Anda di halaman 1dari 13

ANGGARAN RUMAH TANGGA

KELUARGA PELAJAR MAHASISWA KABUPATEN PASER


(KPMKP)

BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
Anggota Biasa
Anggota Biasa adalah Pelajar Mahasiswa asal dan atau keturunan Kabupaten Paser.

Pasal 2
Anggota Luar Biasa
Anggota Luar Biasa adalah Pelajar Mahasiswa asal dan atau keturunan Kabupaten Paser yang telah
menyelesaikan masa studinya.

Pasal 3
Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah orang atau badan yang telah berjasa kepada KPMKP yang telah
ditetapkan oleh pengurus pusat.

Pasal 4
Syarat Keanggotaan
1. Setiap Pelajar Mahasiswa yang ingin menjadi anggota KPMKP harus mengajukan permohonan
serta menyatakan secara tertulis kesediaan mengikuti AD/ART serta ketentuan atau peraturan
organisasi lainnya;
2. Apabila telah memenuhi syarat pada ayat (1) yang bersangkutan telah dinyatakan sebagai
anggota biasa.

Pasal 5
Hak Anggota
1. Anggota Biasa mempunyai hak :
a. Memperoleh perlakuan yang sama dalam organisasi;
b. Memperoleh perlindungan, pembinaan dan bimbingan dalam organisasi;
c. Mengeluarkan pendapat, mengajukan usul secara lisan maupun tertulis;
d. Memiliki hak pilih dan dipilih

2. Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan mempunyai hak:


a. Mengajukan usul/saran dan bimbingan kepada organisasi;
b. Memperolah informasi-informasi terkait dengan organisasi.

Pasal 6
Kewajiban Anggota
1. Setiap Anggota Biasa wajib:
a. Menjaga kehormatan dan nama baik organisasi;
b. Berperan serta dalam merealisir setiap program organisasi;
c. Mengikuti segala aktifitas organisasi;
d. Membayar iuran anggota;
e. Tunduk dan patuh kepada AD/ART;
f. Menjalankan tujuan organisasi;
g. Menghormati simbol-simbol organisasi;
h. Menjunjung tiggi nilai-nilai kekeluargaan, sopan-santun, dan moralitas dalam berperilaku
dalam menjalankan aktivitas organisasi.
2. Setiap anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan wajib menjaga kehormatan dan nama baik
organisasi

Pasal 7
Masa keanggotaan
1. Masa keanggotaan Anggota Biasa adalah selama masa studinya;
2. Masa keanggotaan Anggota Luar Biasa adalah sejak selesai
3. Masa keanggotaan Anggota Kehormatan adalah selama masa yang tidak ditentukan.

Pasal 8
Skorsing/Pemecatan
1. Anggota dapat diskorsing/dipecat karena:
a. Bertindak bertentangan dengan AD/ART;
b. Bertindak merugikan dan atau mencemarkan nama baik organisasi.
2. Anggota yang diskors atau dipecat dapat melakukan pembelaan dalam forum yang ditunjuk
3. Tata cara skorsing/pemecatan:
a. Skorsing/pemecatan dapat diajukan oleh dua orang anggota biasa dan disetujui oleh ½
tambah 1 jumlah pengurus KPMKP;
b. Skorsing/pemecatan dilakukan setelah diberikan peringatan terlebih dahulu;
c. Skorsing/pemecatan yang dilakukan oleh Pengurus Cabang harus diketahui oleh Pengurus
Pusat;
d. Skorsing atau pemecatan anggota ditingkat pusat dimediasikan oleh MPKPP atas
persetujuan ½ tambah 1 jumlah pengurus pusat.
e. Anggota yang akan dikenakan skorsing/pemecatan diberikan kesempatan membela diri
dalam forum yang disediakan, dan Pengurus pusat/cabang berkewajiban melaksanakannya
dalam waktu maksimal 2 minggu setelah dikeluarkannya surat pemberitahuan akan
skorsing/pemecatan.

Pasal 9
Masa Keanggotaan Berakhir
1. Meninggal dunia;
2. Mengundurkan diri;
3. Diberhentikan atau dipecat.

