Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN AKHIR

METODELOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DISUSUN OLEH :

SINTA RAHMADONA
(2020206045)
Dosen Pengampu : Atika Zahra,M.P,d

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahmin.Segala puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta


alam yang tidak henti-hentinya telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyusun dan menyelesaikan laporan magang 1ini. Tak lupa juga Shalawat serta
salam, kita haturkan pada junjungan nabi agung kita, nabi besar Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang ini.

Makalah dengan judul “LAPORAN AKHIR METEDEOLOGI PEMELAJARAN MATEMATIKA”


disusun untuk mengevaluasi tugas akhir dari Ibu Atika Zahra,M.pd pada mata kuliah
metedeologi pemelajaran, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri
palembang. Saya berharap makalah yang saya buat ini, bisa bermanfaat, menambah
wawasan atau inspirasi untuk saya dan siapa pun yang membaca makalah ini.
1. Allah SWT. yang telah memberikan kemudahan dan ridho-Nya
2. Orang tua yang telah memberikan motivasi dan do’a
3. Ibu Atika Zahra.M.pd selaku dosen pengapu mata kulis psikologi pendidikan.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Maka dari itu saya mohon maaf sebesar-besarnya. Akhir kata saya
ucapkan terima kasih kepada pembaca dan semoga bermanfaat bagi kita semua

Palembang, Desember 2021

Pend.Matematika

SINTA RAHMADONA
DAFTAR ISI

BAB 1

PENDAHULUAN.......................................................................................................9

A. Latar Belakang...........................................................................................9

B. Rumusan Masalah...................................................................................10

C. Tujuan Makalah.......................................................................................10

D. Manfaat Makalah....................................................................................11

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................12

A. Metode Teacher Center..........................................................................12

B. Model Open Ended..................................................................................22

2.3 Kompetensi Kepribadian.........................................................................23

2.4 Kompetensi Sosial...................................................................................26

2.5 Kompetensi Pedagogik............................................................................28

BAB III PENUTUP....................................................................................................30

LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................................................32
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metedeologi pembelajaran matematika adalah suatu kegiatan untuk memperoleh
pengetahuan yang dibangun oleh siswa sendiri dan harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan kembali
konsep-konsep matematika .Metedeologi Pembelajaran matematika sebaiknya
dimulai dari masalah-masalah kontekstual atau realistik kehidupan, dekat dengan
alam pikiran siswa dan relevan denganmasyarakat agar mempunyai nilai manusiawi.
Dengan demikian, metedeologi pembelajaran matematika sesuai dengan ciri-ciri
matematika itu sendiri yaitu adanya alur penalaran yang logis dan memiliki pola pikir
deduktif yang konsisten.
Secara umum tujuan metedeologi pembelajaran matematika adalah untuk
membantu siswa mempersiapkan diri agar sanggup menghadapi perubahan keadaan
di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak
atas dasar pemikiran secara logis, rasional dan kritis serta mempersiapkan siswa agar
dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-
hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana langkah-langkah pemelajaran dengan menggunakan metpde teacher
center?
b. Bagaimana langkah- langkah pemelajaran dengan menggunakan metode open
ended?
c. Bagaimana langkah- langkah pemelajaran dengan menggunakan metode PMRI?
d. Bagaimana langkah-langkah pemelajaran dengan menggunakan metode problem
solving?
e. Bagaimana langkah- langkah pemelajaran dengan menggunakan konteksual?

C. Tujuan Makalah
a. Untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah pembelajaran metode
teacher center.
b. Untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah pembelajaran metode open
ended.
c. Untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah pembelajaran metode
pendekatan realistis metodelogi indonesia
d. Untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah pembelajaran metode
problem solving.
e. Untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah pembelajaran metode
kontekstual.

C. MANFAAT MAKALAH
Program makalah ini diharapkan bermanfaat dan dapat menambah wawasan
bagi guru dan siswa sebagai berikut :
1. Manfaat Bagi Siswa :
a. Melatih siswa untuk aktif dalam dalam proses pembelajaran.
b. Mengajarkan siswa untuk memecahkan masalah sendiri.
c. Dapat memahami bagaimana proses pembelajaran yang baik dan benar.

