Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

MEJADIKAN MATEMATIKA MENARIK

Disusun Oleh :

Agustina. C. Sedubun ( 2017-42-086 )

Susilawati Br Naibaho ( 2017-42-004 )

Melga Likumahwa( 2017-42-032 )

Rohmah. U. Basyarewan ( 2017-42-053 )

Charly Salaka ( 2017-42-139 )

Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Pattimura

AMBON

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmatnya kepada kelompok kami , sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah tentang “Menjadikan Matematika Menarik”,

yang kami sajikan berdasarkan buku belajar dan pembelajaran matematika

Makalah ini memuat tentang “Menjadikan Matematika Menarik”,

yang menjelaskan tentang “Bagaimana cara atau kiat menjadikan

matematika manarik ”

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas

kepada pembaca.Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan

kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritiknya.Terimakasih

DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................ 3
1.1. LATAR BELAKANG ........................................................................... 3
1.2.RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 5
1.3. TUJUAN MASALAH ........................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ................................................................................................... 5
2.1. Mengapa Penting Menjadikan Matematika Menarik ............................... 5
2.2. Kiat Menjadikan Matematika Menarik ................................................... 7
BAB III ............................................................................................................... 16
PENUTUP .......................................................................................................... 20
3.1. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang dominan dengan
perhitungan dan rumus-rumus. Banyak peserta didik yang berfikir,
matematika adalah mata pelajaran yang mengharuskan mereka untuk
menghafal berbagai macam rumus-rumus yang diberikan. Terutuma
dalam materi bangun datar, yang di dalamnya memuat rumus-rumus
mencari luas dan keliling. Matematika dipersepsikan sebagai pelajaran
yang kaku, prosedurnyasudah baku, peserta didik hanya perlu menghafal
rumus, selanjutnya mengerjakan soal yang sesuai dengan contoh yang
diberikan.
Aspek kontekstual atau realistik jarang dijadikan starting point
dalam pembelajaran matematika. Kenyataan lainnya menunjukkan
bahwa aspek konstektual dilibatkan dalam pembelajaran biasa pula kita
temui dalam pembelajaran matematika dalam memecahkan masalah
yang disajikan dalam bentuk soal cerita.
Matematika kemudian dimaknai peserta didik sebagai kumpulan
angka-angka yang seringkali tidak dihubungka dengan konteks nyata.
Bahkan ditemui pula guru yang tidak dapat memaknai secara benar
masalah tersebut. Mereka hanya menggunakan operasi matematika
secara benar dalam memecahkan masalah tersebut. Mereka hanya
menggunakan operasi matematika dalam memecahkan masalah yang
dihadapi tanpa memaknainya secara benar.
Sebenarnya permasalahan yang dihadapi peserta didik tersebut
adalah mereka belum bisa menghubungkan antara apa yang mereka
pelajari dan bagaimana pengetahuan itu akan digunakan. Hal ini
dikarenakan cara mereka memperolah informasi dan motivasi diri belum
tersentuh oleh metode yang betul-betul bisa membantu mereka.
Menjadikan matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang
menarik merupakan tantangan bagi setiap pendidik. Terdapat banyak
cara yang dapat digunakan untuk hal ini. Cara atau kiat dimaksud
adalah sebagai berikut;
1. Memulai Pelajaran Dengan Cara yang Menarik
2. Menggunakan Sejarah Matematika
3. Menggunakan Paradoks
4. Menyajikan Bentuk-bentuk Menarik dari Operasi Bilangan
5. Penggunaan Matematika magic ( mathemagic )
6. Lakukan Aktivitas Belajar di Luar Sekolah
7. Permainan
8. Teka-teki

1.2. RUMUSAN MASALAH


Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut ;
1. Mengapa penting menjadikan matematika menarik ?
2. Apa saja kiat menjadikan matematika menarik ?

