Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

EVALUASI HASIL BELAJAR

Dosen Pengampu:

Dessi Susanti, S.Pd. M.Pd

Disusun Oleh:

Nabila Dasri Vigazi

17053054

UNIVERSITAS NEGRI PADANG

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

2018
Taksonomi Bloom Lama Dan Hasil Revisi
A. Taksonomi Bloom Lama
Dalam sebuah taksonomi, satu kontinum itu terdiri atas beberapa
kategori. Dalam taksonomi Bloom yang lama hanya mempunyai satu dimensi yaitu
pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), aplikasi (application),
analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation),
sedangkan taksonomi Bloom yang telah direvisi mempunyai dua dimensi yakni
dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan. Dalam dimensi proses kognitif
terdiri atas enam kategori
yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis,mengevaluasi,
dan mencipta.
Kontinum yang mendasari dimensi proses kognitif dianggap sebagai tingkat–
tingkat kognisi yang kompleks. Misalnya memahami dianggap merupakan tingkat
kognisi yang lebih komplek ketimbang mengingat (Anderson,et al. 2001). Adapun
dimensi pengetahuan terdiri atas pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan
Metakognitif. Kategori ini dianggap merupakan kontinum dari yang konkret (Faktual)
sampai yang abstrak (Metakognitif). Kategori-kategori Konseptual dan
Prosedural mempunyai tingkat keabstrakan, misalnya pengetahuan prosedural lebih
konkret ketimbang pengetahuan konseptual yang paling abstrak (Anderson, et
al.2001).

Tabel 2.1 Perbedaan taksonomi Bloom yang lama dan yang baru

Tingkatan Ranah Versi lama Versi Baru


Kognitif
C1 Knowledge Remember
C2 Understand Understand
C3 Apply Apply
C4 Analyze Analyze
C5 Synthesis Evaluate
C6 Evaluate Create
Berikut akan dijelaskan dua dimensi dari Taksonomi Bloom yang lama
diantaranya seperti berikut:

1. Taksonomi Bloom yang lama


a. Pengetahuan (Knowledge)
Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan,
definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dan
sebagainya. Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan manajemen kualitas,
orang yg berada di level ini bisa menguraikan dengan baik definisi dari
kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas minimum
untuk produk.
b. Pemahaman (Comprehension
Berisikan kemapuan mendemostrasikan fakta dan fgagasan
mengelompokkan denan mengorganisir, membandingkan, menerjemahkan,
memaknai, memberi deskripsi, dan menyatakan gagasan utama
c. Aplikasi (Aplication)
Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan
gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dan sebagainya di dalam kondisi
kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab meningkatnya
reject di produksi, seseorang yang berada di tingkat aplikasi akan mampu
merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk
fish bone diagram.
d. Analisis (Analysis)
Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisis informasi
yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam
bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu
mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario
yg rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu memilah-milah
penyebab meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat keparahan
dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat
keparahan yg ditimbulkan.
e. Sintesis (Synthesis)
Satu tingkat di atas analisis, seseorang di tingkat sintesa akan mampu
menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak
terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk
menghasilkan solusi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang
manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat reject
di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya
kualitas produk.
f. Evaluasi (Evaluation)
Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi,
gagasan, metodologi, dan sebagainya dengan menggunakan kriteria yang
cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau
manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas harus
mampu menilai alternatif solusi yang sesuai untuk dijalankan berdasarkan
efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dan sebagainya.