BAB II
STRUKTUR KEKUASAAN

Musyawarah Nasional
Pasal 10
Status
1. Musyawarah Nasional adalah musyawarah utusan masing-masing cabang KPMKP;
2. Musyawarah Nasional memegang kekuasaan tertinggi organisasi KPMKP;
3. Musyawarah Nasional dilaksanakan 2 (dua) tahun sekali.
Pasal 11
Kekuasaan dan Wewenang
1. Menetapkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, Garis-Garis Besar Haluan Organisasi
KPMKP dan Rekomendasi;
2. Mengevaluasi Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Pusat;
3. Memilih Formatur dan sekaligus menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat KPMKP dan 2 (dua)
orang Mide Formatur yang secara bersama akan menyusun Pengurus Pusat;
4. Menetapkan tempat pelaksanaan Musyawarah Nasional;
5. Memilih dan mengangkat Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat (MPKPP);
6. Mendengarkan hasil kerja Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat (MPKPP).

Pasal 12
Tata Tertib
1. Peserta Musyawarah Nasional terdiri dari Peserta Penuh dan Peserta Peninjau;
2. Yang dimaksud dengan :
a. Peserta Penuh adalah 3 orang utusan KPMKP Cabang
b. Peserta Peninjau adalah Pengurus Pusat, Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat
(MPKPP), alumni, dan undangan
3. Musyawarah Nasional dianggap sah apabila dihadiri ½ tambah 1 dari jumlah Cabang KPMKP;
4. Apabila pasal 12 ayat 3 tidak memenuhi syarat karena atas keterlambatan maka sidang ditunda
selama 2x60 menit dan selanjutnya dianggap sah;
5. Musyawarah Nasional dipimpin oleh Presidium Sidang yang dipilih dari peserta sidang oleh
peserta penuh;
6. Peserta penuh mempunyai hak suara dan hak bicara sedangkan peserta peninjau hanya
mempunyai hak bicara;
7. Pengurus Pusat setelah dinyatakan dimisioner tetap menjadi peserta peninjau.
8. Apabila peserta penuh penuh yang menghadiri MUNAS, ada beberapa pserta yang menyatakn
yang menyatakan wo sehingga tidak tidak terjad quorum ½ tambah 1 dari jumlah cabang maka
MUNAS dinyatakan batal .

Rapat Pimpinan Nasional


Pasal 13
Status
1. Rapat Pimpinan Nasional merupakan forum yang di hadiri oleh Pengurus Pusat, Pimpinan-
pimpinan Pengurus Cabang serta Majelis Pengawas dan Konsultasi Pimpinan Pusat (MPKPP);
2. Rapat Pimpinan Nasional dilaksanakan pada paruh periode dalam satu periode kepengurusan
Pengurus Pusat.

Pasal 14
Kekuasaan dan Wewenang
1. Mengevaluasi Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat selama setengah periode;
2. Membahas masalah yang urgen yang tidak bisa ditangguhkan sampai MUNAS;
3. Mendengarkan laporan kondisi objektif masing-masing cabang KPMKP;
4. Menetapkan rekomendasi-rekomendasi untuk dibahas pada Musyawarah Nasional;

Pasal 15
Tata tertib
1. Peserta Rapat Pimpinan Nasional terdiri dari peserta penuh dan peninjau;
2. Yang dimaksud dengan :
a. Peserta Penuh adalah 3 orang masing-masing Cabang KPMKP
b. Peserta Peninjau adalah Pengurus Pusat, Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat
(MPKPP), alumni, dan undangan
3. Rapat Pimpinan Nasional dianggap sah apabila dihadiri minimal ½ tambah 1 dari jumlah
Cabang KPMKP;
4. Apabila pasal 15 ayat 3 tidak memenuhi syarat maka sidang ditunda selama 2x60 menit dan
selanjutnya dianggap sah.
5. Rapat Pimpinan Nasional dipimpin oleh Presidium Sidang yang dipilih dari peserta sidang oleh
peserta penuh;
6. Peserta penuh mempunyai hak suara dan hak bicara sedangkan peserta peninjau hanya
mempunyai hak bicara.

Musyawarah Cabang
Pasal 16
Status
1. Musyawarah Cabang merupakan Musyawarah Anggota Cabang KPMKP;
2. Musyawarah Cabang merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi ditingkat Cabang
KPMKP;
3. Musyawarah Cabang diadakan 1 (satu) tahun sekali.