1.3. TUJUAN MASALAH


Adapun yang menjadi tujuan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut ;
1. Untuk mengetahui mengapa penting menjadikan matematika
menarik.
2. Untuk mengetahui apa saja kiat menjadikan matematika
menarik.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Mengapa Penting Menjadikan Matematika Menarik


Mengapa banyak anak mengalami kesulitan dalam mempelajari
matematika? Bahkan sering kita temui anak takut dan menghindar
untuk mempelajari matematika mengapa demikian? Ada banyak
jawaban terhadap pertanyaan ini. Pertama, guru cenderung menjadikan
matematika sebagai kumpulan angka-angka, konsep, dan rumus-rumus
yang kurang bermakna. Kedua, matematika dipersepsikan sebagai
pelajaran yang kaku, prosedurnya sudah baku, peserta didik hanya perlu
menghafal rumus, selanjutnya mengerjakan soal sesuai dengan contoh
yang diberikan. Ketiga, Aspek kontekstual atau realistik jarang
dijadikan starting point dalam pembelajaran matematika.
Menjadikan matematika menarik menjadi salah satu tantangan bagi
para guru. Semua pendidik tentunya mengharapkan peserta didik
menguasai dengan baik matematika yang dipelajari, mampu membuat
pengaitan antara konsep, dan mampu menggunakannya dalam
pemecahan masalah. Hal ini dapat terjadi bila matematika
dipersepsikan sebagai mata pelajaran yang menarik bagi siswa.
Matematika juga dipersepsikan sebagai kunci sukses bagi peserta
didik. Dengan mempelajari matematika peserta didik tidak hanya
memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memecahkan masalah
matematika, tetapi juga memiliki dasar yang kuat untuk dapat
mempelajari mata pelajaran lainnya.

Menjadikan matematika menarik adalah hal yang penting untuk


diperhatikan guru. Hal ini dimaksudkan untuk ;

1. Membentuk sikap dan kecintaan matematika di


kalangan siswa
2. Memfokuskan perhatian dan mengkondisikan siswa
untuk terlibat lebih aktif dalam pembelajaran.
3. Meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi
matematika dan kemampuan menerapkannya dalam
pemecahan masalah.
2.2. KIAT MENJADIKAN MATEMATIKA MENARIK

Terdapat beberapa cara yang dapat di pertimbangkan guru dalam


melaksanakan kegiatan pembelajaran. Cara atau kiat dimaksud adalah
sebagai berikut;

1. Memulai Pembelajaran Dengan Cara Yang Menarik


Pada kegiatan pendahuluan dapat dilakukan berbagai variansi
aktivitas, anatara lain:
a. Meriview materi yang telah dibahas pada pertemuan
sebelumnya.
b. Menjelaskana materi apa yang akan dipelajari.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran.

Menurut Sobel & Malestky (2004), sebuah pertanyaan yang


menantang dapat digunakan sebagai cara yang afektif untuk
memulai atau mengakhiri suatu pembelajaran. Sebuah
pertanyaan yang memancing diberikan, kemudian murid-murid
di berikan kesempatan menduga, mendiskusi, maupun berdebat
untuk memperoleh jawaban. Kemudian dengan dituntun oleh
guru, metode yang tepat di bahas untuk menjawab
pertanyaannya.

Membuka pelajaran meskipun nampak biasa saja, tapi pada


dasarnya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kegiatan
pembelajaran selama 90 menit kedepan. Hal tersebut terjadi
karena pada awal kegiatan pembelajaran merupakan tahap
dimana siswa mulai mengenal, mulai merangkai fikiran baru
akan kegiatan pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta
didik.

Biasanya ketika kegiatan awal pembelajaran sudah mampu


menarik perhatian siswa maka selanjutnya murid-murid kita
tersebut akan lebih bersemangat lagi dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran yang akan kita lakukan. Apalagi jika didalam tahap
awal pembelajaran ini diselingi dengan aspek-aspek motivasi
yang akan menggairahkan siswa untuk melakukan yang terbaik
dalam KBM

Namun dewasa ini, tidak sedikit para pendidik yang


mengabaikan tahap awal pembelajaran. Lebih parahnya lagi
banyak juga yang menskip dan langsung locat ke inti
pembelajaran. Tentunya ini adalah hal yang salah dan sudah
seharusnya tidak dilakukan, karena peserta didik jika langsung
dijejeli materi baru akan merasakan ketegangan dan otak mereka
belum siap dalam menginput ilmu yang guru transfer kepada
peserta didiknya.

Melihat kondisi tersebut, sudah seharusnya semua guru untuk


tidak langsung menyodorkan materi kepada anak didiknya,
alangkah lebih baiknya siswa diberikan kegiatan awal yang
sekiranya mampu memberikan dampak positif terhadap
keberlangsungan proses pembelajaran kedepannya. Adapun bagi
anda yang belum tahu cara tepat dalam membuka pelajaran bisa
disimak ulasannya berikut.

