Anda di halaman 1dari 22

DAMPAK KESENJANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP KETIDAKADILAN

HUKUM DI DAERAH JAKARTA

Usulan Penelitian

Dianjurkan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Individu Pada Masa Pelajaran
Sosiologi
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Menenngah Atas Al-Ittihad

Cianjur

Oleh:
Agistia Nurbani Rajaba
202110347/00553230577

CIANJUR
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Dampak
kesenjangan sosial ekonomi terhada p ketidakadilan hukum di daerah Jakarta “ dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya.Penulis menyelesaikan proposal ini sebagai salah
satu syarat untuk memenuhi tugas individu pada mata pelajaran Sosiologi,jurusan ilmu
pengetahuan social sekolah menengah atas Al-Ittihad.Dalam kesempatan ini,penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam proses penulisannya.oleh karena itu ucapan terima kasih penulisan saya
haturkan kepada:
a. Allah SWT juga kepada kedua orang tua saya yang telah membantu mensuport saya juga
kakak-kakak saya yang telah membantu membuat proposal ini.
b. Dan juga kepada semua orang yang tak saya sebutkan satu-satu yang telah berpartisipasi
dalam pembuatan proposal ini saaya ucapkan terima kasih.
Semoga proposal sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Cianjur,Desember 2021

Agistia Nurbani Rajaba


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
DAFTAR TABEL...............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1............................................................................. Latar Belakang Masalah
..................................................................................................................
1.2................................................................................... Identifikasi Masalah
..................................................................................................................
1.3...................................................................................... Rumusan Masalah
..................................................................................................................
1.4........................................................................................ Tujuan Penelitian
..................................................................................................................
1.5................................................................................... Kegunaan Penelitian
..................................................................................................................
1.6................................................................................... Kerangka Pemikiran
................................................................................................................10
BAB II TINJAUAN TEORITIS.............................................................................13
2.1.....................................................................Kesenjangan Sosial Ekonomi
................................................................................................................18
2.1.1. Pengertian Kesenjangan Sosial Ekonomi..................................18
2.1.2. Faktor Penyebab Kesenjangan Sosial Ekonomi........................23
2.1.3. Dampak Kesenjangan Sosial Ekonomi......................................27
2.2................................................................................. Ketidakadilan Hukum
................................................................................................................29
2.2.1. Pengertian Ketidakadilan...........................................................29
2.2.2. Pengertian Hukum.....................................................................33
2.2.3. Penyebab Terjadinya Ketidakadilan Hukum.............................35
2.2.4. Dampak adanya Ketidakadilan Hukum………………………..
2.2.5. Upaya Mencegah Ketidakadilan Hukum………………………
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................51
3.1....................................................................................... Lokasi Penelitian
...............................................................................................................51
3.2................................................................... Metode dan Teknik Penelitian
...............................................................................................................51
3.3.............................................................................................. Sumber Data
...............................................................................................................54
3.4........................................................................ Teknik Pengumpulan Data
...............................................................................................................57
3.5............................................................ Teknik Analisis Data
.................………………………………………………….
3.6....................................................................................... Jadwal Penelitian
...............................................................................................................66

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, karena sebab itu
Indonesia memiliki bermacan-macam agama, budaya, dll. Namun dari banyaknya suku,
agama, budaya, dan ras memiliki hal yang negatif yang dapat menyebabkan kita terpecah
belah, yaitu kesenjangan di dalam masyarakat Indonesia.
Indonesia memiliki banyak jenis kesenjangan yang terjadi di masyarakat Indonesia
mulai dari agama, budaya, politik, hukum, dan masih banyak jenis kesenjangan yang
terjadi di antara kita. Kesenjangan sosial meningkat tinggi saat zaman pemerintahan
Presiden Soeharto karena TNI yang menguasai pemerintahan. Keadaan rakyat kecil
semakin tertindas dan tidak ada keadilan dalam hal ini. Padahal dalam pembukaan dan isi
UUD 1945 telah dinyatakan bahwa kita harus selalu bersifat adil terhadap sesame
masyarakat Indonesia. Kesenjangan ini di pengaruhi dengan adanya kemiskinan yang
menyebar dan kurangnya lapangan kerja yang ada di Indonesia. Maka dari itu, pemerintah
tidak boleh menyepelekan masalah sosial seperti ini. Pemerintah yang dapat berkerja
dengan cepat dan tepat sangat diperlukan dan dengan bantuan rakyat bersama-sama
memberantas kemiskinan untuk mencapai kesejahteraan sosial.
Negara Indonesia ialah negara hukum yang demokratis berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, menjunjung tinggi HAM dan menjamin segala warga
negaranya bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan, serta wajib
menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu tanpa ada kecualinya. Di dalam
kenyataan, masyarakat yang tidak mampu terkadang menjadi korban ketidakadilan
hukum di Indonesia. Proses penegakan hukum seringkali melahirkan anekdot di dalam
masyarakat yakni “tajam ke bawah namun tumpul ke atas”. Hal ini menunjukkan bahwa
hukum di Indonesia memandang status sosial dan status ekonomi seseorang. Kesenjangan
sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat berdampak pada ketidakadilan hukum. Dalam
penelitian ini akan diteliti bagaimana dampak dari kesenjangan sosial ekonomi terhdap
ketidakadilan hukum yang terjadi di daerah Jakarta.

1.2. Rumusan Masalah


1.Mengapa kesenjangan sosial ekonomi terjadi?
2.Contoh kasus ketidakadilan hukum di Jakarta?
3.Bagaimana dampak kesenjangan sosial ekonomi terhadap ketidakadilan hukum?
4.Bagaimana solusi mengatasi ketidakadilan hukum tersebut?

