Anda di halaman 1dari 28

Pengaruh Konflik Antar Perguruan Silat Di Kabupaten

Nganjuk Terhadap Kenyamanan Masyarakat

Disusun Oleh :
Agus Julianto (04/XI IPS 3)

SMA NEGERI 2 NGANJUK


DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Jl. Anjuk Ladang No. 09 Telp (0358) 322585 Kode Pos 64417
Website : www.sman2nganjuk.sch.id email : smaduanganjuk@yahoo.com
ABSTRAK

Kata Kunci : Konflik, Kenyaman Masyarakat

Konflik adalah benturan yang terjadi antara dua pihak atau lebih yang disebabkan karena
adanya perbedaan kondisi sosial budaya, nilai, status, dan kekuasaan, dimana masing-masing
pihak memiliki kepentingan terhadap sumber daya alam. Konflik timbul karena
ketidakseimbangan antara hubungan-hubungan sosial, seperti kesenjangan status sosial,
perbedaan kebudayaan, kurang meratanya kemakmuran dan akses yang tidak seimbang yang
kemudian menimbulkan masalah-masalah diskriminasi.

Kenyamanan Masyarakat merupakan hal yang perlu diperhatikan di dalam kehidupan


bermasyarakat, karena kita merupakan manusia sosial yang hidup berdampingan dengan
orang lain. Untuk menciptakan kenyamanan Masyarakat, diperlukan kesadaran sosial dari
diri kita masing-masing. Hal yang dapat dilakukan untuk menghindari konflik yaitu dengan
tidak melakukan kerusuhan atau konflik secara langsung terutama yang sering terjadi yaitu
konflik antar perguruan silat di Kabupaten Nganjuk ini.
KATA PENGANTAR

Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki berbagai
cabang perguruan silat. Dengan adanya berbagai perguruan silat tersebut dapat menimbulkan
gesekan antara perguruan silat yang satu dengan lainnya. Seperti yang terjadi pada bulan
Januari akhir kemarin, di Kabupaten Nganjuk terjadi konflik antara Perguruan Silat Setia Hati
Terate dengan Perguruan Silat Pagar Nusa yang terjadi di Kabupaten Nganjuk.

Puji syukur kami kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas Rahmat dan hidayahnya, peneliti
dapat melaksanakan penelitian sosial dengan judul “Pengaruh Konflik Antar Perguruan Silat
Terhadap Kenyamanan Masyarakat” dengan waktu yang telah ditentukan. Penelitian Sosial
ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sosiologi

Adapun penelitian ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses penyusunan makalah
penelitian ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ibu Sulis yang telah mendukung dan bersedia memberikan masukan sehingga
penelitian sosial ini dapat diselesaikan
2. Orang tua, yang telah memberikan segala fasilitas, dorongan, nasihat dan mendoakan
kami sehingga penelitian sosial ini dapat di selesaikan
3. Teman-teman yang banyak memberikan bantuan dalam penyusunan penelitian sosial
ini.
4. Serta masyarakat sekitar yang mau membantu memberikan jawaban sehingga
penelitian sosial ini dapat diselesaikan
Sekian dan Terimakasih

Nganjuk, 15 Maret 2023

Peneliti

Agus Julianto
DAFTAR ISI

ABSTRAK............................................................................................................................................2

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................3

DAFTAR ISI........................................................................................................................................4

DAFTAR TABEL................................................................................................................................6

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................................7

A. Metode Kuesioner....................................................................................................................7

B. Metode Observasi....................................................................................................................7

BAB 1....................................................................................................................................................8

PENDAHULUAN................................................................................................................................8

1.1. Latar Belakang.....................................................................................................................8

1.2. Rumusan Masalah :.............................................................................................................8

1.3. Tujuan Masalah :.................................................................................................................8

1.4. Manfaat Penelitian...............................................................................................................9

BAB 2..................................................................................................................................................10

LANDASAN TEORI.........................................................................................................................10

BAB 3..................................................................................................................................................15

METODE PENGUMPULAN DATA...............................................................................................15

Bab 4...................................................................................................................................................17

Teknik Pengambilan Sampel............................................................................................................17

4.1. Sampel dan Populasi..........................................................................................................17

BAB 5..................................................................................................................................................18

TEKNIK PENGOLAHAN DATA...................................................................................................18

5.1. Analisis Data......................................................................................................................18

A. Analisis Data Melalui Metode Penelitian Kuesioner............................................................18


B. Analisis Data Melalui Metode Penelitian Obsevasi.............................................................20

5.2. Hasil Analisis Data.............................................................................................................21

PENUTUP..........................................................................................................................................23

A. Kesimpulan :..........................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................25

Lampiran............................................................................................................................................26

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR

A. Metode Kuesioner
B. Metode Observasi

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perguruan silat merupakan salah satu bentuk seni bela diri yang memiliki
nilai-nilai budaya yang tinggi di Indonesia. Namun, seiring dengan perkembangan
zaman, perguruan silat seringkali terlibat dalam konflik internal yang berdampak
negatif pada masyarakat sekitar. Konflik tersebut dapat berupa perseteruan antara
perguruan silat yang berbeda atau antara kelompok dalam satu perguruan silat yang
sama.

Konflik perguruan silat dapat berdampak pada kenyamanan masyarakat di


sekitarnya. Masyarakat akan merasa khawatir dan tidak aman jika terjadi tindakan
kekerasan atau ancaman dari anggota perguruan silat yang terlibat dalam konflik.
Selain itu, konflik tersebut juga dapat mengganggu ketertiban dan keamanan di
lingkungan sekitar, serta dapat berdampak pada aktivitas ekonomi di daerah tersebut.