1. Informasikan tujuan/kompetensi
Ketika seorang guru akan memulai kegiatan belajar mengajar
dikelas, langkah awal yang paling baik dilakukan adalah
dengan menginformasikan kepada para peserta didik tentang
tujuan serta kompetensi yang hendak dicapai dari kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Dengan adanya penyampaian
hal-hal tersebut di awal, diharapkan siswa akan tahu apa
yang seharusnya mereka lakukan dan apa yang harus mereka
capai. Dan apabila hal tersebut bisa terealisasikan maka para
siswa akan terarah dan tidak berfikir kemana-mana, fikiran
mereka akan terfokus pada tujuan yang sudah guru
canangkan.
2. Berikan suatu bentuk prilaku yang membuat siswa tertarik
untuk berfikir
Untuk membuat siswa tertarik terhadap konsep yang ingin
kita sampaikan memang bukanlah sesuatu yang mudah.
Butuh yang namanya kreatifitas guru dalam memainkan kata
dan penyampaian. Saran saya, cobalah untuk menyampaikan
sesuatu bentuk pembukaan materi yang memicu siswa untuk
berfikir. Dalam prakteknya guru bisa memberikan beberapa
pertanyaan menantang yang sekiranya ada hubungannya
dengan kehidupan sehari-hari.
Pertanyaan menantang dan ada korelasinya terhadap
kehidupan sangat bagus untuk memancing siswa untuk
memaksimalkan kemampuan berfikirnya terhadap
pertanyaan yang guru berikan, jelas ini adalah sesuatu yang
baik, siswa akan secara cepat memfamiliarkan fikiran mereka
terhadap konsep baru yang akan guru berikan. Dengan
begitu, ketika guru masuk ke materi inti peserta didik sudah
tidak canggung lagi untuk melahap materi baru dari gurunya.
3. Berikan motivasi
Apabila langkah 1 dan 2 diatas sudah dilakukan, berikan
motivasi kepada para siswa tentang apa yang akan mereka
dapatkan apabila sudah bisa menguasai materi tersebut.
Hubungkan dengan realita kehidupan agar mereka bisa lebih
termotivasi lagi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
anda.

2. Menggunakan Sejarah Matematika


Mengapa seorang guru matematika harus paham sejarah
matematika?
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah dan
belajar dari sejarah. Begitu pula dengan guru matematika. Guru
yang hebat adalah guru yang menghargai sejarah matematika dan
menggunakannya untuk kepentingan peningkatan kemajuan
pendidikan khususnya dalam matematika.
Banyak guru matematika yang tidak terlalu memperdulikan
bagaimana sejarah matematika. Pada hal sejarah adalah guru
yang baik untuk mengajarkan kita bagaimana perjuangan yang
panjang dalam menemukan konsep matemaika. Bagaimana
proses berfikir para ahli dalam memahami fenomena alam yang
kemudian diwujudkan dalam bentuk fakta, konsep atau hukum-
hukum dalam matematika.
Pelajaran dari para ahli matematika akan menjadi pelajaran besar
bagi para guru dalam membuat siswa-siswa dalam belajar
matematika. Inspirasi dari para matematikawan dunia dapat
menjadi motivasi bagi siswa dan siswi di sekolah. Beberapa ahli
seperti Fauvel dalam Sahara(2013) menyebutkan bahwa:
 Sejarah dapat menjadi materi yang dapat diajarkan di
sekolah yang dapat memotivasi siswa. Banyak nilai-nilai
yang dapat diperoleh siswa dan siswi dalam mempelajari
sejarah matematika seperti pantang menyerah serta
berfikir kritis dan kreatif.
 Sejarah matematika sebagai konteks materi pelajaran
yang berarti bahwa guru dapat mengambil masalah –
masalah yang telah diselesaikan oleh para ahli
matematika yang disajikan secara menarik dan akan
diselesaikan oleh pelajar. Hal ini sangat menarik karena
selain siswa dapat menggunakan kemampuan problem
solves, siswa juga dalam merasakan bagaimana emosi
dari para matematikawan pada saat menyelesaikan
masalah tersebut.
 Sejarah matematika dapat menjadi sumber strategi
pembelajaran. Guru dapat belajar dari sejarah matematika
dan menggunakan ide dari proses penemuan tersebut
menjadi suatu strategi belajar mengajar yang menarik dan
memotivasi siswa.

