Anda di halaman 1dari 19

TAKSONOMI BLOOM DAN REVISINYA

Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada Mata
Kuliah Asesmen Proses dan Hasil Belajar

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Maulida Arum, M.Pd

Disusun oleh kelompok 3


1. Firman Afandi (10710620045)
2. Zazrin (10710620129)
3. Raden Karyadi (10710620100)
4. Chaerul Fahmi (10710620026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP HAMZAR LOMBOK UTARA
TAHUN 2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ii

KATA PENGANTAR.............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

D. Taksonomi Bloom.........................................................................................2

E. Revisi Taksonomi Bloom............................................................................12

BAB III PENUTUP..............................................................................................14

F. Kesimpulan.................................................................................................14

G. Kesaranan....................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................16

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada ibu Maulid Arum, M. Pd. selaku
dosen pengampu mata kuliah Asesmen Proses dan Hasil Belajar yang senantiasa
membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah yang berjudul “Taksonomi Bloom dan Revisinya” ini di susun
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Asesmen Proses dan Hasil Belajar.
Bilamana ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, izinkan
penulis menghaturkan permohonan maaf. Sebab, makalah ini tiada sempurna dan
masih memiliki banyak kelemahan. Penulis juga berharap pembaca makalah ini
dapat memberikan kritik dan sarannya kepada penulis.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan,
ilmu pengetahuan, dan menjadi acuan untuk menulis makalah lainnya.

Sinin, 15 Mei 2023

Kelompok 3

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perumusan tujuan pembelajaran merupakan salah satu elemen dalam
program pelatihan. Tujuan pembelajaran sebuah program pelatihan akan
mempengaruhi materi, media pembelajaran, metode pembelajaran dan juga
evaluasi. Tujuan pembelajaran juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan
pekerjaannya. Layaknya setiap orang tidak dapat menjadi ahli dalam semua
bidang, begitupun dengan merumuskan tujuan pembelajaran. Tidak semua
tujuan pembelajaran harus mencapai tingkatan tertinggi. Untuk membantu
merumuskannya, salah satu model yang dapat digunakan dalam hal ini adalah
taksonomi bloom.
Taksonomi bloom adalah struktur hierarki yang mengidentifikasi
keterampilan berpikir mulai dari jenjang yang rendah hingga jenjang yang
tinggi. Taksonomi Bloom pertama kali diterbitkan pada tahun 1956 oleh
seorang psikolog pendidikan yaitu Benjamin Bloom. Kemudian pada tahun
2021 direvisi oleh Krathwohl dan para ahli aliran kognitivisme. Hasil revisi ini
yang kita kenal dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Revisi yang dibuat
hanya pada ranah kognitif.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejaran dan definisi dari Taksonomi Bloom?
2. Bagaimana revisi dari Taksonomi Bloom?
C. Tujuan
1. Untuk menguraikan sejaran dan definisi dari Taksonomi Bloom.
2. Untuk menguraikan revisi dari Taksonomi Bloom.

1
BAB II
PEMBAHASAN
D. Taksonomi Bloom
Taksonomi merupakan sistem klasifikasi yang berasal dari bahasa
Yunani dan mengandung dua arti yaitu “Taxis/ pengaturan” dan “Nomos/ ilmu
pengetahuan”. Taksonomi Bloom berangkat dari pemikiran seorang psikolog
pendidikan yaitu Dr. Benjamin Bloom (1956) yang membentuk pemikiran
pendidikan pada level yang lebih tinggi, yaitu menganalisis dan mengevaluasi
konsep, proses, prosedur, dan prinsip, bukan hanya mengingat fakta/hafalan.1
Sejarah taksonomi bloom bermula ketika awal tahun 1950-an, dalam
Konferensi Asosiasi Psikolog Amerika, Bloom dan kawan-kawan
mengemukakan bahwa dari evaluasi hasil belajar yang banyak disusun di
sekolah, ternyata persentase terbanyak butir soal yang diajukan hanya
meminta siswa untuk mengutarakan hapalan mereka. Menurut Bloom, hapalan
sebenarnya merupakan tingkat terendah dalam kemampuan berpikir (thinking
behaviors). Masih banyak level lain yang lebih tinggi yang harus dicapai agar
proses pembelajaran dapat menghasilkan siswa yang kompeten di bidangnya.
Pada awal penyusunan taksonominya, Bloom merumuskan dua domain
pembelajaran yaitu domain kognitif: keterampilan mental (pengetahuan), dan
domain afektif: pertumbuhan perasaan atau bidang emosional (sikap). Pada
tahun 1966, Simpson merumuskan satu domain untuk melengkapi taksonomi
yang dicetuskan oleh Bloom, yaitu domain psikomotor: keterampilan manual
atau fisik (keterampilan).2
Taksonomi bloom adalah struktur hierarki yang mengidentifikasi
keterampilan berpikir mulai dari jenjang yang rendah hingga jenjang yang
tinggi. Taksonomi Bloom pertama kali diterbitkan pada tahun 1956 oleh
seorang psikolog pendidikan yaitu Benjamin Bloom.
Taksonomi bloom terbagi menjadi tiga ranah yaitu sebagai berikut:
kognitif: keterampilan mental (pengetahuan), afektif: pertumbuhan perasaan
1
Dewi Amiliah Nafiati, Revisi Taksonomi Bloom: Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik,
Hunamika, Vol.21, No. 2, 2021, Hal.154-156
2
Ibid. Hal. 156