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang dampak konflik perguruan
silat terhadap kenyamanan masyarakat. Dengan demikian, akan dapat ditemukan
solusi yang tepat untuk mengatasi konflik tersebut dan menjaga keamanan serta
kenyamanan masyarakat di sekitarnya. Selain itu, penelitian ini juga dapat
memberikan gambaran tentang pentingnya menjaga kedamaian dan kerukunan antar
perguruan silat di Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah :


1. Bagaimana gambaran konflik antar perguruan silat yang terjadi di Kabupaten
Nganjuk?
2. Apa saja dampak dari konflik antar perguruan silat terhadap kenyamanan
masyarakat di sekitarnya?
3. Bagaimana masyarakat merespons terjadinya konflik antar perguruan silat di
lingkungan sekitarnya?
4. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik antar perguruan
silat dan menjaga kenyamanan masyarakat di sekitarnya?
5. Bagaimana peran pemerintah dan lembaga terkait dalam mengatasi konflik antar
perguruan silat dan menjaga kenyamanan masyarakat di sekitarnya?

1.3. Tujuan Masalah :


1. Tujuan penelitian ini yaitu peneliti ingin mengetahui bagaimana gambaran konflik
antar perguruan silat yang terjadi di Kabupaten Nganjuk
2. Tujuan penelitian ini yaitu peneliti ingin mengetahui bagaimana dampak dari
konflik antar perguruan silat terhadap kenyamanan masarakat
3. Tujuan penelitian ini yaitu peneliti ingin mengetahui bagaimana respon
masyarakat terhadap terjadinya konflik antar perguruan silat fi lingkungan
sekitarnya
4. Tujuan penelitian ini yaitu peneliti ingin mengetahui bagaimana upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi konflik antar perguruan silat di masyarakat sekitarnya
5. Tujuan penelitian ini yaitu peneliti ingin mengetahui peran pemerintah dalam
mengatasi konflik antar perguruan silat di masyarakat.

1.4. Manfaat Penelitian


1. Menyediakan pemahaman yang lebih baik tentang dampak konflik perguruan silat
pada kenyamanan masyarakat
2. Memberikan rekomendasi untuk mengurangi dampak negatif konflik perguruan
silat pada kenyamanan masyarakat
3. Menambah pengetahuan dalam bidang studi perguruan silat dan konflik sosial
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1. Kerangka Teori


A. Pengertian Konflik

Menurut Taquiri dan Davis, konflik adalah warisan kehidupan sosial yang
terjadi dalam berbagai keadaan sebagai akibat dari bangkitnya keadaan
ketidaksetujuan, kontroversi, dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih secara
terus-menerus.

Menurut Lewis A. Coser, konflik adalah perjuangan nilai atau tuntutan atas
status dan merupakan bagian dari masyarakat yang akan selalu ada, sehingga apabila
ada masyarakat maka akan muncul konflik.

Menurut Soerjono Soekanto, konflik adalah suatu keadaan pertentangan antara


dua pihak untuk berusaha memenuhi tujuan dengan cara menentang pihak lawan.

Menurut Robbins, konflik adalah proses sosial dalam masyarakat yang terjadi
antara pihak berbeda kepentingan untuk saling memberikan dampak negatif, artinya
pihak-pihak yang berbeda tersebut senantiasa memberikan perlawanan.

Menurut Alabaness, konflik adalah keadaan masyarakat yang mengalami


kerusakan keteraturan sosial yang dimulai dari individu atau kelompok yang tidak
setuju dengan pendapat dan pihak lainnya sehingga mendorong terjadinya perubahan
sikap, perilaku, dan tindakan atas dasar ketidaksetujuannya.
Penjelasan diatas merupakan pengertian konflik dari para ahli dan menjadi
acuan untuk penulis melakukan pengambilan sumber teori. Namun, secara umum
konflik dapat didefinisikan sebagai ketidaksepakatan atau pertentangan antara dua
atau lebih pihak yang memiliki kepentingan, tujuan, nilai, atau pandangan yang saling
bertentangan. Konflik dapat terjadi dalam berbagai tingkatan dan skala, baik di
tingkat individu, antarindividu, kelompok, maupun dalam konteks yang lebih luas
seperti konflik sosial, politik, atau internasional.

Konflik dapat muncul karena perbedaan dalam persepsi, kepentingan, nilai,


sumber daya, atau tujuan antara pihak-pihak yang terlibat. Konflik bisa bersifat
verbal, non-verbal, atau bahkan fisik. Bentuk konflik yang umum meliputi perbedaan
pendapat, persaingan, pertentangan ideologi, persaingan sumber daya, atau perbedaan
kepentingan politik.

Konflik bukan selalu merugikan atau negatif. Dalam beberapa kasus, konflik
dapat mendorong perubahan positif, memperbaiki ketidakadilan, atau merangsang
inovasi. Namun, jika konflik tidak ditangani dengan baik, itu dapat memperburuk
hubungan, menciptakan ketegangan, dan memicu kekerasan atau perpecahan.

Penting untuk membedakan antara konflik yang konstruktif dan destruktif. Konflik
konstruktif merujuk pada konflik yang ditangani dengan cara yang mempromosikan
dialog, pemahaman, dan penyelesaian masalah yang baik untuk semua pihak yang
terlibat. Di sisi lain, konflik destruktif terjadi ketika konflik dibiarkan tidak terkelola
atau dipicu oleh emosi negatif, agresi, atau kekerasan, yang berpotensi merusak
hubungan dan menciptakan dampak negatif yang lebih besar.

B. Penyebab Konflik

Konflik di masyarakat dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks


dan bervariasi. Beberapa penyebab umum konflik di masyarakat antara lain:

Perbedaan nilai, keyakinan, dan budaya: Ketika ada perbedaan dalam nilai-
nilai, keyakinan agama, atau praktik budaya antara kelompok-kelompok yang berbeda
dalam masyarakat, hal ini dapat menjadi sumber konflik. Perbedaan ini dapat
mencakup isu-isu seperti agama, etnisitas, bahasa, dan gaya hidup.