Jika guru dapat memanfaatkan sejarah matematika dalam proses


pembelajaran, akan berpengaruh positif terhadap mental dan skill siswa.
Para Ahli (Janvis, Swets, Fauvel dalam Sahara (2013)) mengungkapkan
setidaknya ada tiga dimensi besar pengaruh positif sejarah dalam
pembelajaran.

1. Kemampuan penyelesaian masalah: memacu keterampilan menata


informasi, menafsirkan secara kritis berbagai anggapan dan
hipotesis, menulis secara koheren, mempresentasikan kerja, dan
menempatkan suatu konsep pada level yang berbeda. mempertajam
ketrampilan problem solving, yang menjadi dasar untuk pemahaman
yang lebih baik, membantu siswa membuat hubungan-hubungan
matematika, dan membuat adanya interaksi antara matematika
dengan lingkungan social.
2. Motivasi dan antusiasme: sejarah matematika memberikan sisi
aktivitas sehingga menumbuhkan antusiasme dan motivasi siswa.
selain itu belajar dari sejarah juga akan mengurangi ketakutan siswa
terhadap matematika dengan memahami fakta bahwa matematika
adalah karya manusia dan para matematikawan tersebut berjuang
untuk dapat menemukannya.
3. Pedagogis: perspektif sejarah dan perspektif matematika (struktur
modern) saling melengkapi untuk memberikan gambaran yang jelas
dan menyeluruh tentang konsep dan teorema, serta bagaimana
konsep-konsep saling berkaitan yang dapat memberikan guru
inspirasi tentang bagaimana merancang pembelajaran yang lebih
baik. Sejarah dapat memberi perspektif dan wawasan baru pada
materi pembelajaran, bahkan memberi petunjuk bagi permasalahan
yang mungkin dihadapi siswa saat mempelajari topik-topik tertentu.
Sejarah memungkinkan siswa dan guru untuk berpikir dan berbicara
tentang matematika dengan lebih bermakna. Sejarah mematahkan
mitos tentang matematika dengan menunjukkan bahwa matematika
adalah hasil karya manusia. Sejarah memperkaya kurikulum
matematika. Ia memperdalam dan memperluas pengetahuan yang
dibangun siswa di kelas matematika.

Melibatkan sejarah metematika dalam pembeljaran akan menghindarkan


nuansa tersendiri yang akan mampu memotivasi pesrta didik untuk
belajar. Manfaat yang dapa diperoleh yaitu;

a. Wawasan peserta didik mengenai latar belakang materi


matematika yang dipelajari menjadi lebih luas.
b. Peserta didik akan lebih termoivasi untuk belajar, karena
diperkenalkan dengan seseorang atau tokoh yang dapat
dijadikan sebagai model.

4. Menggunakan Paradoks

Secara berdasarkan Merriam Webster paradoks didefinisikan sebagai


prinsip kontradiksi untuk menerima sebuah gagasan atau ide atau
opini. Paradoks membuat kita berpikir akan suatu hal diluar
kebiasaan umum atau diluar pandangan umum yang berlaku.
Pernahkan anda mendengar grandfather paradox? Grandfather
paradox atau juga dikenal dengan the ship of Theseus
paradox. Bayangkan suatu benda seperti kapak yang dimiliki oleh
ayah atau kakek anda untuk menebang kayu. JIka digunakan terus
menerus maka satu persatu bagiannya akan rusak. Gagangnya rusak
lalu anda mengganti dengan gagang baru. Kemudian kepalanya lalu
anda juga memperbaiki atau mengganti dengan yang baru. Plutarch
(sejarawan Yunani) kemudian mengajukan pertanyaan. Jika
keseluruhan benda telah diganti satu demi satu bagiannya, apakah
benda tersebut tetap objek yang sama?

Paradoks juga memiliki arti sebagai sebuah pernyataan yang saling


bertolak belakang satu sama lain atau dua hal yang keduanya tidak
mungkin sama-sama benar. Paradoks sederhana contohnya adala
oxymoron, atau dua suku kata yang saling memiliki makna
berkebalikan, seperti jumbo shrimp, awfully good, pretty ugly.
Ketiganya memiliki maka yang berkebalikan.

