HALAMAN PERSETUJUAN
PADA TANGGAL.................................................
Oleh
Pembimbing 1, pembimbing 2,
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya,
sehingga penulisan proposal ini dapat terselesaikan dengan judul: “Studi
Pemanfaatan Modal Sosial Pada Pasar Tradisional Mandonga Dalam
Penguatan Eksistensi Pasar Tradisional (Studi Kasus ; Pasar Tradisional
Mandonga) Kota Kendari”. Terselesaikannya proposal ini merupakan bentuk
kenikmatan yang diberikan kepada penulis. Semoga cita-cita untuk menjadi
manusia bermanfaat dapat terwujudkan dan semoga Allah SWT senantiasa
menaungi perjalanan untuk mewujudkannya dengan rahmat dan kebaikan.
Adapun tujuan penulisan proposal ini yaitu sebagai salah satu persyaratan guna
mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis di Universitas Halu Oleo Kendari.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan
mengingat keterbatasan yang penulis miliki baik dari segi kemampuan penulis
maupun prasana dan sarana yang kurang memadai. Oleh karena itu, dengan hati
yang tulus penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun
untuk memperbaiki proposal ini.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah
SWT, senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin
Penulis
2
DAFTAR ISI
halaman
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar 5
Belakang...................................................................................................... 11
1.2 Rumusan 11
Masalah................................................................................................. 12
1.3 Tujuan 12
Penelitian………......................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian……………………............……………………………….
1.5 Ruang Lingkup Penelitian…………………….......…....……………………..
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori..................................................................................................... 13
2.1.1 Pengertian Modal Sosial.......................................................................... 14
2.1.2 Konsep Modal Sosial….......................................................................... 18
2.1.3 Modal Sosial pada Pasar Tradisional...................................................... 27
2.1.4 Pengaruh Modal Sosail Terhadap Pasar Tradisional .............................. 28
2.1.5 Ciri-ciri Pasar Tradisional ……….......................................................... 29
2.1.6 Pengertian Eksistensi………………………………............................... 30
2.2 Kajian Empirik...................................................................................................... 32
2.3 Kerangka Pikir Penelitian..................................................................................... 36
2.4 Hipotesis Penelitian…………........……………………………………......…… 38
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................................ 39
3.2 Populasi dan Sampel............................................................................................. 39
3.2.1 Populasi…..........……......………………………....................................... 39
3.2.2 Sampel…………………......…................................................................... 40
3.3 Jenis Dan Sumber Data......................................................................................... 40
3.3.1 Jenis data.................................................................................................... 40
3.3.2 Sumber data............................................................................................... 40
3.4 Teknik Pengumpulan Data.................................................................................... 41
3.5 Teknik Analisis Data…........................................................................................ 41
3.6 Devinisi Operasional Variabel............................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA
3
DAFTAR GAMBAR
4
BAB 1
PENDAHULUAN
dari luar daerah maupun dari hasil potensi sumber daya yang terdapat di
Manusia apabila ditinjau dari sisi sejarah sudah melakukan jual beli sejak
5
suatu tempat yang menjadi pusat kegiatan tersebut, yaitu pasar. Keberadannya
pasar merupakan salah satu jantung dari perekonomian suatu daerah. Dalam
hal ini pasar tradisional telah menjadi pasar yang sangat diminati masyarakat
Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat
usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang dimiliki/di kelola oleh pedagang
kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha kecil dan
dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar. Adapun
keunggulan yang di milki oleh pasar tradisional di lihat dari lokasinya yang
bahwa pasar tradisional memiliki potensi sebagai ikon daerah dengan alasan
ekonomi dan sosial yang unik pada pasar tradisional sehingga diharapkan
Pasar tradisional mempunyai peran dan fungsi yang tidak hanya sebagai
ada sejak jaman dahulu (Kuptia dan Bintoro. 2012:46). Saat ini perlu disadari
terhadap eksistensi pasar tradisional itu sendiri, dimana harus bersaing dengan
6
pasar modern yang memang mempunyai keunggulan dalam produk, dan
managemen pemasaran.
modern yaitu sistem swalayan di mana melayani dirinya sendiri dan harga
sudah pasti sehinngga tidak ada tawar menawar. Metode pelayanan di pasar
modern yaitu sistem swalayan di mana pembeli melayani dirinya sendiri dan
harga sudah pasti sehingga tidak ada tawar-menawar. Sarwoko (2008: 100)
dengan pembeli.