Persaingan sumber daya: Ketika sumber daya yang langka seperti tanah, air,
atau kekayaan alam menjadi terbatas, persaingan untuk mendapatkan akses dan
kontrol atas sumber daya tersebut dapat menyebabkan konflik. Persaingan ekonomi,
seperti kesenjangan ekonomi yang signifikan antara kelompok-kelompok, juga dapat
menjadi pemicu konflik.

Ketidakadilan sosial dan politik: Ketidakadilan dalam sistem sosial dan


politik, seperti ketimpangan dalam distribusi kekayaan, pendidikan, atau akses ke
layanan publik, dapat menciptakan ketegangan dan konflik di masyarakat.
Ketidakpuasan terhadap pemerintah atau sistem politik yang korup juga dapat memicu
ketegangan dan konflik.

Ketidaksetaraan dan diskriminasi: Diskriminasi berdasarkan ras, agama,


gender, orientasi seksual, atau faktor lainnya dapat memicu konflik di masyarakat.
Ketidaksetaraan hak-hak dan perlakuan yang tidak adil terhadap kelompok-kelompok
tertentu dapat menyebabkan ketegangan dan permusuhan.

Kurangnya komunikasi dan pemahaman: Kurangnya komunikasi yang efektif


antara kelompok-kelompok dalam masyarakat dapat memperburuk ketegangan dan
memicu konflik. Stereotip, prasangka, dan ketidaktahuan antara kelompok-kelompok
tersebut dapat menghambat pemahaman saling dan menciptakan perpecahan.

Krisis ekonomi atau politik: Krisis ekonomi yang parah atau ketidakstabilan
politik dapat menciptakan ketidakpastian dan frustrasi di masyarakat, yang dapat
memicu konflik. Ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah, pengangguran yang
tinggi, atau penurunan standar hidup juga dapat menjadi faktor penyebab konflik.

C. Dampak Konflik

⮚ Dampak Positif:
1. Meningkatkan solidaritas antarindividu atau antarkelompok
2. Membantu menciptakan norma baru dalam masyarakat
3. Adanya penyesuaian norma sosial di masyarakat
4. Termotivasi untuk mempertahankan nilai yang dianggap penting
5. Meningkatkan efektivitas dalam organisasi, perusahaan, atau masyarakat
6. Sebagai penyeimbang dari berbagai kekuatan yang ada.

⮚ Dampak Negatif :
1. Menyebabkan retaknya hubungan antarkelompok sehingga muncul
disintegrasi sosial
2. Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia
3. Perubahan kepribadian individu. Misalnya dari yang semula sopan menjadi
kasar dan tidak ramah
4. Adanya dominasi sebuah kelompok
5. Munculnya aksi balas dendam dan perpecahan
6. Timbulnya aksi kekerasan.

D. Pengertian Pencak Silat

"Pencak adalah permainan (keahlian) untuk mempertahankan diri dengan


kepandaianmenangkis, mengelak, dsb”. (Hasan Alwi dkk, 2008:1043). Sedangkan
“Silat adalah olahraga (permainan) yang didasarkan pada ketangkasan menyerang dan
membela diri, dengan memakaiatau tanpa senjata. (Hasan Alwi dkk, 2008:1306). Jadi
menurut Hasan Alwi dkk, (2008:1043) disimpulkan bahwa “Pencak silat adalah
kepandaian berkelahi, seni bela diri khas Indonesia dengan ketangkasan membela diri
dan menyerang untuk petandingan atau perkelahian”.

Menurut Abdus Syukur (Maryono; 1998) dalam Sucipto, (2001:26-28)


mengatakan : Pencak adalah gerakan langkah keindahan dengan menghindar, yang
disertakan gerakan berunsur komedi. Pencak dapat dipertontonkan sebagai sarana
hiburan. Sedangkan silat adalah unsur teknik bela diri menangkis, menyerang dan
mengunci yang tidak dapat diperagakan didepan umum.

Pendapat yang sama menurut Mr. Wongsonegoro ketua IPSI yang pertama dalam
Sucipto,(2001:26-28) mengatakan bahwa :Pencak adalah gerakan serang bela, berupa
lari dan berirama dengan peraturan adatkesopanan tertentu, yang biasa dipertunjukan
di depan umum. Silat adalah inti sari dari pencak,yakni kemahiran untuk perkelahian
atau membela diri mati-matian yang tidak dapatdipertunjukan di depan umum.

Menurut Imam Koesoepangat dalam Sucipto, (2001:26-28) mengatakan “pencak


merupakangerak bela diri tanpa lawan, sementara silat sebagai bela diri yang tidak
boleh dipertandingkan”.

Pendapat yang berbeda menurut Maryono dalam Sucipto, (2001:26-28)


menyimpulkan, bahwa “yang menjadi kriteria untuk membedakan arti ‘pencak’ dan
arti ‘silat’ adalah apakah sebuahgerakan itu boleh dipertontonkan atau tidak”.

Tokoh-tokoh pendiri IPSI akhirnya sepakat untuktidak membedakan pengertian


pencak dengan silat , karena kedua kata tersebut memangmempunyai pengertian yang
sama. Pada akhirnya, PB IPSI beserta BAKIN pada tahun 1975 dalam Sucipto,
(2001:26-28) mendefinisikannya sebagai berikut :Pencak silat adalah hasil budaya
manusia Indonesia untuk membela, mempertahankaneksistensi (kemandiriannya) dan
integritasnya (manunggal) terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk
mencapai keselarasan hidup guna peningkatan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.