2
atau emosional (sikap) dan psikomotorik: keterampilan manual ata fisik
(keterampilan). Tiga domain tersebut penting dalam pembelajaran.
Berikut ini penjelasan leibih lanjut tentang tiga ranah taksonomi bloom
menurut Retno Utari dkk.3
1. Ranah kognitif
Ranah kognitif mengurutkan keahlian berpikir sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Proses berpikir menggambarkan tahap berpikir yang
harus dikuasai oleh siswa agar mampu mengaplikasikan teori kedalam
perbuatan. Ranah kognitif ini terdiri atas enam level, yaitu: (1) knowledge
(pengetahuan), (2) comprehension (pemahaman atau persepsi), (3)
application (penerapan), (4) analysis (penguraian atau penjabaran), (5)
synthesis (pemaduan), dan (6) evaluation (penilaian).
Level ranah kognitif dalam bentung piramida:

Tiga level pertama (terbawah) merupakan Lower Order Thinking


Skills, sedangkan tiga level berikutnya Higher Order Thinking Skill.
Namun demikian pembuatan level ini bukan berarti bahwa lower level
tidak penting. Justru lower order thinking skill ini harus dilalui dulu untuk
naik ke tingkat berikutnya. Skema ini hanya menunjukkan bahwa semakin
tinggi semakin sulit kemampuan berpikirnya.

RANAH KOGNITIF - PENGETAHUAN (KNOW LEDGE)


No Kategori Penjelasan Kata kerja kunci
1. Pengetahuan Kemampuan menyebutkan M endefinisikan, menyusun
3
Retno Utari, Widyaiswara Madwa, dkk. TAKSONOMI BLOOM: Apa dan Bagaimana
Menggunakannya?, Pusdiklat KNPK, 2011, Hal. 2-7

3
atau menjelaskan kembali daftar, menamai,
Contoh: menyatakan menyatakan,
kebijakan. mengidentifikasikan,
mengetahui, menyebutkan,
membuat rerangka,
menggaris bawahi,
menggambarkan,
menjodohkan, memilih
2. Pemahaman Kemampuan memahami M enerangkan, menjelaskan
instruksi/ masalah, , menguraikan,
menginterpretasikan dan membedakan,
menyatakan kembali dengan menginterpretasikan,
kata-kata sendiri Contoh : M merumuskan,
enuliskan kembali atau memperkirakan,
merangkum materi pelajaran meramalkan,
menggeneralisir,
menterjemahkan,
mengubah, memberi contoh,
memperluas, menyatakan
kembali, menganalogikan,
merangkum
3. Penerapan Kemampuan menggunakan M enerapkan, mengubah,
konsep dalam praktek atau menghitung, melengkapi,
situasi yang baru Contoh: M menemukan. membuktikan,
enggunakan pedoman/ menggunakan,
aturan dalam menghitung mendemonstrasikan,
gaji pegawai. memanipulasi,
memodifikasi,
menyesuaikan,
menunjukkan,
mengoperasikan,

4
menyiapkan, menyediakan,
menghasilkan.
4. Analisa Kemampuan memisahkan M enganalisa,
konsep kedalam beberapa mendiskriminasikan,
komponen untuk membuat skema /diagram,
memperoleh pemahaman membedakan,
yang lebih luas atas dampak membandingkan,
komponen – komponen mengkontraskan, M
terhadap konsep tersebut enganalisa,
secara utuh. Contoh: M mendiskriminasikan,
enganalisa penyebab membuat skema /diagram,
meningkatnya Harga pokok membedakan,
penjualan dalam laporan membandingkan,
keuangan dengan mengkontraskan,
memisahkan komponen-
komponennya.
5. Sintesa Kemampuan merangkai atau M engkategorikan
menyusun kembali mengkombinasikan,
komponenkomponen dalam mengatur memodifikasi,
rangka menciptakan mendisain,
arti/pemahaman/ struktur mengintegrasikan,
baru. Contoh: M enyusun mengorganisir,
kurikulum dengan mengkompilasi, mengarang,
mengintegrasikan pendapat menciptakan, menyusun
dan materi dari beberapa kembali, menulis kembali,
sumber merancang, merangkai,
merevisi, menghubungkan,
merekonstruksi,
menyimpulkan,
mempolakan
6. Evaluasi Kemampuan mengevaluasi M engkaji ulang,