(2008:36) dalam keadaan krisis yang sedang terjadi, ekonomi pasar tradisional
telah menunjukkan ketahanannya. Hal ini bukti bahwa dalam keadaan krisis,
modal sosial yang hidup di antara para pelakunya. Perbaikan fasilitas dan
suntikan dana memang penting, tetapi modal sosial juga harus di kawal karena
7
tradisional saat ini. Adanya isu internal dan eksternal yang mengancam,
lebih baik akan berjalan jika mendapat dukungan dari semua pemangku
Keunikan yang menjadi ciri khas pasar tradisional tidak terlepas dari para
dibangun atas dasar kepercayaan, norma dan jaringan. Modal yang terbentuk
secara alamiah inilah yang dijadikan sebagai modal sosial untuk menjalankan
fungsi pasar agar tetap sesuai yang diharapkanr. Kebijakan tentang konsep
Toko Modern.
transaksi melalui tiga dimensi. Ketiga dimensi tersebut adalah relasi dengan
pedagang lain yang dapat membantu dalam biaya transaksi, relasi orang-orang
yang dapat membantu jika dihadapi kesulitan keuangan, dan relasi keluarga.
asosiasi-asosiasi pedagang.
8
Keberadaan pasar tradisional di perkotaan dari waktu ke waktu semakin
terancam dengan maraknya pembangunan pasar modern. Satu hal yang tidak
dapat diingkari, daya tarik pasar tradisional menurun akibat buruknya kondisi
serta kelengkapan sarana dan prasarana pasar tradisonal, keadaan pasar yang
sangat padat dengan penataan barang dagangan yang meluber dari petak
jualan, ruang gerak yang sumpek dan kumuh, yang semua bertolak belakang
Beberapa hal yang harus menjadi landasan bagi pembuat kebijakan untuk
menjadi nafkah.
9
Salah satu pasar tradisional yang masih bertahan di Kota Kendari adalah
Pasar Tradisional Mandonga yang sudah berdiri hampir 22 tahun. Salah satu
merupakan bangunan temporer yaitu lapak bongkar pasang dan juga permanen
yaitu gedung yang telah di buat oleh pemernitah untuk para pedagang kaki
Ada beberapa pedagang mejual barang dagangan dengan jenis yang sama.
banyaknya keuntungan yang akan didapat menjadi daya tarik orang untuk
Kendari.
Modal sosial berperan sebagai perekat yang mengikat semua orang dalam
10
norma sosial di Pasar Tradisional Mandonga memungkinkan terjalinnya
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu:
Tradisional Mandonga?
Tradisional Mandonga?
11
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Modal Sosial
pasar tradisional
berkaitan dengan studi modal sosial dan eksistensi pasar pada pasar
tradisional
sosial dengan indikator kepercayaan, jaringan dan norma dan studi eksitensi
12
pasar dengan inidikator kebutuhan, kenyamanan dan keamanan, serta fasilitas
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
untuk bertindak secara kolektif, pada waktu itu modal sosial menonjol di
informal yang di dalamnya ada kerjasama antara individu atau lebih. Menurut
Butcher (2003), modal sosial merupakan salah satu konsep baru yang muncul
13
pengaturan lembaga publik. Dalam pasar tradisional modal sosial yang terjalin
2012) menyatakan bahwa eksistensi adalah suatu proses yang dinamis, suatu
“menjadi atau “mengada”. Ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri,
yakni exsistere, yang artinya keluar dari, “melampaui” atau “mengatasi”. Jadi
eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti, melainkan lentur atau kenyal dan
Menurut Nadia Juli Indrani, eksistensi bisa kita kenal juga dengan satu
pengaruh atas ada atau tidak adanya kita. Istilah “ hukuman” merupakan
istilah umum dan konvensional yang mempunyai arti yang luas dan dapat
berubah-ubah karena istilah itu dapat berkonotasi dengan bidang yang cukup
luas. Istilah tersebut tidak hanya sering digunakan dalam bidang hukum,
tetapi juga dalam istilah sehari-hari seperti di bidang moral, agama dan lain
sebagainya.
14
Modal sosial sudah banyak ditulis dalam berbagai buku dan jurnal
namun masih banyak orang yang belum paham dengan baik tentang
kelas sosial yaitu: modal ekonomi, modal kultural, dan modal sosial.
tersebut ada dua hal yang perlu mendapat perhatian dalam memahami
15
kemampuan orang tersebut memobilisasi hubungan dan jaringan dalam
monumental tapi kurang dikenal luas kecuali oleh mereka yang bisa
yaitu:
tersebut.
