Anda di halaman 1dari 43

PENGARUH LIFESTYLE DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN SEPATU THRIFT PADA TOKO


LIMBAH SULTAN BANDAR LAMPUNG

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun oleh:

MUHAMMAD REZA ALFAZRI RUSLI

1912110298

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA

BANDAR LAMPUNG

2023

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................6
1.4 Ruang Lingkup Penelitian......................................................................6
1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................7
1.6 Sistematika Penulisan.............................................................................7
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................9
2.1 Manajemen Pemasaran...........................................................................9
2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran..........................................9
2.1.2 Tugas-tugas Manajemen Pemasaran.....................................10
2.2 Lifestyle................................................................................................11
2.2.1 Pengertian Lifestyle (Gaya Hidup)........................................11
2.2.2 Segmentasi Lifestyle.............................................................12
2.2.3 Indikator Lifestyle.................................................................13
2.3 Harga....................................................................................................14
2.3.1 Pengertian Harga...................................................................14
2.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga............................15
2.3.3 Indikator Harga......................................................................16
2.4 Keputusan Pembelian...........................................................................17
2.4.1 Pengertian Keputusan Pembelian..........................................17
2.4.2 Faktor-faktor Keputusan Pembelian......................................19
2.4.3 Indikator Keputusan Pembelian............................................19
2.5 Penelitian Terdahulu............................................................................22
2.6 Kerangka Pemikiran.............................................................................24
2.7 Kerangka Penelitian.............................................................................26
2.8 Pengembangan Hipotesis.....................................................................26

ii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................29
3.1 Jenis Penelitian.....................................................................................29
3.2 Sumber Data.........................................................................................29
3.2.1 Data Primer............................................................................29
3.3 Metode Pengumpulan Data..................................................................30
3.4 Populasi dan Sampel............................................................................30
3.4.1 Populasi.................................................................................30
3.4.2 Sampel...................................................................................30
3.5 Variabel Penelitian...............................................................................31
3.5.1 Variabel Bebas (Independent)...............................................32
3.5.2 Variabel Terikat (Dependent)................................................32
3.6 Definisi Operasional Variabel..............................................................32
3.7 Uji Persyaratan Instrumen....................................................................33
3.7.1 Uji Validitas..........................................................................33
3.7.2 Uji Reabilitas.........................................................................34
3.8 Uji Persyaratan Analisis Data..............................................................35
3.8.1 Uji Normalitas.......................................................................35
3.8.2 Uji Linearitas.........................................................................35
3.9 Metode Analisis Data...........................................................................35
3.9.1 Regresi Linear Berganda.......................................................36
3.10 Pengujian Hipotesis............................................................................36
3.10.1 Uji Parsial (Uji t).................................................................36
3.10.2 Uji Simultan (Uji F)............................................................37
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................38
LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permintaan pasar merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya persaingan pasar.
Guna untuk mencapai pangsa pasar yang besar, para pelaku usaha perlu
meningkatkan daya saingnya, dengan tujuan supaya menarik pelanggan agar
perusahaan dapat memenangkan persaingan pasar. Banyak cara untuk memenangkan
hal tersebut, salah satunya yaitu dengan memberikan keunggulan kompetitif atau
membuat strategi pemasaran yang baik. Tujuan pemasaran adalah untuk memenuhi
kebutuhan serta keinginan pelanggan dengan cara yang lebih baik dari pada para
pesaing. Perusahaan akan selalu mencari kemunculan tren pelanggan yang
menunjukkan peluang pemasaran baru untuk dapat memenangkan persaingan dalam
pangsa pasar.

Perkembangan bisnis dibidang fashion menjadi salah satu bidang yang memiliki
persaingan pasar yang ketat. Menurut Menteri Perindustrian Saleh Husin, industri
fashion di Indonesia pada tahun 2015 telah melesat menjadi salah satu primadona
subsektor industri kreatif bahkan sektor ekonomi kreatif dan memberikan kontribusi
sebesar 641,8 trilyun Rupiah terhadap PDB Indonesia. Dari jumlah tersebut,
subsektor fashion menyumbang sebesar 28,29% atau setara dengan 181,5 trilyun
Rupiah, kedua terbesar setelah subsektor kuliner (208,6 trilyun Rupiah). Subsektor
fashion juga menyerap tenaga kerja paling banyak di antara subsektor industri kreatif
lain, yaitu 3.838.756 orang dari 1.107.956 unit usaha dan laju pertumbuhan ekspor
tertinggi di antara subsektor industry kreatif (9,51%), fashion berkontribusi sebesar
76,78 trilyun Rupiah terhadap ekspor Indonesia.

Istilah fashion sering digunakan dalam arti positif yaitu sebagai sinonim untuk
glamour, keindahan dan gaya atau style yang terus mengalami perubahan dari masa

1
ke masa. Selain itu, fashion juga berfungsi sebagai refleksi dari status sosial dan
ekonomi yaitu popularitas. Fashion atau mode semakin menjadi industri yang
menguntungkan di dunia internasional sebagai akibat dari munculnya rumah-rumah
mode terkenal di dunia dan majalah fashion. Fashion yang dipilih seseorang bisa
menunjukkan bagaimana seseorang tersebut memilih gaya hidup yang ia lakukan.
Seseorang yang sangat fashionable, secara tidak langsung mengkonstruksi dirinya
sebagai seseorang dengan gaya hidup modern dan selalu mengikuti tren yang ada. Hal
ini menunjukkan bahwa dalam dunia modern, gaya hidup membantu menentukan
sikap dan nilai-nilai serta menunjukkan status sosial.

Setiap orang memiliki gaya hidup yang menjadi ciri khas masing-masing, gaya hidup
ini menjadi faktor dalam memilih suatu produk, produk yang dipilih haruslah sesuai
dengan selera konsumen dan juga harus berkualitas serta memiliki kesesuaian
nominal harga dengan kemampuan finansialnya. Kemampuan konsumen atas
keinginannya dapat berdampak pada proses keputusan pembelian. Banyaknya faktor
yang mampu mendorong terjadinya keputusan pembelian seseorang akan menjadi
pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan. Faktor dari segi kualitas produk,
manfaat dan kelebihan apa yang akan didapatkan dalam produk tersebut serta
mengenai harga akan menjadi bahan pertimbangan yang akan dilakukan konsumen
terhadap produk satu dengan yang lainnya.

Beberapa hal yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian diatas juga terjadi pula
pada keputusan seseorang yang membeli sepatu thrift pada toko limbah sultan. Salah
satu toko yang menjajakan fashion bekas seperti sepatu di Bandar Lampung dengan
kualitas yang dapat dikatakan layak pakai. Toko ini menjadi solusi dari adanya
keinginan konsumen yang tinggi akan produk bagus sebagai pemenuh kebutuhan
gaya hidup konsumen namun tidak ingin mengeluarkan biaya yang besar. Upaya ini
cukup banyak diminati, hal ini dapat diketahui dari banyaknya konsumen yang
mengunjungi dan menginginkan produk bekas, khususnya konsumen di daerah
Bandar Lampung. Toko Thrift Limbah Sultan ini beralamatkan di Jl. Bahari No.9,

2
Kelurahan Tj. Baru, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung. Toko Limbah
Sultan ini menjual berbagai jenis sepatu thrift dengan kualitas import seperti Nike
Airmax 97, Airmax 95, Air Force 1, Airmax 1, Blazer, Onitsuka, Tiger, dan lain
sebagainya. Toko thrift limbah sultan ini beroperasi sejak tahun 2021 dengan menjual
berbagai jenis sepatu hingga sekarang.