 Jumbo shrimp, kata jumbo merujuk pada suatu hal yang besar
atau memiliki ukuran di atas rata-rata sedangkan shrimp sendiri
berarti udang yang memiliki ukuran kecil
 Awfully good, dimana kata awfull mengerikan atau hal yang jelek
namun sebaliknya kata good bermakna suatu hal yang baik.
 Pretty ugly, merupakan perpaduan dari kata pretty yang berarti
cantik atau indah sedangkan ugly merupakan antonim atau
kebalikannya yang berarti jelek atau sesuatu yang buruk.

Kedua kata yang memiliki makna berlainan tersebut jika


digabungkan akan memiliki makna baru yang berarti lain. Namun
terkadang paradoks dalam bentuk tulisan jauh dari hal sederhana
tersebut. Bukan hanya mengaitkan dua kata yang kontradiktif namun
juga menyatukannya dalam suatu bentuk kalimat paradoks.
Contohnya adalah apa yang sering dilakukan oleh Shakespeare
dalam karyanya dengan kalimat seperti contoh di bawah:

 My only love sprung from my only hate.


 That I must love a loathed enemy.
 Too early seen unknown, and known too late!
 I must be cruel, only to be kind!
 Though this be madness, yet there is method in it.

Dalam tulisan atau novel, paradoks sering digunakan untuk


menjelaskan kondisi atau menggambarkan sesuatu yang bersifat
kontradiktif. Contohnya seseorang yang merasa senang ketika
berjumpa dengan keluarganya, namun juga merasa sedih karena
harus meninggalkan keluarganya dan pergi merantau.

Paradoks tidak hanya berupa tulisan namun juga dapat berbentuk


penggambaran situasi. Contoh
 Seseorang yang dikirimkan ke penjara untuk mengalami
kebebasan yang sesungguhnya
 Perang yang bertujuan untuk membawa kedamaian
 Cerita tentang kura-kura (hewan yang bergerak lambat) yang
mampu mengalahkan kelinci (hewan yang bergerak cepat).
 Atau cinta pada dua orang pasangan yang muncul di tengah
cobaan dan latar belakang orangtua yang bercerai/berpisah.

Ada banyak situasi yang dijelaskan dengan menggunakan paradoks


di dalamnya.

Paradoks juga digunakan dalam penggambaran karakter, contoh


sebagai berikut:

Ed: Hey James, do you love luxury foods?

James: No I have a simple taste of food. I only eat caviar.

Seperti kita ketahui bahwa caviar adalah makanan yang jauh dari
kata sederhana dan termasuk dalam makanan mewah namun James
menyatakan bahwa selera makannya sangat sederhana. Sungguh hal
yang kondradiktif bukan? Itu lah yang disebut dengan paradoks.

Atau jika kita sering mengamati dalam film atau karakter kartun
anda menemukan :

 Kucing dan tikus yang berteman, walau pada kenyataannya tikus


adalah makanan kucing.
 Penggambaran sosok monster yang lucu dan menyenangkan.
Padahal monster sendiri menggambarkan sosok yang
mengerikan.
 Atau penggambaran sosok bajak laut yang takut akan air.
 Unsur penting kenapa penulis banyak digunakan penulis adalah:
 Menciptakan konflik (introduce conflict)
 Menambahkan kedalaman cerita (add depth to a story)
 Dapat menjelaskan situasi yang membingungkan
 Memancing pembaca untuk berpikir
 Dan sebagainya.

Jadi, Penggunaan pareradoks dalam pembelajaran matematika juga


dapat membuat pembelajaran menjadi menarik. Paradoks merupakan
proposisi yang meskipun menurut logika benar, tetapi bertentangan
dengan pikiran sehat.

5. Menyajikan Bentuk-Bentuk Manarik Dari Operasi Bilangan


Banyak bentuk khusus opersi bilangan yang menghasilkan
bilangan dengan komposisi menarik. Bentuk-benuk ini akan
semakin menambah daya tarik bagi peserta didik.

6. Penggunaan Matematika Magic ( Mahemagic)


Kita membuat perta didik terkesan dengan seakan-akan
menampilkan kemampuan kita menebak bilangan yang
dipikirkan siswa. Dalam koneks ini kita menggunakan trik aau
pola matematika sederhana dalam permainan pikiran.

