Anda di halaman 1dari 9

1. Jelaskan yang dimaksud metode inkuiri, harapan siswa dan langkahnya !

bmp hal 7.13-7.25

 2. Jelaskan yang dimaksud pendekatan personal serta sebutkan kelebihan dan
kekurangan !

 3. Apa saja yang perlu dipelajari dalam merancang alat evaluasi atau test ! 8.5

 4. Jelaskan langkah-langkah pemecahan masalah secara kelompok ! 9.12

 5. Jelaskan pentingnya pendekatan humanistik ! 9.25


 

Model Inkuiri adalah salah satu cara belajar yang bersifat mencari sesuatu secara
kritis, analitis, argumental ( ilmiah ) dengan menggunakan langkah – langkah tertentu
menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan, karena didukung oleh data.
Inkuiri dapat dilakukan secara individu, kelompok atau klasikal, serta dapat dengan
catat tanya jawab, diskusi atau kegiatan di dalam maupun di luar kelas.
.
Model pembelajaran inkuiri merupakan salah satu model

pembelajaran yang terkenal. Inkuiri berasal dari bahasa inggris To Inquire

yang berarti ikut serta atau terlibat dalam mengajukan pertanyaan, mencari

informasi dan melakukan penyelidikan. Inkuiri menurut Sund dalam

(Fathurrohman 2015:104) meliputi pula Discovery akan tetapi inkuiri

memiliki tingkatan yang lebih tinggi dan luas, dalam inkuiri terdapat
proses mental seperti merumuskan masalah, merancang eksperimen,

melaksanakan eksperimen, mengumpulkan data, menganalissi dan

membuat kesimpulan. Sejalan dengan pendapat di atas Gulo (2002 dalam

Trianto 2009:166) mengemukakan model inkuiri merupakan rangkaian

kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan

siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kristis, logis

analistis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan

penuh percaya diri. jadi di dalam proses pembelajaran inkuiri disini

menekankan akan keterlibatan siswa secara maksimal, keterarahan

kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran dan

mengembangkan sikap percaya diri siswa tentang apa yang ditemukan

dalam proses inkuiri tersebut.

Berdasarkan uraian pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang

menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif dan menyeluruh dalam

kegiatan pembelajaran, mulai dari kegiatan merumuskan masalah,

merancang eksperimen, melaksanakan eksperimen, mengumpullkan data

menganalisis dan membuat kesimpulan, sehingga dalam model

pembelajaran ini bimbingan guru hendaknya lebih berkurang, dalam

model pembelajaran ini siswa juga dituntut untuk berpikir kristis , melatih

mental siswa, dan juga model inkuiri ini dianggap sebagai suatu latihan

dalam memperoleh pengetahuan serta melatih dan mengembangkan sikap

percaya diri peserta didik.

1. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri

Syah dalam Muhammad Fathurrohman (2015:109) mengemukakan

bahwa dalam mengaplikasikan model pembelajaran inkuiri dikelas, ada


beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar

secara umum sebagai berikut :

a. Orientasi

Langkah orientasi merupakan langkah untuk membina suasana atau

iklim yang responsif, pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap

melaksanakan proses pembelajaran, guru harus merangsang dan mengajak

siswa untuk berpikir memecahkan masalah. ada beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam tahapan orientasi ini adalah pertama menjelaskan topik,

tujuan, hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. Kedua

menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk

mencapai tujuan, pada tahapan ini guru menjelaskan langkah-langkah

inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari merumuskan masalah sampai

dengan merumuskan kesimpulan. ketiga menjelaskan pentingnya topik dan


kegiatan belajar, hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi

belajar siswa.

b. Merumuskan Masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada

suatu persoalan yang mengandung teka-teki, persoalan yang disajikan

adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-

teki itu, dalam hal ini siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat.

proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam model inkuiri,

oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman

yang berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses

berpikir.

c. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan

yang sedang dikaji. potensi berpikir dimulai dari kemampuan setiap

individu untuk menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari suatu

permasalahan, manakala siswa dapat membuktikan tebakannya maka ia

akan sampai pada posisi yang akan mendorong untuk berpikir lebih lanjut.