1.3. Tujuan Penelitian


1.Mengetahui bagaimana kesenjangan sosial ekonomi dapat terjadi
2.Mengetahui contoh kasus ketidakadilan hukum di Jakarta
3.Mengetahui dampak kesenjangan sosial terhadap ketidakadilan hukum
4.Mengetahui solusi mengatasi ketidakadilan hukum

1.4. Kegunaan Penelitian


Penelitian ini berguna agar masyarakat lebih mengenal tentang kesenjangan sosial
ekonomi yang terjadi, dan dapat mengetahui bagaimana dampak dari kesenjangan
tersebut terhadap ketidakadilan hukum yang terjadi di Jakarta.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Kesenjangan Sosial Ekonomi
2.1.1.Pengertian Kesenjangan Sosial Ekonomi
Secara umum kesenjangan memiliki arti tidak sama, tidak seimbang, tidak sejajar dan
berbeda. Kesenjangan sosial ekonomi adalah ketimpangan sosial ekonomi yang tidak sama,
antara kelompok sosial yang berbeda berada di masyarakat. Maka dapat juga diartikaan
sebagai kesenjangan dengan keadaan ketidaksamaan sosial dilihat dari sisi ekonomi
masyarakat.Dalam Bahasa Inggris kesenjangan sosial ekonomi disebut Economic Social
Disadvantages
Agar lebih memahami apa arti kesenjangan sosial, kita dapat merujuk pada pendapat
para ahli dan tokoh, diantaranya adalah:
1. Robert Chambers
Menurut Rober Chambers, Pengertian kesenjangan sosial ekonomi merupakan gejala
yang timbul di dalam masyarakat karena adanya perbedaan batas kemampuan finansial dan
yang lainnya di antara masyarakat yang hidup di sebuah wilayah tertentu.
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI pengertian kesenjangan sosial adalah ketidakseimbangan, perbedaan,
jurang pemisah, yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.
Kesenjangan sosial ekonomi ini dapat terjadi karena kurang adanya kesempatan untuk
memperoleh sumber pendapatan, kesempatan kerja, modal berusaha dan kesempatan
memperoleh pendidikan.
Besarnya kesenjangan sosoal ekonomi tersebut, maka semakin besar pula perbedaan
kesempatan dan penghasilan yang dihasilkan dari sisi ekonomi pada masyarakat. Sebaliknya
juga semakin kecil perbandingan kesenjangan sosial maka semakin kecil pula jarak
kesempatan dan penghasilan yang diperoleh masyarakat.
Isu kesenjangan sosial ekonomi sangat bertolak belakang dengan sila ke 5 Pancasila
yang berbunyi  “Keadilan  Sosial  bagi Seluruh  Rakyat  Indonesia”.
Keadilan sosial dalam sila ke 5 ini merupakan cita-cita bersama yang perlu
diimplementasikan pada kehidupan sosial masyarakat, ikut membantu masyarakat yang ada
di sekitar kita salah satu bentuk nyata penerapan Pancasila. Keadilan sosial perlu
dilaksanakan tanpa memilih pihak-pihak tertentu dan kesempatan yang sama untuk
memperoleh akses kepada faktor ekonomi haruslah sama dengan prinsip kesetaraan,
pendidikan yang layak dan akses pekerjaan yang layak.
Kesenjangan social ekonomi adalah masalah besar bagi negara Indonesia. Dari setiap
periode pemerintahan belum bisa mengatasi akar masalah dari kesenjangan ini. Akar
permasalahan dari kesenjangan ini adalah tidak meratanya pendapatan dari setiap warga
negara Indonesia di setiap daerah, kemudian pembangunan yang tidak merata di setiap
wilayah Indonesia. Pendidikan masyarakat yang masih rendah, dengan tingkat pendidikan
yang rendah akan sangat sulit baginegara Indonesia untuk mengurangi permasalahan
kesenjangan sosial maupun kesenjangan ekonomi.
Kesenjangan sosial ekonomi merupakan sebuah keadaan ketidak seimbangan sosial
yang ada di masyarakat misalnya antara si kaya dan si miskin.Angka kemiskinan di Indonesia
masih sangat tinggi. Kesenjangan sosial ekonomi ini sering dikaitkan dengan adanya
perbedaan yang nyata dari segi finansial masyarakat mencakup kekayaan harta, kekayaan
barang dan jasa dan lainnya. Adanya kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat dapat dilihat
dari keberadaan peluang dan manfaat yang tidak sama untuk posisi sosial yang berbeda
dalam masyarakat. Selain itu, kesenjangan sosial ekonomi juga dapat ditandai dengan tidak
seimbangnya barang atau jasa, imbalan, kekayaan, kesempatan, dan hukum yang didapatkan
masing-masing individu.
Kesenjangan sosial sering dihubungkan dengan adanya perbedaan yang nyata dari
segi finansial masyarakat mencakup kekayaan harta, kekayaan barang dan jasa dan lainnya.
Sebenarnya Indonesia mampu menjadi negara yang maju dan menjadi negara yang mampu
menyejahterakan masyarakatnya, karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat
kaya dan melimpah. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan sehingga masyarakat lebih
sejahtera dan terciptalah persatuan.
Hal yang sangat sedang menjadi pembahasan saat ini yang paling berpengaruh
terhadap kesenjangan sosial ekonomi yaitu adalah ketidakadilan bagi rakyat terutama rakyat
miski.Sering terjadinya kasus-kasus kecil yang dilakukan oleh rakyat miskin tapi dibawa-
bawa samapai kepengadila dan mendapatkan hukuman yang kurang masuk akal sedangkan
Tindakan korupsi yang di lakukan oleh pemerintah mendapatkan hukuman yang ringan
ditambah mereka dipenjara dengan fasilitas yang mewah dan juga dari kasus korupsi ini
menyebabkan kerugian yang besar terhadap negara karena terjadinya kemunduran ekonomi.
Kemunduran ekonomi bangsa Indonesia beberapa tahun terakhir bukan disebabkan
tidak adanya investasi yang masuk dari luar, tetapi disebabkan karena tidak efektifnya
pengelolaan investasi tersebut. Dan budaya korupsi yang meluas merupakan indikator betapa
sangat tidak efisiennya keorganisasian negara dalam mengelola investasi, termasuk investasi
yang bersumber dari pinjaman luar negeri.
Banyak sekali cara untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia. Pengurangan