Pasal 17
Kekuasaan/Wewenang
1. Menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Kerja berdasarkan Garis-Garis Besar Haluan Oraganisasi
(GBHO) dan Rekomendasi MUNAS;
2. Mengevaluasi Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Cabang KPMKP;
3. Memilih Formatur dan sekaligus menjadi Ketua Umum Pengurus Cabang dan 2 (dua) orang
Mide Formatur yang secara bersama akan menyusun Pengurus Cabang KPMKP;
4. Memilih dan mengangkat Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang (MPKPC);
5. Melaporkan hasil kerja Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang (MPKPC)

Pasal 18
Tata Tertib Musyawarah Cabang
1. Peserta Musyawarah Cabang terdiri dari peserta penuh dan peserta peninjau;
2. Yang dimaksud dengan :
a. Peserta Penuh adalah seluruh Anggota Biasa Cabang KPMKP;
b. Peserta Peninjau adalah Pengurus Pusat, Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang
(MPKPC), alumni dan undangan.
3. Musyawarah Cabang dianggap sah bila dihadiri minimal ½ tambah 1 jumlah Anggota Biasa;
4. Apabila Pasal 18 ayat 3 tidak terpenuhi, maka sidang ditunda 2x60 menit dan setelah itu sidang
dianggap sah.

Musyawarah Nasional Luar Biasa


Pasal 19
Status
1. Musyawarah Nasional Luar Biasa setingkat dengan Musyawarah Nasional;
2. Dalam keadaan khusus/luar biasa Musyawarah Nasional Luar Biasa disingkat MUNASLUB
dapat dilaksanakan;
3. Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB) sebagai yang dimaksud pasal 19 ayat 2 sama
dengan Musyawarah Nasional dapat dilaksanakan atas inisiatif minimal 1 Cabang dengan
persetujuan ½ tambah 1 dari jumlah seluruh Cabang.

Pasal 20
Kekuasaan dan Wewenang
1. Menetapkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, Garis-Garis Besar Haluan Organisasi
KPMKP dan Rekomendasi;
2. Memilih Formatur dan sekaligus menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat KPMKP dan 2 (dua)
orang Mide Formatur yang secara bersama akan menyusun Pengurus Pusat;
3. Memilih dan mengangkat Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat (MPKPP);
4. Melaporkan hasil kerja Majelis Pengawas dan Konsultasi keengurusan Pusat (MPKPP);

Pasal 21
Tata Tertib
1. Peserta MUNASLUB terdiri dari Peserta Penuh dan Peninjau;
2. Yang dimaksud dengan :
a. Peserta Penuh adalah 3 orang masing-masing Cabang KPMKP;
b. Peserta Peninjau adalah Pengurus Pusat, Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat
(MPKPP), alumni, dan undangan.
3. MUNASLUB dianggap sah apabila dihadiri minimal ½ tambah 1 dari jumlah cabang;
4. Apabila pasal 21 ayat 3 tidak memenuhi syarat maka sidang ditunda selama 2x60 menit dan
selanjutnya dianggap sah;
5. MUNASLUB dipimpin oleh Presidium Sidang yang dipilih dari peserta sidang oleh peserta
penuh;
6. Peserta Penuh mempunyai hak suara dan hak bicara sedangkan peserta peninjau hanya
mempunyai hak bicara.

Musyawarah Cabang Luar Biasa


Pasal 22
Status
1. Musyawarah Cabang Luar Biasa setingkat dengan Musyawarah Cabang;
2. Dalam keadaan khusus/luar biasa; Musyawarah Cabang Luar Biasa disingkat MUSCABLUB
dapat dilaksanakan;
3. MUSCABLUB sebagai yang dimaksud pasal 1 ayat 2 sama dengan Musyawarah Cabang dapat
dilaksanakan atas inisiatif satu anggota dengan persetujuan ½ tambah 1 dari jumlah seluruh
anggota di Cabang yang bersangkutan.

Pasal 23
Kekuasaan/Wewenang
1. Menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Kerja berdasarkan Garis-Garis Besar Haluan
Oraganisasi (GBHO) dan Rekomendasi MUNAS;
2. Mengevaluasi Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Cabang;
3. Memilih Formatur dan sekaligus menjadi Ketua Umum Pengurus Cabang dan 2 (dua) orang
Mide Formatur yang secara bersama akan menyusun Pengurus Cabang;
4. Memilih dan mengangkat Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang (MPKPC);
5. Melaporkan hasil kerja Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang (MPKPC).