Selain gaya hidup faktor harga juga merupakan hal yang penting untuk
dipertimbangkan. Konsumen akan membandingkan antara harga yang dibayarkan
dengan manfaat yang akan diperolehnya. Menurut Aristo (2016) Harga adalah
jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh produk tersebut.
Harga dari sebuah produk merupakan faktor penting dalam keputusan pembelian,
karena konsumen akan membeli jika harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas
produk dan kemampuan konsumen. Menurut Rorong et.al., (2021) Harga dapat
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Hal ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Vica Nadila Narvatinova, dkk (2023) dengan judul “Pengaruh
Brand Image, Harga dan Fashion Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian
di Thrift Shop Online di Kota Makasar” menunjukkan hasil bahwa variabel brand
image, harga dan fashion lifestyle secara simultan dan parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian thrifshop online Kota Makassar. Hal ini
berarti harga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa konsumen pengunjung toko thrift


limbah sultan diperoleh bahwa mereka lebih tertarik untuk membeli sepatu ditempat
tersebut dan berjenis thrift dibandingkan dengan sepatu yang dijual di toko lain atau
supermarket yang mana masih dalam kondisi baru. Hal ini dikarenakan sepatu
berjenis thrift kebanyakan tidak kalah kualitasnya dengan sepatu yang dijual dalam
kondisi baru. Selain itu bukan hanya terletak pada kualitasnya saja yang tidak kalah
sama akan tetapi harganya pun terjangkau jika dibandingkan dengan sepatu yang
dijual di supermarket. Dari pernyataan tersebut dapat dilihat pada data penjualan
sepatu dalam enam bulan tekahir ditoko tersebut sebagai berikut :

3
Tabel 1. Data Penjualan Toko Limbah Sultan Tahun 2022

No Bulan Pendapatan
1 Juli Rp. 15.000.000,-
2 Agustus Rp. 18.000.000,-
3 September Rp. 20.000.000,-
4 Oktober Rp. 21.500.000,-
5 November Rp. 25.000.000,-
6 Desember Rp. 32.500.000,-
Sumber : Toko Limbah Sultan, 2023.

Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan data penjualan sepatu pada toko thrift
limbah sultan selama enam bulan terakhir pada tahun 2022 yang mana dari bulan Juli
sampai pada bulan Desember mengalami kenaikan penjualan atau meningkatkan
pendapatan yang diperoleh. Hal tersebut dikarenakan harga yang terjangkau telah
ditawarkan oleh toko sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk yang dijual.
Harga adalah sesuatu yang penting bagi suatu produk. Ketika seseorang membeli
produk yang menjadi pertimbangan awal mereka adalah harga produk tersebut.
Semakin tinggi harga maka semakin rendah niat orang untuk membeli suatu produk.
Akan tetapi jika produk tersebut berkualitas walaupun harganya tinggi sekalipun akan
tetap dibeli oleh konsumen.

Menuru Karimah dan Syafrizal (2018) menyatakan bahwa beberapa barang dengan
merk populer biayanya relatif sangat mahal, hanya bisa dijangkau oleh kalangan elit
yang berpendapatan besar. Sehingga barang-barang tersebut sangat sulit untuk
dijangkau sebagian besar warga masyarakat khusunya Bandar Lampung yang sama
rata memiliki berpendapatan menengah kebawah. Akibatnya, masyarakat Bandar
Lampung khususnya terutama tertarik untuk membeli barang adalah remaja di thrift
atau sejenisnya (bekas) yang dimana harga nya sangat terjangkau oleh para remaja

4
Fenomena yang terjadi saat ini sangat dipengaruhi oleh media online yang setiap hari
semakin berkembang yang semakin mempermudah warga dalam mengakses apapun
yang tercantum dalam tren mode atau Lifestyle di waktu sekarang ini. Menurut
Ferlitasari dkk (2020) menyatakan bahwa dari hal tersebutlah muncul suatu
kebutuhan untuk tetap update menjajaki style hidup serta tren mode terbaru. Selain itu
lifestyle yang terus menjadi besar ditambah kedudukan media yang turut
menyebarkan pertumbuhan mode serta lifestyle memunculkan anak muda mempunyai
tuntutan buat menjajaki pertumbuhan mode supaya tidak dibilang ketinggalan jaman.

Fenomena lain yang sering terjadi yaitu Fashion sekarang ini bukan hanya kebutuhan
wanita saja tetapi juga beralih menjadi kebutuhan pria dengan mengikuti tren terbaru.
Seseorang tidak perlu lagi menghabiskan banyak uang atau berburu barang baru
untuk tampil bagus, karena produk thrift saat ini menjadi salah satu pilihan terbaik
untuk memperindah penampilan. Di era sekarang para remaja tidak ingin ketinggalan
sehingga mereka akan melakukan apa saja untuk mengikuti tren pasar saat ini.
Bahkan jika barang tersebut tidak diperlukan, mereka bersedia untuk membelinya.
Remaja biasanya meniru selera fashion idola mereka. Pakaian yang dikenakan sang
idola seringkali mahal, dan kebanyakan anak muda tidak memiliki uang untuk
membelinya. Akhirnya mereka membeli produk thrift yang tidak kalah kualitasnya
sehingga mereka bisa mengikuti tren yang sedang terjadi saat ini. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ambardi, dkk (2023) dengan judul “Dampak
Brand Image, Fashion Lifestyle Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian
Branded Preloved Di Online Shop” yang menunjukkan bahwa lifestyle dan harga
serta tren mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada produk thrift yang
masih layak pakai.

Berdasarkan pemaparan diatas maka penulis tertarik untuk melanjutkan penelitian


tentang “Pengaruh Lifestyle dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu
Thrift Pada Toko Limbah Sultan Bandar Lampung”

5
1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah Lifestyle berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Limbah


Sultan Bandar Lampung?
2. Apakah Harga berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Limbah
Sultan Bandar Lampung?
3. Apakah Lifestyle dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Limbah
Sultan Bandar Lampung?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan-tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ingin Mengetahui Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian pada Toko


Limbah Sultan Bandar Lampung.
2. Ingin Mengetahui Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian pada Toko
Limbah Sultan Bandar Lampung.
3. Ingin Mengetahui Pengaruh Lifestyle dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
pada Toko Limbah Sultan

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian dilakukan agar penelitian dan pembahasannya lebih terarah
sehingga mendapatkan hasil penelitian yang sesuai dengan yang peneliti harapkan.
Berikut ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ruang Lingkup Subjek


Subjek dalam penelitian ini adalah konsumen Toko Limbah Sultan Bandar
Lampung.

6
2. Ruang Lingkup Objek
Objek dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan keputusan
pembelian produk pada Toko Limbah Sultan Bandar Lampung yang beralamat di
Jl. Bahari No.9 Tj.Baru, Kec .Panjang, Kota Bandar Lampung.
3. Ruang Lingkup Waktu
Waktu penelitian ini adalah dimulai dari bulan Maret 2023 hingga penelitian
berakhir.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Manfaat bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi dan pertimbangan
bagi Toko Limbah Sultan dalam memperhatikan kebutuhan konsumen yang
melakukan keputusan pembelian.
2. Manfaat Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan dokumentasi di
perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Darmajaya.
3. Manfaat Bagi Penulis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan pengetahuan
yang berhubungan dengan keputusan pembelian konsumen.
4. Manfaat Bagi Peneliti Sebelumnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan referensi bagi penelitian yang
akan datang yang juga berkaitan dengan judul penelitian ini.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan yang digunakan dalam menulis:

BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup
penelitian, tujuan dan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan

7
tentang ”Pengaruh Lifestyle, Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Sepatu Thrift Pada Toko Limbah Sultan Bandar Lampung”

BAB II : LANDASAN TEORI


Bab ini berisikan tentang tinjauan pustaka Lifetyle dan Harga, terhadap Keputusan
Pembelian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan kerangka penelitian,
pengembangan hipotesis dan hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN


Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data,
populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variable, uji persyaratan
instrument, uji persyaratan analisis data, metode analisis data, dan pengujian
hipotesis.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB V : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

8
BAB II

PENDAHULUAN

2.1 Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah bagian penting dalam suatu perusahaan karena pemasaran adalah
usaha mengantisipasi kebutuhan dan mengarahkan aliran barang dan jasa dari
produsen ke konsumen. Hal ini dilaksanakan untuk memuaskan kebutuhan konsumen
dan mencapai kebutuhan perusahaan.