Pendapat yang sama M. Atok Iskandar dkk, (1992:11) juga menjelaskan bahwa
“Pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk
membela/mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya
(manunggalnya) terhadap lingkungan hidup/alam

Secara umum, Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang
berasal dari Kepulauan Melayu. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia,
Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan
penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara.

E. Faktor penyebab

1. Salah paham antara dua perguruan silat yang terlibat konflik


2. Saling merusak tugu perguruan silat yang ada di wilayah tertentu
3. Tidak bisa menahan diri (emosi)
4. Ingin menunjukkan eksistensi mereka

F. Dampak

1. Banyak fasilitas umum yang rusak, mulai dari rusak ringan maupun berat
2. Banyak rumah masyarakat sekitar yang menjadi sasaran amukan massa
3. Dagangan masyarakat sekitar banyak yang rusak akibat sasaran amukan massa
4. Masyarakat banyak yang takut keluar rumah, terutama malam hari akibat konflik
tersebut

2.2. Hipotesis
Pada penelitian kali ini, penulis mengajukan hipotesis atau jawaban sementara
dari penelitian kali ini. Hipotesis yang diajukan penulis yaitu bahwa konflik antar
perguruan silat ini memiliki dampak negatif terhadap kenyamanan masyarakat, yang
meliputi gangguan keamanan, meningkatnya ketegangan sosial, dan penghambatan
pembangunan komunitas yang harmonis."

Penjelasan:
1. Gangguan keamanan: Konflik antar perguruan silat dapat menciptakan
ketidakamanan di antara anggota masyarakat. Pertikaian antar perguruan silat
yang sering kali melibatkan kekerasan fisik dan ancaman dapat menciptakan
ketakutan, keresahan, dan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Akibatnya,
masyarakat mungkin merasa tidak nyaman dan waspada dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari.
2. Meningkatnya ketegangan sosial: Konflik antar perguruan silat dapat
memperburuk hubungan antara kelompok-kelompok yang terlibat. Terjadi
polarisasi dan meningkatnya ketegangan sosial antara pendukung perguruan
silat yang berbeda. Hal ini dapat menciptakan konflik antarpersonal,
meningkatnya prasangka, dan kesulitan dalam berkomunikasi serta
berinteraksi antarindividu dan kelompok. Situasi ini akan menghambat
terciptanya keharmonisan dan solidaritas sosial dalam masyarakat.
3. Penghambatan pembangunan komunitas yang harmonis: Konflik antar
perguruan silat dapat menghambat proses pembangunan komunitas yang
harmonis. Masyarakat yang terpecah-belah akibat konflik perguruan silat
cenderung sulit untuk bekerja sama secara efektif. Upaya kolaborasi dan
koordinasi antara kelompok-kelompok masyarakat menjadi terhambat,
sehingga menghambat pencapaian tujuan bersama dan meningkatkan
kesenjangan sosial. Pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi dalam
masyarakat akan terhambat akibat perpecahan dan ketidakharmonisan yang
diakibatkan oleh konflik antar perguruan silat.
BAB 3
METODE PENGUMPULAN DATA

3.1. Teknik Pengumpulan


Pada kesempatan kali ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
yaitu teknik kuesioner dan observasi. Nantinya untuk teknik kuesioner, peneliti akan
menyebarkan angket kepada responden melalui media sosial yaitu whatsapp. Dan
untuk metode observasi, peneliti menggunakan media youtube yaitu dengan cara
mengamati video tawuran yang ada di Kabupaten Nganjuk lalu menganalisanya.
Alasan peneliti menggunakan metode tersebut (kuesioner dan observasi) karena kedua
teknik tersebut memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya
yang bisa saling bisa menutup kekurangan diantara kedua teknik tersebut. Kelebihan
dan kekurangannya antara lain sebagai berikut :

A. Kuesioner
kuesioner adalah sebuah teknik menghimpun data dari sejumlah orang atau
responden pmelalui seperangkat pertanyaan untuk dijawab. Dengan memberikan
daftar pertanyaan tersebut, jawaban-jawaban yang diperoleh kemudian
dikumpulkan sebagai data.
⮚ Kelebihan
Kelebihan angket di antaranya tidak memerlukan hadirnya peneliti dalam proses
pengumpulan data dan dapat dibagikan secara serentak kepada responde
⮚ Kelemahan
kelemahan angket antara lain tidak teliti dalam menjawab sehingga ada
pertanyaan yang terlewati atau tak terjawab dan sering kali pengolahan data susah
dilakukan oleh peneliti karena sulit dicari validitasnya.
B. Observasi
Metode observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui suatu pengamatan yang disertai dengan adanya berbagai pencatatan
terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran
⮚ Kelebihan
1. Observasi sangat mudah dilaksanakan 
2. Metode pengamatan langsung mampu menjawab atau memenuhi rasa ingin
tahu seseorang, sehingga pada akhirnya proses yang sudah dilalui memberikan
makna atau nilai tersendiri. 
3. Dengan metode pengamatan langsung bisa menjadi bukti dan tidak adanya
manipulasi. 
4. Observasi bisa membuat seseorang lebih termotivasi dan juga memiliki rasa
ingin tahu yang cukup besar. 
5. Metode ini bisa digunakan sebagai alat penyelidikan

⮚ Kekurangan
1. Pengamat membutuhkan waktu untuk menunggu tindakan tertentu.
2. Terdapat beberapa data yang tidak bisa dilakukan dengan observasi, misalnya
rahasia pribadi seseorang. 
3. Kecenderungan seseorang yang sedang diobservasi untuk berperilaku atau
bersikap sesuai dengan yang diharapkan pengamat. 
Bab 4
Teknik Pengambilan Sampel