2. Manfaat Bagi Guru :


a. Dapat memberikan informasi tentang pembelajaran dengan menerapkan
pendekatan pembelajaran matematika dalam meningkatkan hasil belajar
matematika.
b. Membantu dalam membimbing guru untuk memiliki Teknik pengajaran.
c. Membantu membawa perubahan yang diinginkan dalam perilaku siswa.
d. Menjadi panduan guru terhadap siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. METODE TEACHER CENTER
Metode Teacher Center adalah suatu metode pendekatan belajar yang
berdasarkan pada pandangan mengajar untuk menanam pengetahuan dan
keterampilan. Biasanya proses belajarnya siswa hanya memperhatikan dengan baik
dan mencatat apa yang dijelaskan oleh guru,apabila tidak mengertik siswa diwajib
kan menanyakan kesulitannya.
Guru menjadi pusat peran dalam pencapaian hasil pembelajaran dan seakan-
akan menjadi satu-satunya sumber ilmu. Model ini berarti memberikan informasi
satu arah karena yang ingin dicapai adalah bagaimana dosen bisa mengajar dengan
baik sehingga yang ada hanyalah transfer pengetahuan.

Langkah – langkah Teacher center Learning :


1. Pembukaan

Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa, hal ini dilakukan
untuk mempermudah dalam belajar.

2. Memberi penjelasan
Guru memberikan penjelasan materi kepada siswa mengenai materi apa yang akan di bahas pada
pembelajaran hari ini.

3. Penerapan bagian materi.

Guru menjelaskan bagian-bagian dari materi himpunan dengan memberikan beberapa


contoh soal kepada siswa. Misalnya hubungan himpunan, diagram venn dan masih banyak
lagi.

4. Memberi soal

Guru memberikan soal latihan kepada siswa dan memperhatikan proses pengerjaan siswa.
Guru ingin melihat kemampuan siswa.
5. Pembahasan soal.

Meminta siswa menyebutkan hasil dari yang mereka kerjakan. Dan guru akan
memeriksa nya.
6. Presentasi siswa.

Siswa menjawab dengan menyebutkan hasil dari pekerjaan mereka, karena setelah guru
menjelaskan dan memberi soal Latihan .

7. Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.

Setelah semua nya sudah selesai, materi sudah dibahasa dan siswa sudah mengerjakan soal serta
menjawab Latihan soal tersebut. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam

B. Model Open Ended


Model Open Ended adalah pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang
memiliki metode atau penyelesaian yang benar lebih dari satu.Pembelajaran dengan
pendekatan Open-Ended diawali dengan memberikan masalah terbuka kepada siswa.
Kegiatan pembelajaran harus mengarah dan membawa siswa dalam menjawab masalah
dengan banyak cara serta mungkin juga dengan banyak jawaban (yang benar), sehingga
merangsang kemampuan intelektual dan pengalaman siswa dalam proses menemukan
sesuatu yang baru.

Langkah-Langkah open ended:


1. Pembukaan.

Guru memberikan salam sebelum memulai pembelajaran, dan membaca doa. Hal tersebut
agar pembelajaran dapat bermanfaat.
2. Tanya jawab .

Guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang akan dibahas yaitu materi Bilangan Bulat, hal ini
agar membuat siswa dapat mengingat Kembali materi tersebut.
3. Diskusi siswa.

Guru membuat kelompok siswa untuk berdiskusi dan guru memberika Latihan soal kepada
siswa yang dikerjakan dengan bersamaan
4. Tanya jawab

Guru bertanya kepada siswa bagaimana hasil jawaban dari Latihan soal yang telah diberikan oleh
guru.

5. Kesimpulan

Menyimpulkan jawaban atau penjelasan dari siswa.

6. Penutup.
Setelah semua nya sudah selesai, materi sudah dibahasa dan siswa sudah mengerjakan soal
serta menjawab Latihan soal tersebut. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam

C. PMRI

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
diawali dengan masalah kontekstual untuk mengarahkan siswa dalam memahami suatu konsep
matematika. Pada metode ini saya membahas Materi SPLDV (system persaam linear dua variable)
pada kelas 8 Semester 1.

