Anda di halaman 1dari 3

TATA TERTIB

PELAKSANAAN MUSYAWARAH DAERAH (MUSDA) I


PORMIKI DPD RIAU
SESUAI DENGAN AD/ART DPP PORMIKI

Pasal 1
Pendahuluan

Musyawarah Daerah (Musda) Propinsi diadakan 3 (tiga) tahun sekali dan dihadiri oleh DPP, DPD,
lembaga-lembaga institusi kesehatan se Propinsi Riau.

Pasal 2
Kekuasaan/wewenang :

1. Menilai laporan pertanggungjawaban DPD.


2. Memilih dan menetapkan pengurus DPD.
3. Memilih dan menetapkan Dewan Pertimbangan.
4. Pimpinan Musda dipilih dari dan oleh peserta.

Pasal 3
Penyelenggaraan Musda

1. Musda diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) bersama Panitia Pelaksana yang
dibentuk oleh DPD.
2. Panitia Pelaksana bertanggung jawab atas segi teknis penyelenggaraan Musda
3. Untuk ketertiban penyelenggaraan Musda tata tertib ini disahkan pada setiap penyelenggaraan
Musda.
4. Penyelenggaraan Musda mencakup acara organisasi dan acara ilmiah.
5. Acara Musda disusun oleh Panitia Pelaksana dan diajukan dihadapan Musda untuk pengesahan.

Pasal 4
PesertaMusda

1. DPP PORMIKI
2. Dewan Pelindung
3. Dewan Pertimbangan
4. Anggota DPD PORMIKI Riau:
- Anggota Biasa yaitu tenaga profesi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (perekam
medis) yang memegang ijazah DIII, DIV, S1 dan S2 Magister MIK
- Anggota Mahasiswa yaitu mahasiswa yang menempuh pendidikan DIII, DIV, S1 dan S2
Magister MIK
5. Utusan institusi kesehatan di Propinsi Riau
6. Undangan meliputi:
 Unsur Pemerintah
 Unsur Organisasi Profesi
 Dll.

P asal 5
Kuorum

1. Musda adalah sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah anggota DPD yang hadir
ditambah 1 (satu) yang anggota hadir.
2. Bila persyaratan pada butir 1 tidak terpenuhi, maka Musda ditunda paling lama 3 jam dan
setelah itu, Musda dianggap sah dengan anggota yang hadir.
Pasal 6
Persidangan

1. Musda dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris yang dipilih dari dan oleh peserta
Musda dipimpin oleh peserta dalam siding lengkap yang diadakan khusus untuk itu
2. Sidang pengesahan kuorum, pengesahan tata tertib, acara dan pemilihan pimpinan Musda
dipimpin oleh ketua sidang Musda.

Pasal 7
Hak Bicara dan Hak Suara

1. Anggota biasa DPD PORMIKI Riau mempuyai hak bicara dan mengajukan pendapat/usul, juga
mempunyai hak memilih, dipilih dan menjadi pengurus
2. Anggota Mahasiswa dan Utusan Institusi pelayanan kesehatan mempunyai hak bicara dan hak
suara
3. Anggota luar biasa mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai hak suara
4. DPP, Dewan Pelindung, Dewan Pertimbangan mempunyai hak bicara tetapi tidak
mempunyai hak suara.
5. Peninjau mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai hak suara.

Pasal 8
Penilaian Pertanggungjawaban DPD

1. Apabila penilaian pertanggungjawaban DPD telah selesai, maka DPD bersangkutan


dinyatakan demisioner.
2. Selanjutnya DPD demisioner mempunyai status peninjau.

Pasal 9
Pemilihan Calon Ketua

1. Mencalonkan diri sendiri atau dicalonkan oleh Anggota/utusan institusi kesehatan yang
punya hak suara dengan jumlah terbanyak tiga (3) orang
2. Anggota PORMIKI DPD Riau
3. Melengkapi pencalonan diri sendiri atau pencalonan oleh pengurus
4. Berbadan sehat (ada surat keterangan berbadan sehat dari Fasyankes)
5. Warga Negara Indonesia
6. Usia< 60 tahun
7. Berdomisili/bekerja di ibukota Pekanbaru

Ketentuan kriteria calon Ketua DPD PORMIKI Riau sebagai berikut :

1. KriteriaUtama
a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Memiliki latar belakang pendidikan minimal D3 RMIK
c. Berpengalaman sebagai pengurus DPD PORMIKI Riau
d. Mampu bekerja secara Tim
e. Mempunyai reputasi baik, jujur, adil dan berwawasan
f. Mampu berkomunikasi secara efektif
g. Memiliki kemampuan manajemen dan berjiwa kepemimpinan
h. Patuh pada AD/ART PORMIKI
i. Memiliki sifat moderat dan keterbukaan
j. Patuh pada Kode Etik Profesi
k. Bekerja di Unit Rekam Medis
2. Kriteria Tambahan
a. Mampu mengadakan pendekatan strategis untuk mendapatkan dukungan moril dan
meteri/advokasi
b. Mempunyai waktu yang cukup untuk berbakti pada organisasi
c. Memiliki kharisma

Pasal 10
PemilihanKetua

1. Setelah diperiksa syarat kesahan calon, maka semua nama yang disebutkan sebagai calon,
disahkan oleh pimpinan sidang.
2. Calon yang sah diminta kesediaannya dan diberi kesempatan untuk bicara lisan dan terbuka
memperkenalkan diri selama waktu yang ditentukan oleh pimpinan sidang.
3. Calon yang sah setelah menyatakan kesediaannya dan telah pula memperkenalkan diri,
diajukan pada tahap pemilihan.
4. Pemilihan dilakukan secara bebas dan rahasia, oleh peserta yang memiliki hak suara sesuai
ketentuan pasal 7 tata tertib Musda ini.
5. Calon yang memperoleh suara terbanyak, ditetapkan menjadi ketua
6. Apabila ketua terpilih berhalangan mendadak, maka berdasarkan perolehan suara kedua
terbanyak ditetapkan menjadi ketua terpilih.

Pasal 11
Keputusan Musda

1. Keputusan Musda dilakukan melalui musyawarah dan mufakat.


2. Apabila musyawarah dan mufakat tidak berhasil menghasilkan keputusan, maka keputusan
diambil berdasarkan suara terbanyak
3. Sidang-sidang ilmiah tidak menghasilkan keputusan.
4. Sidang-sidang komisi menghasilkan:
a. Keputusan tentang pencapaian kuorum
b. Keputusan tentang tata tertib dan acara Musda
c. Keputusan tentang ketua dan sekretaris Musda
d. Keputusan sidang komisi menetapkan dan pengesahan pertanggungjawaban DPD.

Pasal 12
Serah Terima Jabatan Ketua DPD PORMIKI

Serah terima jabatan Ketua DPD PORMIKI dilakukan dalam acara pelantikan pengurus
oleh DPP PORMIKI dengan menandatangani naskah serah terima jabatan yang telah
disiapkan.

Pasal 13
Lain-lain

1. Setiap peserta diwajibkan mentaati tata tertib dan memelihara sopan santun
2. Pada setiap acara para peserta diwajibkan memakai tanda pengenal dan mengenakan baju
Batik PORMIKI
3. Kesempatan berbicara pada setiap sidang dilakukan melalui pimpinan sidang
4. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini diserahkan kepada Pimpinan Musda, sepanjang
tidak bertentangan dengan AD/ART PORMIKI.

Anda mungkin juga menyukai