Pasal 24
Tata Tertib Musyawarah Cabang Luar Biasa
1. Peserta MUSCABLUB terdiri dari peserta penuh dan peserta peninjau;
2. Yang dimaksud dengan :
a. Peserta penuh adalah seluruh Anggota Biasa Cabang;
b. Peserta peninjau adalah Pengurus pusat, Majelis pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang
(MPKPC), alumni dan undangan.
3. MUSCABLUB dianggap sah bila dihadiri minimal ½ tambah 1 jumlah Anggota Biasa;
4. Apabila Pasal 24 ayat 3 tidak terpenuhi, maka sidang ditunda 2x60 menit dan setelah itu sidang
dianggap sah.

STRUKTUR KEPEMIMPINAN

Pengurus Pusat
Pasal 25
Status
1. Pengurus Pusat adalah badan kepemimpinan tertinggi organisasi KPMKP;
2. Masa Jabatan Pengurus Pusat adalah 2 (dua) tahun.

Pasal 26
Personalia Pengurus Pusat
1. Komposisi Pengurus Pusat terdiri dari:
a. Ketua Umum;
b. Sekretaris Jenderal dibantu oleh beberapa sekretaris;
c. Bendahara Umum;
d. Beberapa Departemen sesuai dengan kebutuhan.
2. Kriteria Pengurus Pusat adalah Anggota Biasa yang Pernah menjadi Pengurus Cabang KPMKP
dan direkomendasikan dari KPMKP Cabang asal;
3. Apabila Ketua Umum berhalangan tetap dan atau karena sesuatu sebab tidak dapat
menjalankan dan atau menyelesaikan kewajibannya sampai masa jabatan kepengurusan
berakhir, maka dapat di angkat pejabat ketua umum yang di pilih dari sekertaris jendral yang di
tetapkan oleh dan dalam rapat harian dewan pengurus yang diagendakan untuk keperluan itu.

Pasal 27
Tugas dan Wewenang
1. Melaksanakan ketentuan AD/ART serta Keputusan Musyawarah Nasional;
2. Menyampaikan kepada seluruh KPMKP Cabang segala keputusan dan perubahan serta hal lain
yang berhubungan dengan organisasi;
3. Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah Musyawaah Nasional, Pengurus Pusat harus sudah
terbentuk dan Pengurus Pusat demisioner harus segera melakukan serah terima jabatan dengan
Pengurus Pusat yang baru;
4. Memberikan Laporan Pertanggung Jawaban di depan Musyawarah Nasional dan Laporan Hasil
Kinerja di depan Rapat Pimpinan Nasional;
5. Menyelenggarakan MUNAS dan RAPIMNAS;
6. Mengesahkan dan mencabut status Cabang dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan;
7. Seluruh kebijakan yang diambil oleh Pengurus Pusat KPMKP selama periode kepengurusannya
disosialisasikan ke Cabang-cabang selambat-lambatnya 2 minggu sebelum laporan
Pertanggungjawaban.

Pasal 28
Pengesahan, Pelantikan dan Pengukuhan
1. Ketua umum KPMKP disahkan dalam MUNAS KPMKP dan dilantik oleh Bupati Paser atau
yang mewakili;
2. Pengurus KPMKP Pusat disahkan oleh Ketua Umum KPMKP;
3. Pengurus KPMKP Pusat dikukuhkan oleh Bupati Paser atau yang mewakili;

PENGURUS CABANG
Pasal 29
Status
1. Pengurus Cabang merupakan suatu kesatuan yang dibentuk disebuah kota/daerah yang
memiliki lembaga pendidikan perguruan setingkat perguruan tinggi;
2. Masa jabatan Pengurus Cabang adalah 1(satu) tahun semenjak pelantikan/serah terima jabatan
dari Pengurus Cabang demisioner.