Seperti halnya pandangan baru tentang proses belajar mengajar, dalam PMRI juga diperlukan
upaya mengaktifkan siswa. Upaya tersebut dapat diwujudkan dengan cara (1) mengoptimalkan
keikutsertaan unsur-unsur proses belajar mengajar dan (2) mengoptimalkan keikutsertaan seluruh
peserta didik. Salah satu kemungkinannya adalah dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk
dapat menemukan atau mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang akan dikuasainya.

Langkag-langkah PMRI :
1. Pembukaan

Guru memberikan salam kepada siswa sebagai pembukaan awal pembelajaran.

2. Tanya jawab
Guru bekum menjelaskan materi secara utuh, karena disni guru meminta siswa untuk
menjelaskan materi atau pengertian dari pola menurut pengetauan mereka. Dan akan
dilanjutkan dengan pola bilangan.
3. Penjelasan siswa.

Siswa menjelaskan ap aitu pola , apa situ pola bilangan, dan juga pola apa saja yang ada pada materi
pola bilanagan.

4. Tanya jawab

Selanjutnya guru meminta siswa untuk menyimpulkan dari keseluruhan jawaban dari
penjelesan para siswa.
5. Kesimpulan siswa
Siswa menyimpulkan semua jawaban dari para siswa lainnya untuk memperjelas materi
yang akan dibahas.

6. Penerapan contoh dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya setelah materi disimpulkn oleh para siswa, maka guru akan menjelaskan
Kembali dengan menggunakan alat yang ada di kelas dalam terapan kehidupa sehari-hari.
7. Pemberian latihan soal.

Guru meminta siswa mengerjakan soal dari contoh.


8. Siswa memprestasikan hasil kerja mereka.
Setelah siswa mengerjakan Latihan soal guru meminta siswa mempresentasikan hasil
pekerjaan mereka di depan dan siswa lain memperhatikan hasil dari teman nya.untuk

9. mengakhiri proses pembelajaran.Guru

Penutupan pembelajaran yang dilakukan dengan membaca doa Bersama dipimpin oleh
ketua kelas.

D. Problem Solving
Model pembelajaran problem solving adalah model yang mengutamakan pemecahan
masalah dalam kegiatan belajar untuk memperkuat daya nalar yang digunakan oleh peserta
didik agar mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar dari materi yang disampaikan.
Model problem solving adalah sebuah metode pembelajaran yang mengharuskan siswa
berperan aktif dan mampu berpikir. Karena dalam problem solving siswa diharuskan mampu
menganalisis materi mulai dengan mencari data sampai dengan menarik kesimpulan.
Dalam metode pembelajaran problem solving, pembelajaran tidak hanya difokuskan
dalam upaya mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya. Justru bagaimana
menggunakan segenap pengetahuan yang didapat tersebut adalah fokusnya. Pada metode
ini saya membahas Materi Relasi dan Fungsi pada kelas 8 Semester 1.
Siswa yang dapat mengerjakan atau dapat memecahkan masalah yang diberikan oleh
guru dapat dikatakan telah telah menguasai pelajaran dengan baik. Bersinggungan dengan
hal tersebut, tujuan dari pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut :
1.Peserta didik menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian
menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
2.Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hasil intrinsik bagi peserta didik.
3.Potensi intelektual peserta didik meningkat.
4.Peserta didik belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan
penemuan.

Langkah Langkah Metode Problem Solving :


1. Pembukaan.

Pada pembukaan ini setelah sapa dan salam selanjutnya membaca doa yang dipimpin oleh
ketua kelas.
2. Pembahasan awal.
Guru menjelaskan materi apa yang akan diabahas, selanjutnya guru meminta siswa untuk
menjelaskan ilustrasi yang ada di depan.
3. Kesimpulan

Siswa menyimpulkan mengenai materi relasi dan fungsi setelah mengetahui dari gampar yang ada di
depan

4. Pembagian soal

Guru menjelaskan Latihan soal apa yang akan dibahas, dan meminta siswa mengerjakan
tugas nya dengan berdiskusi.
5. Siswa bediskusi.
Siswa diberi waktu untuk berdiskusi dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh
guru.
6. Presentasi siswa.