kemiskinan memang perlu. Kemiskinan itu memiliki kadar tertentu, memang bertalian
dengan ketimpangan. Akan tetapi pengurangan kemiskinan tidak selalu berarti pengurangan
ketimpangan. Sebagai suatu bangsa, kita bukan hanya ingin hidup lebih makmur, tetapi juga
menciptakan kebersamaan dalam kemakmuran. Indonesia.
2.1.2.Faktor Terjadinya Kesenjangan Sosial Ekonomi
Mengutip dari modul Sosiologi kelas XII, ada dua factor yaitu internal dan eksternal
yang bisa menyebabkan kesenjangan sosial. Faktor internal berasal dari dalam diri seseorang,
contohnya kemiskinan yang mengekang masyarakat. Sedangkan faktor eksternal berasal dari
luar diri seseorang. Contohnya aturan hukum yang mengekang masyarakat untuk
mengembangkan diri. Sehingga menimbulkan ketimpangan sosial dan memicu kemiskinan.
Mengutip dari kemdikbud.go.id, faktor penyebab kesenjangan sosial ekonomi karena
pendidikan, demografi, kurangnya lapangan kerja, perbedaan status sosial, dan kemiskinan.
Berikut penjelasannya:
1.Demografi
Demografi Faktor pertama kesenjangan sosial berhubungan dengan masalah
kependudukan. Ada tiga faktor demografi yang mempengaruhi kesenjangan sosial
berdasarkan jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan persebaran penduduk.
a.Jumlah Penduduk
Contoh kesenjangan sosial terjadi di kota besar yang padat penduduk. Kota besar
seperti Jakarta misalnya, lebih banyak jumlah penduduk dibandingkan daerah lain.
Penyebabnya karena permasalahan di kota besar lebih kompleks daripada di desa.
b.Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk dilihat dari jumlah penduduk produktif (orang dewasa) dan
tidak produktif (anak-anak dan lansia) yang ada di daerah tersebut.
c.Persebaran Penduduk
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata dari daerah satu ke yang lain.
Contohnya saja pulau Jawa memiliki penduduk paling padat dibanding pulau yang lain.
2.Pendidikan
. Pendidikan termasuk faktor penyebab kesenjangan sosial, karena pendidikan bisa
meningkatkan status dan mobilitas sosial. Majunya suatu negara dipengaruhi oleh kualitas
sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Di Indonesia, fasilitas pendidikan belum merata
dilihat dari segi kualitas dan mutu pendidikan.
3.Perbedaan Status Sosial
Status sosial bisa menjadi penyebab kesenjangan sosial berdasarkan kekuasaan,
kekayaan, usia, dan pribadi. Status sosial terjadi karena stratifikasi sosial yaitu penggolongan
masyarakat ke dalam kelas yang bisa disusun secara bertingkat.
Contoh status sosial antara lain:
1.Majikan dengan buruh.
2.Pemimipin partai olitik dengan anggotanya.
3.Pendidikan semakin tinggi akan memengaruhi status sosial.
4.Adanya kelas atas,kelas menenngah,dan ke;as bawah.
4.Kurangnya Lapangan Kerja
Selain pendidikan, lapangan kerja juga mempengaruhi perekonomian dan
kesenjangan sosial. Sempitnya lapangan kerja bisa meningkatkan jumlah pengangguran di
sebuah negara. Penyebab pengangguran diakibatkan karena rendahnya kualitas SDM,
kurangnya jumlah lapangan kerja, angkatan kerja makin tinggi, tidak berani membuat
lapangan kerja sendiri.
5.Kondisi Kesehatan
Fasilitas kesehatan mempengaruhi kesenjangan sosial tiap daerah. Contohnya saja
masyarakat kelas menengah dan atas bisa menikmati fasilitas kesehatan terbaik di rumah
sakit. Fasilitas SDM ini bisa mempengaruhi SDM di daerah setempat.
6. Ekonomi
Faktor kesenjangan sosial disebabkan oleh tidak meratanya sumber daya dan faktor
produksi. Sehingga pendapatan antar daerah bisa berbeda yang menyebabkan ketimpangan
sosial. Contoh faktor ekonomi yaitu tidak meratanya pembangunan antar wilayah, kurangnya
pengambangan sumber daya alam, dan faktor produksi. Jumlah pendapatan tiap daerah bisa
mempengaruhi kesenjangan sosial.
7.Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan individu atau kelompok yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasar, seperti pendidikan, pakaian, tempat tinggal, dan makanan. Kemiskinan
terjadi karena masalah sosial dan ekonomi.Dan Kemiskinan merupakan factor
utama ,kemiskinan merupakan permasalahan yang tak hanya ada di Indonesia, tetapi ada di
seluruh negara didunia. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan antara
seseorang atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan pokok dari mulai sandang (pakaian),
pangan (makanan), dan papan (tempat tinggal), serta kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti
pendidikan, kesehatan, dsb.
Sampai saat ini, kemiskinan masih banyak terjadi dan masih menjadi masalah utama
di Indonesia. Kemiskinan masih menjadi hal yang banyak dipakai oleh para calon pemimpin
rakyat untuk dikampanyekan. Namun sampai saat ini, hal itu masih merajalela di Indonesia,
terlebih di kota-kota besar. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kemiskinan terjadi,
namun salah satunya adalah kurangnya lapangan pekerjaan.
2.1.3.Dampak Kesnjangan Sosial Ekonomi
1.Kemiskinan
1. Kemiskinan dan Pengangguran
Kesenjangan sosial dapat ditandai dengan angka kemiskinan dan pengangguran yang
semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jika masyarakat miskin dan banyak yang
pengangguran maka pendapatan mereka juga pasti akan rendah. Hal ini dapat membuat daya
beli masyarakat terhadap kebutuhan sekunder akan menurun yang mengakibatkan
keuntungan perusahaan menjadi tidak optimal.
2. Sulit Mencari Tenaga Kerja Yang Kompeten
Sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tenaga kerja yang berkompeten, walaupun banyak
sekali pengangguran di Indonesia. Kesenjangan sosial menyebabkan kondisi kualitas
pendidikan dan tingkat pendidikan masyarakat banyak yang berada dibawah rata-rata.
