Anda di halaman 1dari 9

Nama : Novita S Tugas 3

NIM : 858443503

Soal
1. Jelaskan yang dimaksud metode inkuiri, harapan siswa dan langkahnya !
2. Jelaskan yang dimaksud pendekatan personal serta sebutkan kelebihan dan kekurangan!
3. Apa saja yang perlu dipelajari dalam merancang alat evaluasi atau test !
4. Jelaskan langkah-langkah pemecahan masalah secara kelompok !
5. Jelaskan pentingnya pendekatan humanistik !

Jawaban

1. Pengertian Metode inkuiri


Inkuiri adalah model pembelajaran penemuan. Siswa akan dituntut untuk menemukan
serta mencari jawaban atas suatu permasalahan yang tentunya dilakukan dengan cara
sistematis, logis dan kritis dan dianalisis dengan perhitungan yang matang. Menyimak
ulasana tersebut, model pembelajaran inkuiri jelas akan lebih menjadikan siswa untuk
selalu terlibat dan banyak berdiskusi dalam penerapannya. Guru disini hanya menjadi
seorang fasilitator selebihnya murid yang lebih berperan. Berkenaan dengan model
pembelajaran inkuiri, ada 2 macam jenis model ini yaitu model pembelajaran inkuiri
terbimbing dan model pembelajaran inkuiri terikat.

Langkah – langkah Model Inkuiri


a) Orientasi
▪ Membina kondisi pembelajaran yang responsive
▪ Guru berupaya mengkondisikan agar peserta didik siap dalam melakukan kegiatan
pembelajaran
▪ Guru berupaya mengajak dan merangsang peserta didik untuk berfikir dalam
pemecahan masalah.
b) MerumuskanMasalah
▪ Langkah menggiring peserta didik ke suatu permasalahan
▪ Permasalahan yang diberikan adalah permasalahan yang membuat siswa
tertantang untuk berfikir dalam menyelesaikan teka - teki yang diberikan.
▪ Dikatakan sebuah teka - teki dalam rumusan masalah yang hendak dipelajari
disebabkan persoalan itu tentu ada jawabannya, dan peserta didik didorong untuk
memperoleh jawaban yang benar dan tepat.
▪ Proses pencarian jawaban merupakan hal yang urgen dalam strategi ini, oleh
karena itu melalui model ini peserta didik akan mendapatkan pengalaman yang
teraat berharga sebagai suatu usaha mengembangkan mental melalui berfikir.
c) Merumuskan Hipotesis
▪ Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang tengah dikaji.
▪ Sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara, hipotesis mesti diuji terlebih
dahulu kebenarannya. Perkiraan dari suatu hipotesis bukanlah sembarang
perkiraan, akan tetapi mesti mempunyai landasan yang kuat agar hipotesis itu
bersifat logis dan rasional.
▪ Kemampuan dalam berpikir logis akan sangat dipengaruhi oleh wawasan serta
keluasan dalam pengalaman. Dengan demikian, setiap peserta didik yang kurang
dalam hal wawasan akan mengalami kesukaran dalam mengembangkan suatu
hipotesis yang logis dan rasional.
d) Mengumpulkan Data
▪ Merupakan suatu bentuk aktivitas menjaring beberapa informasi yang sekiranya
diperlukan dalam menguji kebenaran hipotesis.
▪ Dalam pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data adalah proses mental yang
memiliki peranan sangat penting dalam proses pengembangan intelektual.
▪ Proses pengumpulan data tidak hanya membutuhkan suatu motivasi yang kuat
dalam kegiatan belajar, akan tetapi membutuhkan juga kemampuan
menggunakan potensi berfikir dan ketekunan.
e) Menguji Hipotesis
▪ Merupakan proses menentukan jawaban
▪ Dalam pengujian hipotesis yang paling penting adalah tahu akan keyakinan
peserta didik atas jawabannya.
▪ Menguji hipotesis adalah proses mengembangkan kemampuan berfikir secara
rasional.
▪ Kebenaran akan jawaban yang diberikan tidak hanya sebatas dari opini dan
argumen saja, tapi harus didukung juga oleh data yang ditemukan.
f) Menarik Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendskripsikan hasil temuan yang didapat
dari hasil pengujian hipotesis. Untuk bisa mencapai kesimpulan yang baik dan akurat,
sebagiknya pendidik dapat memperlihatkan pada peserta didik data mana yang sesuai
dan relevan.

Harapan Siswa bisa melaukukan pengembangan kemampuan berpikir. Dengan


demikian, pembelajaran inkuiri selain berorientasi kepada hasil belajar juga
berorientasi pada proses belajar.

