Diajukan untuk memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS) Metode Etnografi Semester V
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2023
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME) yang telah
memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal
penelitian Metode Penelitian Etnografi Kesenjangan Sosial Budaya di
Kabupaten Sijunjung ini dengan baik.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................ 7
B. Landasan Teori................................................................................................................ 7
3. Teori Postkolonial........................................................................................................... 8
METODE PENELITIAN........................................................................................................... 9
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
4
2. Apa faktor-faktor yang menjadi penyebab utama kesenjangan sosial
budaya di daerah Kabupaten Sijunjung,Provinsi Sumatera Barat?
3. Bagaimana dampak kesenjangan sosial budaya terhadap perkembangan
ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten
Sijunjung,Provinsi Sumatera Barat?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
B. Landasan Teori
7
1. Teori Konflik
3. Teori Postkolonial
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Objek Penelitian
2. Lokasi Penelitian
9
Dalam penelitian kulitatif, sempel sumber data dipilih secara purposive
dan bersifat snowball sampling. Penentuan sempel sumber data, pada
proposal masih bersifat sementara, dan akan berkembang kemudian
setelah peniliti di lapangan. Sampel sunber data pada tahap awal
memasuki lapangan di pilih orang yang memiliki otoritas pada situasi
sosial atau objek yang teliti, sehingga mampu “membukkakan pintu”
kemana saja peneliti melakukan pengumpulan data (Sugiyono,
2008:293).
Spradley mengemukakan bahwa situasi sosial untuk sampel awal sangat
disarankan suatu situasi sosial yang didalamnya menjadi semacam muara dari
banyak domain lainnya (Sugiyono, 2008: 294). Sampel sebagai sumber data
diharapkan memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses
enkluturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga di
hayati, dalam hal ini penulis akan memilih orang yang mengetahui
kesenjangan sosial budaya yang terjadi di Kabupaten Sijunjung,
Provinsi Sumatera Barat.
b. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai
informasi tentang kesenjangan sosial budaya di Kabupaten Sijunjung,
Provinsi Sumatera Barat.
c. Mereka yang pada mulanya “cukup asing” dengan peneliti sehingga
lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru, informan atau
narasumber terkait kesenjangan sosial budaya di Kabupaten Sijunjung,
Provinsi Sumatera Barat.
10
a. Observasi
Nasution (1998) dalam (Sugiyono, 2008:294) mengatakan bahwa
observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya
dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengnai dunia kenyataan
yang diperoleh melalui observasi.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan narasumber dan informan untuk menggali
informasi mengenai objek yang akan diteliti yaitu Kesenjangan Sosial
Budaya di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.
11
Dokumentasi dilakukan peneliti disini berupa foto, audio, dan video dari
kesenjangan sosial budaya di kabupaten Sijunjung. Pengumpulan
dokumentasi dapat memperkuat keaslian dari informasi yang telah diperoleh
sehingga dapat dijadikan bukti otentik agar tetap terjaga validasinya. Alat-alat
yang akan digunakansaat proses dokumentasi adalah Handphone untuk
mendokumentasikan foto dan video beserta audio yang berisi rekaman
wawancara nantinya serta alat tulis sebagi dokumentasi tertulis yang
disiapkan sebelum melakukan wawancara dengan narasumber atau informan.
Analisis data yang penulis digunakan model Miles dan Huberman. Miles
dan Huberman (1984) dalam (Sugiyono, 244) mengemukakan bahwa
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh. Aktivitas dalam analis data yaitu:
i. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
jelas dan mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya bila diperlukan.
12
ii. Penyajian data
B. Sistematika Penulisan
13
DAFTAR PUSTAKA
Nimah, N. (2022). "Ketimpangan Sosial Budaya di Era Globalisasi." Jurnal Kajian Budaya.
Sutopo, O. R. (2022). "Generasi Muda, Kapital Digital, dan Kesenjangan Sosial di Era
Industri 4.0." Jurnal Transformasi Sosial.
14