4.1. Sampel dan Populasi

Populasi penelitian kali ini yaitu masyarakat Kabupaten Nganjuk


yang terdapat akibat adanya konflik antar perguruan ini. Antara lain
wilayah yang terdampak yaitu Nganjuk bagian timur, Nganjuk bagian
barat, Nganjuk bagian selatan, Nganjuk bagian utara, dan Nganjuk bagian
tengah (Nganjuk Kota). Namun nantinya dalam pengambilan sampel,
peneliti menggunakan metode region atau wilayah. Region atau wilayah
ini nantinya hanya memerlukan satu sampel dalam setiap wilayah.
Sampel yang mewakili setiap wilayah ini nantinya akan mengisi angket
kuesioner yang telah peneliti berikan melalui google form. Adapun data
sampel yang akan mewakili setiap wilayahnya adalah sebagai berikut :

No Nama Kelas Jenis Umur Sekolah Alamat


Kelamin Rumah
1. Adryan XI L 17 SMAN 2 Desa Pace
Putra Nganjuk (Nganjuk
Wiranata Selatan)
2. Zacky XI L 17 SMAN 2 Desa Sukorejo
Johar Nganjuk (Nganjuk Kota)
Permana
3. Nur XI L 17 SMAN 2 Desa. Pehserut
Hassan Nganjuk (Nganjuk
R. A. Timur)
4. M. Risky XI L 17 SMAN 1 Desa Keringan
Yudha P. Nganjuk (Nganjuk
Utara)
5. Kayla XI P 17 SMAN 1 Desa Wilangan
Happy H. Rejoso (Nganjuk
Barat)
BAB 5
TEKNIK PENGOLAHAN DATA

5.1. Analisis Data

A. Analisis Data Melalui Metode Penelitian Kuesioner

Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan dua metode penelitian agar
dapat mendapatkan jawaban yang spesifik dan akurat. Salah satu metode
penelitiannya yaitu dengan menggunakan kuesioner atau angket melalui google
form. Pada kuesioner ini, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang akan
dijawab oleh sampel yang sudah terpilih sesuai dengan tabel nama diatas.
Pertanyaan yang termuat dalam keusioner adalah sebagai berikut :
1. Apakah kamu mengetahui konflik yang terjadi di Nganjuk yang
melibatkan beberapa perguruan silat pada beberapa bulan yang lalu?
⮚ Adryan Putra Wiranata :
“Iya tahu. Sepengetahuan saya konflik yang terjadi berimbas pada kekerasan
antar 2 perguruan silat dengan anggota dan bagian paling besar di Kabupaten
Nganjuk, yaitu Pagar Nusa (PN) dan Setia Hati (SH) DI Kecamatan Loceret,
Kabupaten Nganjuk pada bulan Maret lalu”
⮚ Zacky Johar Permana :
”Iya tau”
⮚ Nur Hassan R.A. :
“Tentu saya mengetahui, konflik antar perguruan silat PSHT dengan Pagar
Nusa”
⮚ M. Risky Yudha P. :
“Tahu, sehingga menyebabkan aktivitas luar orang lain menjadi terganggu
akibat konflik tersebut contohnya seperti konvoi di sepanjang jalan raya”
⮚ Kayla Happy H. :
“Tau, beberapa perguruan silat yang menyebabkan kericuhan di Nganjuk
beberapa bulan lalu membuat banyak masyarakat yang tidak tau apa yang
terjadi”

2. Bagaima respon kamu mengenai konflik tersebut ?


⮚ Adryan Putra Wiranata :
“Khawatir dan takut, walaupun tidak terlibat langsung dalam konflik tersebut”
⮚ Zacky Johar Permana :
“Cukup wajar kalau di Nganjuk karena banyak Perguruan Silat”
⮚ Nur Hassan R.A. :
“Saya sangat menyayangkan tentang peristiwa tersebut melibatkan peristiwa
tersebut melibatkan pelajar seperti saya”
⮚ M. Risky Yudha P. :
“Lebih baik jika ada konflik di antara perguruan silat, diselesikan dengan cara
yang lebih positif”
⮚ Kayla Happy H. :
“Saya sebagai masyarakat Nganjuk merasa dirugikan akan hal ini, harapan
saya kedepannya hal seperti ini dapat ditindak lanjuti”
3. Apakah dengan adanya konflik tersebut, kenyamanan kamu dan
masyarakat sekitar menjadi terganggu bahkan terhambat?
⮚ Adryan Putra Wiranata :
“Iya, karena pada situasi bersamaan terdapat beberapa kegiatan yang harus saya
lakukan di luar rumah. Konflik ini menjadikan saya khawatir hingga
menghambat beberapa aktivitas saya.”
⮚ Zacky Johar Permana :
“Sangat Terganggu”
⮚ Nur Hassan R.A. :
“Sangat terganggu, saya menjadi tidak aman ketika berpergian ketika malam
meskipun bersama orang tua”
⮚ M.Risky Yudha P. :
“Sangat terganggu”
⮚ Kayla Happy H. :
“Sangat terganggu, saya merasa selalu khawatir apabila keluar rumah hal ini,
takut-takut apabila sedang keluar malah tiba-tiba ada hal seperti itu”
4. Dampak apa yang ditimbulkan dari konflik tersebuit?
⮚ Adryan Putra Wiranata :
“korban luka dan material. Meresahkan dan menghawatirkan. Hingga beberapa
oknum yang masih anak tersangkut dalam kasus”
⮚ Zacky Johar Permana :
“Menjadikan saya tidak boleh ikut pencak silat”
⮚ Nur Hassan R.A. :
“Tentu banyak dampak yang ditimbulkannya, seperti terganggunya
perekonomian warga, diberlakulannya jam malam dan juga dampak traumatis
bagi warga yang mengalami langsung”
⮚ M. Risky Yudha P. :
“Negatif, tentunya sangat mengganggu aktivitas orang lain”
⮚ Kayla Happy H :
“Merugikan masyarakat sekitar, seperti merusak rumah-rumah warga setempat
kejadian, bahkan banyak warga yang tidak tau menau akan hal tersebut
menjadi korban fisik dari mereka”