16
Tokoh yang paling sering disebut memperkenalkan konsep modal
(Putnam 1995).
bisa saja ada yang tidak taat (moral hazard). Oleh karena itu
telah kita pelajari. Pertama, definisi di atas fokus pada sumber modal
sosial dan bukan akibat modal sosial (Portes 1998). Norma dan jaringan
17
pemahaman modal sosial menjadi lebih kompleks. Selain itu, ada
mengisolir diri dan akan mampu bertahan jika mempunyai modal sosial
semua kebutuhan dari sumber yang ada dalam masyarakat itu sendiri.
Pandangan ini tidak salah namun kita perlu menyadari bahwa ada sisi
(Woolcock 2000).
baru, namun sekarang ini modal sosial telah banyak digunakan dalam
berbagai bidang.
18
Modal sosial pertama kali dikemukakan oleh Bourdieu(1992) yang
dan lebih umum kontak lewat siapa pun yang membuka peluang bagi
Lyon (2000) modal sosial berasal dari interaksi dari berbagai faktor,
modal sosial yang ada. Secara umum modal sosial bisa didekati dari
19
(actor’s perspective) yang diformulasikan oleh Bourdieu, yang melihat
barang publik yang diatur oleh organisasi dan jaringan horizontal yang
pandang tersebut, tetapi dengan cakupan yang lebih luas (wider range)
untuk kerap bertemu, di mana berbagi nilai dan norma sosial dapat terus
terdepresiasi oleh waktu, dan harus terus dijaga agar tidak berhamburan
20
dan menjadi usang. Suatu investasi individual atas modal sosial
21
sebagai basis tindakan. Dengan demikian individu yang memiliki
jaringan lebih luas akan lebih mudah (dan murah) untuk memeroleh
pula sebaliknya. Ketiga, norma dan sanksi yang efektif (norms and
effective sanctions).
Dengan kata lain yang dimaksud disini bahwa modal sosial merupakan
simpati atau perasaan wajib seseorang pada kelompok atau orang lain.
22
konsep kekuatan yang menjelaskan tentang fenomena ekonomi
nilai, tingkah laku, norma, dan kepercayaan. Dengan kata lain dimensi
23
penghubung dalam menciptakan norma dan kepercayaan dalam struktur
jaringan.
a. Norma
b. Kepercayaan
tindakan yang saling mendukung, paling tidak yang lain tidak akan
24
mempercayai di masyarakat tersebut saling bersatu dengan yang
relevan melekat pada kultur yang ada pada masyarakat yang akan
c. Jaringan
dibangun atas dasar kesamaan orientasi dan tujuan serta dengan ciri
yang lebih luas. Pada tipologi kelompok yang disebut terakhir akan
25
kontribusinya pada pembangunan masyarakat secara luas
(Hasbullah, 2006).
memberikan definisi pasar tradisional dan pasar modern atau toko modern
sebagai berikut :
tempat usaha berupa toko, kios, los dan tnda yang dimilik/dikelola oleh
usaha skala kecil, modal kecil, dan dengan proses jual beli barang
kios-kios atau gerasi, los dan dasaran terbukaa yang dibuka oleh penjual
daging, kain, pakaian barng elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada
pula yang menjual kue-kue dan barang-barang laainnya. Pasar seperti ini
26
kawasan perumahan agar memudahkan pembeli uuntuk mencapai pasar.
Tradisional Mandonga.
piker dan sudut pandang yang berbeda-beda. Memahami arti pasar dari
pasar tidak terkait dengan faktor sosial, karena hanyaa faktor ekonomi
jaringan. Inti dari modal sosial adalah jaringan atau hubungan, dan dari
27
dapat dipercaya memiliki peluang besar untuk sukses dalam jaringan
bisnisnya.
orang untuk bertindak secara kolektif, pada waktu itu modal sosial
indonesia membawa dua modal utama yaitu modal ekonomi dan modal
(Jati, 2012).
sosial mengacu pada relasi antar individu (jaringan sosial) dan norma-
hal ini sesuai dengan pendapat putnam mengenai ‘civic virtue’ (Putnam,
28
dan kepercayaan yang digunakan indovidu-individu dalam mencapai
Putnam, 2000).
dan pembeli tetapi lebih dari itu pasar tradisional juga berfungsi sebagai
2012). Pasar tradisional dan pasar modern walaupun berada dalam kelas
dan mutu pelayanan yang berbeda tetapi memiliki fungsi yang sama,
masyarakat. Setiap orang yang berperan pada transaksi jual beli akan
29
sosial dan persoalan kompleks. Penjual dan pembeli saling bersaing
perasaan puas pada keduannya. Hal ini yang dapat menjalin hubungan
sosial yang lebih dekat. Konsumen dapat menjadi langganan tetap stan
tersebut memiliki hak atas stan yang telah dimiliki, dan memiliki hak
suatu kejadian.