Untuk itu potensi dalam mengembangkan kemampuan menebak siswa

harus dibina melalui pengajuan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong

siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara dari permasalahan yang

dikaji.
d. Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang

dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan, dalam pembelajaran

inkuiri mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting

dalam pengembangan intelektual. oleh sebab itu tugas dan peran guru dalam

tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong

siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.

e. Menguji Hipotesis

Menguji hipotesis merupakan proses menentukan jawaban yang

dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh

berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis

adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jaawaban yang diberikan,

disamping itu menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan

berpikir rasional, artinya kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya

berdasarkan argumentasi akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan

dan dapat dipertanggung jawabkan.

f. Merumuskan Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang

diperoleh dari hasil pengujian hipotesis

Mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang dimana dalam pelaksanaan materi pada
mata pelajaran IPS menggunakan pendekatan terpadu, dalam pendekatan ini sengaja mengaitkan atau
memadukan berbagai materi, dan tidak mengacu pada disiplin ilmu yang terpisah akan tetapi
beroreantasi pada kehidupan dan kebutuhan nyata para siswa, sehingga proses belajar siswa menjadi
sesuatu yang bermakna dan menyenangkan anak. Pembelajaran IPS dengan menggunakan
pendekatan inkuiri dapat diterapkan pada semua jenjang dan kelas. Untuk siswa sekolah dasar
pada kelas – kelas rendah dapat juga menggunakan pendekatan inkuiri ini melalui pembelajaran
– pembelajaran yang sederhana, misalnya siswa mengawali dengan belajar bagaimana belajar
dan bekerja dengan menggunakan peta dan globe.
Di bawah ini adalah contoh pembelajaran inkuiri tentang “ Peta dan Globe “ pada kelas 3
SD.

Kompetensi Dasar
1.1. Membaca peta lingkungan setempat (Kab/Kota,Propinsi) dengan menggunakan
skala sederhana.

Tujuan : pada akhir proses belajar mengajar diharapkan para siswa dapat
( 1 ) mengenal simbol – simbol yang ada di dalam peta
( 2 ) mengemukakan alasan mengapa harus menggunakan simbol yang berbeda – beda.

Prosedur : bimbinglah siswa melalui langkah – langkah berikut :


Tahap I
Guru : Siapa di antara kamu yang pernah melihat danau ? Sungai ? Adakah di antara
kamu yang pernah melihat laut ? Seperti apakah sungai, danau, dan laut itu ?(Siswa menjawab
setiap pertanyaan. Kembangkan pertanyaan itu hingga para siswa menyebutkan bahwa semua
tempat itu berisi air ). Tahukah kamu bahwa lautan lebih luas daripada daratan? orang yang
membuat peta dan globe mempunyai kesulitan karena harus dapat meyakinkan orang lain
wilayah mana yang berupa daratan dan wilayah mana yang berbentuk lautan.
Tahap 2
Guru : Bagaimana pembuat globe untuk mengatasi kesulitan itu ? Bagaimana
pendapatmu tentang cara menunjukkan lokasi perairan ?
Kemungkinan jawaban siswa :
a) Mungkin siswa menuliskan kata “ air “ pada tempat yang ada airnya.
b) Mungkin juga mereka menggambar gelombang pada tempat yang ada air.
c) Mereka mungkin mewarnai bagian / tempat yang ada airnya.

Tahap 3
Guru : Anggaplah bahwa kita adalah ilmuwan yang akan menguji pendapat siapa yang
paling cepat. Mari kita lihat bola dunia ini. ( Pegang bola dunia ini ) Coba berikan nama laut ini ?
( Apabila kamu tidak tahu coba bantu oleh yang lainnya ). Baiklah, mari kita liat Laut Jawa. Ini
ada di peta. Apa warnanya ? ( siswa menjawab: “ biru “) Mari lihat pulau Samudra Indonesia.
Inilah ada di peta. Apa warnanya ? ( Siswa menjawab : warnanya sama – biru ).