5
dan menilai sesuatu membandingkan,
berdasarkan norma, acuan menyimpulkan, mengkritik,
atau kriteria. Contoh: M mengkontraskan,
embandingkan hasil ujian mempertentangkan
siswa dengan kunci menjustifikasi,
jawaban. mempertahankan,
mengevaluasi,
membuktikan,
memperhitungkan,
menghasilkan,
menyesuaikan,
mengkoreksi, melengkapi,
menemukan.

2. Ranah afektif
Ranah Afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi,
misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat, minat, motivasi, dan
sikap. Lima kategori ranah ini diurutkan mulai dari perilaku yang
sederhana hingga yang paling kompleks.

RANAH AFEKTIF – SIKAP (ATTITUDE)


No Kategori Penjelasan Kata kerja kunci
1. Penerimaan Kemampuan untuk menanyakan, mengikuti,
menunjukkan atensi dan memberi, menahan /
penghargaan terhadap mengendalikan diri,
orang lain Contoh: mengidentifikasi,
mendengar pendapat orang memperhatikan, menjawab.
lain, mengingat nama
seseorang
2. Responsive Kemampuan berpartisipasi M enjawab, membantu,
aktif dalam pembelajaran mentaati, memenuhi,

6
dan selalu termotivasi menyetujui, mendiskusikan,
untuk segera bereaksi dan melakukan, memilih,
mengambil tindakan atas menyajikan,
suatu kejadian. Contoh: mempresentasikan,
berpartisipasi dalam melaporkan, menceritakan,
diskusi kelas menulis,
menginterpretasikan,
menyelesaikan,
mempraktekkan.
3. Nilai yang Kemampuan menunjukkan M enunjukkan,
dianut (nilai nilai yang dianut untuk mendemonstrasikan,
diri) membedakan mana yang memilih, membedakan,
baik dan kurang baik mengikuti, meminta,
terhadap suatu memenuhi, menjelaskan,
kejadian/obyek, dan nilai membentuk, berinisiatif,
tersebut diekspresikan melaksanakan,
dalam perilaku. Contoh: M memprakarsai,
engusulkan kegiatan menjustifikasi, mengusulkan,
Corporate Social melaporkan,
Responsibility sesuai menginterpretasikan,
dengan nilai yang berlaku membenarkan, menolak,
dan komitmen perusahaan. menyatakan /
mempertahankan pendapat,
4. Organisasi Kemampuan membentuk M entaati, mematuhi,
sistem nilai dan budaya merancang, mengatur,
organisasi dengan mengidentifikasikan,
mengharmonisasikan mengkombinasikan,
perbedaan nilai. Contoh: M mengorganisisr, merumuskan,
enyepakati dan mentaati menyamakan,
etika profesi, mengakui mempertahankan,
perlunya keseimbangan menghubungkan,

7
antara kebebasan dan mengintegrasikan,
tanggung jawab menjelaskan, mengaitkan,
menggabungkan,
memperbaiki, menyepakati,
menyusun, menyempurnakan,
menyatukan pendapat,
menyesuaikan, melengkapi,
membandingkan,
memodifikasi
5. karakterisasi Kemampuan M elakukan, melaksanakan,
mengendalikan perilaku memperlihatkan
berdasarkan nilai yang membedakan, memisahkan,
dianut dan memperbaiki menunjukkan,
hubungan intrapersonal, mempengaruhi,
interpersonal dan social. mendengarkan,
Contoh: M enunjukkan memodifikasi,
rasa percaya diri ketika mempraktekkan,
bekerja sendiri, kooperatif mengusulkan, merevisi,
dalam aktivitas kelompok memperbaiki, membatasi,
mempertanyakan,
mempersoalkan, menyatakan,
bertindak, M embuktikan,
mempertimbangkan.

3. Ranah psikomotorik
Ranah Psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi jasmani,
keterampilan motorik dan kemampuan fisik. Ketrampilan ini dapat diasah
jika sering melakukannya. Perkembangan tersebut dpat diukur sudut
kecepatan, ketepatan, jarak, cara/teknik pelaksanaan. Ada tujuh kategori
dalam ranah psikomotorik mulai dari tingkat yang sederhana hingga
tingkat yang rumit.