Menurut Nadia Juli Indrani, eksistensi bisa kita kenal juga dengan
adanya pengaruh atas ada atau tidak adanya kita. Istilah “ hukuman”
30
berkonotasi dengan bidang yang cukup luas. Istilah tersebut tidak
hanya sering digunakan dalam bidang hukum, tetapi juga dalam istilah
dinamis, suatu, menjadi atau mengada. Ini sesuai dengan asal kata
mengaktualisasikan potensi-potensinya”.
Menurut Andriani dan Ali (2013) eksistensi tidak bersifat kaku dan
akan hasil kerja (performa) di dalam suatu aktivitas pasar, dalam hal ini
31
persepsi seseorang mengenai suatu hal. Selain itu faktor seperti situasi,
pasar. Variabel dari sarana prasarana pasar terdiri dari kondisi fisik
Penelitian yang dilakukan oleh Andi Pallawa Rukka pada tahun 2015,
Studi modal sosial pada pasar tradisional (studi kasus : Pasar Tradisional
Kendari yang mengakui menerapkan modal sosial, dapat dilihat sejauh mana
indikator Kepercayaan : Pelayanan adil dan spekulasi harga, jujur apa adanya
dan sadar diri, bertanggung jawab, contoh barang, harga barang, kualitas
32
mitra kerja dan persaingan sehat, penghasilan, pengunjung/pembeli,
aturan yang berlaku (tertulis dan tidak tertulis), membayar iuran, kebersihan,
yang akan dibeli. Dapat dilihat dari persentase yang menunjukan kategori
sikap tolong menolong mitra kerja sampai akses pada pengelola pasar dan
perlakuan yang sama dari pengelola pasar. Jika di lihat dari ke tiga indikator,
indikator jaringan ini berada pada penerapan modal sosial dengan tingkat
kategori sangat tinggi. (3) Norma memperoleh hasil 100%. Artinya pedagang
berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis. Dengan tingkat kategori penerapan
Ali pada tahun 2013, Kajian Eksistensi Pasar Tradisional Kota Surakarta.
Kota Surakarta meliputi lima kabupaten yang dihuni oleh sekitar 588.110
orang dan sebagai pusat pertumbuhan dengan penduduk lebih dari 500 ribu
33
meningkat di Surakarta keduanya terletak di pusat kota dan terletak di daerah
dengan pasar tradisional dan analisis modal sosial sebagai upaya pedagang
meningkatkan sarana dan prasarana pasar baik yang berada di pasar dan di
dan enggan untuk beralih ke pasar lain yang infrastruktur pasar yang lebih
34
Penelitian yang dilakukan oleh Romanna Trya Debora Aritonang, pada
Modal sosial adalah salah satu sarana penting bagi upaya memperkuat
sistem operasional pasar. Modal sosial para pihak yang terbentuk dari norma,
jika dimanfaatkan dengan optimal. Secara prinsip kekuatan modal sosial dan
berdampingan dengan ritel modern. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
kasus. Hasil dari penelitian ini, yaitu modal sosial yang terbentuk pada pasar
besar Malang telah ada dan menjadi pendorong bagi pasar itu sendiri untuk
bertahan, hal ini tercermin pada hubungan antar pedagang yang telah ada dan
35
pembeli yang juga merupakan bentuk modal sosial, hubungan-hubungan ini
gambaran dari bentuk modal sosial yang terdapat di suatu pasar tradisional.
Hubungan tersebut dapat dapat dilihat dari pengaruh ada atau tidaknya
kelompok dan jejaring kerja, tingkat kepercayaan dan solidaritas, ada atau
tingkat kohesi dan inklusivitas sosial. Adanya respon positif dari keadaan
bentuk modal sosial yang dimanfaatkan yaitu mulai dari norma yang berlaku
baik norma lokal maupun eksternal, tingkat kepercayaan, dan jaringan yang
terbentuk.
