Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Tahap Proses Berpikir Kritis


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Critical Thinking

Dosen Pengampu:

Dr. Anas Amin Alamsyah, M. Ag.

DISUSUN OLEH:

Ramadani Limawan Prayogo - (07020121051)

KELAS A3
PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada Rasullah SAW. Berkat limpahan rahmat-Nya, penulis
mampu menyelesaikan tugas makalah guna memenuhi tugas mata kuliah
Critical Thinking. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit
hambatan yang penulis hadapi, namun semangat belajar serta motivasi dari
orang-orang tersayang mampu mendorong kami dalam proses akhir
pengerjaannya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas wawasan
mengenai tahap berpikir kritis yang penulis sajikan berdsarkan pengamatan
dari berbagai sumber informasi, refensi dan berita. Makalah ini penulis susun
dengan berbagai rintangan baik itu yang datang dari diri penulis maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
Universitas islam negeri sunan ampel Surabaya. Penulis sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,
kepada dosen pengampu, penulis meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah penulis di masa yang akan datang dan mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca

Surabaya, 26 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................2
A. LATAR BELAKANG...............................................................................2
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................2
C. TUJUAN...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Tahap-Tahap Proses Berpikir Kritis..........................................................3
B. Mengimplementasikan proses berpikir kritis di era kontemporer.............5
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
A. KESIMPULAN.......................................................................................12
B. SARAN...................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mengetahui tahap proses berpikir kritis sangat penting. Kemampuan ini
membantu kita membuat keputusan yang lebih baik, memecahkan masalah
dengan efektif, dan berkomunikasi secara efektif. Dengan berpikir kritis, kita
dapat menghindari keputusan impulsif dan merumuskan solusi yang lebih baik.
Kemampuan ini juga dihargai dalam pendidikan dan karier, membantu kita
menghadapi tantangan global, dan meningkatkan kualitas hidup. Lebih dari itu,
berpikir kritis membantu kita dalam pengembangan kemampuan sosial dan
hubungan yang lebih kuat. Oleh karena itu, pemahaman tahap proses berpikir
kritis adalah langkah penting dalam pengembangan kemampuan intelektual yang
sangat berharga.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja tahap-tahap proses berpikir kritis?
2. Bagaimana implementasi tahapan-tahapan proses berpikir kritis?
C. TUJUAN
1. Mampu mengetahui tahap-tahap proses berpikir kritis.
2. Memahami dan mampu menerapkan tahapan-tahapan proses berpikir kritis.

2
BAB II
PEMBAHASAN
Pemikiran kritis adalah kemampuan untuk menggali informasi,
menganalisisnya secara kritis, mengevaluasi, dan merumuskan pendapat secara
logis. Ini adalah keterampilan yang sangat berharga dalam kehidupan sehari-hari,
pekerjaan, dan pendidikan. Untuk mengembangkan pemikiran kritis yang kuat,
seseorang perlu memahami tahap-tahap yang terlibat dalam proses ini.1

A. Tahap-Tahap Proses Berpikir Kritis

1. Identifikasi Masalah atau Pertanyaan

Tahap pertama dalam berpikir kritis adalah mengidentifikasi masalah atau


pertanyaan yang perlu dipecahkan. Ini melibatkan pemahaman terhadap situasi
atau topik yang sedang dibahas. Misalnya, jika Anda dihadapkan pada masalah
penurunan kualitas produk dalam perusahaan Anda, identifikasi masalah adalah
penurunan kualitas produk.

2. Pengumpulan Informasi

Setelah masalah atau pertanyaan diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah


mengumpulkan informasi yang relevan. Ini bisa melibatkan membaca, penelitian,
wawancara, atau pengamatan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik
tentang masalah atau topik tersebut. Dalam kasus penurunan kualitas produk,
pengumpulan informasi dapat mencakup data produksi, umpan balik pelanggan,
dan evaluasi proses produksi.

1
Navies Luthvitasari and Suharto Linuwih, “Implementasi Pembelajaran Fisika Berbasis Proyek
Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis, Berpikir Kreatif Dan Kemahiran Generik Sains,” Journal
of Innovative Science Education 1, no. 2 (2012): 94–96,
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise/article/view/630.

3
3. Evaluasi Informasi

Tahap berikutnya adalah mengevaluasi informasi yang telah dikumpulkan.


Ini termasuk mengidentifikasi sumber informasi, menilai keandalan dan
relevansinya, serta mengidentifikasi potensi bias atau kekurangan informasi.
Dalam penelitian, evaluasi informasi melibatkan penentuan apakah sumbernya
memiliki rekam jejak yang baik dan apakah data yang diberikan dapat diandalkan.

4. Analisis Informasi

Setelah informasi dievaluasi, langkah selanjutnya adalah menganalisisnya.


Ini melibatkan mengidentifikasi pola, hubungan, atau tren yang mungkin ada
dalam data, serta memahami implikasi dari informasi tersebut. Dalam penurunan
kualitas produk, analisis informasi dapat mengungkapkan bahwa masalah
utamanya adalah dalam satu tahap produksi tertentu dan bahwa langkah-langkah
perbaikan harus diambil.

5. Pembuatan Keputusan atau Pendapat

Berdasarkan analisis informasi, individu kemudian dapat merumuskan


pendapat atau membuat keputusan yang didukung oleh bukti dan argumen yang
kuat. Dalam contoh penurunan kualitas produk, pembuatan keputusan mungkin
melibatkan penentuan tindakan yang akan diambil untuk meningkatkan kualitas
produk.2

2
Fahruddin Faiz, Thinking Skill Pengantar Menuju Berpikir Kritis (Suka Press, 2012),
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57678/2/surat-surat-pernyataan1680486945.pdf.