5. Menurut kamu, bagaimana peran yang seharusnya diambil oleh pemerintah


dalam mengatasi konflik tersebut?
⮚ Adryan Putra Wiranata :
“Menurut saya, peran yang sudah dilakukan pemerintah untuk mengatasi
konflik tersebut saat itu sudah tepat. Dengan membubarkan konflik dan
kekerasan yang terjadi”
⮚ Zacky Johar Permana :
“Menjadikan perguruan silat tersevbut yang ada di Nganjuk bersatu dan saling
menghormati”
⮚ Nur Hassan R.A. :
“Pemerintah harusnya bisa menyelesaikan konflik tersebut dengan damai dan
bijak tanpa kekerasan. Karena pada dasarnya pendekatan represif tidak
disarankan”
⮚ M. Risky Yudha P. :
“Lebih memberi keketatan”
⮚ Kayla Happy H. :
“Seharusnya pemerintah dapat menindaklanjuti hal dengan tegas, seperti
memberikan hukuman kepada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
agar mereka jera dan kapok”
6. Bagaimana pendapat kamu dengan adanya konflik tersebut :
⮚ Adryan Putra Winata :
“Khawatir dan takut, walaupun tidak terlibat langsung dalam konflik tersebut”
⮚ Zacky Johar Permana :
“Sangat kecewa”
“Khawatir dan takut, walaupun tidak terlibat langsung dalam konflik tersebut”
⮚ Nur Hassan R.A. :
“Sangat buruk, semoga tidak terulang kembali”
⮚ M. Risky Yudha P. :
“Lebih baik tidak terkenal, daripada terkenal dengan hal yang buruk”
⮚ Kayla Happy H. :
“Untuk mereka para pemuda, saya berharap supaya tidak lagi melakukan hal
yang tidak bermanfaat seperti. Jika memang ada sebuah masalah yang harus
dihadapi, bisa dengan cara kekeluargaan dan baik-baik tidak harus dengan hal
seperti itu”

B. Analisis Data Melalui Metode Penelitian Obsevasi

Penelitian mengenai “Pengaruh Konflik Antar Perguruan Silat Di Kabupaten


Nganjuk Terhadap Kenyamanan Masyarakat”. Observasi ini dilakukan di lokasi
kejadian yang bertempat di lingkup wilayah Kabupaten Nganjuk. Dengan
mengamati langsung dilokasi kejadian, peneliti mengamati banyak hal yang
ditimbulkan dari konflik ini. Dari pengamatan yang telah peneliti lakukan, maka
dapat disimpulkan beberapa hasil yaitu sebagai berikut :
1. Konflik ini banyak merugikan masyarakat yang ada di kabupaten Nganjuk,
seperti kerugian material atau mental. Banyak masyarakat yang tidak tau
mengetahui masalah konflik tersebut tetapi mendapatkan imbasnya
2. Pedagang yang berjualan menjadi sasaran amukan konflik antar perguruan
tersebut
3. Banyak rumah masyarakat yang menjadi sasaran amukan konflik antar
perguruan tersebut. Akibatnya rumah masyarakat yang menjadi sasaran
amukan ini menjadi rusak, baik dari yang rusak ringan maupun rusak berat
4. Dari konflik tersebut mengakibatkan jalan raya pun menjadi macet dan
aktivitas maupun kegiatan masyarakat menjadi terganggu dan terhambat
5. Adanya pembatasan kegiatan masyarakat di malam hari akibat dampak dari
konflik tersebut
6. Pihak berwajib juga menentapkan beberapa tersangka yang menjadi
provokator dibalik konflik ini

5.2. Hasil Analisis Data

Dari jawaban yang diperoleh menggunakan dua metode penelitian diatas


kuesioner dan observasi (pengamatan), maka didapat beberapa hasil penting atau
kesimpulan yang didapatkan penelitian yaitu adalah sebagai berikut :

1. Menurunnya kenyamanan masyarakat : Konflik antar Perguruan silat dapat


berdampak negatif pada kenyamanan masyarakat. Konflik tersebut menciptakan
atmosfer ketegangan dan kekhawatiran di lingkungan sekitar, yang dapat
mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat. Ketika masyarakat merasa tidak
aman dan tidak nyaman, hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka secara
keseluruhan.
2. Kegiatan sehari-hari terhambat: Konflik antar Perguruan silat dapat menghambat
kegiatan sehari-hari anggota masyarakat skibst dsri konflik tersebut. Konflik
tersebut sering kali mengarah pada pembentukan kubu-kubu yang saling
bertentangan, yang mengganggu kerjasama, kolaborasi, dan kesempatan untuk
saling belajar dan berkembang.
3. Gangguan pada kegiatan Perguruan silat: Konflik antar Perguruan silat juga
dapat mengganggu kegiatan dan acara yang diadakan oleh masing-masing
Perguruan. Rasa saling curiga dan permusuhan dapat menghalangi kolaborasi antar
Perguruan, pertukaran pengalaman, dan kegiatan bersama yang dapat memperkaya
para praktisi silat.
4. Dampak negatif pada citra Perguruan silat: Konflik antar Perguruan silat ini
juga dapat merusak citra olahraga ini di mata masyarakat luas. Jika konflik tersebut
terus berlanjut atau terjadi secara publik, Perguruan silat secara keseluruhan dapat
terlihat tidak harmonis dan tidak mampu menjaga persatuan di antara praktisi dan
keluarga silat.
Berdasarkan point-point diatas, penting bagi Perguruan silat dan komunitas
silat secara keseluruhan untuk berupaya mengatasi konflik internal dengan cara
mengedepankan dialog, kerjasama, dan semangat persatuan. Memperkuat komunikasi
antar Perguruan, mempromosikan nilai-nilai yang positif, dan menciptakan ruang
untuk dialog dan rekonsiliasi dapat membantu mengurangi konflik dan memperbaiki
kenyamanan masyarakat.