3. Target Pasar Tidak Jelas
Suatu perusahaan yang menargetkan pasar untuk kalangan menengah bawah maka akan
cenderung merugikan perusahaan karena adanya daya beli mereka yang cenderung tidak
stabil. Dan walaupun perusahaan memiliki target pasar untuk kalangan menengah atas, tidak
menjamin suatu perusahaan akan memperoleh kuntungan, karena banyak yang
mengkonsumsi produk luar negeri dibandingkan dengan dalam negeri.
4. Tindakan Kejahatan Semakin Marak
Kasus kejahatan di Indonesia semakin meningkat. Bahkan baru-baru ini ada kejahatan dari
hacker yang merugikan perusahaan besar karena meretas data-data penting
perusahaan.Tingginya kriminal disebabkan adanya permasalahan finansial akibat
kesenjangan sosial. Ekonomi menjadi salah satu faktor terbesar yang menyebabkan seseorang
atau sekelompok orang berbuat kejahatan.
5. Menurunnya Kualitas Kesehatan
Kesehatan merupakan bagian paling penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Dengan diberikannya kesehatan, manusia dapat melakukan kegiatannya dengan normal dan
baik-baik saja. Pada kesenjangan sosial ekonomi, kualitas kesehatan ini terancam semakin
menurun. Di karenakannya ketidakmampuan seseorang atau kelompok untuk membayar
fasilitas kesehatan atau kurangnya pula kesadaran dalam diri manusia dalam menerapkan
ajaran kehidupan yang sehat
6.Anak-Anak Kurang Mendapatkan Pendidikan.
Pendidikan merupakan hal utama yang menjadi cikal bakal orang-orang hebat. Maka jika
pendidikan yang didapat kurang, hal yang akan terjadi ialah terulangnya kesenjangan
sosial ekonomi tersebut. Bahkan bisa jadi kesenjangan sosial ekonomi ini akan menjadi siklus
yang tak berujung.
2.1.4.Upaya Untuk Mengatasi Kesenjangan Sosial
Oleh karena beberapa dampak tersebut, maka yang harus kita lakukan ialah
mengurangi faktor-faktor yang dapat memicu kesenjangan sosial ekonomi atau bahkan
memberantasnya hingga habis. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:
1. Meminimalkan Biaya Pendidikan
Agar dapat lebih banyak lagi masyarakat Indoesia yang dapat menikmati indahnya
pendidikan, diperlukan biaya yang seminimal mungkin. Atau bisa juga dengan mengadakan
program beasiswa bagi masyarakat Indonesia yang kurang mampu. Dengan diadakannya
program beasiswa bagi masyarakat yang kurang mampu, bisa jadi itu merupakan sebuah
dorongan besar bagi yang mendapat beasiswa untuk memperbaiki ekonomi keluarganya.
2. Mengajarkan Nilai-Nilai Kemerdekaan
Dengan mengajarkan nilai-nilai kemerdekaan pada anak, maka ia akan lebih bisa menghargai
jasa-jasa para pahlawan. Nilai-nilai yang harus kita tanamkan pada anak contohnya yaitu:
Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Nasionalisme dan sebagainya.
3.Menciptakan Lapangan Kerja Baru
Dengan diciptakannya banyak lapangan kerja baru, akan membantu untuk mengurangi
jumlah angka pengangguran. Karena di Indonesia masih banyak lulusan-lulusan sarjana yang
bahkan masih menganggur karena kekurangan lapangan kerja bagi fresh graduate.
4. Memberantas Korupsi
Korupsi hanya akan merugikan rakyat Indonesia. Namun masih banyak pejabat negara yang
tidak memikirkan hal tersebut. Sehingga yang kaya akan semakin kaya, dan yang miskin
semakin miskin. Budaya korup di Indonesia masih sangatlah tinggi, dimulai dari sistem yang
tertata rapi seakan-akan melegal kan hal tersebut.
5. Meningkatkan Sistem Keadilan di Indonesia
Keadilan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk mengurangi kesenjangan sosial
ekonomi di Indonesia. Agar semua terlihat sama rata antara yang kaya dan miskin,
diperlukannya keadilan.
Untuk mengurangi kesenjangan sosial ekonomi di Indonesia, dan agar setiap rakyat indonesia
dapat memiliki penghidupan yang layak seperti tujuan bernegara memperoleh akses
perlindungan hukum dalam UUD RI dan rasa keadilan di masyarakat sangatlah penting untuk
mencapai cita-cita bernegara.
Maka rasa keadilan, kesejahteraan masyarakat bisa tercapai dan merata, merupakan tanggung
jawab pemerintah dan masyarakat, kita bersama memiliki taggung jawab sosial untuk
memajukan bangsa dan negara. Dimulai dari diri sendiri bertindak nyata dalam kehidupan
sosial masyarakat.
6. Akses Permodalan Usaha
Jiwa entrepreneur di Indonesia masih kurang, masyarakat masih sangat bercita-cita untuk
menjadi ASN dan pegawai swasta saja. Mereka cenderung takut untuk mengambil risiko dan
cukup bekerja aman.
Akses permodalan dari kebijakan pemerintah untuk masyarakat kurang mampu sangat
dibutuhkan, terutama modal usaha untuk UMKM Indonesia. Akses modal tersebut harus
dipermudah jangan disamakan dengan perusahaan besar untuk memperoleh akses modal,
tentu banyak yang tidak akan mampu.
2.2. Ketidakadilan Hukum
2.2.1.Pengertian Ketidakadilan
Keadilan kata dasarnya “Adil” berasal dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-
tengah, jujur, lurus, dan tulus. Dalam adil terminologis berarti sikap yang bebas dari
diskriminasi, ketidak jujuran. jadi orang yang adil adalah orang sesuai dengan standar hukum
baik hukum agama, hukum positif (hukum negara), serta hukum sosial (hukum adat)
berlaku.Sedangkan Ketidakadilan adalah sebaliknya ketidak adilan merupakan hasil
konstruksi sosial dan kultural yang dapat terjadi melalui proses sosialisasi, penguatan secara
struktural maupun kultural.
Ketidakadilan adalah perlakuan yang tidak sama terhadap seseorang di dalam
kehidupan masyarakat. Ketidakadilan sosial tampak pada pembedaan perlakukan terhadap
berbagai lapisan sosial dalam masyarakat. Ketidakadilan umumnya menyangkut masalah
pembagian sesuatu terhadap hak seseorang atau kelompok yang dilakukan secara tidak