2. Hasil Revisi Taksonomi Bloom


Pada tahun 1994, salah seorang murid Bloom, Lorin Anderson
Krathwohl dan para ahli psikologi aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi
Bloom agar sesuai dengan kemajuan zaman. Hasil perbaikan tersebut baru
dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom.
Revisi hanya dilakukan pada ranah kognitif.
Revisi tersebut meliputi:
a. Perubahan kata kunci dari kata benda menjadi kata kerja untuk setiap
level taksonomi.
b. Perubahan hampir terjadi pada semua level hierarkhis, namun urutan
level masih sama yaitu dari urutan terendah hingga tertinggi.
Perubahan mendasar terletak pada level 5 dan 6 (Utari, 2016).
Perubahan- perubahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Dimensi proses kognitif
a) Mengingat (C1)
Kategori Mengingat adalah mengambil pengetahuan
yang dibutuhkan dari memori jangka panjang seorang siswa.
Dua proses kognitif yang berkaitan dengan kategori ini adalah
menyadari atau recoqnizing dan mengingat kembali atau
recalling. Jenis pengetahuan yang relevan dengan kategori ini
adalah pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual,
pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif, serta
kombinasi-kombinasi yang mungkin dari beberapa
pengetahuan ini (Anderson, & Kratwhol; 2001).
b) Memahami (C2)
Seorang peserta didik dikatakan memahami jika mereka
dapat mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran
baik dalam bentuk lisan, tertulis dan grafik (gambar) yang
disampaikan melalui pengajaran, penyajian dalam buku,
maupun penyajian melalui layar komputer. Peserta didik dapat
memahami jika mereka menghubungkan pengetahuan baru
yang sedang mereka pelajari dengan pengetahuan yang
sebelumnya telah mereka miliki. Lebih tepatnya, pengetahuan
baru yang sedang mereka pelajari itu di padukan dengan
skema-skema dan kerangka-kerangka kognitif yang telah ada.
Lantaran konsep–konsep di otak seumpama blok–blok
bangunan yang di dalamnya berisi skema–skema dan
kerangka–kerangka kognitif. maka pengetahuan konseptual
(conceptual knowledge) merupakan dasar dari proses
memahami. Proses-proses kognitif yang termasuk dalam
kategori Memahami meliputi proses menginterpretasikan,
mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menduga,
membandingkan, dan menjelaskan (Anderson, et al. 2001).
c) Mengaplikasikan (C3)
Kategori mengaplikasikan ini sangat erat kaitannya
dengan pengetahuan prosedural atau procedural knowledge.
Soal latihan atau exercises merupakan jenis tugas yang
prosedur penyelesaiannya telah diketahui siswa, sehingga
siswa dapat menggunakannya secara rutin. Suatu masalah
merupakan jenis tugas yang penyelesaiannya belum diketahui
siswa, sehingga mereka harus menemukan prosedur yang tepat
untuk memecahkan permasalahan tersebut (Anderson, et al.
2001).
d) Menganalisis (C4)
Yang termasuk dalam kategori menganalisis adalah
proses mengurai suatu materi menjadi bagian-bagian
penyusunnya dan menentukan hubungan antara bagian -bagian
tersebut dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dengan
materi tersebut secara keseluruhan. Kategori proses
menganalisis ini mencakup proses-proses membedakan
(differentiating), mengorganisasi (organizing), dan
menghubungkan (attribute). (Anderson, et al. 2001).
e) Mengevaluasi (C5)
Kategori mengevaluasi diartikan sebagai tindakan
membuat suatu penilaian (judgement) yang didasarkan pada
kriteria dan standar tertentu. Kriteria yang paling sering
digunakan adalah kualitas, efektivitas, dan konsistensi.
Kriteria–kriteria ini ditentukan sendiri oleh siswa. Standar