2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Alma (2018:5) marketing pemasaran merupakan proses merencanakan


konsepsi, harga, promosi dan distribusi ide, menciptakan peluang yang memuaskan
individu dan sesuai dengan tujuan organisasi.

Menurut Setiyaningrum, dkk (2015:6) pemasaran adalah kinerja dari kegiatan bisnis
yang mengarahkan arus barang dan jasa kepada para pelanggan dan pemakai.

Menurut Gitosudarmo (2017:155) pemasaran memiliki cakupan kegiatan yang lebih


luas dari itu. Pemasaran meliputi perumusan jenis produk yang diinginkan oleh
konsumen, perhitungan berapa banyak kebutuhan akan produk itu, bagaimana cara
menyalurkan produk tersebut kepada konsumen, seberapa tinggi harga yang
seharusnya ditetapkan terhadap produk tersebut yang cocok dengan kondisi
konsumennya, bagaimana cara promosi untuk mengkomunikasikan produk tersebut
kepada konsumen, serta bagaimana mengatasi kondisi persaingan yang dihadapi oleh
perusahaan dan sebagainya.

Menurut Kotler dan Keller (2009) yaitu seni dan ilmu dalam pemilihan pasar yang
dituju guna memperoleh, mempertahankan sekaligus memperbanyak konsumen

9
dengan menciptakan, menghantarkan serta membicarakan penilaian pembeli yang
istimewa.

2.1.2 Tugas-tugas Manajemen Pemasaran

Menurut Supriantna (2019:14-15) tugas manajemen pemasaran dapat dilihat dari segi
fungsi manajemen yang dilakukan dalam bidang pemasaran, yaitu bagaimana proses
manajemen itu dijalankan untuk mengubah sumber-sumber menjadi produk yang
dapat memenuhi kebutuhan manusia. Tugas-tugas itu antara lain :

1. Mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen


2. Mengembangkan suatu konsep produk yang ditujukan untuk memuaskan/melayani
kebutuhan.
3. Membuat desain produk.
4. Mengembangkan pembungkusan dari merek.
5. Menetapkan harga agar memperoleh return on investment yang layak.
6. Mengatur distribusi.
7. Memeriksa penjualan.
8. Menciptakan komunikasi pemasaran yang efektif dengan menggunakan media
atau cara lain yang tepat.

2.2 Lifestyle

Pada dasarnya, kebutuhan pokok manusia meliputi keputusan sandang, pangan, dan
papan. Namun, di era modern seperti sekarang ini membuat kebutuhan manusia
semakin beragam dan progresif membuat masyarakat sulit untuk menentukan
kebutuhan sekunder. Tidak hanya itu, gaya hidup atau lifestyle menjadi salah satu
pendorong hal tersebut. Gaya hidup (lifestyle) tidak diciptakan oleh diri sendiri
karena gaya hidup atau lifestyle merupakan hasil interaksi seseorang dengan
masyarakat lingkungan. Gaya hidup atau lifestyle secara luas dapat didefinisikan
sebagai cara hidup yang di identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan
waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya

10
(ketertarikan) dan apa yang dipikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia
disekitarnya (pendapat).

Gaya hidup atau lifestyle pada dasarnya merupakan suatu perilaku yang
mencerminkan masalah apa yang sebenarnya ada didalam alam pikir pelanggan yang
cenderung berbaur dengan berbagai hal yang terkait dengan masalah emosi dan
psikilogis konsumen. Dengan semakin berkembangnya industri fashion pada saat ini
yang membuat perbincangan di masyarakat luas untuk selalu update dengan gaya-
gaya saat ini. Banyaknya brand-brand luar negeri bermunculan dengan harga yang
mahal pun tidak membuat para pecinta fashion berhenti, bahkan hal tersebut
membuat para pecinta fashion lebih berlomba-lomba untuk tampil lebih baik
dibanding dengan yang lain. Beberapa bahkan rela menyisihkan uang yang banyak
untuk memenuhi kebutuhan penampilannya. Untuk saat ini, banyak orang-orang
khususnya remaja berlomba-lomba mengikuti trend fashion khususnya pada sepatu
second import (thrifting) yang bisa mereka dapatkan dengan harga minim.

2.2.1 Pengertian Lifestyle (Gaya Hidup)

Menurut (Angela & Paramita, 2020) Gaya hidup seseorang dapat dilihat dari perilaku
yang dilakukan oleh individu tersebut seperti kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan
atau mempergunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan
keputusan pada penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Konsumen yang dimiliki
mampu memicu pembelian implusive.

Menurut Mongisidi et la (2019) mendefinisikan gaya hidup secara luas sebagai cara
hidup yang diidentifikasi oleh bagaimana seseorang menghabiskan waktu mereka
(aktivitas), apa yang mereka anggap penting di dalam lingkungannya (ketertarikan),
dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia disekitarnya
(pendapat).

11
Menurut Sumarwan ( 2011 : 57 ) Gaya hidup sering digambarkan dengan kegiatan,
minat dan opini dari seseorang (activities, interest, dan opinions). Gaya seseorang
biasanya tidak permanen dan cepat berubah. Seseorang mungkin dengan cepat
mengganti model dan merek pakaiannya karena menyesuaikan dengan perubahan
hidupnya. Gaya hidup (lifestyle) suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat
yang lainnya. Bahkan dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan kelompok
masyarakat tertentu akan bergerak dinamis. Gaya hidup pada dasarnya merupakan
suatu perilaku yang mencerminkan masalah apa yang sebenarnya ada di dalam alam
pikir pelanggan yang cenderung berbaur dengan berbagai hal yang terkait dengan
masalah emosi dan psikologis konsumen. Gaya hidup hanyalah salah satu cara untuk
mengelompokkan konsumen secara psikografis. Dari definisi tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa gaya hidup melukiskan keseluruhan pribadi seseorang yang
berinteraksi dengan lingkungannya dan biasanya lifestyle akan berubah ubah sesuai
zaman.

2.2.2 Segmentasi Gaya Hidup (lifestyle)

Menurut Priansa (2017 : 185), secara umum terdapat enam segmen gaya hidup
konsumen, antara lain :

1) Gaya hidup mandiri, biasanya ditandai dengan konsumen yang memiliki


pendidikan dan dukungan finansial yang menandai mampu bertanggung
jawab terhadap pilihannya, inovatif, kreatif, dan popular di kehidupan
perkotaan. Konsumen jenis ini biasanya suka terhadap produk yang dapat
mengekspresikan kemandiriannya di kehidupan bermasyarakat.
2) Gaya hidup modern, biasanya ditandai dengan gaya hidup digital dimana
melek terhadap teknologi dan informasi sehingga berlomba-lomba ingin
menjadi yang terbaik dalam pemahaman teknologi. Konsumen jenis ini
terbuka terhadap hal-hal baru termasuk teknologi dan harga bukan menjadi
pertimbangan utama untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya.

12
3) Gaya hidup sehat, biasanya ditandai konsumen memiliki pola hidup yang
sehat baik itu pola makan, pikiran, kebiasaan dan lingkungan yang dapat
memberikan hal yang positif dan baik. Konsumen jenis ini suka berolahraga
dan suka mengonsumsi makanan yang sehat serta kritis dalam mengonsumsi
produk.
4) Gaya hidup hedonis, biasanya ditandai dengan pola hidup yang suka
menghabiskan waktu dan uangnya untuk bersenang-senang di luar rumah
seperti membeli barang mahal, suka pada keramaian kota dan suka menjadi
pusat perhatian. Jenis gaya hidup ini menjadi tren baru dikalangan anak muda.
5) Gaya hidup hemat, biasanya ditandai dengan konsumen yang dapat berpikir
secara selektif terkait keuangan yang dikelolanya. Konsumen jenis gaya hidup
ini sebelum mengonsumsi produk suka membandingkan harga terlebih
dahulu, karena mereka menganggap selesih harga itu penting dan dapat
berpikir kebutuhan mana yang harus diutamakan dengan kebutuhan yang
dapat ditunda.
6) Gaya hidup bebas, biasanya ditndai dengan menampilkan diri sebagai
konsumen yang rendah dalam menggunakan kemampuan kognitifnya. Gaya
hidup yang mereka pilih adalah bagaimana dan seperti apa mereka hidup
menjadi anggota di masyarakat.

