Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “ Konsep dasar keterampilan berpikir tingkat tinggi”
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal dan mendapatkan pemikiran
dari rekan-rekan kelompok 1 serta berbagai pihak dan arahan bapak/Ibu dosen mata
kuliah KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HOTS) sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini, untuk itu kami menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritis dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Konsep dasar keterampilan
berpikir tingkat tinggi ” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi kita
semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................
1.3 Tujuan ...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tantangan saat ini dihadapi tidak hanya dengan pengetahuan konsep semata,
melainkann dengan adanya penerapan keterampilan pengetahuan dan keterampilan
berpikir. Hal tersebutmemunculkan istilah kecakapan abad 21 atau 21st Century Skill.
Beberapa keterampilan yang mencakup kecakapan abad 21 antara lain; kreativitas,
keterampilan berpikir kritis, dan pemecahan masalah. Keterampilan-keterampilan
tersebut dikenal juga sebagai keterampilan berpikir tingkat tinggi. Maka dari itu, dengan
adanya tuntutan keterampilan ini membuat perlunya peningkatan kualitas dalam
penyelenggaraan pendidikan. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan salah
satunya ditandai dengan adanya perubahan kurikulum.
Pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pendidikan, biasanya mengacu
padataksonomi tujuan pembelajaran. Salah satu taksonomi tujuan pembelajaran yang
terkenaladalah taksonomi Bloom yang ditetapkan oleh Benjamin Bloom (1956). Jika
dikaitkan denganproses kognitif dalam taksonomi Bloom tersebut, istilah HOTS sering
dikontraskan denganistilah LOTS (Lower Order Thinking Skills). Proses kognitif analisis
(analysis), sintesis(synthesis), dan evaluasi (evaluation) dikategorikan sebagai HOTS,
sedangkan pengetahuan(knowledge), pemahaman (comprehension), dan aplikasi
(application) dikategorikan sebagaiLOTS (Retnawati, 2018).Berkaitan dengan
perencanaan pembelajaran, bagian penting padapembelajaran HOTS terdapat pada
kegiatan inti. Pada tahap ini guru mempraktekkan desain,sintak model, strategi, dan
metode pembelajaran. Beberapa model pembelajaran yang saat inidisarankan untuk
dilaksanakan oleh guru ialah PBL, PjBL, DL, inkuiri, dan pemecahanmasalah (Haryani
& Prasetya, 2021).
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1) untuk dapat mengetahuipengertian darikonsep dasar keterampilan berpikir
tingkat tinggi
2) untuk dapat mengetahui taksonomi berpikir pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi
3) untuk dapat mengetahui indikator pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
4) untuk dapat mengetahuikarakteristik soal hots
BAB II
PEMBAHASAAN
a. Taksonomi Bloom
Taksonomi belajar dalam domain kognitif yang paling umumdilakukan adalah taksonomi
Bloom. Benjamin S Bloom membagitaksonomi hasil belajar dalam enam kategori, yakni:
a. Pengetahuan(knowledge), b. pemahaman (comprehension),c.
Penerapan(application), d. analisis, e. Sintesis, dan f. Evaluasi. Tingkatpemahaman
peserta didik dianggap berjenjang dengan tingkat palingrendah (C1): pengetahuan atau
mengingat, sampai tingkat paling tinggi(C6): evaluasi (Sani, 2016: 103). Taksonomi
Bloom yang setelahdigunakan cukup lama untuk membuat rancangan instrusksional
dalamdunia pendidikan, Anderson dan Krathwohl (2000) menelaah kembaliTaksonomi
Bloom dan melakukan revisi sebagai berikut (Sani,
2016:103-104).