36
Selain itu, manfaat dari modal sosial akan berpengaruh juga terhadap
PASAR
MODERN
KEBUTUHAN
KENAYAMAN
AN DAN EKSISTENSI PASAR
KEAMANAN
FASILITAS TRADISIONAL
P
PERSEP PERSEP
SI SI
KEPERCAYA
AN
JARINGAN
PEMANFAATAN
NORMA MODAL SOSIAL
Ket:
(Mempengaruhi)
37
2.4. Hipotesis Penelitian
hipotesis yaitu:
2.4.1. Ada pemanfaatan modal sosial penjual dan pembeli pada pasar
tradisional mandonga?
38
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.2.1. Populasi
pasar pada hari Sabtu tanggal 18 Maret 2017 jumlah pegunjung kurang
39
3.2.2. Sampel
40
jumlah pedagang dan peraturan/norma yang ada pada pasar tradisional
Metode pengupulan data adalah cara tehnik yang diterapakan dalam rangka
3.4.1. Kusioner
3.4.2. Wawancara
penelitian ini.
berdasarkan kategori.
41
etelah data yang diperlukan terkumpul secara lengkap dan disusun secara
dengan metode skala likert (Rianse dan Abdi, 2009) dan uji koefisien korelasi
a. Skala Likert :
2. Menghitung batas nilai awal dan nilai akhir dengan mencari indeks
a. Indeks minimal = Bt x P x n
b. Indeks maksimal = Bb x P x n
Jumlah indeks
Keterangan:
Bb = Skor tertinggi
Bt = Skor terendah
n = Jumlah responden
42
0% SR 20% R 40% S 60 % T 80%
ST 100%
Keterangan:
6 ∑ di2
1
r = 1
n (n2-1)
a. Jika nilai sig. > 0.05 maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat
b. Sebaliknya, Jika nilai sig. < 0.05 maka, dapat disimpulkan bahwa
hubungkan.
43
3) Kriteria tingkat hubungan (kofisien korelasi) antar variabel berkisar
antara ± 0.00 sampai ± 1.00 tanda (+) adalah positif dan tanda ( - )
penunjang lainnya yaitu sarana dan prasarana yang ada pada pasar
44
penghasilan, pengunjung dan pembeli, kenyamanan, keamanan dan
b. Ketersediaan/kebutuhan
d. Penghasilan
f. Fasilitas
45
2. Kepercayaan (trust) yang diartikan dalam pasar tradisional ini adalah
membeda-bedakan pembeli.
barang
yang akan dibeli (tester) dan melihat-lihat barang yang akan dibeli.
d. Harga Barang
harga sendiri.
46
e. Kualitas Barang
kualitas tinggi tanpa ada cacat, kadaluarsa, atau tidak segar, layu
Kendari adalah:
lebih.
47
4. Norma
pengelola pasar, dan sadar diri terhadap aturan yang tidak terlulis.
b. Membayar iuran
masing.
c. Menjaga Kebersihan
48
DAFTAR PUSTAKA
Andriani MN dan Ali MM. 2013. Kajian Eksistensi Pasar Tradisional Kota
Surakarta. Teknik PWK. [Internet].[Dikutip 29 September 2014].2(2);
252-269. Dapat diunduh dari:
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk.
Butcher, Spies Benjamin. 2003. Sosial Capital in Economics : Why Sosial Capital
Does Not Mean The End of Ideology. School of Economics and Political
Science. University of Sydney, Vol. 3, (No. 3).
49
Francois, P. 2003.Sosial Capital and Economic Development. London: Routledge.
Frick, JE., Eriksson, LT., Hallen, L. 2012. Effects of Social Capital on Processes
in A Regional Strategic Network. Industrial Marketing Management 41,
pp: 800 806
Hall, Stephen G and Mahyudin Ahmad. 2013. Can Trust Explain Social Capital
Effect on Property Rights and Growth?. University of Leicester,
University Teknologi MARA.
Kupita, dan Bintoro. 2012. Implementasi Kebijakan Zonasi Pasar Tradisional dan
Pasar Modern (Studi di Kabupaten Purbalingga). Jurnal Dinamika
Hukum, Vol. 12 No. 1 Januari 2012.
(www.e-jurnal.com/2013/12/implementasi-kebijakan-zonasi-pasar.html, di
akses 12 Desember 2014).
50