2. Pendekatan Personal lebih menekankan pada proses yang membantu individu dalam
membentuk dan mengorganisasikan kenyataan-kenyataan yang kompleks. Keberadaan
seseorang dalam suatu kelompok akan memiliki arti untuk mengenal dirinya sebagai
suatu pribadi yang dapat menghasilkan suatu hubungan internasional yang cukup tinggi.
Dengan demikian keadaan emosional peserta didik perlu diperhatikan agar peserta didik
dapat mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya, (Ischak.
2000:7.18 dalam Pudjiastuti, Ari. 2002:16). Pendekatan personal ini memusatkan
perhatian pada pandangan individu dan berusaha menggalakkan kemandirian yang
produktif, sehingga manusia semakin sadar diri dan bertanggung jawab akan tujuan
hidupnya.
- Kelebihan Pendekatan Personal
a) Memungkin siswa yang lama dapat maju menurut kemampuannya masing-masing
secara penuh dan tepat.
b) Mencegah terjadinya ilusi dalam kemajuan tetapi bersifat nyata melalui diskusi
kelompok.
c) Mengarahkan perhatian siswa terhadap hasil belajar perorangan.
d) Memusatkan pengajaran terhadap mata ajaran dan pertumbuhan yang bersifat
mendidik, bukan kepada tuntutan-tuntutan guru.
e) Memberi peluang siswa untuk maju secara optimal dan mengembangkan
kemampuan yang dimilikinya.
f) Latihan-latihan tidak diperlukan bagi anak yang cerdas, karena dapat
menimbulkan kebiasaan dan merasa puas dengan hasil belajar yang ada.
g) Menumbuhkan hubungan pribadi yang menyenangkan siswa dan guru.
h) Memberi kesempatan bagi para siswa yang pandai untuk melatih inisiatif berbuat
yang lebih baik.
i) Mengurangi hambatan dan mencegah eliminasi terhadap para siwa yang
tergolong lamban.
- Kekurangan Pendekatan Personal
a) Proses pembelajaran relative memakan banyak waktu sesuai dengan jumlah
bahan yang dihadapi dan jumlah peserta didik.
b) Motivasi siswa mungkin sulit dipertahankan karena perbedaan-perbedaan
individual yang dimiliki oleh peserta didik sehingga dapat membuat beberapa
siswa rendah diri/minder dalam pembelajaran.
c) Adanya penggunaan pasangan guru dan siswa dalam manajemen kelas regular
secara perorangan, sehingga terjadi kemungkinan sebagaian peserta didik tidak
dapat dikelola dengan baik.
d) Guru-guru yang sudah terbiasa dengan cara-cara lama akan mengalami
hambatan untuk menyelenggarakan pendekatan ini karena menuntut kesabaran
dan penguasaan materi secara lebih luas dan menyeluruh.

3. Sebelum menyusun sebuah tes, terlebih dahulu harus memperhatikan hal - hal berikut :
a) Tujuan tes
Dalam bidang pendidikan, tujuan tes dapat dipakai untuk mengetahui penguasaan
peserta didik dalam pokok bahasan atau subpokok bahasan tertentu, setelah materi
diajarkan. Selain itu, dapat pula untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik atau
siswa diagnostik tes. Oleh karena itu, tujuan tes harus dibuat berdasarkan pokok
bahasansubpokok bahasan yang diajarkan.
b) Penyusunan kisi-kisi tes
Kisi-kisi tes atau tabel spesifikasi (test blue print), harus dibuat sebelum seseorang
membuat atau menyusun tes. Kisi-kisi tes merupakan rambu-rambu ruang lingkup dan
isi soal yang akan diajukan.

Menyusun Alat Evaluasi atau Tes


a) Dalam menyusun soal atau tes pertama-tama harus dibuat indikator tes atau TIK,
seperti telah disebutkan, yang langkah-langkahnya sebagai berikut :
▪ Memilih Kompetensi Dasar (KD)
▪ Memilih materi pokok, hasil belajar dan indikator materi
▪ Membuat indikator tes atau TIK
▪ Menulis soal berdasrakan indikator tes yang telah dibuat
b) Kriteria indikator tes yang baik
▪ Membuat ciri-ciri dari TIU yang hendak diukur
▪ Membuat satu kata kerja operasional yang dapat diukur
▪ Berkaitan erat dengan materi pokk hasil belajar beserta indikator materi
▪ Dapat dibuat soal
c) Kriteria pokok penulisan soal
▪ Harus sesuai dengan indikator tes
▪ Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas
▪ Pernyataan yang ada pada pokok soal atau pada pilihan jawaban harus singkat,
padat dan jelas
▪ Pokok soal jangan memberi petunjukke arah jawaban yangbenar
▪ Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi
▪ Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama
▪ Pilihan jawaban jangan menggunakan pernyataan, semua pilihan jawaban salah
atau semua pilihan jawaban benar
▪ Pilihan jawaban yang menggunakan angka, harus diurutkan dari kecil ke besar
▪ Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau paling benar
▪ Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal-soal sebelumnya

