nilai t-value > 1.96, dan nilai
37
29 item memenuhi syarat dan layak pakai dengan nilai factor loading
bernilai positif, nilai t-value > 1.96, dan nilai RMSEA 0.144, sehingga
dinyatakan valid.
4. Uji Reliabilitas
mana alat ukur tersebut dapat memberikan tetap meskipun alat ukur
Fanatisme 0.127 19
Agresivitas 0.144 29
38
2017).
diperoleh dari uji asumsi akan menjadi sebuah dasar untuk peneliti
1. Uji Normalitas
simpangan bakunya.
2. Uji Linearitas
digunakan.
menyabar skala dalam bentuk link yang telah peneliti buat sebelumnya
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
41
Persiapan Ujian
Proposal
Pengambilan
Data
Penginputan
Data
Pengolahan
Data
Penyusunan
Skripsi
Persiapan Ujian
Hasil Skripsi
42
DAFTAR PUSTAKA
Eliani, J., Yuniardi, M. S., & Masturah, A. N. (2018). Fanatisme dan Perilaku
Agresif Verbal di Media Sosial pada Penggemar Idola K-Pop. Jurnal
Penelitian Psikologi, 3, 62. https://doi.org/2527-7456
Franzoi, S. L. 2003. Social Psychology (3th ed). New York: McGrow-Hill.
Goddard, H. (2001). Civil religion. New York: Cambridge University Press.
Gunarsa, Singgih D. Prof. Dr.dkk. 1989. Psikologi Olah Raga. Jakarta: PT. BPK
Gunung Mulia.
Handoko A.T, Andriyanto S. (2006). Hubungan antara fanatisme positif terhadap
klub sepak bola dengan motivasi menjadi suporter. Jurnal Psikologi dan
Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia 1-30.
Handoko, A. (2021). Hubungan Fanatisme Suporter Sepakbola Terhadap Agresi
Gubernur Cup di Provinsi Jambi: Football Supporters' Fanaticism
Hapsari, I., & Wibowo, I. (2015). Fanatisme dan Agresivitas Suporter Klub Sepak
Bola. Jurnal Psikologi, 8(1), 53.
Hinca (2007). Definisi suporter sepakbola. Universitas Gajah Mada.
Lucky, N. A., Setyowati, N. (2013). Fenomena Perilaku Fanatisme Suporter
Sepak Bola. Jurnal Unesa.
Muhclis Abduh (2022). Suporter PSM Makassar Bentrok di Parepare, 100 Orang
Diamankan. selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/hukum-dan-
kriminal/d-6114533/suporter-psm-makassar-bentrok-di-parepare-100-
orang-diamankan.
Myers, David G. (2008). Psikologi Sosial Jilid 2. Jakarta: Salemba Humanika.
Nugraini, E. D. (2016). Fanatisme remaja terhadap musik populer korea
dalam perspektif psikologi sufistik (Studi kasus terhadap EXO-L) (skripsi).
Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo. Semarang.
Pamulatsih, D. (2018). Hubungan Antara Emotional-Focused Coping Dan
Agresivitas Pada Suporter Sepak Bola.
Prakoso, S.A. (2013). Fanatisme supporter sepak bola ditinjau dari tingkat
pendidikan. (Skripsi). Jurnal Psikologi, Universitas Gunadarma, Vol. 8
(01) , 1-7.
Puspa, F. (2020, 25 September). Survei Nielsen Pastikan Badminton Jadi
Olahraga Terpopuler di Indonesia, Kalahkan Sepak Bola. Kompas.com.
Putri (2014). HUBUNGAN ANTARA FANATISME TERHADAP KLUB
DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU AGRESIF PADA
SUPORTER KLUB SEPAK BOLA NONTON BARENG DI
YOGYAKARTA. Vol 13 No 1.
Rahmat, H. I. (2016). Hubungan antara konformitas dengan kecenderungan
perilaku agresif pada suporter sepak bola Persib di Kabupaten Bekasi
(Doctoral dissertation, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya).
44