Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH INDIVIDU

TAKSONOMI BLOOM

OLEH:
TRI ISRA JANWARDI
NIM. 201429349

Asessor:

1. Dr. Syahrul, M.Pd.


2. Drs. Syarifuddin Kasim, M.T.

PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME karena atas berkat, rahmat, dan
hidayah-Nyalah saya dapat menyelesaiakan makalah yang membahas tentang
teksonomi bloom mengenai ranah penilaian tujuan pembelajaran. Saya sebagai
penulis mengucapkan terima kasih kepada kepala assessor yang telah memberikan
saran dan kritik atas penyusunan makalah ini.
Makalah ini disusun bertujuan untuk menjelaskan keterkaitan taksonomni
bloom dalam ranah penilaian yang diterapkan pada kurikulum 2013 yang
dterapkan di sekolah pada saat ini.
Saya sebagai penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam
penulisan makalah ini, untuk itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun sangat dibutuhkan penulis agar tulisan-tulisan lainnya dapat lebih
baik.
Makassar, April 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan ........................................................................................... 2
C. Tujuan................................................................................................ 2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Sejarah Taksonomi Bloom............................................................... 3
B. Taksonomi Bloom Sebelum dan Sesudah........................................ 3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................ 15
B. Saran................................................................................................... 15
REFERENSI....................................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan penting dalam kemajuan dan
perkembangan ekonomi pada suatu daerah. Pendidikan merupakan bekal yang
dapat digunakan sebagai pengetahuan dalam melakukan pekerjaan yang akan ia
tekuni dikemudian hari. Pendidikan dan proses belajar diukur melalui sebuah
proses penilaian. Penilaian yang baik yang dapat benar-benar mengukur
kemampuan siswanya. Sehingga semua kompetensi yang diharapkan dapat
dikuasai siswa dapat diukur dengan benar apakah sudah tercapai ataukah
belum. Panilaian yang dilakukan pada saat ini dibagi menjadi beberapa ranah
penilaian yang biasa dikenal dengan Taksonomi Bloom. Untuk itu perlu
dilakukan bahsan yang lebih mendalam mengenai Taksonomi Bloom mulai
yang pertama dikenal hingga yang telah disempurnakan.
C. Rumusan
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka dapat dirumuskan beberapa
masalah, yakni:
1. Bagaimana posisi budaya dan pendidikan?
2. Bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan di Aceh Singkil?
D. Tujuan
Berdasarkan rumusan di atas maka tujuan penulisan makalah ini, yakni:
1. Untuk menjelaskan posisi budaya dan pendidikan.
2. Untuk menunjukan cara meningkatkan kesadarnan masyarakat akan
pentingnya pendidikan di Aceh Singkil.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Taksonomi Bloom


Pada tahun 1956 Benyamin Bloom menyampaikan gagasannya berupa
taksonomi tujuan pendidikan dengan menyajikannya dalam bentuk hirarki.
Tujuan penyajian ke dalam bentuk system klasifikasi hirarki ini
dimaksudkan untuk mengkategorisasi hasil perubahan pada diri siswa
sebagai hasil buah pembelajaran. Bloom dalam taksonominya, yang
selanjutnya disebut Taksonomi Bloom.
Taksonomi Bloom itu merupakan penggolongan (klasifikasi) tujuan
pendidikan (ada yang menyebutnya sebagai perilaku intelektual/intellectual
behavior) yang dalam garis besar terbagi menjadi tiga ranah atau kawasan
(domain), yaitu ranah kognitif (berkaitan dengan kognisi atau
penalaran/pemikirandalam bahasa pendidikan Indonesia disebut cipta),
ranah afektif (berkaitan dengan afeksi atau rasa), dan ranah psikomotor
(berkaitan dengan psikomotor atau gerak jasmani-jiwani, gerak-gerik jasmani
yang terkait dengan jiwa).
B. Taksonomi Bloom Sesudah dan Sebelum
Salah seorang murid Bloom yang bernama Lorin Anderson merevisi
taksonomi Bloom pada tahun 1990. Hasil perbaikannya dipublikasikan pada
tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Dalam revisi ini ada
perubahan kata kunci, pada kategori dari kata benda menjadi kata kerja.
Masing-masing kategori masih diurutkan secara hirarkis, dari urutan terendah
ke yang lebih tinggi.
Dahulu kita mengenal klasifikasi secara hirarkhis terhadap ranah kognitif
Bloom menjadi enam tingkatan, mulai dari C1 sampai C6. Klasifikasi
hirarkhis itu masih digunakan lagi dalam revisi taksonomi Bloom tersebut
sekalipun dengan nomen yang sedikit berbeda