7. Lakukan Aktivitas Belajar Di Luar Kelas


Aktivitas belajar di luar kelas akan memberikan suasana baru
(berbeda) bagi peserta didik. Belajar matematika di alam terbuka
membuat membuat peserta didik merasa lebih leluasa dan tidak
lagi dibatasi sekat-sekat ruang kelas. Aktivitas belajar akan lebih
menarik, peserta didik akan terlibat secara lebih aktif dalam
berbagai aktivitas seperti mengamati, mengukur, bertanya,
menghitung, dst
8. Permainan
Belajar matematika akan liebih menyenangkan bila di
lakukan dalam bentuk permainan. Misalnya untuk meningkatkan
penguasaan dan kemampuan operasi hitung bilangan pecahan
guru dapat menggunakan seperangkat kartu operasi.
9. Teka-teki
Teka-teki merupakan soal yang berupa kalimat ( cerita atau
gambar ) yang di sajikan secara samar-samar, biasanya disajikan
sebagai suatu permainan atau untuk mengasah pikiran. Dalam
pembelajaran matematika, teka-teki berfungsi mendorong rasa
ingin tahu, mendorong berfilkir tingkat tinggi, dan menjadikan
pembelajaran matematika menjadi lebih menarik.

PERTANYAAN

1. Tolong kelompok jelaskan kelebihan dan kekurangan dari setiap


kiat-kiat menjadikan matematika menarik
Jawab:
1. Memulai pelajaran dengan cara yang menarik
Kekurangan: Tidak melihat anak secara menyeluruh, guru
mungkin hanya terfokus kepada anak-anak yang mampu
menjawab soal yang guru berikan, atau pertanyaan yang akan
membuka materi di hari itu, tidak terlalu mampu untuk
memancing perhatian semua siswa, apalagi jika guru tidak
terlalu memperhatikan berapa jumlah siswa yang menjawab.
Kelebihan : dapat membuat siswa merasa lebih tertatang
untuk memulai pelajaran, sehingga memancing otak siswa
untuk berfikir mengenai materi yang akan dipelajari
2. Menggunakan sejarah
Kekurangan : siswa akan merasa bosan, apalgi jika siswa tidak
mengetahui mengenai sejarah tersebut, sehingga siswa sudah
tidak memiliki minat lagi untuk belajar
Kelebihan : bagi siswa yang mengenal dan mengetahui betapa
hebatnya seorang ilmuwan matematika yang sedang disangkut
pautkan dalam pembelajaran mereka akan merasa termotivasi
dengan adanya cerita-cerita sejarah yang disampaikan oleh
guru, mereka akan memiliki motivasi untuk melakukan hal
yang sama bahkan lebih.
3. Menggunakan paradox
Kekurangan : siswa akan merasa kesulitan untuk mencerna
apa yang guru sampaikan, jika dia tidak benar-benar
mengerti, dia akan berfikir kembali bahwa matematika adalah
suatu mata pelajaran yang sulit untuk dipahami.
Kelebihan : dengan adanya paradox siswa akan dilatih untuk
berfikir kembali atau meninjau kembali, apa yang dikatakan
oleh guru, mereka akan mulai berfikir apa yang mungkin dan
yang tidak mungkin.
4. Menyajikan bentuk-bentuk menarik dari operasi bilangan
Kekurangan : hanya dapat digunakan pada operasi tertentu
dalam matenatika.
Kelebihan : dapat membuat suatu operasi yang tidak
menyenangkan menjadi menyenagkan sehingga siswa memiliki
minat dan tertarik dengan matematika.
5. Penggunaan matematika magic
Kekurangan : sama halnya dengan menyajikan bentuk-bentuk
menarik dari operasii bilangan, pada penggunaan matematika
magic juga hanya dapat digunakan pada hal-hal tertentu yang
berkaitan dengan matematika, sehingga tidak cukup
membantu untuk membuat pembelajaran matematika menjadi
menarik didalam kelas saat KBM sedang berlangsung.
Kelebihan : dapat membuat siswa merasa teratarik dan
terkesan dengan apa yang dilakukan guru, sehingga
menumbuhkan rasa penasaran terhadap hasilnya.
6. Lakukan aktivitas belajar diluar kelas
Kekurangan : tidak semua hal atau tidak semua materi dapat
dipahami oleh siswa jika belajar diluar kelas
Kelebiham : mampu membuat siswa merasa nyaman, karena
mereka dapat belajar dengan suasana yang berbeda.
7. Permainan
Kekurangan: tidak semua materi dalam matematika dapat
dibawakan dalam sebuah permainan.
Kelebihan : dapat memudahkaan siswa untuk memahami
suatu materi tertentu.
8. Teka-teki
Kekurangan: tidak semua materi dalam matematika dapat
dibawakan dalam sebuah permainan.
Kelebihan : dapat memudahkaan siswa untuk memahami
suatu materi tertentu.