yang bisa digunakan bisa berupa standar kuantitatif maupun
standar kualitatif. Standar-standar tersebut kemudian
diterapkan pada kriteria-kriteria yang dipilih tadi. Kategori
mengevaluasi mencakup sejumlah proses kognitif, yaitu
memeriksa (checking), dan mengkritik (critiquing). Proses
memeriksa atau checking merupakan proses membuat
penilaian terhadap suatu kriteria internal, sementara proses
mengkritik atau critiquing merupakan proses membuat
penilaian yang didasarkan pada kriteria-kriteria eksternal
(Anderson, et al. 2001).
f) Mencipta (C6)
Proses menyusun sejumlah elemen tertentu menjadi satu
kesatuan yang koheren atau fungsional. Tujuan-tujuan
pengajaran yang termasuk kedalam kategori mencipta ini
adalah mengajarkan pada para siswa agar mampu membuat
suatu produk baru dengan mengorganisasi sejumlah elemen
atau bagian jadi suatu pola atau struktur yang belum pernah
ada atau tidak pernah diprediksi sebelumnya. Proses-proses
kognitif yang termasuk kedalam kategori ini biasanya juga
dikoordinasikan dengan pengalaman belajar yang sudah
dimiliki oleh para siswa sebelumnya. Meskipun kategori
menciptakan ini mengharuskan adanya suatu pola pikir kreatif
dari pihak siswa, pola pikir kreatif tersebut tidak sepenuhnya
terbebas dari tuntutan-tuntutan atau batasan-batasan yang telah
ditentukan dalam suatu pengajaran pelajaran atau batasan-
batasan yang terjadi dalam situasi tertentu (Anderson, et al.
2001).
2) Dimensi Pengetahuan
a) Pengetahuan factual
Pengetahuan faktual adalah pengetahuan tentang
elemen – elemen dasar yang harus diketahui siswa untuk
mempelajari satu disiplin ilmu atau untuk menyelesaikan
masalah–masalah dalam disiplin ilmu tersebut (Anderson, et
al. 2001).Pengetahuan faktual terdiri atas 2 jenis pengetahuan
tentang terminologi dan pengetahuan tentang detail–detail dan
elemen–elemen yang spesifik. Pengetahuan tentang
terminologi meliputi pengetahuan tentang label dan simbol
verbal dan nonverbal. Pengetahuan tentang detail–detail dan
elemen–elemen yang spesifik merupakan pengetahuan tentang
peristiwa, lokasi, orang, tanggal, sumber informasi, dan
semacamnya.
b) Pengetahuan konseptual
Hubungan–hubungan antar elemen dalam sebuah
struktur besar yang memungkinkan elemen–elemennya
berfungsi secara bersama–sama (Anderson, et al. 2001:
41).Pengetahuan konseptual mencakup pengetahuan tentang
kategori, klasifikasi, prinsip dan generalisasi serta
pengetahuan tentang teori, model, dan struktur (Anderson, et
al. 2001: 71).
c) Pengetahuan procedural
Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang
cara “melakukan sesuatu” (Anderson, et al. 2001: 77).
Menurut Alexander, Schallert, & Hare, 1991; Anderson, 1993;
dejong & Ferguson – Hessler, 1996; Dochy & Alexander,
(1995) dalam Anderson, et al. (2001: 77), pengetahuan ini
mencakup tentang keterampilan, algoritma, teknik, dan
metode, yang semuanya di sebut sebagai prosedur (Ramalisa,
et al. 2014: 30). Pengetahuan prosedural merupakan
pengetahuan tentang urutan kaidah-kaidah, prosedur-prosedur
yang digunakan untuk menyelesaikan soal-soal matematika.
Salah satu ciri pengetahuan prosedural adalah adanya urutan
langkah yang akan ditempuh yaitu sesudah suatu langkah akan
diikuti langkah berikutnya. Pemahaman konsep yang tidak
didukung oleh pengetahuan prosedural akan mengakibatkan
siswa mempunyai intuisi yang baik tentang suatu konsep
tetapi tidak mampu menyelesaikan suatu masalah
( Matunisma, 2012).
d) Pengetahuan metakognisi
Pengetahuan metakognisi adalah pengetahuan tentang