4
6. Komunikasi Hasil

Hasil dari berpikir kritis kemudian perlu disampaikan dengan jelas dan
efektif kepada orang lain. Ini bisa melibatkan penulisan laporan, presentasi, atau
diskusi. Dalam hal penurunan kualitas produk, hasilnya mungkin perlu
disampaikan kepada tim produksi atau manajemen.

7. Refleksi dan Evaluasi Diri

Tahap akhir dalam berpikir kritis adalah refleksi terhadap proses dan
hasilnya. Individu perlu mengkaji apakah ada cara untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis mereka, apakah keputusan atau pendapat yang
dihasilkan sudah sesuai, dan apa yang dapat dipelajari dari proses ini.3

B. Mengimplementasikan proses berpikir kritis di era kontemporer


1. Mengidentifikasi Masalah Global yang Mendesak:
memahami bahwa banyak masalah global, seperti perubahan iklim
dan ketergantungan pada bahan bakar fosil, adalah masalah mendesak
yang memerlukan solusi inovatif. Berpikir kritis memungkinkannya untuk
mengidentifikasi masalah tersebut dan mencari solusi yang mendisrupsi.

2. Pendekatan Berbasis Bukti:


Pengambilan keputusan mengandalkan analisis data, perhitungan
matematis, dan metode ilmiah untuk merancang solusi yang efektif.

3. Inovasi yang berpengaruh terhadap perubahan:


sering mencari cara-cara baru untuk mengubah sesuatu yang ada
menjadi terbarukan.

3
Sularmi Sularmi, Dwiyono Hari Utomo, and I. Nyoman Ruja, “Pengaruh Project-Based Learning
Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis” (PhD Thesis, State University of Malang, 2018),
https://scholar.archive.org/work/eh4yuzhim5c47pawvnbann3nwq/access/wayback/http://
journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/download/10748/5240.

5
4. Risiko Terukur:
Meskipun inovatif, kita harus selalu mempertimbangkan risiko
secara cermat. Berpikir kritis tentang konsekuensi dan risiko potensial
membantu kita mengambil langkah-langkah yang diukur dalam
pengembangan proses mencapai tujuan.

5. Menggabungkan Ilmu Berbagai Disiplin:


menggabungkan ilmu dari berbagai disiplin untuk mengatasi
masalah kompleks.

6. Belajar Melalui Kesalahan:


Berpikir kritis juga mencakup kemampuan untuk belajar dari
kesalahan. Dalam proses bepikir kritis ada tahap pengambilan keputusan,
ketika sudah mengambil langkah maka kita harus tidak takut untuk
mencoba dan gagal, dan melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar
dan meningkatkan proses.

7. Visi Jangka Panjang:


Berpikir jangka panjang ini memandu keputusan dan langkah-
langkahnya dalam pengembangan proses berkelanjutan.

8. Keterbukaan terhadap Ide-ide Baru:


Meskipun memiliki visi yang kuat, Pendekatan yang berorientasi
bukti dan keterbukaan terhadap risiko telah membantu dalam mencapai
banyak pencapaian revolusioner dalam berbagai permasalahan diera
kontemporer.4

4
Evi Roviati and Ari Widodo, “Kontribusi Argumentasi Ilmiah Dalam Pengembangan
Keterampilan Berpikir Kritis,” Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences 11, no. 2 (2019): 23.

6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemikiran kritis adalah kemampuan penting yang membantu individu
menganalisis informasi dengan cermat, merumuskan pendapat secara logis,
dan mengambil keputusan yang didasarkan pada bukti kuat. Proses berpikir
kritis melibatkan langkah-langkah seperti mengidentifikasi masalah,
mengumpulkan informasi, mengevaluasi data, menganalisis informasi,
membuat keputusan, dan berkomunikasi dengan jelas. Selain itu,
menerapkan pemikiran kritis dalam era kontemporer melibatkan
pemahaman masalah global yang mendesak, menggunakan bukti dan metode
ilmiah, mencari inovasi yang memengaruhi perubahan, mempertimbangkan
risiko dengan bijak, menggabungkan ilmu dari berbagai disiplin, dan selalu
terbuka terhadap ide-ide baru. Dengan berpikir kritis, individu dapat
mencapai solusi yang lebih baik, mengatasi masalah kompleks, dan
mengambil langkah-langkah yang berkelanjutan dalam era kontemporer
yang terus berubah.
B. SARAN
Demikian makalah yang kami buat, apabila ada kesalahan baik dalam
penulisan ataupun pembahasan serta penjelasan kurang baik dan jelas, kami
mohon maaf. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan. Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua. Kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan
partisipasinya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Faiz, Fahruddin. Thinking Skill Pengantar Menuju Berpikir Kritis. Suka Press,
2012. https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57678/2/surat-surat-
pernyataan1680486945.pdf.

Luthvitasari, Navies, and Suharto Linuwih. “Implementasi Pembelajaran


Fisika Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis,
Berpikir Kreatif Dan Kemahiran Generik Sains.” Journal of Innovative
Science Education 1, no. 2 (2012).
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise/article/view/630.

Roviati, Evi, and Ari Widodo. “Kontribusi Argumentasi Ilmiah Dalam


Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis.” Titian Ilmu: Jurnal
Ilmiah Multi Sciences 11, no. 2 (2019): 56–66.

Sularmi, Sularmi, Dwiyono Hari Utomo, and I. Nyoman Ruja. “Pengaruh


Project-Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis.” PhD
Thesis, State University of Malang, 2018.
https://scholar.archive.org/work/eh4yuzhim5c47pawvnbann3nwq/
access/wayback/http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/
download/10748/5240.

13

Anda mungkin juga menyukai