2.2.3 Indikator Lifestyle

Menurut Sunarto dalam Silvya (2009 : 93) Indikator gaya hidup diantaranya :

1. Aktivities (kegiatan) adalah mengungkapkan apa yang dikerjakan konsumen,


produk apa yang dibeli atau digunakan, kegiatan apa yang dilakukan untuk
mengisi waktu luang. Walaupun kegiatan ini biasanya dapat diamati, alasan
tindakan tersebut jarang dapat diukur secara langsung
2. Interest (minat) mengemukakan apa minat, kesukaan, kegemaran, dan
prioritas dalam hidup konsumen tersebut.

13
3. Opinion (opini) adalah berkisar sekitar pandang dan perasaan konsumen
dalam menggapai isu-isu global, lokal oral ekonomi dan sosial. Opini
digunakan untuk mendeskrifsikan penafsiran, harapan dan evaluasi, seperti
kepercayaan mengenai maksud orang lain, antisipasi sehubungan dengan
peristiwa masa datang dan penimbangan konsekuensi yang memberi ganjaran
atau menghukum dari jalannya tindakan alternatif.

2.3 Harga

Harga merupakan suatu nilai produk karena akan berpengaruh terhadap keuntungan
produsen. Harga juga menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli, sehingga
perlu pertimbangan khusus untuk menentukan harga tersebut.

2.3.1 Pengertian Harga

Harga juga merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam mengambil
keputusan untuk membeli ( Andy, 2018)

Harga menurut (P. and K. L. K. Kotler, 2016) yang dialih bahasakan oleh Bob Sobran
adalah sebagai berikut: Harga adalah jumlah yang harus disiapkan oleh pelanggan
yang ingin mendapatkan barang atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar
konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa
tersebut.

Berdasarkan Tjiptono (2016 : 67) pengertian harga adalah ukuran atau satuan moneter
yang ditukar untuk mendapatkan hak kepemilikan atas jasa/barang. Harga suatu
barang/jasa memberikan pendapatan perusahaan. Harga berkaitan dengan unsur
distribusi, produk/kualitas, serta promosi yang menimbulkan pengeluaran/biaya.

Menurut Kotler dan Keller (2014 : 67) mengatakan bahwa harga adalah salah satu
elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan
biaya. Harga merupakan unsur yang termudah disesuaikan dalam program pemasaran

14
sedangkan fitur produk, channel distribution, dan atau komunikasi memerlukan lebih
banyak waktu.

2.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga

Malau (2017 : 171) faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penetapan harga :

a. Faktor-faktor Internal

1) Sasaran Pemasaran
Sasaran-sasaran yang umum bertahan hidup dengan menetapkan harga
terendah selama harga penjualan masih dapat menutup biaya variabel dan
sebagian biaya tetap sehingga perusahaan masih tetap survival.
2) Strategi Marketing Mix
Keputusan mengenai harga harus dikoordinasikan dengan keputusan-
keputusan mengenai disain produk, distribusi dan promosi.
3) Biaya Perusahaan
Menetapkan suatu harga yang dapat menutup semua biaya untuk
memproduksi, mendistribusi dan menjual produk tersebut, termasuk suatu
tingkat laba yang wajar atas segala upayanya serta resiko yang dihadapi.
4) Pertimbangan Organisasi
Manajemen harus menetapkan siapa di dalam organisasi yang bersangkutan
bertanggung jawab atas penetapan harga ialah manager penjualan, manager
produksi, manager keuangan dan akuntan serta para wiraniaga.

b. Faktor-faktor Eksternal

1. Pasar dan Permintaan


Sebelum menetapkan harga, pemasar harus memahami hubungan antara
warga dan permintaan terhadap produk atas jasa itu.

15
2. Biaya, harga dan taawaran pesaing
Seorang konsumen yang mempertimbangkan membeli suatu produk, akan
mengevaluasi harga produk yang satu dengan produk sejeneis lainnya, dan
membandingkan kualitas produk-produk itu.
3. Faktor-faktor eksternal lainnya
Faktor-faktor lain, pertama kondisi ekonomi seperti inflasi, boom, resesi serta
tingkat bunga, mempengaruhi keputusan mengenai harga karna faktor-faktor
tersebut mempengaruhi biaya produksi sebuah produk dan persepsi konsumen
terhadap harga serta nilai produk itu.
2.3.3 Indikator Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2012 : 278) terdapat empat indikator mencirikan
harga, yaitu :

1) Kesesuaian harga dengan manfaat produk


Aspek penetapan harga oleh produsen yang disesuaikan dengan manfaat yang
didapat oleh konsumen dari produk yang dibeli. Hal ini menimbulkan sebuah
harapan akan manfaat yang akan dirasakan oleh konsumen dari jumlah uang
yang dikeluarkan untuk membeli produk tersebut. Konsumen akan berasumsi
mahal apabila produk yang dibeli harganya mahal dan manfaat yang didapat
sedikit.
2) Keterjangkauan harga
Aspek penetapan harga oleh produsen yang mana disesuaikan dengan daya
beli konsumen, karena hal tersebut akan menjadi target pasarnya. Konsumen
akan membeli produk dengan harga yang telah disesuaikan dengan
kemampuan membelinya.
3) Daya saing harga
Aspek penetapan harga oleh produsen yang disesuikan dengan pesaing dari
produsen lain pada jenis produk yang sama. Hal tesebut akan membuat
konsumen membandingkan harga sebuah produk dengan beberapa alternatif

16
yang sejenis dari produsen yang berbeda. Sehingga dalam memutuskan
pengalokasian dananya, konsumen akan mempertimbangkan mahal atau
tidaknya produk.
4) Kesesuaian harga dengan kualitas produk
Aspek penetapan harga oleh produsen yang disesuaikan dengan kualitas
produk yang didapat. Hal ini biasanya dijadikan oleh konsumen sebagai
indikator asumsi yang menyatakan jika oleh konsumen sebagai indikator
asumsi yang menyatakan jika produk memiliki harga yang tinggi, maka
kualitas yang dimiliki produk juga tinggi.

2.4 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan konsumen


atas pembelian yang dikombinasikan pengetahuan untuk memilih dua atau lebih
alternatif produk yang tersedia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
kualitas, harga, promosi, lokasi, kemudahan, pelayanan dan lain-lain. Keputusan
pembelian yang dilakukan oleh konsumen menggambarkan seberapa jauh
pemasar dalam usaha memasarkan suatu produk ke konsumen. Hal ini
menjadikan keputusan final yang dimiliki seorang konsumen untuk membeli
suatu barang atau jasa dengan berbagai pertimbangan.

2.4.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Tjiptono (2018) keputusan pembelian adalah suatu proses pengenalan


masalah oleh konsumen yang dilanjutkan dengan pencarian informasi mengenai
produk atau merek tertentu yang dianggap dapat menyelesaikan masalahnya dan
mengevaluasinya terlebih dahulu yang kemudian mengarah pada keputusan
pembelian.

Menurut Mongisidi et al (2019) keputusan pembelian konsumen ialah membeli merek


yang paling disukai dari berbagai alternatif yang ada, tetapi dua faktor berada antara
niat pembeli dan keputusan pembelian.