Pasal 30
Personalia
1. Komposisi Pengurus Cabang terdiri dari:
a. Ketua Umum;
b. Sekretaris Umum;
c. Bendahara Umum;
d. Beberapa departemen sesuai dengan kebutuhan.
2. Kriteria Pengurus Cabang
a. Sudah menjadi Anggota Biasa selama satu tahun;
b. Telah mengikuti Latihan Kepemimpinan dan Kebudayaan Dasar (LKKD);
c. Apabila Ketua Umum berhalangan tetap dan atau karena sesuatu sebab tidak dapat
menjalankan dan atau menyelesaikan kewajibannya sampai masa jabatan kepengurusan
berakhir, maka dapat diangkat pejabat ketua umum yang di pilih dari salah seorang
ketua/sekertaris yang ditetapkan oleh dan dalam rapat harian pengurus cabang yang di
agendakan untuk keperluan itu.

Pasal 31
Tugas dan Wewenang
1. Melaksanakan ketentuan AD/ART serta Keputusan Musyawarah Cabang;
2. Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah Musyawarah Cabang, Pengurus Cabang harus sudah
terbentuk dan Pengurus Cabang demisioner harus segera melakukan serah terima jabatan
dengan Pengurus Cabang yang baru;
3. Memberikan Laporan Pertanggung Jawaban di depan Musyawarah Cabang;
4. Menyelenggarakan Musyawarah Cabang;
5. Merekomendasikan anggotanya menjadi Pengurus Pusat;
6. Mendata dan mengesahkan status keanggotaan;
7. Pengurus Cabang memberikan laporan kerja di forum RAPIMNAS dan MUNAS;
8. Membentuk koordinator kampus bila diperlukan;

Pasal 32
Pengesahan, Pelantikan dan Pengukuhan
1. Ketua Umum KPMKP Cabang disahkan dalam MUNAS KPMKP dan dilantik oleh Ketua
Umum Pengurus Pusat.
2. Pengurus KPMKP Cabang disahkan oleh Ketua Umum KPMKP Cabang.
3. Pengurus KPMKP Cabang dikukuhkan oleh Ketua Umum KPMKP Pusat.

Pasal 33
Pendirian Cabang
1. Syarat mendirikan Cabang adalah memiliki sekurang-kurangnya 40 Anggota Biasa;
2. KPMKP Cabang yang akan dibentuk wajib menjalankan masa pengabdian minimal 6 bulan
sebelum disahkan oleh Pengurus Pusat;
3. Cabang KPMKP dapat dicabut statusnya apabila dalam 2 (dua) tahun tidak aktif.

BAB III
MAJELIS PENGAWAS DAN KONSULTASI

Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat


Pasal 34
Status dan Kedudukan
1. Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat (MPKPP) merupakan Badan Pengawas dan
Konsultasi ditingkat Pusat;
2. Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat (MPKPP) berkedudukan di Kabupaten Paser;
3. Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat (MPKPP) mengadakan sidang sekurang-
kurangnya 4 kali dalam satu periode kepengurusan;
4. Masa bakti Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat (MPKPP) disesuaikan masa bakti
Pengurus Pusat.

Pasal 35
Kekuasaan dan Wewenang
1. Melakukan pengawasan kegiatan pengurus pusat;
2. Memberikan saran kepada pengurus pusat;
3. Bersama-sama dengan pengurus pusat mempersiapkan penyelenggaraan Musyawarah
Nasional;
4. Menyampaikan laporan kerja di Musyawarah Nasional;
5. Membantu Pengurus Pusat menyiapkan draft materi MUNAS.

Pasal 36
Pensonalia Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat
1. Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat (MPKPP) dipilih dan ditetapkan dalam
Musyawarah Nasional;
2. Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat (MPKPP) pernah menjabat sebagai Pengurus
Pusat;
3. Keanggotaan Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat (MPKPP) tidak dapat
merangkap jabatan sebagai pengurus pusat, anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi
Pengurus Cabang dan Pengurus Cabang;
4. Kompisisi Kepengurusan Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat (MPKPP)
sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota.

Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang


Pasal 37
Status dan Kedudukan
1. Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang (MPKPC) merupakan Badan Pengawas
dan Konsultasi ditingkat Cabang;
2. Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang (MPKPC) berkedudukan di cabang
masing-masing;
3. Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang mengadakan sidang sekurang-kurangnya 2
kali dalam satu periode kepengurusan;
4. Masa bakti Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang disesuaikan masa bakti
Pengurus Cabang.
Pasal 38
Kekuasaan dan Wewenang
1. Melakukan pengawasan kegiatan Pengurus Cabang;
2. Memberikan saran kepada Pengurus Cabang;
3. Bersama-sama dengan Pengurus Cabang mempersiapkan penyelenggaraan Musyawarah
Cabang;
4. Menyampaikan laporan kerja di Musyawarah Cabang;
5. Membantu Pengurus Cabang menyiapkan draft materi Musyawarah Cabang.