4. Langkah - langkah pemecahan masalah secara kelompok yang dikemukakan oleh


Johnson dan Johnson sebagai berikut :
a) Defenisi Masalah
Definisi masalah merupakan langkah yang paling sulit. Apabila mampu merumuskan
dengan baik maka langkah selanjutnya akan lebih mudah. Untuk perumusan masalah
ini diajukan menggunakan langkah - langkah sebagai berikut.
1) Tampunglah secara terbuka semua pernyataan masalah
2) Rumuskan kembali setiap pernyataan sehingga dapat memperoleh gambaran
yang ideal dan aktual. Pilihlah salah satu definisi yang penting dan dapat
dipecahkan.
b) Diagnosis Masalah
Langkah kedua ini kita ingin mengetahui dimensi dan sebab - sebab timbulnya
masalah. Tujuannya adalah untuk mengetahui sifat dan besarnya kekuatan yang
mendorong ke arah situasi yang ideal dan kekuatan – kekuatan yang menghambat
ke arah tersebut.
c) Merumuskan Alternatif Strategi
Dalam kelompok ketiga ini kelompok harus mencari dan menemukan berbagai
alternatif cara pemecahan masalah, dimana kelompok harus kreatif, berpikir
divergen, memahami pertentangan antar idea dan punya daya temu yang tinggi.
d) Penentuan dan penerapan suatu strategi
Setelah berbagai alternatif strategi pemecahan diperoleh maka kelompok pada tahap
ini memutuskan untuk memilih alternatif mana yang akan dipakai.
Tahap ini mengandung dua aspek utama pemecahan masalah, yaitu :
1) Pengambilan keputusan yaitu suatu proses mengambil suatu pilahan dari
berbagai alternatif tindakan;
2) Keputusan penerapan, yaitu suatu proses mengambil tindakan yang diperlukan
sehingga menghasilkan pelaksanaan tersebut.
Dalam tahap ini kelompok harus menggunakan pertimbangan yang kritis, berpikir
konvergen dalam membuat perencanaan yang nyata mengenai pelaksanaan.
e) Evaluasi Keberhasilan Strategi
Dalam langkah kelima ini kelompok mempelajari : apakah strategi itu berhasil
diterapkan (evaluasi proses), apakah akibat penerapan strategi itu (evaluasi hasil)
dan apakah keadaan aktual sudah lebih mendekati keadaan yang ideal daripada
sebelum penerapan. Hasil akhir dari evaluasi harus menunjukkan bahwa masalah
apa yang sudah dipecahkan, seberapa jauh pemecahannya, masalah apa yang
belum terpecahkan dan masalah baru apa yang timbul sebagai akibat pemecahan ini.

5. Pentingnya Pendekatan Humanistik


Pendidikan tidak hanya mentransfer ilmu (transfer of knowledge) tetapi juga mampu
mentransfer nilai-nilai kebaikan (transfer of value) bahkan mampu merubah karakter
peserta didik ke arah yang lebih baik.
Mendidik tidak bisa digantikan dengan kemajuan teknologi informasi tinggi. Kalau
diperlukan itu merupakan salah satu media yang bisa membantu dikala dibutuhkan.
Tidak semua Pendidikan yang diberikan para pendidik mesti harus menggunakan
teknologi terus. Kita juga mesti berpikir bagaimana dampak menggunakan teknologi terus
menerus.
Pendidik harus bijak, dalam menangkap permasalahan dan mengkaji hal tersebut.
Apakah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Bahkan sesuai atau tidak dengan situasi
dan kondisi.
seorang pendidik harus paham psikologis peserta didik. Pada kenyataannya banyak
peserta didik lebih membutuhkan pendekatan yang sifatnya humanis.

- Apa itu pendekatan huimanis?


Pendekatan humanistik menjelaskan bahwa pada hakekatnya setiap diri manusia
adalah unik. Memiliki potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang dan
menentukan perilakunya.
Menurut Wikipedia, Humanistik adalaha salah satu pendekatan atau aliran dari
psikologi yang menekankan kehendak bebas, pertumbuhan pribadi, kegembiraan,
kemampuan untuk pulih kembali setelah mengalami ketidak bahagiaan, serta
keberhasilan dalam merealisasikan potensi manusia.
- Tujuan humanistik adalah membantu mengekspresikan dirinya secara kreatif dan
merealisasikan potensinya secara utuh. (Abraham Maslow).
Disaat pandemi ini, sudah pasti pendekatan itu harus segera direalisasikan oleh seorang
pendidik. Dengan beberapa Teknik yang harus disiagakan.