17
Menurut Al Umar et al (2021) perilaku konsumen menjadi hal panting bagi
konsumen dalam memutuskan untuk membeli. Sementara itu keputusan pembelian
konsumen juga dipengaruhi oleh faktor perilaku konsumen itu sendiri yaitu suatu
perasaan yang timbul oleh keinginan dan keadaan tertentu. Keunggulan dari produk
itu sendiri juga menjadi acuan tersendiri bagi konsumen dalam mengambil keputusan
pembelian. Keputusan pembelian terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya
antara lain harga, kualitas produk, dan promosi.

Menurut Lamb (2013:20) keputusan pembelian yaitu salah satu komponen utama dari
perilaku konsumen. Keputusan pembelian konsumen yaitu tahap demi tahap yang
digunakan konsumen ketika membeli barang dan jasa. Pengertian lainnya keputusan
pembelian yaitu sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia
untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya
(Swastha, 2015:34).

Menurut Kotler (2015 : 24) keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen
untuk membeli atau tidak terhadap produk.

Menurut Firmansyah (2019:25) keputusan pembelian merupakan tahap yang dilalui


pembeli dalam menentukan pilihan produk atau jasa yang ingin dibeli. Sebelum
konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap
terlebih dahulu yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan membeli dan perilaku pasca pembelian. Dalam pembelian, terdapat
tahapan yang menghasilkan suatu keputusan pembelian ulang jika konsumen puas
dengan pembelian pertama dan seterusnya.

18
2.4.2 Faktor-Faktor Keputusan Pembelian

Menurut Morissan (2015:111-112) Faktor berikut ini dapat berada di antara


keputusan pembelian dan pembelian yang sebenarnya yaitu :

1. Sikap orang lain


Sejauh mana sikap negatif orang lain mengurangi alternatif yang disukai
seseorang akan bergantung pada dua hal :
a. Intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai
konsumen.
b. Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.
2. Situasi tidak terantisipasi adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang
dapat muncul dan mengubah niat pembelian.
3. Resiko dirasakan, keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau
menghindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang
dirasakan.

2.4.3 Indikator Keputusan Pembelian

Menurut Firmansyah (2019:37-41) ada delapan struktur keputusan membeli yang


mempengaruhi konsumen yaitu :

1. Keputusan tentang jenis produk


Dalam setiap pengambilan keputusan mengenai pembelian suatu produk,
harus memperhatikan mana kebutuhan yang penting didahulukan dan jumlah
uang yang dipunyai sesuai dengan pendapatan rumah tangga, juga
menetapkan dan menggunakan berbagai criteria evaluasi termasuk harga,
merek, kualitas dan lain-lain pada saat membuat keputusan pembelian. Dan
penilaian kinerja setiap alternatif sebagai dasar dari evaluasi serta mengetahui
dan memahami bagaimana situasi konsumen dalam menentukan pilihan

19
dengan melihat berbagai aspek yang ada di dalamnya apa saja yang terkait
hingga mempengaruhi tingkat pembelian.
2. Keputusan tentang karakteristik produk
Konsumen memutuskan untuk membeli produk dengan bentuk tertentu
(ukuran,mutu, corak, dan sebagainya). Perusahaan harus menggunakan riset
pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen (untuk memaksimumkan
daya tarik merek produk, misalnya mahasiswa tersebut menentukan
karakteristik dari handphone yang diinginkan yaitu, cameraphone,
communicator, kemampuan memperoses cepat, fasilitas lengkap.
3. Keputusan tentang merek
Konsumen memutuskan merek yang akan diambil. Perusahaan harus
mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah mereka. Misalnya
berdasarkan informasi yang dihimpun, mahasiswa tersebut memilih untuk
mendapatkan hanphone merek Samsung.

Lima kondisi di bawah ini mendorong pengambilan keputusan penetapan


merek.
a. Produk akan mudah dikenali jika menggunakan merek atau tanda merek.
b. Produk dipersepsikan mempunyai nilai tertinggi untuk harganya.
c. Kualitas dan standar mudah dipertahankan.
d. Permintaan atas kelas produk umum cukup besar sehingga dapat
mendukung rantai regional, nasional maupun internasional.
Pengembangan massa yang sanagat menentukan keberhasilan merek untuk
mendukung biaya overhead iklan dan administrasi itu penting.
e. Terdapat skala ekonomi
4. Keputusan tentang penjualan
Konsumen memutuskan dimana akan membeli (toko, serba ada, elektronik,
toko khusus dan lain-lain, perusahaan (termasuk pedagang besar, pengecer)
harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu. Misalnya

20
mahasiswa tersebut mempunyai pilihan membeli di toko elektronik, toko
khusus computer atau agen tertentu. Hal paling mudah yang dapat anda
lakukan untuk meningkatkan penjualan dan mendapat keuntungan yang
signifikan dari bisnis anda adalah dengan memperlebar target bisnis. Jangan
takut dengan penambahan biaya ketika akan memperlebar bisnis di area baru.
Oleh karena itu, anda harus melakukan riset terlebih dahulu, mulai dari target
pasar, harga sampai bagaimana persaingan di daerah tersebut. Jika anda
melakukan riset dengan tepat, kemungkinan anda mendapatkan peningkatan
keuntungan akan semakin tinggi. Di samping pertimbangan harga, ia
mempertimbangkan pula layanan yang didapat baik pada waktu ia membeli
layanan purna jual.
5. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen memutuskan jumlah produk yang akan dibeli. Perusahaan harus
mempertimbangkan banyaknya produk tersedia untuk konsumen sesuai
keinginan konsumen yang berbeda-beda. Konsumen dapat mengambil
keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu
saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu unit. Dalam hal ini
perusahaan harus mempersiapkan banyak produk sesuai dengan keinginan
yang berbeda-beda dari para pembeli.
6. Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen memutuskan kapan harus membeli (kapan uang / kesempatan
tersedia). Perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam penentuan waktu pembelian, yang juga mempengaruhi
perusahaan dalam mengulur waktu produksi, pemesanan, periklanan dan
sebagainya. Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus
melakukan pembelian. Oleh karena itu perusahaan harus mengatahui faktor-
faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu
pembelian.

21
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen memutuskan mode pembelanjaan yang disukainya, perusahaan
harus mengetahui hal ini yang akan mempengaruhi dalam penawaran
pembayaran (diskon untuk tunai, kemudahan kredit, bunga rendah dan lain-
lain).
8. Keputusan tentang pelayanan
Salah satu cara utama suatu pemasar untuk dapat membedakan dengan
perusahaan lain adalah dengan cara konsisten menyampaikan mutu pelayanan
yang lebih tinggi. Setiap pemasar harus sadar bahwa mutu pelayanan yang
luar biasa dapat memberikan keunggulan bersaing yang kuat. Pelayanan
adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi
langsung antara seorang dengan orang lain dan menyediakan kepuasan
konsumen. Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai
usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani alah membantu
menyiapkan dan mengurus apa yang diperlukan konsumen.