2
TAKSON
OMI C1 C2 C3 C4 C5 C6
BLOOM

SEBELUM Pengetah Pemaham Evalua


Aplikasi Analisis Sintesis
REVISI uan an si

SESUDA Menging Memaha Mengaplikasi Menganali Mengeval Menci


H REVISI at mi kan sis uasi pta

Taksonomi Bloom Sebelum Revisi


Taksonomi bloom dikemukan oleh B.S Bloom dalam Sari (2012), Bloom
membagi atas 3 Ranah Pengetahuan :
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).
Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktifitas otak adalah
termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam
jenjang proses berfikir yang hirarki mulai dari jenjang terendah sampai
jenjang yang tertinggi.yang meliputi 6 tingkatan:
a. Pengetahuan (Knowledge), yang disebut C1
Menekan pada proses mental dalam mengingat dan mengungkapkan
kembali informasi-informasi yang telah siswa peroleh secara tepat
sesuai dengan apa yang telah mereka peroleh sebelumnya. Informasi
yang dimaksud berkaitan dengan simbol-simbol matematika,
terminologi dan peristilahan, fakta-fakta, keterampilan dan prinsip-
prinsip.
b. Pemahaman (Comprehension), yang disebut C2
Tingkatan yang paling rendah dalam aspek kognisi yang berhubungan
dengan penguasaan atau mengerti tentang sesuatu. Dalam tingkatan ini
siswa diharapkan mampu memahami ide-ide matematika bila mereka
dapat menggunakan beberapa kaidah yang relevan tanpa perlu
menghubungkannya dengan ide-ide lain dengan segala implikasinya.
c. Penerapan (Aplication), yang disebut C3
Kemampuan kognisi yang mengharapkan siswa mampu
mendemonstrasikan pemahaman mereka berkenaan dengan sebuah

3
abstraksi matematika melalui penggunaannya secara tepat ketika
mereka diminta untuk itu. Untuk menunujukan kemampuan tersebut
seorang siswa harus dapat memilih dan menggunakan apa yang telah
mereka miliki secara tepat sesuai dengan situasi yang ada
dihadapannya.
d. Analisis (Analysis), yang disebut C4
Kemampuan untuk memilih sebuah struktur informasi ke dalam
komponen-komponen sedemikan hingga hirarki dan keterkaitan antar
ide dalam informasi tersebut menjadi tampak dan jelas. Bloom
mengidentifikasi tiga jenis analisis yaitu : (1) analisis elemen dan
bagian, (2) analisis hubungan, (3) analisis prinsip-prinsip
pengorganisasian. Analisis berkaitan dengan pemilahan materi ke
dalam bagian-bagian, menemukan hubungan antar bagian, dan
mengamati pengorganisasian bagian-bagian.
e. Sintesis (Synthesis) , yang disebut C5
Kemampuan untuk mengkombinasikan elemen-elemen untuk
membentuk sebuah struktur yang unik dan sistem. Dalam matematika,
sintesis melibatkan pengkombinasian dan pengorganisasian konsep-
konsep dan prinsip-prinsip matematika untuk mengkreasikannya
menjadi struktur matematika yang lain dan berbeda dari yang
sebelumnya. Salah satu contohnya adalah memformulasikan teorema-
teorema matematika dan mengembangkan struktur-struktur
matematika.
f. Evaluasi (Evaluation), yang disebut C6
Kegiatan membuat penilaian berkenaan dengan nilai sebuah ide,
kreasi, cara, atau metode. Evaluasi adalah tipe yang tertinggi diantara
ranah-ranah kognitif yang lain, mulai dari pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, hingga sintesis.

2. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap dan nilai. Ada
beberapa kategori dalam ranah afektif sebagai hasil belajar
a. Receiving/ attending/ menerima/ memperhatikan.
b. Responding/ menanggapi.
c. Valuing/ penilaian.
d. Organization/ Organisasi.