Tahap 4
Beri lagi pertanyaan untuk membuktikan bahwa mereka telah menguasainya. Beri pula
dorongan agar mereka bercerita atau menjelaskan apa yang telah mereka ketahui.
Guru : berdasarkan informasi yang telah kita ketahui, bagaiman pembuat bola dunia
menggambar lautan agar berbeda dengan simbol lainnya ? ( siswa menjawab : “ warnanya biru “)
Tahukah kamu mengapa pembuat bola dunia memilih cara membuat simbol laut dengan warna
biru ? Maksud saya, mengapa mereka tidak menuliskan “ air “ pada tempat – tempat yang
menunjukkan lautan atau menggambarkan gelombang ? ( Para siswa menjawab : “Apabila
pembuat bola dunia itu menuliskan kata “ air “ maka ia harus menuliskan kata air berapa kali ?.
karena ada wilayah perairan laut sempit sehingga akan sulit menuliskan kata “ air “ untuk
menunjukkan suatau sungai. Menggambarkan gelombang untuk lautan mungkin saja, namun
kesulitan untuk sungai.)

Tahap 5
Tahap ini adalah kesimpulan dari seluruh pelajaran. Selain itu, pada tahap ini pun
dirancang untuk membuat penjelasan umum yang dapat diterapkan dalam situasi lainnya.
Guru : Dari apa yang telah kita pelajari, dapatkah kamu mengemukakan simbol wilayah
perairan pada peta dan bola dunia (globe) ? ( Siswa menjawab : “ Wilayah perairan itu
digambarkan dengan warna biru “).
Marilah kita perhatikan peta dan bola dunia lainnya. Samakah simbol yang dibuat untuk
wilayah perairan laut ? ( Guru dan siswa melihat – lihat peta dan bola dunia lainnya ).
Kesimpulannya : “ Umumnya pada peta dan bola dunia, warna biru digunakan untuk
menunjukkan perairan “.
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri di sekolah dasar untuk kelas yang
lebih tinggi dapat dengan cara melakukan analisis terhadap suatu data.
A. Indikator

Kognitif:
 Produk:
1) Menjelaskan berbagai macam simbol pada peta.
2) Menggambarkan simbol-simbol pada peta.
3) Menghitung jarak tempat dengan menggunakan skala peta.

 Proses:
1) Membaca dan mengidentifikasi simbol-simbol yang digunakan pada peta.
2) Memilih jarak yang tepat menggunakan skala yang sesuai pada peta.

Afektif:
1) Menampilkan peta lingkungan sekitar di depan kelas.

Psikomotor:
1) Menempelkan contoh gambar simbol pada peta dengan benar.
2) Membuat peta sederhana lingkungan sekitar.
B. Tujuan Pembelajaran

Kognitif:
 Produk:
1) Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menyebutkan
simbol-simbol pada peta.
2) Setelah mendapatkan penjelasan dari guru, siswa dapat menggambar simbol-
simbol pada peta.
3) Setelah mendapatkan penjelasan dari guru, siswa dapat menghitung jarak
tempat dengan menggunakan skala peta.

 Proses:
1) Setelah mendapatkan penjelasan dari guru, siswa dapat membedakan berbagai
macam simbol pada peta.
2) Setelah mendapatkan penjelasan dari guru, siswa dapat memilih jarak yang
tepat menggunakan skala yang sesuai pada peta.

Afektif:
1) Setelah mendapatkan penjelasan dari guru, siswa dapat menampilkan hasil
karyanya di depan kelas.

Psikomotor:
1) Setelah melakukan diskusi, siswa dapat menempelkan contoh simbol dengan
percaya diri.
2) Setelah memahami materi yang disampaikan oleh guru, siswa dapat membuat peta
sederhana lengkap dengan simbol-simbolnya.

C. MATERI POKOK:
Membaca Peta Lingkungan Setempat

D. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN:


Metode Pembelajaran      : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, Unjuk kerja, Penugasan
Model Pembelajaran        : Kooperatif Learning
https://docplayer.info/47074253-Penerapan-metode-inkuiri-dalam-pembelajaran-ips-di-sekolah-
dasar.html.pdf

Anda mungkin juga menyukai