2.5 Penelitian Terdahulu

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan Pengaruh


Lifestyle dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Thrift pada Toko Limbah
Sultan Bandar Lampung. Hasil dari beberapa peniliti akan digunakan sebagai bahan
referensi dalam penelitian ini. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut :

22
Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan Kontribusi


Penelitian Penelitian
1. Rido Pengaruh Lifestyle Lifestyle Perbedaan Sebagai
Kurniawan, terhadap keputusan memiliki pada bahan
Febsri Susanti pembelian pada pengaruh positif penelitian ini penelitian
sepatu merek fladeo dan signifikan terletak pada yang
di Basko Grand tehadap objek sedang
Mall Padang (2019) keputusan penelitian, dilakukan
pembelian penelitian ini
menggunakan
regresi linear
sederhana dan
hanya
memiliki satu
variabel X
2. Agung Tri Pengaruh Harga Hubungan Perbedaan Sebagai
Putranto dan Terhadap variabel X Harga pada bahan
Aris Qiyanto Keputusan terhadap Variabel penelitian ini penelitian
Pembelian Y Keputusan terletak pada yang
Transaksi E-Pulsa Pembelian adalah objek sedang
( Studi Kasus di sebesar 27,04% penelitian, dilakukan
Indomaret penelitian ini
Sudirman menggunakan
Tangerang) (2020) regresi linear
sederhana dan
hanya
memiliki satu
variabel X
3. Danny D.S Pengaruh Gaya Gaya hidup dan Perbedaan Sebagai
Mukuan, Hidup dan Harga harga pada bahan
Veronica S. Terhadap berpengaruh penelitian ini penelitian
Tendean, Keputusan signifikan terletak pada yang
Johny R.E Pembelian Produk terhadap objek sedang
Tampi Starbucks Manado keputusan penelitian dilakukan
Town Square pembelian, gaya
(2023) hidup dan harga
secara simultan
berpengaruh
signifikan

23
terhadap
keputusan
pembelian
4. Suci Dwi Pengaruh Gaya Variabel gaya Perbedaan Sebagai
Pangestu dan Hidup (Lifestyle) hidup dan harga pada bahan
Dra. Sri dan Harga memiliki penelitian ini penelitian
Suryoko, M.Si Terhadap pengaruh yang terletak pada yang
Keputusan positif dan objek sedang
Pembelian (Studi signifikan penelitiannya. dilakukan.
Kasus pada terhadap
Pelanggan keputusan
Peacockoffie pembelian
Semarang) (2016)
5. Akbar The Influence Of Which indicates Perbedaan Sebgai
Samudra, Dr. Lifestyle, Price and that the pada bahan
Osly Usman, Convenience on hypothesis is penelitian ini penelitian
M.Bus Purchasing accepted, namely terletak pada yang
Decisions At The the influence objek sedang
Lazada E- from lifestyle X1 penelitian. dilakukan.
Commerce Site to the level of Penelitian ini
(2021) purchase decision menggunakan
Y. regresi linear
sederhana dan
memiliki 3
variabel X
(Sumber: Dari berbagai jurnal)

2.6 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran menurut Sugiyono (2019:95) merupakan model konseptual


tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting.

24
Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Kajian Teori: Kajian Empiris:

1. Gaya hidup (Lifestyle) didefinisikan cara 1. Pengaruh Gaya Hidup (Lifestyle) dan
hidup seseorang yang tercermin dalam Harga Terhadap Keputusan Pembelian
aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup (Studi Kasus pada Pelanggan
menggambarkan keseluruhan diri seseorang Peacockoffie Semarang). Hasil penelitian
dalam berinteraksi dengaan lingkungannya ini menyatakan bahwa setiap variabel
(Kotler dan Keller dalam Rismalasari :2020) berpengaruh positif dan signifikan (Suci
Dwi Pangestu dan Dra. Sri Suryoko,
2. Harga merupakan salah satu faktor yang M.Si) (2016)
menentukan dalam mengambil keputusan
untuk membeli ( Hidayat & Hartanto, 2019)
Hipotesis:
3. Keputusan pembelian konsumen ialah
membeli merek yang paling disukai dari 1. Diduga adanya pengaruh antara
berbagai alternatif yang ada, tetapi dua faktor Lifestyle terhadap Keputusan Pembelian
berada antara niat pembeli dan keputusan Sepatu Thrift di Toko Limbah Sultan
pembelian (Mongsidi et al:2020) Bandar Lampung.

2. Diduga adanya pengaruh antara Harga


terhadap Keputusan Pembelian Sepatu
Thrift di Toko Limbah Sultan Bandar
Lampung.

3. Diduga adanya pengaruh antara


Lifestyle dan Harga terhadap Keputusan
Pembelian Sepatu Thrift di Toko Limbah
Sultan Bandar Lampung.

Kesimpulan:

1. Terdapat pengaruh Lifestyle terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Thrift pada Toko
Limbah Sultan Bandar Lampung.

2.Terdapat
2.7 Kerangkapengaruh
PenelitiaHarga terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Thrift pada Toko Limbah
Sultan Bandar Lampung.

3.Terdapat pengaruh Lifestyle dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Thrift pada
25
Toko Limbah Sultan Bandar Lampung.
2.7 Kerangka Penelitian

Gambar 2.2

Kerangka Penelitian

Lifestyle

(X1)

Keputusan Pembelian
(Y)

Harga

(X2)

2.8 Pengembangan Hipotesis


1) Pengaruh Lifestyle terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Thrift pada
Toko Limbah Sultan Bandar Lampung

Gaya hidup (lifestyle) pada dasarnya suatu perilaku yang mencerminkan masalah
apa yang sebenarnya ada didalam alam pikir pelanggan yang cenderung berbaur
dengan berbagai hal yang terkait dengan masalah emosi dan psikologis
konsumen.

Menurut Kotler dan Keller dalam Rismalasari, dkk (2020) mengartikan gaya
hidup adalah cara hidup seseorang yang tercermin dalam aktivitas, minat, dan
opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.Hal ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Rido Kurniawan, Febsri Susanti (2019) bahwa terdapat pengaruh

26
positif dan signifikan antara lifestyle terhadap keputusan pembelian. Sehingga
penelitian mengajukan hipotesis :

H1 : Ada Pengaruh Lifestyle terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Thrift


pada Toko Limbah Sultan Bandar Lampung

2) Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Thrift pada


Toko Limbah Sultan Bandar Lampung

Harga merupakan suatu nilai produk karena akan berpengaruh terhadap


keuntungan produsen. Harga juga menjadi pertimbangan konsumen untuk
membeli, sehingga perlu pertimbangan khusus untuk menentukan harga tersebut.

Menurut Andy (2018) Harga merupakan salah satu faktor yang menentukan dlam
mengambil keputusan untuk membeli.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Agung Tri Putranto dan
Aris Qiyanto (2020), bahwa terdapat pengaruh positif sebesar 27,04% terhadap
keputusan pembelian. Sehingga peneliti mengajukan hipotesis :

H2 : Ada Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembeli Sepatu Thrift pada


Toko Limbah Sultan Bandar Lampung

3) Pengaruh Lifestyle dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu


Thrift pada Toko Limbah Sultan Bandar Lampung

Menurut Kotler dan Keller (2019) Harga adalah salah satu elemen bauran
pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya.
Harga merupakan unsur yang termudah disesuaikan dalam program pemasaran
sedangkan fitur produk, channel distribution, dan komunikasi memerlukan lebih
banyak waktu.

Menurut Lomboan, dkk (2020) mendefinisikan lifestyle sebagai cara hidup yang
diidentifikasikan oleh bagaimana seseorang menghabiskan waktu mereka

27
(aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya
(keterkaitannya), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan
juga dunia disekitarnya (pendapat).

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Suci Dwi Pangestu daan
Dra. Sri Suryoko, M.Si, bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
lifestyle dan harga terhadap keputusan pembelian. Sehingga peneliti mengajukan
hipotesis :

H3 : Ada Pengaruh Lifestyle dan Harga terhadap Keputusan Pembelian


Sepatu Thrift pada Toko Limbah Sultan Bandar Lampung

28
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Suliyanto (2018) penelitian merupakan proses pemeriksaan yang bertujuan


untuk memecahkan persoalan, baik persoalan yang mudah maupun persoalan teoritis
yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan melalui
pendekatan assosiatif kausalitas. Menurut Winarni (2018:24) penelitian kuantitatif
adalah suatu metode penelitian untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan
pengumpulan datanya menggunakan instrument penelitian dan analisis data bersifat
kuantitatif/statistic tujuannya untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut
Suliyanto (2018:15) peneliti asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
menganalisis korelasi atau pengaruh antara dua variabel, maka disebut peneliti
kausal. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu Lifestyle sebagai
variabel independent (X1), Harga sebagai variabel independent (X2), Keputusan
Pembelian sebagai variabel dependent (Y).