2. Mengapa guru cenderung menjadikan matematika sebagai


kumpulan angka”, konsep, dan rumus-rumus yang kurang
bermakna?
Jawab:
Karena kadang guru terlalu terpaku terhadap buku ajar atau
buku panduan yang telah disediakan, ini juga dapat terjadi jika
guru tidak memahami bagaimana cara menjadikan suasana
belajar mengajar menjadi menarik, kadang ini juga bisa terjadi
kerena tidak adanya hubungan yang baik antara guru dan siswa,
sehingga guru tidak bisa memhami siswanya dengan baik,
sehingga dia tidak terlalu peduli mengenai cara mengajar yang
menarik, dan akhirnya siswa yang harus dituntut untuk mengerti
menegenai materi yang dibawakan oleh guru yang cenderung
kaku.

3. Dari semua kiat’ menjadikan matematika menarik, tidak semua


kiat dapat diterapkan pada semua materi, lalu apa yang harus
seorang guru lakukan untuk tetap menjadikan matematika
menarik?
Jawab:
Memang benar, tidak semua kiat menjadikan matematika
menarik dapat diterapkan dalam semua materi dalam
matematika, tapi ada satu kiat yang dapat diterapkan dalam
semua pembelajaran matematika, materi apapun itu, yaitu kiat
yang pertama yaitu memulai pelajaran dengan cara yang menarik,
jadi seorang guru harus mempunyai skill dalam menjalankan kiat
ini, sehingga dia dapat menjadikan aktivitas belajar mengajar
menjadi lebih menyenangkan, dia harus mampu dan mempunyai
skill dalam membuat anak-anak didiknya tertarik dengan
pembelajaran yang dia bawakan, sehingga aktivitas belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik, untuk kiat-kiat yang lain
bisa guru terapkan pada materi yang dia rasa cocok.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN DAN SARAN


Menjadikan matematika menarik menjadi salah satu
tantangan bagi para guru. Semua pendidik tentunya mengharapkan
peserta didik menguasai dengan baik matematika yang dipelajari,
mampu membuat pengaitan antara konsep, dan mampu
menggunakannya dalam pemecahan masalah. Hal ini dapat terjadi
bila matematika dipersepsikan sebagai mata pelajaran yang menarik
bagi siswa. Matematika juga dipersepsikan sebagai kunci sukses
bagi peserta didik. Dengan mempelajari matematika peserta didik
tidak hanya memiliki kemampuan yang lebih baik dalam
memecahkan masalah matematika, tetapi juga memiliki dasar yang
kuat untuk dapat mempelajari mata pelajaran lainnya.
Menjadikan matematika menarik adalah hal yang penting
untuk diperhatikan guru. Hal ini dimaksudkan untuk ;
1. Membentuk sikap dan kecintaan matematika di
kalangan siswa
2. Memfokuskan perhatian dan mengkondisikan siswa
untuk terlibat lebih aktif dalam pembelajaran.
3. Meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi
matematika dan kemampuan menerapkannya dalam
pemecahan masalah.

Terdapat beberapa cara yang dapat di pertimbangkan guru dalam


melaksanakan kegiatan pembelajaran. Cara atau kiat dimaksud adalah
sebagai berikut;

1. Memulai Pelajaran Dengan Cara yang Menarik


2. Menggunakan Sejarah Matematika
3. Menggunakan Paradoks
4. Menyajikan Bentuk-bentuk Menarik dari Operasi
Bilangan
5. Penggunaan Matematika magic ( mathemagic )
6. Lakukan Aktivitas Belajar di Luar Sekolah
7. Permainan
8. Teka-teki
DAFTAR PUSTAKA

Ratumanan, christi . 2017. Belajar Dan Pembelajaran Matematika.

Ambon: Universitas Pattimura. Hal: 82 – 91


https://www.sederet.com/tutorial/apakah-yang-dimaksud-dengan-paradoks-

paradox/

http://rantaiguru.blogspot.com/2016/05/cara-guru-membuka-pelajaran-yang-

baik-dan-benar.html#.Xf-LpGQzbIV

https://potmatik.blogspot.com/2016/12/mengapa-guru-matematika-harus-

paham.html

Anda mungkin juga menyukai