Anda di halaman 1dari 18

KETERAMPILAN ILMU

SOSIAL

 Keterampilan Bertanya
 Keterampilan Bertanya Untuk Mengumpulkan Data
 Keterampilan Menyusun Dan Menguji Generalisasi
Keterampilan Bertanya
 Dari beberapa hasil penelitian terbukti bahwa penggunaan pertanyaan memiliki pengaruh
yang sangat berarti, tidak hanya terhadap hasil belajar siswa tetapi juga terhadap situasi
sosial di lingkungan kelas maupun antara murid dengan murid.
 Guru yang menggunakan strategi bertanya yang baik terhadap siswa secara individual dapat
membantu siswa memiliki harga diri, menciptakan rasa aman dan memahami identitasnya.
 Tujuan pengajuan pertanyaan kepada siswa dalam proses pembelajaran adalah untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan kemampuan berfikir dan melatih kebenaran siswa
untuk mengemukakan pendapatnya dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Syarat mengajukan pertanyaan pertanyaan
yang baik kepada siswa

1. Pertanyaan diungkapkan dengan kata-kata atau bahasa yang


mudah dimengerti oleh siswa.
2. Pertanyaan diungkapkan secara singkat dan jelas.
3. Pertanyaan tidak terlalu luas cakupannya, bersifat spesifik atau
khusus.
4. Pertanyaan yang diajukan tidak mengandung makna yang ganda.
Cara mengajukan pertanyaan yang baik
kepada siswa
1. Pertanyaan hendaklah diajukan ke seluruh kelas, kemudian menunjuk seseorang
siswa untuk nenjawabnya. Hal ini untuk memberi waktu kepada semua anak untuk
berfikir tentang jawaban pertanyaan yang diajukan oleh guru.
2. Tidak memancing jawaban serentak
3. Adakan penyebaran dan pemindahan giliran bagi siswa untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru.
4. Hindari pengulangan pertanyaan yang berkali-kali untuk melatih anak agar lebih
memusatkan perhatiannya pada guru pada saat guru mengajukan pertanyaan.
Keterampilan bertanya untuk
mengumpulkan data

 Mengumpulkan data dengan wawancara


 Mengumpulkan data dengan angket
 Mengumpulkan data dengan studi dokumentasi
Mengumpulkan data dengan wawancara

Wawancar (interview) adalah cara mengumpulkan data


dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh
pewawancara (pengumpul data kepada responden atau
orang yang di wawancarai.
Keuntungan menggunakan wawancara

1. Wawancara dapat digunakan pada respondeng yang tidak bisa membaca


dan menulis
2. Jika ada pertanyaan yang kurang dipahami, pewawancara dapat segera
menjelaskannya.
3. Pewawancara dapat mengecek kebenaran responden dengan mengajukkan
pertanyaan pembanding atau dengan melihat wajah dan gerak gerik
responden.
Kerugian menggunakan wawancara
1. Wawancara memerlukan biaya yang banyak untuk
perjalanan dan uang harian pengumpul data.
2. Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden
yang lebih kecil.
3. Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden.
4. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh
pewawancara supaya mendapatkan penerimaan dari
reponden seperti penampilan, sikap dan tingkah laku.
Mengumpulkan data dengan angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan


menyerahkan atau mengirim daftar pertanyaan untuk
diisi sendiri oleh responden.
Kelebihan teknik angket
1. Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah
besar karena dapat dikirim melalui pos.
2. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif
murah.
3. Angket tidak terlalu mengganggu responden karena
pengisiannya ditentukan oleh responden sendiri
sesuai dengan kesediaan waktunya.
Kekurangan teknik angket
1. Jika angket dikirim melalui pos, maka persentase
yang dikembalikan relatif rendah.
2. Angket tidak dapat digunakan untuk orang yang tidak
terbiasa membaca dan menulis.
3. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat
ditafsirkan salah dan tidak ada kesempatan untuk
mendapat penjelasan.
Keterampilan menyusun dan menguji
generalisasi
Generalisasi adalah hubungan dua konsep atau lebih
dalam bentuk yang lengkap yang merupakan pernyataan
deklaratif dan dapat dijadikan suatu prinsip atau
ketentuan bagi IPS.
Keterampilan meyusun generalisasi

Untuk menyusun suatu generalisasi diperlukan logika


berfikir yang bersifat universal dan tidak dibatasi oleh
ruang dan waktu. Oleh karena itu guru IPS maupun anak
didiknya harus memiliki kemampuan untuk berfikir
logis.  Hal itu menuntut keterampilan, baik keterampilan
fisik biologis maupun keterampilan mental psikologis.
Perlu diperhatikan untuk menyusun
generalisasi
1. Diperlukan sikap kehati-hatian yang tinggi.
2. Generalisasi yang disusun hendaklah didukung oleh data-data
yang akurat dan representatif.
3. Penyusun generalisasi adalah orang-orang yang bersifat objektif
dan meninggalkan sifat-sifat yang subjektif.
4. Tidak tergesa-gesa, agar tidak keliru dalam mengambil keputusan.
5. Data yang terkumpul perlu di periksa ulang, supaya tidak terjadi
kekliruan dalam mengambil keputusan.
Keterampilan menguji generalisasi

Setiap generalisasi yang telah disusun dan dikembangkan


masih perlu diuji kebenaran dan keabsahannya. Sebelum
kita menguji suatu generalisasi maka perlu dipahami dulu
beberapa karakteristik berikut.
1. Generalisasi harus merupakan kalimat yang lengkap.
2. Generalisasi merupakan kalimat pernyataan yang
deklaratif yang berlaku sebagai suatu prinsip atau
ketentuan pada konteks IPS.
3. Generalisasi merupakan hubungan dari beberapa
konsep yang membentuknya.
4. Konsep yang membentuk generalisasi itu memiliki
fakta yang cukup representatif di lapangan.
5. Kalimat yang membentuk generalisasi memiliki makna
yang universal.
3 langkah utama dalam menguji
generalisasi
1. Memiliki konsep-konsep yang membentuk
generalisasi itu
2. Membuktikan konsep-konsep itu apakah didukung
oleh fakta-fakta.
3. Memeriksa fakta-fakta pendukung konsep apakah ada
bukti nyata dilapangan.
SEKIAN
TERIMA KASI
SAMPAI JUMPA
SELAMAT TINGGAL

Anda mungkin juga menyukai