3.2 Sumber Data

Menurut Suliyanto (2018:154) data ialah bahan mentah dari informasi, sehingga
informasi merupakan hasil dari pengelolaan data yang dapat digunakan untuk
menambah ilmu pengetahuan bagi penerimanya. Informasi yang diperoleh
berdasarkan hasil analisi data yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah data
primer

3.2.1 Data Primer

Menurut Suliyanto (2018:156) data primer ialah data yang diperoleh secara langsung
dari sumber pertama. Cara memperoleh data primer dapat dilakukan seperti pengisian
kuesioner yang dilakukan antara penulis dan narasumber dan mewawancarai pihak-

29
pihak yang terkait dengan tujuan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan
penelitian meliputi data mengenai Lifestyle, Harga dan Keputusan Pembelian.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dalam bentuk angket atau
kuesioner. Menurut Suliyanto (2018:167) kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada narasumber agar
narasumber dapat memberikan jawabannya. Teknik yang digunakan dalam penelitian
ini adalah skala interval. Berikut tabel skala interval pada penelitian ini :

Tabel 3.1
Instrumen Skala Likert

SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
N Netral 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono, 2018.

3.4 Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang
mempunyai kualitas serta karakteristik yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan diambil kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen
online dari Toko Limbah Sultan.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti/diobservasi dan dianggap dapat
menggambarkan keadaan atau ciri populasi. Pada penelitian ini sampel diambil dari
populasi yaitu sebagian konsumen Toko Limbah Sultan Bandar Lampung. Metode

30
penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode nonprobability
sampling dengan menggunakan teknik purposive sampling yang dimana pengambilan
sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti.
Adapun kriteria yang ditentukan oleh peneliti sebagai berikut :

Tabel 3.2
Kriteria Pemilihan Sampel

No Kriteria pemilihan sampel


1. Berusia minimal 16 tahun baik untuk laki-laki
2. Konsumen yang telah mengunjungi store offline
maupun online pada toko Limbah Sultan Bandar
Lampung
3. Berdomisili Bandar lampung

Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen toko limbah sultan yang memenuhi
kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Pada penelitian ini populasi yang diambil
menggunakan rumusan penentuan yang dinyatakan oleh slovin dengan batasan
kesalahan 10 % rumus perhitungan ukuran sampel adalah sebagai berikut :

N
n=
(1+Ne 2 )
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
E = persen ketidak telitian yang masih dapat ditolerir sebesar 1-15%,

3.5 Variable Penelitian


Menurut Sulistyo (2018:124) varibel merupakan karakteristik objek penelitian yang
nilainya bervariasi dari satu subjek ke subjek lainnya. Dalam penelitian ini
menggunakan variabel bebas atau independent dan variabel terikat ( dependent )
Suliyanto (2018:127) :

31
3.5.1 Varibel Bebas (Independent)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab besar
kecilnya nilai variabel lain. dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu
Sosial Media (X1), Lifestyle (X2).

3.5.2 Varibel Terikat (Dependent)


Varibel terikat merupakan variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variasi variabel
bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian
(Y).

3.6 Definisi Operasional Variabel


Definisi Operasional variabel menurut Suliyanto (2018:147) merupakan suatu definisi
mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel
yang diamanati.
Definisi operasional variabel dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2
Definisi Operasional Varibel

Variabel Definisi Definisi operasional Indikator Skala


konseptual
Lifestyle Gaya hidup sering Lifestyle atau gaya 1) Aktivities (kegiatan) Interval
digambarkan hidup merupakan 2) Interest (minat)
dengan kegiatan bagian sekunder dari 3) Opinion (opini)
minat dan opini manusia yang bisa
dari seseorang berubah didasari oleh
(activities, lingkungan sekitar
interest, dan pada tindakan
opinions). tertentu
(Sumarwan,
2011 : 57)
Harga Harga merupakan Harga merupakan 1) Kesesuaian harga Interval
salah satu faktor nilai produk yang dengan manfaat

32
yang menentukan berpengaruh terhadap produk
dalam mengambil keuntungan 2) Keterjangkauan harga
keputusan untuk produsen. 3) Daya saing harga
membeli 4) Kesesuaian harga
(Andy,2018) dengan kualitas
produk
Keputusan Keputusan Keputusan Pembelian 1) Keputusan tentang Interval
Pembelian pembelian merupakan sebuah jenis produk
konsumen ialah proses konsumen 2) Keputusan tentang
membeli merek untuk membeli karakteristik produk
yang paling produk diantara 3) Keputusan tentang
disukai dari beberapa alternative merek
berbagai alternatif pada Toko Limbah 4) Keputusan tentang
yang ada, tetapi Sultan Bandar penjualan
dua faktor berada Lampung 5) Keputusan tentang
antara niat jumlah produk
pembeli dan 6) Keputusan tentang
keputusan waktu pembelian
pembelian 7) Keputusan tentang
(Mongisi et al, cara pembayaran
2019) 8) Keputusan tentang
pelayanan

3.7 Uji Persyaratan Instrumen

Suliyanto (2018:231) mengatakan penelitian pada dasarnya sebuah proses


pengukuran terhadap variabel yang diteliti, sehingga kualitas penelitian sangat
tergantung kepada alat ukur yang digunakan. Dalam penelitian ini, uji persyaratan
instrument menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

3.7.1 Uji Validitas

Berdasarkan Suliyanto (2018:233) uji validitas merupakan tingkat ketepatan dan


kecermatan suatu alat ukut dalam melakukan fungsi ukurnya. Instrument penelitian
yang valid artinya instrument tersebut mampu mengukur apa yang harus diukur
dengan tepat dan cermat atau dapat memberikan informasi tentang nilai variabel yang
diukur.

33
Teknik pengujian dengan program spss untuk uji validitas menggunakan korelasi
bivariate pearson (produk momen pearson). Bivariate person dapat dicari dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

r = koefiensi korelasi

n = Jumlah sampel

X = Skor butir

Y = Skor total butir

Kuesioner dapat dinyatakan valid apabila mempunyai nilai koefisien korelasi lebih
besar daripada nilai korelasi yang tercantum dalam table a = 5 %

3.7.2 Uji Reabilitas

menurut Suliyanto (2018:254) uji reliabilitas merupakan kemampuan alat ukur untuk
menghasilkan pengukuran yang dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya
apabila beberapa kali pelaksaan pengukuran terhadap kelompok objek yang sama
diperoleh hasil yang relative sama meskipun tetap ada toleransi bila terjadi
perubahan. Uji reliabilitas dapat dilakukan bersama-sama terhadap seluruh butir
pertanyaan-pertanyaan kuesioner.

Tabel 3.3 Uji Reliabilitas

Koefisien r Interprestasi
0,000 – 0,200 Sangat Rendah
0,201 – 0,400 Rendah
0,401 – 0,600 Sedang
1,601 – 0,800 Tinggi

34
0,801 – 1,000 Sangat Tinggi
3.8 Uji Persyaratan Analisis Data

3.8.1 Uji Normalitas

Sugiono (2012:79) mengatakan bahwa statistic parametris mempunyai syarat bahwa


setiap variabel yang akan dianalisis wajib di distribusikan secara normal, untuk itu
sebelum melakukan pengujian hipotesis harus dilakukan untuk kedua variabel yang
akan diteliti dan di distribusi normal apabila tingkat Sig . > 0,05.

Rumusan Hipotesis
Ho : data berasal populasi berdistribusi normal
Ha : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Kriteria pegambilan keputusan :
Jika Probabilitas (Sig.) > 0,05 maka Ho diterima
Jika Probabilitas (Sig.) < 0,05 maka Ho ditolak

3.8.2 Uji Linearitas

Uji linearitas berguna untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah
benar atau tidak. Uji linearitas pada penelitian ini penulis menggunakan SPSS.

Rumusan hipotesis :
Ho : model regresi berbentuk linear
Ha : Model regresi tidak berbentuk linear
Kriteria pengambilan keputusan :
Jika probabolitas (Sig.) > maka Ho diterima
Jika probabilitas (Sig.) < 0,05 maka Ho ditolak.