proporsional. Ketidakadilan merupakan tindakan yang sewenang-wenang. Ketidakadilan
merupakan tindakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia yang telah dikaruniakan oleh
Tuhan. Biasanya ketidakadilan ini muncul dikarenakan adanya hal yang tidak sesuai dengan
kenyataannya, misalnya tidak samanya dari hukum yang berlaku dengan peraturan yang
berlaku di masyarakat. Terkadang hukuman yang sudah ditetapkan berbeda dengan peraturan
yang ada di masyarakat, tentu saja hal ini bisa menimbulkan sebuah ketidakadilan sosial
Kertidakadilan memiliki prinsip-prinsip diantaranya:
1. Elitisme Efisien, merupakan paham yang menempatkan suatu individu atau kelompok
yang memiliki predikat atau status sosial yang lebih tinggi dari individuatau kelompok yang
lainnya.
2. Pengecualian Diperlukan, adanya pengecualian di berbagai lapisan masyarakat
3. Prasangka adalah Wajar, berprasangka baik atau buruk, benar atau salah,adalah hal yang
wajar. Hal tersebut dapat menimbulkan fitnah.
4. Keserakahan adalah Baik, hal ini dilakukan oleh individu maupun kelompok tanpa
memikirkan orang lain.
5. Putus Asa Tidak Bisa Dihindari, kita tidak diberikan hak untuk berputus asa,atau berhenti
melakukan suatu pekerjaan. "mereka" akan selalu menuntut kita untuk terus bekerja.
2.2.2.Pengertian Hukum
Hukum adalah peraturan, ketentuan dan ketetapan yang telah disepakati oleh masyarakat dan
para penegak hukum, yang harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Hukum mengandung sanksi
tertentu untuk diterapkan pada para pelanggar hukum.Hukum juga merupakan sistem yang
terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. dari bentuk
penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai
cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial
antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang
berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan
kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas
kekuasaan politik serta cara perwakilan mereka yang akan dipilih. Administratif hukum
digunakan untuk meninjau kembali keputusan dari pemerintah, sementara hukum
internasional mengatur persoalan antara berdaulat negara dalam kegiatan mulai dari
perdagangan lingkungan peraturan atau tindakan militer. filsuf Aristotle menyatakan bahwa
"Sebuah supremasi hukum akan jauh lebih baik daripada dibandingkan dengan peraturan
tirani yang merajalela.
Hukum menurut para ahli yaitu:
1. R. Soeroso, Pengertian Hukum adalah himpunan peraturan yang dibuat oleh yang
berwenang yang berguna untuk mengatur tata kehidupan bermasyarakat yang
mempunyai ciri memerintah, melarang dan memaksa dengan menjatuhkan sanksi
hukuman bagi yang melanggarnya.
2.  Abdulkadir Muhammad adalah segala peraturan tertulis dan tidak tertulis yang
mempunyai sanksi yang tegas terhadap pelanggarnya.
3. Utrecht, Hukum adalah himpunan peraturan (perintah dan larangan) yang mengurus
tata tertib kehidupan masyarakat yang harus ditaati oleh masyarakat.
4. Wasis Sp mengatakan bahwa Hukum adalah seperangkat peraturan tertulis atau
tidak tertulis, dibuat oleh penguasa yang berwenang, mempunyai sifat memaksa,
mengatur dan mengandung sanksi bagi pelanggarnya, ditujukan pada tingkah laku
manusia agar kehidupan individu dan masyarakat terjamin keamanan dan
ketertibannya.
5. S.M. Amin adalah kumpulan peraturan yang terdiri atas norma dan sanksi yang
bertujuan mengadakan ketatatertiban pergaulan antarmanusia sehingga keamanan dan
ketertibannya terjamin.
6.  Phillip S. James, Pengertian Hukum ialah tubuh bagi aturan agar menjadi petunjuk
bagi perilaku manusia yang bersifat memaksa.
7. Immanuel Kant mengatakan bahwa Hukum ialah peraturan mengenai kemerdekaan
berkehendak.
8.  Leon Duquit ialah aturan tingkah laku anggota masyarakat, sebagai jaminan
kepentingan bersama.
9.  Woerjono Sastropranoto dan J.C.T Simorangkir, Hukum adalah peraturan yang
bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia di dalam lingkungan
masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib.
10. E.M Meyer mengatakan bahwa Hukum adalah semua peraturan yang mengandung
pertimbangan kesusilaan, ditujukan pada tingkah laku manusia dalam masyarakat dan
menjadi pedoman bagi penguasa negara dalam melakukan tugasnya.
11. Professor Ahmad Ali, Pengertian Hukum adalah seperangkat asas-asas hukum,
norma-norma hukum, aturan-aturan hukum yang mengatur dan menentukan perbuatan
yang mana yang dilarang dan yang mana yang benar, yang diakui oleh negara tetapi
belum tentu dibentuk oleh negara, yang berlaku tetapi belum tentu di dalam
realitasnya berlaku karena adanya faktor internal (psikologis) dan faktor eksternal
(sosial, politik, ekonomi, budaya) yang jika dilanggar akan mendapatkan ganjaran
sanksi tertentu.
12. Mochtar Kusumaatmadja menegaskan bahwa pengertian hukum yang memadai
tidak hanya memandang hukum sebagai seperangkat kaidah dan asas-asas yang
mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, tetapi mencakup lembaga (institusi)
dan proses yang diperlukan untuk mewujudkan hukum dalam kenyataan.
Dari pengertian hukum yang diungkapkan para ahli hukum di atas, dapat kita tarik
kesimpulan bahwa Hukum adalah peraturan, ketentuan dan ketetapan yang telah
disepakati oleh masyarakat dan para penegak hukum, yang harus dilaksanakan sebaik-
baiknya. Hukum mengandung sanksi tertentu untuk diterapkan pada para pelanggar
hukum.
Hukum memiliki fugsi dan juga tujuan yaitu:
1. Sebagai Perlindungan
Hukum melindungi masyarakat dari ancaman bahaya
2.      Fungsi Keadilan
Hukum sebagai penjaga, pelindung dan memberikan keadilan bagi manusia
2. Dalam Pembangunan
Hukum dipergunakan sebagai acuan tujuan negara