Pasal 39
Pensonalia Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang
1. Majelis pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Cabang;
2. Majelis pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang pernah menjabat sebagai Pengurus Cabang;
3. Keanggotaan Majelis pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang tidak dapat merangkap
jabatan sebagai Pengurus Pusat, Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Pusat
serta Pengurus Cabang;
4. Komposisi kepengurusan Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang sekurang-
kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota.

BAB IV
KEUANGAN

Pasal 40
Keuangan Organisasi
1. Iuran anggota ditetapkan dan dikelola oleh Cabang masing-masing;
2. Pemerintah Daerah Kabupaten Paser;
3. Sumbangan donator dan alumni;
4. Usaha-usaha yang halal dan tidak mengikat;
5. Keuangan organisasi KPMKP dikelola secara jujur dan transparan;

BAB V
ATRIBUT ORGANISASI

Pasal 41
Lambang
1. Lambang KPMKP mengacu pada lambang Kabupaten Paser yang tengahnya terdiri dari :
a. Lambang KPMKP berbentuk perisai;
b. Toga dan buku terbuka;
c. Sebuah Anjat (Butah) dengan silangan parang terhunus dan tombak sumpitan.
d. Semboyan pada sehelai pita dengan tulisan " KPMKP ".
2. Lambang KPMKP dipergunakan pada acara resmi yang dilaksanakan oleh KPMKP;
3. Jika dipasang pada baju seragam, lambang KPMKP diletakkan pada saku sebelah kiri;
4. Warna lambang KPMKP sama dengan lambang Kabupaten Paser.

Pasal 42
Mars KPMKP
Mars KPMKP direkomendasikan

Pasal 43
Bendera
1. Pengurus Pusat
a. Bendera PP KPMKP berwarna putih, di tengahnya ada lambang KPMKP;
b. Ukuran bendera PP KPMKP;
 Panjang 200 cm
 Lebar 150 cm
c. Di atas lambang KPMKP tertulis PENGURUS PUSAT;
d. Di bawah lambang KPMKP tertulis KPMKP;
e. Bendera PP KPMKP dipergunakan pada acara-acara yang mengatasnamakan KPMKP.
2. Pengurus Cabang
a. Bendera pengurus cabang berwarna biru, di tengahnya ada lambang KPMKP Cabang;
b. Ukuran bendera PC KPMKP;
 Panjang 150 cm
 Lebar 100 cm
c. Di atas lambang KPMKP Cabang tertulis “Pengurus Cabang”;
d. Di bawah lambang KPMKP tertulis nama Kota Cabang;
e. Bendera Pengurus Cabang KPMKP dipergunakan pada acara-acara yang mengatasnamakan
Pengurus Cabang bersangkutan.