Guru meminta salah satu siswa untuk mempresentasikan jawaban dari hasil mereka ke
depan dan guru hanya memperhatikan penjelasan siswa.
7. Mereview hasil dan kesimpulan.

Setelah siswa mempresentasikan ke depan maka disini guru dan siswa membahas Kembali
hassil dari pekerjaan siswa tersebut, dan menyimpulkan semua nya.
8. Penutup
Menutup pembelajaran dengan mengucapakan salam dan membaca doa secara Bersama-
sama yang dipimpin oleh ketua kelas.

E. Metode Pendekatan Kontekstual


Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) merupakan suatu
proses pendidikan yang bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi
pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan kontes kehidupan
mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural).
Model pembelajaran kontekstual merupakan kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan kegiatan belajar untuk mencapai
tujuan tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan
para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Pendekatan
kontekstual ini juga menekankan pada daya pikir yang tinggi, transfer, mengumpulkan,
menganalisa data, memecahkan masalah tertentu baik secara individu atau kelompok.
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi di dunia nyata siswa, dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari (Depdiknas, 2002). Menurut Johnson (2008) metode
pembelajaran kontekstual adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para
siswa melihat mak na dari materi akademik yang mereka pelajari dengan cara
menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian
mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial dan budaya. Pengetahuan dan
keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan
keterampilan baru ketika ia belajar

Langkah-langkah kontekstual :
1. Pembukaan
Guru membuka proses pembelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Tanya jawab

Guru bertanya kepada siswa ap aitu pola, disini guru tidak langsung membahas pola
bilangan pada tahap ini guru meminta siswa unruk menjelaskan dan guru hanya
mengarahkan.

3. Pengamatan siswa.

Para siswa mencoba mengamati benda yang dijadikan sebagai contoh, kemudian siswa
menuangkan ide ide mereka mengenai materi pola bilangan.
4. Diskusi siswa

Siswa disuruh berdiskusi Bersama teman mengenai hasil pengamatan dari mereka, untuk
saling membantu dalam menambah pengetahuan.
5. Presentasi guru

Guru menjelaskan contoh dari gambaran yang telah dipaparkan di depan, yaitu gambar tas
yang terdapat dadu dan topi disini guru juga bertanya kepada siswa.
6. Penutup

Guru menutup proses pembelajaran dengan mengucapkan salam.


BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendekatan pembelajaran adalah ide atau prinsip cara memandang dalam
menentukan kegiatan pembelajaran. Pernyataan tersebut senada dengan rusman (2018)
yang berpendapat bahwa pendekatan pembelajaran adalah tahap pertama pembentukan
suatu ide dalam memandang dan menentukan ogjek kajian.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendekatan pembelajaran dapat
diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang
merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Dalam pendekatan pembelajaran
matemtika juga dapat di lakukan dengan berbagai macam pendekatan, yakni dengan
pendekatan kontekstual, pendekatan konstruktivisme pendekatan,deduktif, pendekatan
induktif, pendekatan proses, pendekatan konsep, pendekatan open-ended, pendekatan
saintific, pendekatan Realistic Mathematics Education (RME).

B. SARAN

Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan antara lain :


1. Sebagai calon guru harus lebih bisa memahami metode-metode pembelajaran agar
dapat menciptakan pembelajaran yang efektif, bervariatif, dan juga professional.
2. Mahasiswa juga harus bisa membangun siswa yang aktif dan pembelajaran yang
menarik.
3. Siswa harus belajar aktif, mandiri, dan seharusnya menjadikan diri guru sebagai suri
teladan yang baik dan dapat menjadikan sebuah pembelajaran sebagai ilmu yang
bermanfaat bagi siswa nantinya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lembar Kerja Peserta Didik
A. Teacher Center

B. Open Ended
C. PMRI

D. Problem Solving

E. Pendekatan Kontekstual
Lampiran lampiran 3
Foto Bersama

Anda mungkin juga menyukai