•      Fungsi hukum secara umum


1. Hukum berfungsi untuk melindungi kepentingan manusia
2. Hukum berfungsi sebagai alat untuk ketertiban dan keteraturan masyarakat.
3. Hukum berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial (lahir batin).
4. Hukum berfungsi sebagai alat perubahan social (penggerak pembangunan)
5. Sebagai alat kritik (fungsi kritis),
6. Hukum berfungsi untuk menyelesaikan pertikaian.
•      Tugas Hukum
1. Menjamin adanya kepastian hukum.
2. Menjamin keadilan, kebenaran, ketentraman dan perdamaian.
3. Menjaga jangan sampai terjadi perbuatan main hakim sendiri dalam pergaulan
masyarakat.
2.2.3.Penyebab Terjadinya Ketidakadilan Hukum
1. Adanya Transaksional dalam Penegakan Hukum
            Dalam hal ini maksudnya adalah adanya transaksi “jual-beli” hukum, hukum
dianggap sesuatu yang tidak bernilai sehingga mampu diperjual-belikan oleh pihak penguasa
untuk mempermudah keinginannya. Lembaga hukum yang seharusnya menjunjung tinggi
hukum malah dapat dibayar untuk melepaskan para terpidana terlepas dari hukumannya.
2. Degradasi Moral Penegak Hukum yang Buruk
            Tidak dapat dipungkiri bahwa degradasi nilai-nilai dan moral Pancasila telah terjadi di
elemen masyarakat Indonesia ini, dalam hal ini degradasi moral penegak hukum pun
termasuk di dalamnya. Hal ini menjadi salah satu penyebab buruknya penegakan hukum di
Indonesia ini dengan banyaknya pelanggaran hukum yang terjadi, banyaknya tindakkan
KKN, kasus peradilan yang tak kunjung selesai.
3. Ada Intervensi dari Penguasa
            Maksudnya yaitu adanya keikutsertaan pihak ketiga dalam hal ini adalah penguasa
dalam suatu proses perkara hukum, dengan alasan adanya kepentingannya yang terganggu.
4. Masyarakat Belum Sadar Hukum
            Dalam hal ini kesadaran akan pentingnya hukum bagi masyarakat sangat penting
dalam proses penyelenggaraan hukum agar dapat berjalan dengan semestinya. Namun
kondisi sekarang ini, masyarakat Indonesia masih banyak yang belum sadar hukum yang
menyebabkan banyak pelanggaran hukum yang terjadi.
5. Masyarakat Sudah Tahu Hukum tapi Tetap Melanggar
Tidak dapat dipungkiri bahwa ada bahkan banyak masyarakat Indonesia yang sudah
tahu akan hukum tapi mereka tetap melanggar hukum. Hal ini yang menyebabkan peraturan-
peraturan hukum seakan tidak berarti.
6. Ketimpangan antar pasal
            Ketimpangan antarpasal ini yang menyebakan tidak saling mendukungnya
pasal/peraturan perundang-undangan yang satu dengan yang lainnya, padahal seharusnya ada
keterkaitan pada tujuan yang sama antar pasal tersebut.
2.2.4. Dampak Ketidakadilan Hukum
1. Hukum menjadi alat untuk menindas yang lemah
Suatu tindakan yang tidak adil tentunya akan mendatangkan keuntungan bagi satu pihak dan
menimbulkan ketidaknyamanan bahkan kesengsaraan bagi pihak lainnya. Mereka yang tidak
memiliki kekuasaa dan harta akan mengalami penindasan, sebab hukum bisa di permainkan
oleh mereka yang memiliki kekuasaan dan harta melimpah. Hukum akan menjaddi tumpul ke
atas, dan dipandang sebagai kekejaman bagi si miskin. Mereka yang berkuasa akan dapat
bertindak semena-mena terhadap kaum yang lemah. Untuk itu fungsinpemerintah daerahlah
yang harus menjaga semuanya.
2.Terjadinya Kekacauan di segala aspek
memang penting, namun harus adil dan tertib.Tanpa adanya keadilan, pihak-pihak tertentu
dapat bertindak dengan sesuka hati. Tindakan kriminalitas akan semakin merajalela dan
korupsi akan semakin menjamur. Distribusi hak dan kewajiban tidak lagi seimbang, si kaya
akan menjadi semakin kaya dan si miskin semakin miskin dan tidak memiliki harapan. Akan
terjadi perebutan kekuasaan, permainan politik yang kotor dan tidak akan ada lagi
penghargaan terhadap hak asasi yang dimiliki oleh setiap manusia. Manusia hanya akan
melakukan segala sesuatunya untuk kepentingan diri sendiri, demi uang dan kekuasaan.
Hukum tidak akan lagi dipandang sebagai sesuatu yang bisa mengatur kehidupan
bermasayarakat, sebab tidak akan ada yang peduli lagi.
3. Manusia akan hidup bebas, namun disaat yang sama juga kehilangan kebebasannya.
Jika hukum tidak bisa lagi ditegakkan, maka tidak akan ada lagi yang mengatur bagaimana
manusia harus hidup berdampingan dengan manusia lainn. Manusia bisa berbuat apa saja,
tidak akan ada yang bisa membatasi.
Namun disaat yang sama kebebasan manusia juga akan hilang berganti dengan ketakutan dan
kecemasan. Masyarakat tidak akan bisa terbebas dari kekhawatiran. Tidak ada jaminan
terhadap hak-hak manusia. Tak adalagi kebebasan untuk berbicara, untuk mendapatkan
pendidikan, untuk hidup dengan layak dan untuk merencanakan kehidupan. Semua yang
manusia lakukan hanya akan berfokus pada usaha untuk bertahan hidup.
4. Masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap pemimpinnya
Seorang pemimpin diharapkan untuk mampu bersikap tegas dan adil. Jika ketidakadilan terus
terjadi, maka masyarakat akan kecewa dan kehilangan kepercayaan kepada pemimpin dan
pemerintahnya. Masyarakat tidak akan patuh lagi kepada pemimpinnya dan menjadi apatis
terhadap segala bentuk implementasi dari hukum dan pemerintahan. Hal ini pada akhirnya
akan membentuk suatu sistem masyarakat tanpa hukum dan pemerintahan.
5. Tanpa adanya Keadilan tidak akan ada Perdamaian
Setiap manusia memiliki ego. Ketika seseorang merasa bahwa haknya telah dirampas, maka
ia akan menuntut pembalasan. Tanpa adanya keadilan, manusia akan saling menyakiti satu
sama lain. Peperangan akan terjadi dimana-mana karena semua kelompok menuntut agar
haknya diberikan. Protes akan terjadi dimana-mana, kudeta bisa terjadi disetiap
pemerintahan. Penyerangan dan Pembunuhan akan terjadi di semua tempat dan nyawa
manusia tidak akan ada harganya lagi. Tanpa adanya keadilan maka tidak akan ada lagi
perdamaian.
6. Tak ada tempat berlindung
Jika semua bentuk dari hukum dan aturan sudah menjadi tumpul, maka tak ada satupun hal
yang bisa melindungi hak-hak masyarakat. Semua akan berdasarkan kekuatan yang dimiliki
oleh masing-masing individu. Mungkin hanya hukum alam yang tidak bisa dielakkan, dimana
hanya yang kuat yang akan sanggup bertahan. Manusia akan dilingkupi kekhawatiran dan
ketakutan setiap hari sebab tidak akan ada yang bisa menghentikan jika hal buruk terjadi pada
mereka.
2.2.5. Upaya Untuk Mencegah Ketidakadilan Hukum
1.     perlu adanya reformasi hukum yang dilakukan secara komprehensif mulai dari tingkat
pusat sampai pada tingkat pemerintahan paling bawah dengan melakukan pembaruan dalam
sikap, cara berpikir, dan berbagai aspek perilaku masyarakat hukum kita ke arah kondisi yang
sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan tidak melupakan aspek kemanusiaan.
2.      Sebaiknya penegakkan hukum menegakkan hukum dengan tegas sesuai dengan
kesalahan yang dilakukan tampa membedakan pihak satu dengan lainnya karena kedudukan
kita dihadapan hukum sama
3.      Kedua belah pihak harus menaati hukum sebagaimana mestinya dan ini tidak hanya
bagi penegak hukum saja tetapi seluruh warga negara indonesia.
2.5 Kasus Ketidakailan Hukum Yang Terjadi Di Daerah Jakarta
1. Kasus Kriminalisasi Pemulung
PN Jakpus pada 3 Mei 2010 memvonis bebas Chairul Saleh seorang pemulung yang dituduh
memiliki ganja seberat 1,6 gram. Pria 38 tahun ini dipaksa mengakui memiliki ganja oleh
sejumlah oknum polisi ini.
`Orang nomor 1 di tubuh Polri waktu itu, Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri pun
turun tangan untuk menindaklanjuti kasus dugaan rekayasa ini. Dia langsung menelpon
Kapolda Metro Jaya Irjen Wahyono untuk meminta kepastian adanya rekayasa tersebut.
Dalam sidang disiplin Propam Polres Jakpus menjatuhkan hukuman kepada 4 polisi yang
terlibat dalam rekayasa kasus kepemilikan ganja terhadap pemulung Chairul Saleh ini. Kanit
Narkoba Polsek Kemayoran Aiptu Suyanto didemosi sedangkan penyidik Brigadir Rusli
ditunda kenaikan pangkatnya selama 1 tahun.
Kemudian Aiptu Ahmad Riyanto ditunda kenaikan pangkat selama satu tahun, serta dimutasi
secara demosi. Dan untuk Brigadir Dicky ditempatkan ke tem 6. Kasus Reklamasi Pantai
Jakarta.
2. Kasus Reklamasi Pantai Jakarta
MA mengabulkan permohonan kasasi yang diajukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup
(KLH). Dalam putusan kasasi tersebut, Kepmen No 14/200, KLH menilai reklamasi dan
revitalisasi Pantai Utara (Pantura) tidak sah secara hukum. Artinya, seluruh aktivitas
reklamasi pantai utara Jakarta illegal.