1) Melakukan komunikasi
Pendidik perlu adanya komunikasi dengan peserta didik. Terutama anak usia SD kelas
1-3 biasanya peran orang tua masih tinggi. Berarti komunikasi lakukan dengan peserta
didik dan orangtuanya. Untuk kelas atas bisa dikondisionalkan sesuai kebutuhan.
Dengan komunikasi akan tercipta hubungan yang harmonis di antara peserta didik,
guru, dan orangtua. Selain itu, proses pembelajaran akan berjalan sesuai dengan
harapan. Segala kekurangan akan segera teratasi. Karena telah melakukan hubungan
kerjasama yang baik dan benar.
2) Buatlah grup kelas.
Grup ini bisa berfungsi untuk komunikasi secara umum kebutuhan kelas dan
kebutuhan peserta didik. Serta keberlangsungan proses pembelajaran sesuai agenda
yang telah ditentukan.
Grup ini bisa sebagai ajang masukan, saran, dan kritikan yang sifatnya membangun
demi kemajuan dan suksesnya pembelajaran peserta didik.
Selain itu, grup ini bisa sebagai sarana informasi dari sekolah kepada peserta didik,
dari orang tua kepada guru atau kepada sekolah.
3) Cepat tanggap.
Pendidik insya Allah akan peka, apabila ada hal-hal yang ganjil terhadap kondisi
peserta didik. Ketika peserta didik tidak hadir, jarang hadir, atau jarang ke
sekolah. Dengan menanyakannya lewat Jafri atau lewat grup sesuai
kebutuhan.Setelah mendapat informasi, segera mengadakan tindakan untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi peserta didik sesuai kebutuhannya.
Permasalahan yang muncul biasanya sangat beragam. Bisa dari peserta didik yang
tidak mau belajar, jenuh, dan permasalahan belajar di rumah karena orangtua sibuk,
juga karena pasisilitas yang kurang memadai dan lain sebagainya.
Melihat kondisi seperti itu pendidik harus bijak mengahdapinya. Bisa memberi solusi
yang tepat sesuai i kebutuhan mereka dalam pembelajaran akademik, kehidupan
bersosial sesuai kondisi masing-masing.
4) Adakan komunikasi.
Komunikasi di sekolah mengenai permasalahan pembelajaran peserta didik bisa
dilakukan dengan rekan kerja yang setara dulu untuk mencari solusi.Untuk lebih kuat
dan memilih solusi terbaik, tidak salah mengadakan komunikasi dengan guru BK,
WKS, apabila perlu bisa dengan pimpinan sekolah. Tapi harus melalui tahapan yang
baik dan benar.
5) berikanlah pelayanan prima
Pelayanan prima atau dalam bahasa lainnya Excellent servis adalah melakukan
pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan, sehingga pelanggan menjadi
merasa puas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pelayanan sebagai usaha
melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan
(mengurus) apa yang diperlukan seseorang.
Secara sederhana, pelayanan prima (service excellence) adalah suatu pelayanan yang
terbaik dan memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan.
- Apakah perlu pelayanan seperti ini diberikan oleh para pendidik?
Jawabannya pasti sangat perlu sekali. Apalagi dengan dunia Pendidikan sebagai
wadah atau Lembaga yang siap menyiapkan generasi bangsa yang maju, generasi
yang memiliki predikat insan kamil manusia terbaik untuk menjadi khalifah di muka
bumi ini.
Sebagai pendidik, merasa banyak sekali kekurangan yang belum terlaksana. Semoga
aku masih bisa memberikan pelayanan bagi peserta didik lebih baik lagi.

6) Mendidik dengan hati


Ada ungkapan, "Mendidik dengan hati akan tembus ke dalam hati juga."Mendidik
dengan hati bisa tumbuh dari panggilan akan kesadaran diri pendidik,
pentingnya sebuah perubahan bagi peserta didik. Mendidik dengan hati, realisasinya
akan selalu mencari solusi dan mencoba terus solusi tersebut direalisasikan dalam
sebuah tindakan nyata.
Mendidik dengan hati akan tumbuh sebuah jalinan kegiatan proses pembelajaranb
yang mengedepankan 3 hal yaitu Memunculkan kebahagiaan bukan tekanan.
Mengenali peserta didik secara individu. Berikan sentuhan pemahaman bukan hafalan.
(Dikutif dari kompasiana, Mendidik dengan Hati, Khairul Azan).
Itulah realisasi dari pendekatan yang harus dilakukan oleh para pendidik kepada
peserta didiknya.

Anda mungkin juga menyukai