8
RANAH PSIKOM OTORIK – KETRAM PILAN (SKILLS)
No Kategori Penjelasan Kata kerja kunci
1. Persepsi Kemampuan M endeteksi,
menggunakan saraf mempersiapkan diri,
sensori dalam memilih,
menginterpretasikan menghubungkan,
nya dalam menggambarkan,
memperkirakan sesuatu mengidentifikasi,
Contoh: menurunkan mengisolasi,
suhu AC saat merasa membedakan
suhu ruangan panas menyeleksi,.
2. Kesiapan Kemampuan untuk M emulai, mengawali,
mempersiapkan diri, memprakarsai,
baik mental, fisik, dan membantu,
emosi, dalam memperlihatkan
menghadapi sesuatu. mempersiapkan diri,
Contoh: melakukan menunjukkan,
pekerjaan sesuai urutan, mendemonstrasikaan.
menerima kelebihan
dan kekurangan
seseorang.
3. Reaksi yang Kemampuan untuk M eniru, mentrasir,
diarahkan memulai ketrampilan mengikuti, mencoba,
yang kompleks dengan mempraktekkan,
bantuan / bimbingan mengerjakan, membuat,
dengan meniru dan uji memperlihatkan,
coba.Contoh: M memasang, bereaksi,
engikuti arahan dari menanggapi.
instruktur.
4. Reaksi Kemampuan untuk M engoperasikan,
natural melakukan kegiatan membangun, memasang,

9
(mekanisme) pada tingkat membongkar,
ketrampilan ahap yang memperbaiki,
lebih sulit. M elalui melaksanakan sesuai
tahap ini diharapkan standar, mengerjakan,
siswa akan terbiasa menggunakan, merakit,
melakukan tugas mengendalikan,
rutinnya. Contoh: mempercepat,
menggunakan memperlancar,
computer. mempertajam,
menangani.
5. Reaksi yang Kemampuan untuk M engoperasikan,
kompleks melakukan membangun, memasang,
kemahirannya dalam membongkar,
melakukan sesuatu, memperbaiki,
dimana hal ini terlihat melaksanakan sesuai
dari kecepatan, standar, mengerjakan,
ketepatan, efsiensi dan menggunakan, merakit,
efektivitasnya. Semua mengendalikan,
tindakan dilakukan mempercepat,
secara spontan, lancar, memperlancar,
cepat, tanpa ragu. mencampur,
Contoh: Keahlian mempertajam,
bermain piano. menangani,
mngorganisir, membuat
draft/sketsa, mengukur
6. Adaptasi Kemampuan M engubah,
mengembangkan mengadaptasikan,
keahlian, dan memvariasikan,
memodifikasi pola merevisi, mengatur
sesuai dengan yang kembali, merancang
dbutuhkan, Contoh: M

10
elakukan perubahan kembali, memodifikasi.
secara cepat dan tepat
terhadap kejadian tak
terduga tanpa merusak
pola yang ada.
7. Kreativitas Kemampuan untuk M erancang,
menciptakan pola baru membangun,
yang sesuai dengan menciptakan, mendisain,
kondisi/situasi tertentu memprakarsai,
dan juga kemampuan mengkombinasikan,
mengatasi masalah membuat, menjadi
dengan mengeksplorasi pioneer
kreativitas diri. Contoh:
membuat formula baru,
inovasi, produk baru.

E. Revisi Taksonomi Bloom


Pada tahun 1994, salah seorang murid Bloom, Lorin Anderson
Krathwohl dan para ahli psikologi aliran kognitivisme memperbaiki
taksonomi Bloom agar sesuai dengan kemajuan zaman. Hasil perbaikan
tersebut baru dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi
Bloom. Revisi hanya dilakukan pada ranah kognitif. Revisi tersebut meliputi:
1. Perubahan kata kunci dari kata benda menjadi kata kerja untuk setiap level
taksonomi.
2. Perubahan hampir terjadi pada semua level hierarkhis, namun urutan level
masih sama yaitu dari urutan terendah hingga tertinggi. Perubahan
mendasar terletak pada level 5 dan 6. Perubahanperubahan tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
 Pada level 1, knowledge diubah menjadi remembering (mengingat).
 Pada level 2, comprehension dipertegas menjadi understanding
(memahami).