Mendapati putusan kasasi MA inim Pemprov DKI Jakarta bersama 6 perusahaan swasta yang
melakukan reklamasi di Teluk Jakarta yaitu PT BME, PT THI, PT MKY, PT PJA, PT JP dan
PT Pel II mengajukan perlawanan dengan mengajukan upaya hukum luar biasa PK. Anehnya,
MA mengabulkan permohonan PK tersebut, bertolak belakang dengan putusan MA dalam
kasasi.
3.Kasus iPad
Dua terdakwa kasus penjualan iPad Randy Lester Samusamu dan Dian Yudha Negara,
divonis bebas PN Jakpus, 25 Oktober lalu. Keduanya didakwa jaksa menjual iPad tidak
berbuku manual bahasa Indonesia dan tidak bersertifikat. Namun dakwaan jaksa ini ditolak
majelis hakim. Namun, jaksa ngotot dan mengajukan kasasi ke MA.Kasus serupa masih
bergulir di PN Jaksel dengan terdakwa Charlie Sianipar.
4.Kasus Citizen Lawsuit
Gugatan warga negara (citizen lawsuit/CLS) melawan pemerintah menjadi alternative politik
ketika seluruh instrument tersumbat. Dengan CLS ini, maka warga negara dapat mengadu ke
hakim untuk memerintahkan negara berbuat sesuatu,Seperti yang dibuat PN Jakpus dengan
menghukum para tergugat untuk segera membuat UU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS). Hakim menilai para tergugat,yaitu Presiden RI, Ketua DPR, Wapres RI, Menko
Kesra, Menko Perekonomian, Menkeu, Menkum HAM, Menkes, Mensos, Menakertrans dan
Menhan telah melakukan perbuatan melawan hukum karena lalai tidak membuat UU BPJS.
Sebelumnya, untuk pertama kali, putusan fenomenal gugatan CLS di buat PN Jakpus pada
2003 pada kasus penelantaran TKI Malaysia di Nunukan. Namun terobosan hukum ini
sempat vakum beberapa lama hingga muncul putusan CLS dalam kasus Ujian Nasional (UN)
2009 yang dimenangkan warga.