4
e. Characterization by a value or value complex/ karakteristik nilai atau
internalisasi nilai.
Dengan paparan sebagai berikut:
a. Receiving/ attending/ menerima/ memperhatikan adalah semacam
kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang
datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-
lain. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima
stimulus, control dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.
Receiving juga diartikan sebagai kemauan untuk memperhatikan suatu
kegiatan atau suatu objek.
Pada jenjang ini peserta didik dibina agar mereka bersedia menerima
nilai-nilai yang diajarkan kepada mereka dan mereka mempunyai
kemauan menggabungkan diri ke dalam nilai itu atau mengidentifikasi
diri dengan nilai itu.
b. Responding/ menanggapi adalah suatu sikap yang menunjukkan
adanya partisipasi aktif atau kemampuan menanggapi, kemampuan
yang dimiliki seseorang untuk mengikutsertakan dirinya secara aktif
dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan
salah satu cara. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan
dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.
c. Valuing/ penilaian, menilai atau menghargai artinya memeberikan nilai
atau memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau objek,
sehingga apabila kegiatan itu idak dikerjakan kan memebrikan suatu
penyesalan. Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran peserta
didik tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan mereka telah
berkemampuan untuk menilai konsep atau fenomena baik atau buruk.
d. Organization/ Organisasi yakni pengembangan dari nilai ke dalam
suatu sistem organisasi, termasuk hubungan suatu nilai dengan nilai
yang lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang
termasuk kedalam organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi
sistem nilai dan lain-lain.
e. Characterization by a value or value complex/ karakteristik nilai atau
internalisasi nilai adalah keterpaduan semua sistem nilai yang telah
dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah

5
lakunya. Proses internalisasi nilai telah menempati tempat tertinggi
dalam hierarki nilai.
3. Ranah Psikomotor
Ranah Psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skiil) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman
belajar tertentu. Adapun kategori dalam ranah psikomotor; (a) Peniruan,
(b) Manipulasi, (c) Pengalamiahan, (d) Artikulasi.

6
Taksonomi Bloom Setelah Direvisi

Taksonomi Bloom setelah dilakukan revisi oleh Aderson dan Kratwohl (2001),
terdapat perbedaan yang tidak banyak pada dimensi Kognitif. Pada Revisi
Taksonomi Bloom ini, dibagi atas dua dimensi yaitu:
1. Struktur dari dimensi proses kognitif
a. Mengingat
Dapat mengingat kembali pengetahuan yang diperoleh dalam jangka
waktu yang lama
b. Memahami
Membangun makna dari pesan-pesan instruksional, termasuk lisan,
tulisan, dan grafik komunikasi, termasuk di dalamnya:
1. Interpreting (menerjemahkan)
2. Exemplifying (Mencontohkan)
3. Classifying ( Mengklasifikasikan)
4. Summarizing (Meringkas)
5. Inferring (Menyimpulkan)
6. Comparing Membandingkan)
7. Explaining (Menjelaskan)
8. Mengaplikasikan

7
9. Melaksanakan atau menggunakan prosedur dalam suatu situasi
tertentu

c. Menganalisis
Kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan
atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu
memahami hubungan diantara bagian-bagian yang satu dengan yang
lainnya.
d. Mengevaluasi
Kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap situasi,
nilai atau ide atau mampu melakukan penilaian berdasarkan kriteria
dan standar.
e. Membuat
Kemampuan menyusun unsur-unsur untuk membentuk suatu
keseluruhan koheren atau fungsional, mereorganisasi unsur ke dalam
pola atau struktur baru, termasuk didalamnya:
1. Generating (hipotesa)
2. Planning (Perencanaan) `

8
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penialain memegang perannan penting dalam mengukur ketercapaian
sebauh kegiatan pembelajaran yang berlangsung di sekolah. Penilaian mesti
mampu menggambarkan kemampuan yang dimiliki siswa yang menjadi
lulusan dari sebuah sekolah kejuruan. Secara spesifik Bloom membagi ranha
penilaian menjadi tiga, yaitu: kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan
psikomotorik (keterampilan).
B. Saran
Penilaian yang dilakukan memmang harus dilakukan secara tuntas dalam
tiga ranah yang dikembangkan tersebut. Namun sedapatnya penilaian ini
dilakukan dengan secara efisien dengan tanpa membebani guru sebagai penilai
dengan berbagai macam instrument yang mesti diisi dan dilengkapi guru
dalam satu semester pembelajarannya.

9
DAFTAR RUJUKAN

Sari, Intan Permata. 2012. Taksonomi Bloom Ranah Pengetahuan Marzano.


Palembang: Universitas Sriwijaya.

10

Anda mungkin juga menyukai