11
 Pada level 3, application diubah menjadi applying (menerapkan).
 Pada level 4, analysis menjadi analyzing (menganalisis).
 Pada level 5, synthesis dinaikkan levelnya menjadi level 6 tetapi
dengan perubahan mendasar, yaitu creating (mencipta).
 Pada level 6, Evaluation turun posisisinya menjadi level 5, dengan
sebutan evaluating (menilai).
Jadi, Taksonomi Bloom baru versi Kreathwohl pada ranah kognitif
terdiri dari enam level: remembering (mengingat), understanding
(memahami), applying (menerapkan), analyzing (menganalisis, mengurai),
evaluating (menilai) dan creating (mencipta). Revisi Krathwohl ini sering
digunakan dalam merumuskan tujuan belajar yang sering kita kenal dengan
istilah C1 sampai dengan C6.

Sama dengan sebelum revisi, tiga level pertama (terbawah) merupakan


Lower Order Thinking Skills, sedangkan tiga level berikutnya Higher Order

12
Thinking Skill. Jadi, dalam menginterpretasikan piramida di atas, secara
logika adalah sebagai berikut:
 Sebelum kita memahami sebuah konsep maka kita harus mengingatnya
terlebih dahulu
 Sebelum kita menerapkan maka kita harus memahaminya terlebih dahulu
 Sebelum kita menganalisa maka kita harus menerapkannya dulu
 Sebelum kita mengevaluasi maka kita harus menganalisa dulu
 Sebelum kita berkreasi atau menciptakan sesuatu, maka kita harus
mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis dan mengevaluasi.

13
BAB III
PENUTUP
F. Kesimpulan
1. Sejarah taksonomi bloom bermula ketika awal tahun 1950-an, dalam
Konferensi Asosiasi Psikolog Amerika, Bloom dan kawan-kawan
mengemukakan bahwa dari evaluasi hasil belajar yang banyak disusun di
sekolah, ternyata persentase terbanyak butir soal yang diajukan hanya
meminta siswa untuk mengutarakan hapalan mereka. Menurut Bloom,
hapalan sebenarnya merupakan tingkat terendah dalam kemampuan
berpikir (thinking behaviors).
2. Taksonomi bloom adalah struktur hierarki yang mengidentifikasi
keterampilan berpikir mulai dari jenjang yang rendah hingga jenjang yang
tinggi. Taksonomi Bloom pertama kali diterbitkan pada tahun 1956 oleh
seorang psikolog pendidikan yaitu Benjamin Bloom. Bloom pada awalnya
merumuskan dua domain pembelajaran yaitu kognitif dan afektif. Pada
tahun 1966, Simpson merumuskan satu domain untuk melengkapi
taksonomi yang dicetuskan oleh Bloom, yaitu domain psikomotor.
3. Taksonomi bloom terbagi menjadi tiga ranah yaitu sebagai berikut:
kognitif: keterampilan mental (pengetahuan), afektif: pertumbuhan
perasaan atau emosional (sikap) dan psikomotorik: keterampilan manual
ata fisik (keterampilan). Tiga domain tersebut penting dalam
pembelajaran.
4. Pada tahun 1994, salah seorang murid Bloom, Lorin Anderson Krathwohl
dan para ahli psikologi aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi Bloom
agar sesuai dengan kemajuan zaman. Hasil perbaikan tersebut baru
dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom.
Revisi hanya dilakukan pada ranah kognitif. Revisi tersebut meliputi:
a. Perubahan kata kunci dari kata benda menjadi kata kerja untuk setiap
level taksonomi.
b. Perubahan hampir terjadi pada semua level hierarkhis, namun urutan
level masih sama yaitu dari urutan terendah hingga tertinggi.

14
G. Kesaranan
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan.
Tulisan ini dibuat sebagai wadah untuk menambah wawasan tentang
“Pendekatan dalam Manajemen Kelas”.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya
dari dosen mata kuliah yang telah membimbing kami dan para mahasiswa
demi kesempurnaan makalah ini. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

15
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Amiliah Nafiati, Revisi Taksonomi Bloom: Kognitif, Afektif, dan
Psikomotorik, Hunamika, Vol.21, No. 2, 2021

I Putu Ayub Darmawan, Revisi Taksonomi Pembelajaran Benjamin S. Bloom,


Satya Widya, Vol.29, No.1, 2013

Ina Magdalena dkk, Tiga Ranah Taksonomi Bloom Dalam Pendidikan, Jurnal
Edukasi dan Sains, Vol. 2, No. 1, 2020

Retno Utari, Widyaiswara Madwa, dkk. TAKSONOMI BLOOM: Apa dan


Bagaimana Menggunakannya?, Pusdiklat KNPK, 2011

16

Anda mungkin juga menyukai