BAB III
Metode Penelitian
3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Daerah Jakarta di kota-kota terkenalnya dengan pertimbangan
berikut:
1. Di daerah Jakarta terdapat banayak tempat tinggal artist dan juga pengusaha besar
yang umunya rumah-rumah mereka pasti mewah sedangkaan di Daerah Jakarta juga
terdapat banyak rakyat yang miskin .
2. Daerah Jakarta merupakan Ibu kota yang berarti segala pemerintahan pusatnya berada
di Jakarta
3. Kebanyakan Gaya hidup orang Jakarta yang terbawa arus globalisasi.
3.2. Metode Penelitian
“Metodologi penelitian” berasal dari kata “Metode” yang artinya cara yang tepat
untuk melakukan sesuatu; dan “Logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi
artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai
suatu tujuan. Sedangkan “Penelitian” adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat,
merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. Tentang istilah “Penelitian”
banyak para sarjana yang mengenukakan pendapatnya, seperti :
a. David H. Penny Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis
masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
b. J. Suprapto MA Penelitian ialah penyelididkan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang
dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta
sistematis
c. Sutrisno Hadi MA Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha
untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
d. Mohammad Ali Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui
penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan
masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
Dari batasan-batasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan
metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang
membicarakan/mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian sampai
menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah. Lebih luas
lagi dapat dikatakan bahwa metodologi penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara
melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahapan-tahapan
yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan
data-data, sehingga dapat dipergunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji
kebenaran sesuatu pengetahuan berdasarkan bimbingan Tuhan.
Metodologi penelitian terdiri dari kata metodologi yang berarti ilmu tentang jalan
yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sejalan dengan makna penelitian tersebut di atas, penelitian juga dapat diartikan
sebagai usaha/kegiatan yang mempersyaratkan keseksamaan atau kecermatan dalam
memahami kenyataan sejauh mungkin sebagaimana sasaran itu adanya. Jadi, metodologi
penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman. Jalan
tersebut harus ditetapkan secara bertanggung jawab ilmiah dan data yang dicari untuk
membangun/ memperoleh pemahaman harus melalui syarat ketelitian, artinya harus
dipercaya kebenarannya. Dalam berbagai literatur metodologi penelitian sosial, biasanya
dikenal dua pendekatan penelitian dimana masing-masing memiliki prosedur penelitian yang
berbeda. Pertama pendekatan penelitan kualitatif dan kedua pendekatan penelitian kuantitatif.
Dalam penelitian ini peneliti memilih Pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif
dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan
maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti.
Penelitian kualitatif dimaksud sebagai jenis penelitian yang temuan-temuanya tidak diperoleh
melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Penelitian kualitatif menurut Flick
ialah specific relevance to the study of social relations, owing to the fact of the pluralizations
of life worlds. Penelitian kualitatif adalah keterkaitan spesifik pada studi hubungan sosial
yang berhubungan dengan fakta dari pluralisasi kehidupan. metode ini diterapkan untuk
melihat dan memahami subjek dan objek penelitian yang meliputi orang, lembaga
berdasarkan fakta yang tampil apa adanya melalui pendekatan ini akan terungkap gambaran
mengenai akulturasi, realitas sosial, dan peresepsi sasaran penelitian.
Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat sosial
dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode penelitian kualitatif
untuk menentukan cara mencari, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data hasil
penelitian tersebut. Metode ini digunakan untuk melihat dampak ketidakadialn yang
disebabkan adanya kesenjangan sosial ekonomi di masyarakt Jakarta. Teknik penelitian yang
digunakan harusnya lebih menitikberatkan pada penelitian lapangan yang bermaksud untuk
mengetahui permasalahan yang ada di lokasi penelitian. Namun penelitian ini lebih banyak
menggunakn studi kepustakaan (library reserch) terutama dalam menyusun kerangka teori.
a. Penelitian Kualitatif
Secara teoritis format penelitian kualitatif berbeda dengan format penelitian kuantitatif.
Perbedaan tersebut terletak pada kesulitan dalam membuat desain penelitian kualitatif, karena
pada umumnya penelitian kualitatif yang tidak berpola. Format desain penelitian kualitatif
terdiri dari tiga model, yaitu format deskriptif, format verifikasi, dan format grounded
research. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif, yaitu
penelitian yang memberi gambaran secara cermat mengenai individu atau kelompok tertentu
tentang keadaan dan gejala yang terjadi. Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh
gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian
kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan orang yang diteliti
dan kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka.
Menurut Surakhmad, penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada
masa sekarang. Mely G. Tan mengatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan
mengggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok
tertentu.
Sedangkan menurut Nawawi metode penelitian deskriptif mempunyai dua ciri pokok:
1. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan
(saat sekarang) atau masalah yang bersifat aktual.
2. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi
dengan interpretasi rasional.
3.3. Jadwal Penelitian
1.Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian rencana usulan penelitian ini adalah pada tanggal 25 Oktober 2021
sampai pada pengajuan usulan penelitian pada tanggal 28 Desember 2021,kurang lebih 2
bulan penulis menyelesaikan usulan penelitian ini.Adapun jadwalnya sebagai berikut:

TABEL 1.1
Jadwal Penelitian
Tahun 2021-2022
Tahap Oktober November Desember- Maret April
Penelitian Februari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
Judul
Pembuata
n Proposal
penelitian
Bimbinga
n
Proposal
penelitian
Seminar
Proposal

2.Tempat Penelitian
Adapun lokasi penelitian ini yaitu di daerah Jakarta tepatnya sekitar Jakarta Pusat
karena di daerah Jakarta banyak sekali kejadian mengenai ketidakadilan yang dilakukan
pemerintah kepada rakyat miskin di daerah Jakarta pula terlihat sekali fenomena kesenjangan
sosial terutama kesenjangan sosial ekonomi seperti terlihat dari rumah-rumah banyak sekali
rumah-rumah rakyat miskin dibelakang bangunan bangunan mewah .karena itu saya
mengambil daerah Jakarta sebagai tempat penelitian saya karena sudah banyak nya kasus
ketidakadilan antara rakyat miskin dan pejabat atau tokoh terkenal dan berpengaruh seperti
artis.

DAFTAR PUSTAKA
Cahyono SA, “Pertumbuhan dan ketimpangan ekonomi di daerah aliran sungai bengawan
solo”. Jurnal Penelitian Hukum dan Konservasi Alam, Vol. 12 No. 1 Hal 33-44.. April
2015.
Sholahudin U, “Keadilan hukum bagi si miskin; sebuah elegi si miskin dihadapan tirani
hukum”, Journal of Urban Sociology, Vol 1 no 1. April 2018.
Sasana H, “Analisis dampak pertumbuhan ekonomi, kesenjangan antar daerah dan tenaga
kerja terserap terhadap kesejahteraan di kabupaten/kota provinsi jawa tengah dalam era
desentralisasi fiskal”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE). Maret 2009. Vol 16 No 1.
Hal. 50 – 69. Maret 2009.
Utsman, Sabian. 2013. Dasar-Dasar Sosiologi Hukum. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Wignjosoebroto, Soetandyo. 2008. Hukum dalam Masyarakat. Malang : Bayumedia
Publishing.
Syawie, M. (2011). Kemiskinan dan kesenjangan sosial. Sosio Informa, 16(3).
Warassih, E. (2001). Pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan tujuan hukum (Proses
penegakan hukum dan persoalan keadilan).
Katadata.co.id

Anda mungkin juga menyukai