Pasal 44
Stempel
1. Pengurus Pusat
a. Stempel untuk Ekspedisi Surat;
 Stempel berbentuk segi lima;
 Diameter vertical lingkaran dalam: 2, 05 cm, diameter vertical luar: 3, 05 cm;
 Diameter horizontal dalam: 3, 00 cm, diameter horizontal luar: 4, 00 cm;
 Diantara garis lingkaran dalam dengan garis lingkaran luar bagian tengah atas terdapat
tulisan kalimat Keluarga Pelajar Mahasiswa Kabupaten Paser;
 Diantara garis lingkaran dalam dengan garis lingkaran luar bagian tengah bawah terda-
pat tulisan kalimat KPMKP;
 Di bagian tengah terdapat tulisan kata PUSAT.
b. Stempel untuk Kartu Anggota:
 Stempel berbentuk bundar;
 Diameter vertikal dalam : 1, 05 cm;
 Diameter vertikal luar : 2, 00 cm;
 Diantara garis lingkaran dalam dengan garis lingkaran luar terdapat tulisan kalimat
Keluarga Pelajar Mahasiswa Kabupaten Paser;
 Di bagian tengah terdapat tulisan kata KPMKP.
c. Stempel Panitia:
 Stempel panitia berbentuk persegi panjang;
 Panjang 7 cm dan Lebar 2 cm;
 Di bagian ujung sebelah kiri terdapat logo KPMKP yang dibatasi dengan garis vertikal
di sebelah kanan gambar logo tersebut;
 Di sebelah garis batas logo terdapat garis tengah horizontal;
 Di bagian atas garis tengah terdapat tulisan kalimat PANITIA PELAKSANA;
 Di bagian bawah garis tengah terdapat tulisan kalimat PP KPMKP.
2. Pengurus Cabang
a. Stempel Pengurus Cabang
 Stempel berbentuk segi lima;
 Diameter vertical lingkaran dalam: 2, 05 cm, diameter lingkaran luar: 3, 05 cm;
 Diameter horizontal dalam: 3, 00 cm, diameter horizontal luar: 4, 00 cm;
 Diantara garis lingkaran dalam dengan garis lingkaran luar bagian tengah atas terdapat
tulisan kalimat Dewan Pengurus Cabang;
 Diantara garis lingkaran dalam dengan garis lingkaran luar bagian tengah bawah terda-
pat tulisan kalimat KPMKP;
 Di bagian tengah terdapat tulisan nama kota cabang yang bersangkutan.
b. Stempel Panitia:
 Stempel panitia berbentuk persegi panjang;
 Panjang 7 cm dan Lebar 2 cm;
 Di bagian ujung sebelah kiri terdapat logo KPMKP yang dibatasi dengan garis vertikal
di sebelah kanan gambar logo tersebut;
 Di bagian sebelah kanan garis batas logo terdapat kalimat PANITIA PELAKSANA.

Pasal 45
Jas
1. Pengurus Pusat dan MPKPP
a. Jas jenis lengan panjang berwarna biru;
b. Di bagian dada sebelah kanan terdapat nama dan jabatan pemilik;
c. Di bagian dada sebelah kiri terdapat lambang KPMKP;
d. Di bagian pangkal lengan kiri tertulis PP KPMKP untuk Pengurus Pusat;
e. Di bagian pangkal lengan kiri tertulis MPKPP untuk Pengurus MPKPP.
2. Pengurus Cabang dan MPKPC
a. Jas jenis lengan panjang berwarna biru;
b. Di bagian dada sebelah kanan terdapat nama dan jabatan pemilik;
c. Di bagian dada sebelah kiri terdapat lambang KPMKP Cabang;
d. Di bagian bawah lambang tertulis Nama kota cabang bersangkutan;
e. Di bagian pangkal lengan kiri tertulis KPMKP Cabang untuk Pengurus Cabang;
f. Di bagian pangkal lengan kiri tertulis MPKPC untuk Pengurus MPKPC.
BAB VI
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 46
Perubahan Anggaran Rumah Tangga (ART) hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional
(MUNAS) dan Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB).

BAB VII
PEMBUBARAN

Pasal 47
1. Pembubaran organisasi hanya dilakukan oleh Musyawarah Nasional (MUNAS) dan atau
Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB);
2. Keputusan Pembubaran organisasi KPMKP harus disetujui oleh ¾ Peserta Musyawarah
Nasional (MUNAS) dan atau Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB);
3. Setelah Organisasi dibubarkan maka seluruh kekayaan organisasi diserahkan pada badan sosial
yang ada di Kabupaten Paser.

BAB VIII
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 48
1. Setiap anggota diwajibkan mengetahui isi dan makna AD/ART.
2. Setiap anggota diwajibkan mentaati AD/ART ini, dan barang siapa yang melanggar akan
dikenakan sanksi organisasi sebagaimana diatur di dalam aturan organisasi.

BAB IX
ATURAN PERALIHAN

Pasal 49
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) ini akan diatur dalam pedoman-
pedoman organisasi.

BAB X
Penutup

Pasal 50
1. Anggaran Rumah Tangga (ART) ini ditetapkan dan disahkan di dalam MUNAS ke-I KPMKP
se-Indonesia pada Tanggal 14 Desember 2013 di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
2. Anggaran Rumah Tangga (ART) ini berlaku sejak ditetapkan

Anda mungkin juga menyukai