PENUTUP

A. Kesimpulan :

Konflik antar perguruan silat yang terjadi di Kabupaten Nganjuk ini dilakukan
oleh dua perguruan silat. Penyebab terjadinya tawuran adalah ketersinggungan antar
kelompok perguruan silat, kesalahpahaman , dan kurangnya rasa toleransi antar
sesama perguruan silat.

Konflik ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat Kabupaten Nganjuk,


khususnya bagi masyarakat Nganjuk Kota dan kecamatan Loceret sendiri. karena
banyak dari masyarakat yang tidak tau mengenai konflik ini menjadi korbannya.
Sebagian besar rumah masyarakat menjadi sasaran amukan massa dan akibatnya
rumah masyarakat mengalami kerusakan

Upaya atau yang telah dilakukan oleh aparat kepolisian ataupun pihak yang
berwajib dalam menangngani konflik antar kedua perguruan silat tersebut yaitu
dengan mengamankan barang bukti konflik dan menangkap dalang atau provokator
dalam terjadinya konflik tersebut. Selain itu, pihak polisi atau pihak berwajib juga
menghimbau kepada masyarakat untuk selalu menghindari konflik agar tidak
mengganggu kenyamanan masyarakat .
B. Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang konflik antar perguruan silat dan dampaknya terhadap kenyamanan
masyarakat. Berdasarkan temuan penelitian, kami menyarankan beberapa langkah
yang dapat diambil untuk mengurangi konflik dan meningkatkan kenyamanan
masyarakat:

1. Dialog dan Mediasi : Mendorong dialog terbuka antara perguruan silat yang
terlibat dalam konflik. Mediasi oleh pihak ketiga yang netral dapat membantu
mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan menghindari konflik lebih
lanjut.
2. Pembentukan Forum Koordinasi : Membentuk forum koordinasi antar
perguruan silat untuk berbagi informasi, membangun kepercayaan, dan mencari
solusi bersama. Forum ini dapat menjadi wadah bagi para pemimpin dan anggota
perguruan silat untuk berkomunikasi secara teratur.
3. Pendidikan dan Pelatihan : Meningkatkan pendidikan dan pelatihan di bidang
manajemen konflik, komunikasi efektif, dan pemahaman yang lebih baik tentang
nilai-nilai silat. Hal ini dapat membantu anggota perguruan silat untuk mengatasi
perbedaan dan konflik dengan cara yang lebih damai dan konstruktif.
4. Peran Komunitas : Melibatkan komunitas secara aktif dalam mengatasi konflik.
Masyarakat dapat berperan sebagai mediator atau penengah dalam penyelesaian
konflik dan membantu membangun ikatan sosial yang lebih kuat antara perguruan
silat dan masyarakat.
5. Peraturan dan Pengawasan : Memperkuat peraturan dan pengawasan terkait
perguruan silat untuk mencegah terjadinya konflik. Peraturan yang jelas dan
pengawasan yang efektif dapat membantu menjaga ketertiban dan mengurangi
peluang terjadinya konflik yang merugikan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/20409/5/T2_752017012_BAB%20V.pdf

https://www.merdeka.com/trending/5-contoh-kesimpulan-dan-saran-dalam-makalah-bisa-
jadi-referensi-para-pelajar-kln.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Konflik

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-konflik/

https://eprints.umm.ac.id/35627/3/jiptummpp-gdl-sarjianto-49348-3-babii.pdf

https://www.kompas.com/skola/read/2023/02/06/220000169/4-penyebab-terjadinya-konflik?
page=all

http://repository.stei.ac.id/1653/4/BAB%203.pdf

https://www.scribd.com/doc/292343247/Kelebihan-Dan-Kelemahan-Observasi-Secara-
Umum

https://dosensosiologi.com/pengertian-kuesioner-jenis-dan-contohnya-lengkap/

`
Lampiran
A. Kuesioner
1. Apakah kamu mengetahui konflik yang terjadi di Nganjuk yang
melibatkan beberapa perguruan silat pada beberapa bulan yang
lalu?
⮚ Adryan Putra Wiranata :
“Iya tahu. Sepengetahuan saya konflik yang terjadi berimbas pada
kekerasan antar 2 perguruan silat dengan anggota dan bagian paling
besar di Kabupaten Nganjuk, yaitu Pagar Nusa (PN) dan Setia Hati
(SH) DI Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk pada bulan Maret
lalu”
⮚ Zacky Johar Permana :
”Iya tau”
⮚ Nur Hassan R.A. :
“Tentu saya mengetahui, konflik antar perguruan silat PSHT dengan
Pagar Nusa”
⮚ M. Risky Yudha P. :
“Tahu, sehingga menyebabkan aktivitas luar orang lain menjadi
terganggu akibat konflik tersebut contohnya seperti konvoi di
sepanjang jalan raya”
⮚ Kayla Happy H. :
“Tau, beberapa perguruan silat yang menyebabkan kericuhan di
Nganjuk beberapa bulan lalu membuat banyak masyarakat yang tidak
tau apa yang terjadi”