3.9 Metode Analisis Data

menurut Sugiono (2016:60) menyatakan bahwa metode analisis data dalah suatu
proses pengumpulan data berdasarkan variabel dan responden dan berdasarkan

35
variabel seluruh responden, maka disajikan data tiap variabel yang diteliti dan
melakukan untuk menguji hipotesis yang telah disajikan.

3.9.1 Regresi Linear Berganda

Didalam penelitian ini menggunakan lebih dari satu variabel sebagai indikatornya
yaitu Lifestyle (X1) dan Harga (X2) yang mempengaruhi variabel Keputusan
Pembelian (Y) maka dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda
dengan menggunakan metode program SPSS. Rumus regresi linear berganda adalah
sebagai berikut :

Y = a + b1.X1 + b2.X2 + e
Keterangan :
Y = Nilai estimasi Keputusan Pembelian (Y)
X1 = Nilai variabel Lifestyle (X1)
X2 = Nilai variabel Harga (X2)
b1b2 = Koefisiensi regresi (X1,X2)
e = Variable Pengganggu

Rumusan Hipotesis
Ho : Lifestyle dan Harga tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian
Ha : Lifestyle dan Harga berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian

3.10 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, penguji hipotesis menggunakan Uji-T dan Uji-F. berikut
penjelasan dari masing-masing analisis data :

3.10.1 Uji Parsial (Uji t)

Pengaruh Lifestyle (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

36
Ho : Lifestyle (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y)
pada Toko Limbah Sultan Bandar Lampung
Ha : Lifestyle (X1) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) pada
Toko Limbah Sultan Bandar Lampung
Kriteria pengujian dilakukan dengan :
1. Jika nilai t hitung > t table maka Ho ditolak
2. Jika nilai t hitung < t table maka Ho diterima

Pengaruh Harga (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)


Ho : Pengaruh Harga (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan
Pembelian (Y) pada Toko Limbah Sultan Bandar Lampung
Ha : Pengaruh Harga (X2) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y)
pada Toko Limbah Sultan Bandar Lampung

Kriteria pengujian dilakukan dengan :


Jika nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak
Jika nilai t hitung < t tabel maka Ho diterima

3.10.2 Uji Simultan (Uji F)

Uji F dengan uji serentak atau uji model/uji anova, yaitu uji untuk melihat bagaimana
pengaruh semua variabel bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya.

Pengaruh Lifestyle dan Harga terhadap Keputusan Pembelian (Y)


Ho : Lifestyle (X1) dan Harga (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan
Pembelian (Y) pada Toko Limbah Sultan Bandar Lampung
Ha : Lifestyle (X1) dan Harga (X2) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan
Pembelian (Y) pada Toko Limbah Sultan Bandar Lampung

37
DAFTAR PUSTAKA

Al Umar, A. U. A., Mustofa, M. T. L., Fitria, D., Jannah, A. M., & Arinta, Y. N.
2021. Pengaruh Label Halal dan Tanggal Kadaluarsa Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Sidomuncul. Jesya (Jurnal Ekonomi Dan Ekonomi
Syariah), Vol. 4, No.1,hlm. 641-647
Alma, Buchari. 2018. Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Bandung :
Alfabeta.
Andy, A. 2018. Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen
Gerai Alfamidi Taman Royal Tangerang. Primanomics, hlm.1-8.
Angela, V., Paramita, E. L., Kristen, U., & Wacana, S. 2020. Pengaruh Lifestyle Dan
Kualitas Produk Terhadap Keputusan Impulse Buying Konsumen Shopee
Generasi Z. Jurnal Ekobis: Ekonomi Bisnis & Manajemen, Vol.10, No.2,
hlm. 248-262.
Arwita Dwi Andriani dan Christina Menuk Sri H. 2021. Pengaruh Gaya Hidup,
Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Bekas
Import di Tempat Biasa Thrift Store Surabaya. Jurnal Of Sustainalibility
Bussiness Research, Vol. 2, No.1, hlm.194-207

Basu Swastha. 2015. Manajemen Pemasaran Modern. Jakarta : Liberty


Firmansyah, A. 2019. Perilaku Konsuemen (Sikap Dan Pemasaran). CV. Qiara
Media. Surabaya.
Firmansyah, Anang. 2019. Pemasaran Produk dan Merek : Planning dan Strategy.
Qlara Media
Gitosudarmo, Indriyo. 2017. Pengantar Bisnis. Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE
Yogyakarta.
Kotler Philip dan Amstrong Gary. 2012. Prinsip Prinsip Pemasaran Edisi 13 Jilid 1.
Jakarta: Erlangga, hlm.278.

38
Kotler. 2015. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium. Jakarta : PT. Prehalindo
Kotler, Philip dan Kevin Lane keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisis 13 Jilid 1.
Jakarta: PT. Indeks
Kurniawan, R., & Susanti, F. 2019. Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan
Pembelian Pada Sepatu Merek Fladeo Di Basko Grand Mall Padang.
Lamb Jr, Hair Jr, Mc Daniel. 2013. Pemasaran. Terjemahan David Oktaveria.
Jakarta : Salemba Empat.
Malau, Harman. 2017.Manajemen Pemasaran..Bandung:CV.Alfabeta, hlm.171
Mongisidi, S. J., Sepang, J., & Soeperno, D. 2019. Pengaruh Lifestyle dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Nike (Studi Kasus Manado Town
Square). Jurnal EMBA, Vol.7, No. 3, hlm.2949-2958.
Morissan. 2015. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Cetakan Pertama.
Jakarta : Kencana
Mukuan, D. D., Tendean, V. S., & Tampi, J. R. 2023. Pengaruh Gaya Hidup dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Starbucks Manado Town
Square. Productivity, Vol. 4, No.1, hlm. 61-67.
Pangestu, S. D., & Suryoko, S. 2016. Pengaruh Gaya Hidup (Lifestyle) dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Pelanggan Peacockoffie
Semarang). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Vol.5, No.4,hlm. 519-530.
Priansa, Donni Juni. 2017. Perilaku Konsumen dalam Persaingan Bisnis
Kontemporer. Bandung: Alfabeta.
Suci Dwi Pangestu dan Sri Suryoko. 2018. Pengaruh Gaya Hidup (Lifestyle) dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Pelanggan
Peacockoffie Semarang. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 5, No. 1, hlm. 63-70

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.
Suliyanto. S.E., M. 2018. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: ANDI

39
Sweetly Jane Mongisidi, Jantje Sepang, dan Djurwati Soepeno. 2019. Pengaruh
Lifestyle dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Nike (Studi
Kasus Manado Town Square). Jurnal EMBA. Vol. 7, No. 3, hlm.2949-2958

Putranto, A. T., & Qiyanto, A. 2020. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Transaksi E Pulsa (Studi Kasus di Indomaret Sudirman Tangerang). Jurnal
Disrupsi Bisnis, Vol.3, No.2, hlm.1-11.
Samudra, A., & Usman, O. 2021. The influence of lifestyle, price and convenience on
purchasing decisions at the Lazada e-commerce site. Price and Convenience
on Purchasing Decisions at the Lazada E-Commerce Site (January 18,
2021).
Setiyaningrum, Ari, Udaya Jusuf dan Efendi. 2015. Prinsip-prinsip Pemasaran.
Yogyakarta : Andi.
Suliyanto, 2018. Metode Penelitian Bisnis untuk Skripsi, Tesis, & Disertasi.
Yogyakarta: Andi Offset.
Sumarwan, Ujang, 2012, Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya Dalam
Pemasaran, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Supriantna, Yuda, Yoga Adiyanto dan Deni Sunaryo. 2019. Induksi Manajemen
Pemasaran. Qlara Media
Tjiptono, F. 2018. Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan Penelitian. Andy Offset
Winarni, E. W., 2018a. Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran Kreatif
danInovatif, Bengkulu: FKIP UNIB

40

Anda mungkin juga menyukai