Tabel. 2.1 Revisi Taksonomi Bloom
Tingkatan Taksonomi Bloom Anderson dan
(1956) Krathwohl (2000)
C1 Pengetahuan Mengingat
C2 Pemahaman Memahami
C3 Aplikasi Menerapkan
C4 Analisis Menganalisis
C5 Sintesis Mengevaluasi
C6 Evaluasi Berkreasi
Catatan : pada Taksonomi Bloom yang direvisi digunakan kata kerja
Berkreasi
Mengevaluasi
Menganalisis
Mengaplikasikan
Memahami
Mengingat
Dimensi proses kognitif Bloom sebagaimana yang telah direvsioleh Anderson dan
Krathwol adalah sebagai berikut:
3) Menerapkan (mengaplikasikan)
Menerapkan yaitu menggunakan prosedur dalam situasiyang dihadapi (Kusnawa, 2012:
115). Pertanyaan ini memintapeserta didik menggunakan abstraksi dan generalisasi
secara bebasdari suatu keadaan dimana generalisasi telah digambarkansebelumnya.
Pertanyaan aplikasi sebenarnya erat denganpertanyaan pemahaman (Sani, 2016: 111).
Contoh kata kerjaoperasional yang digunakan pada level menerapkan
yaitu:menugaskan, mengurutkan, menentukan dan menerapkan.
4) Menganalisis
6) Menciptakan (berkreasi)
a. Menganalisis
3) Mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan
b. Mengevaluasi
Bentuk soal yang dapat digunakan untuk menulis butir soalHOTS (yang digunakan
pada model pengujian PISA), sebagai berikut:
1) Pilihan ganda
Soal bentuk pilihan ganda kompleks bertujuan untukmenguji pemahaman peserta didik
terhadap suatu masalah secarakomperhensif yang terkait antara pernyataan satu
dengan yanglainnya. Sebagaimana soal pilihan ganda biasa, soal-soal HOTSyang
berbentuk pilihan ganda kompleks juga memuat stimulusyang bersumber pada situasi
kontekstual.
Soal isian singkatan atau melengkapi adalah soal yangmenuntut peserta tes untuk
mengisi jawaban singkat dengan caramengisi kata, frase, angka atau simbol.
karakteristis soal isiansingkkatan atau melengkapi adalah sebagai berikut:
(1) Bagian kalimat yang harus dilengkapi sebaiknya hanya satubagian dalam ratio butir
soal, dan paling banyak dua bagiansupaya tidak membingungkan siswa.
(2) Jawaban yang dituntut oleh soal harus singkat dan pasti yaituberupa frase, kata,
angka, simbol, tempat atau waktu.
4) Jawaban singkat atau pendek
Soal dengan bentuk jawaban singkat atau pendek adalahsoal yang jawabannya berupa
kata, kalimat pendek, atau fraseterhadap suatu pertanyaan. Katakteristik soal jawaban
singkatadalah sebagai berikut:
a) Menggunakan kalimat pertanyaan langsung atau kalimatperintah
b) Pertanyaan atau perintah harus jelas, agar mendapat jawabanyang singkat
c) Panjang kata atau kalimat yang harus dijawab oleh siswa padasemua soal
diusahakan relatif sama
d) Hindari penggunaan kata, kalimat atau frase yang diambillangsung dari buku
teks, sebab akan mendorong siswa untuksekedar mengingat atau menghafal
apa yang ditulis dibuku.
5) Uraian
Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannyamenuntut siswa untuk
mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara
mengemukakan ataumengekspresikan gagasan tersebut menggunakan
kalimatnyasendiri dalam bentuk tertulis
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kemampuan berpikir tingkat tinggi/ Higher OrderThinking Skills (HOTS) adalah
kemampuan berpikir yang bukan hanyasekedar mengingat, menyatakan kembali, dan
juga merujuk tanpamelakukan pengolahan, akan tetapi kemampuan berpikir untuk
menelaah6informasi secara kritis, kreatif, berkreasi dan mampu memecahkan
masalah.
Taksonomi belajar dalam domain kognitif yang paling umumdilakukan adalah taksonomi
Bloom. Benjamin S Bloom membagitaksonomi hasil belajar dalam enam kategori, yakni:
a. Pengetahuan(knowledge), b. pemahaman (comprehension),c.
Penerapan(application), d. analisis, e. Sintesis, dan f. Evaluasi. Tingkatpemahaman
peserta didik dianggap berjenjang dengan tingkat palingrendah (C1): pengetahuan atau
mengingat, sampai tingkat paling tinggi(C6): evaluasi