2. Bagaima respon kamu mengenai konflik tersebut ?


⮚ Adryan Putra Wiranata :
“Khawatir dan takut, walaupun tidak terlibat langsung dalam konflik
tersebut”
⮚ Zacky Johar Permana :
“Cukup wajar kalau di Nganjuk karena banyak Perguruan Silat”
⮚ Nur Hassan R.A. :
“Saya sangat menyayangkan tentang peristiwa tersebut melibatkan
peristiwa tersebut melibatkan pelajar seperti saya”
⮚ M. Risky Yudha P. :
“Lebih baik jika ada konflik di antara perguruan silat, diselesikan
dengan cara yang lebih positif”
⮚ Kayla Happy H. :
“Saya sebagai masyarakat Nganjuk merasa dirugikan akan hal ini,
harapan saya kedepannya hal seperti ini dapat ditindak lanjuti”
3. Apakah dengan adanya konflik tersebut, kenyamanan kamu dan
masyarakat sekitar menjadi terganggu bahkan terhambat?
⮚ Adryan Putra Wiranata :
“Iya, karena pada situasi bersamaan terdapat beberapa kegiatan yang
harus saya lakukan di luar rumah. Konflik ini menjadikan saya
khawatir hingga menghambat beberapa aktivitas saya.”
⮚ Zacky Johar Permana :
“Sangat Terganggu”
⮚ Nur Hassan R.A. :
“Sangat terganggu, saya menjadi tidak aman ketika berpergian ketika
malam meskipun bersama orang tua”
⮚ M.Risky Yudha P. :
“Sangat terganggu”
⮚ Kayla Happy H. :
“Sangat terganggu, saya merasa selalu khawatir apabila keluar rumah
hal ini, takut-takut apabila sedang keluar malah tiba-tiba ada hal seperti
itu”
4. Dampak apa yang ditimbulkan dari konflik tersebuit?
⮚ Adryan Putra Wiranata :
“korban luka dan material. Meresahkan dan menghawatirkan. Hingga
beberapa oknum yang masih anak tersangkut dalam kasus”
⮚ Zacky Johar Permana :
“Menjadikan saya tidak boleh ikut pencak silat”
⮚ Nur Hassan R.A. :
“Tentu banyak dampak yang ditimbulkannya, seperti terganggunya
perekonomian warga, diberlakulannya jam malam dan juga dampak
traumatis bagi warga yang mengalami langsung”
⮚ M. Risky Yudha P. :
“Negatif, tentunya sangat mengganggu aktivitas orang lain”
⮚ Kayla Happy H :
“Merugikan masyarakat sekitar, seperti merusak rumah-rumah warga
setempat kejadian, bahkan banyak warga yang tidak tau menau akan
hal tersebut menjadi korban fisik dari mereka”

5. Menurut kamu, bagaimana peran yang seharusnya diambil oleh


pemerintah dalam mengatasi konflik tersebut?
⮚ Adryan Putra Wiranata :
“Menurut saya, peran yang sudah dilakukan pemerintah untuk
mengatasi konflik tersebut saat itu sudah tepat. Dengan membubarkan
konflik dan kekerasan yang terjadi”

⮚ Zacky Johar Permana :


“Menjadikan perguruan silat tersevbut yang ada di Nganjuk bersatu
dan saling menghormati”
⮚ Nur Hassan R.A. :
“Pemerintah harusnya bisa menyelesaikan konflik tersebut dengan
damai dan bijak tanpa kekerasan. Karena pada dasarnya pendekatan
represif tidak disarankan”
⮚ M. Risky Yudha P. :
“Lebih memberi keketatan”
⮚ Kayla Happy H. :
“Seharusnya pemerintah dapat menindaklanjuti hal dengan tegas,
seperti memberikan hukuman kepada oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab agar mereka jera dan kapok”
6. Bagaimana pendapat kamu dengan adanya konflik tersebut :
⮚ Adryan Putra Winata :
“Khawatir dan takut, walaupun tidak terlibat langsung dalam konflik
tersebut”
⮚ Zacky Johar Permana :
“Sangat kecewa”
⮚ Nur Hassan R.A. :
“Sangat buruk, semoga tidak terulang kembali”
⮚ M. Risky Yudha P. :
“Lebih baik tidak terkenal, daripada terkenal dengan hal yang buruk”
⮚ Kayla Happy H. :
“Untuk mereka para pemuda, saya berharap supaya tidak lagi
melakukan hal yang tidak bermanfaat seperti. Jika memang ada sebuah
masalah yang harus dihadapi, bisa dengan cara kekeluargaan dan baik-
baik tidak harus dengan hal seperti itu”

B. Analisis Data Melalui Metode Penelitian Obsevasi

Penelitian mengenai “Pengaruh Konflik Antar Perguruan Silat Di


Kabupaten Nganjuk Terhadap Kenyamanan Masyarakat”. Observasi ini
dilakukan di lokasi kejadian yang bertempat di lingkup wilayah Kabupaten
Nganjuk. Dengan mengamati langsung dilokasi kejadian, peneliti
mengamati banyak hal yang ditimbulkan dari konflik ini. Dari pengamatan
yang telah peneliti lakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hasil yaitu
sebagai berikut :

1. Konflik ini banyak merugikan masyarakat yang ada di kabupaten


Nganjuk, seperti kerugian material atau mental. Banyak masyarakat
yang tidak tau mengetahui masalah konflik tersebut tetapi mendapatkan
imbasnya
2. Pedagang yang berjualan menjadi sasaran amukan konflik antar
perguruan tersebut
3. Banyak rumah masyarakat yang menjadi sasaran amukan konflik antar
perguruan tersebut. Akibatnya rumah masyarakat yang menjadi sasaran
amukan ini menjadi rusak, baik dari yang rusak ringan maupun rusak
berat
4. Dari konflik tersebut mengakibatkan jalan raya pun menjadi macet dan
aktivitas maupun kegiatan masyarakat menjadi terganggu dan terhambat
5. Adanya pembatasan kegiatan masyarakat di malam hari akibat dampak
dari konflik tersebut
6. Pihak berwajib juga menentapkan beberapa tersangka yang menjadi
provokator dibalik konflik ini

Anda mungkin juga menyukai