kognisi secara umum dan kesadaran akan, serta pengetahuan
tentang, kognisi diri–sendiri (Anderson, et al. 2001:
82).Metakognisi merupakan istilah yang diperkenalkan Flavell
tahun 1976. Flavell, (Murni, 2010) menyatakan bahwa
metakognisi merupakan kesadaran seseorang tentang proses
kognitifnya dan kemandiriannya untuk mencapai tujuan
tertentu.
Misalnya siswa SMP mempelajari materi bilangan
bulat, dia perlu menyadari pengetahuan yang dimilikinya
tentang konsep dan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat
yang telah dipelajarinya dari SD, mengetahui dan memahami
prosedur operasi hitung bilangan bulat yang dilakukannya dan
menyadari kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan
masalah terkait bilangan bulat.
Pengetahuan metakognitif memuat pengetahuan
deklaratif (declarativeknowledge), pengetahuan prosedural
(procedural knowledge), dan pengetahuan kondisional
(conditional knowledge) (OLRC News, 2004). Pengetahuan
deklaratif yaitu pengetahuan tentang diri sendiri sebagai
pebelajar serta pengetahuan tentang strategi, keterampilan dan
sumber-sumber belajar yang dibutuhkannya untuk keperluan
belajar.
Pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan tentang
bagaimana menggunakan segala sesuatu yang telah diketahui
dalam pengetahuan deklaratif dalam aktivitas
belajarnya.Pengetahuan kondisional yaitu pengetahuan tentang
bilamana menggunakan suatuprosedur, keterampilan, atau
strategi dan bilamana hal-hal tersebut tidak digunakan,
mengapa suatu prosedur berlangsung dan dalam kondisi yang
bagaimana berlangsungnya, dan mengapa suatu prosedur lebih
baik daripada prosedur-prosedur yang lain. Oleh sebab itu
pengetahuan metakognitif dianggap sebagai berpikir tingkat
tinggi karena melibatkan fungsi eksekutif yang lebih
mengkoordinasikan perilaku pembelajaran.
Misalnya siswa diberikan sebuah soal pemecahan
masalah terkait bilangan bulat yang bertujuan siswa mampu
menemukan konsep KPK (kelipatan persekutuan terkecil)
sebagai berikut. Sebuah mobil mengganti busi setelah berjalan
5.000 km, mengganti platina setelah berjalan 7.500 km, dan
mengganti ban setelah berjalan 12.000 km. Setelah berjalan
berapa kilometerkah kendaraan itu membutuhkan penggantian
busi, platina, dan ban secara bersama-sama?
Dengan mencermati soal ini, pengetahuan deklaratif
dapat terlihat pada saat mengajukan pertanyaan pada diri
sendiri tentang apakah siswa telah mengenal unsur-unsur yang
disebutkan dalam soal beserta strategi yang dapat
digunakannya untuk memperoleh jawaban yaitu dengan
menentukan kelipatan dari setiap bilangan yang diketahui.
Siswa menentukan KPK dari tiga bilangan tersebut sebagai
wujud dari pengetahuan prosedural.Siswa harus dapat
beralasan mengapa KPK yang dicari dari tiga bilangan
tersebut, ini termasuk pengetahuan kondisional.
KATA KERJA OPERASIONAL KKO EDISI REVISI TEORI BLOOM

RANAH KOKNITIF

MENGINGAT MEMAHAMI MENERAPKAN MENGANALISIS MENGEVALUASI MENCIPTAKAN


(C1) (C2) (C3) (C4) (C5) (C6)
Mengetahui ...... Menerjemahkan, Memecahkan masalah, Mengenali kesalahan Menilai berdasarkan Menghasilkan ...
Misalnya: istilah, Menafsirkan, Membuat bagan/grafik, Memberikan .... norma internal .... misalnya: klasifikasi,
Memperkirakan, Menggunakan .. misalnya: faktafakta, misalnya: hasil karangan, teori
fakta,
Menentukan ... Misalnya: misalnya: metoda, Menganalisis ... karya, mutu Menyusun ....
aturan, urutan, metoda metode, prosedur prosedur, konsep, misalnya: struktur, karangan, dll. misalnya: laporan,
Memahami .... misalnya: kaidah, prinsip bagian, hubungan rencana, skema,
konsep, kaidah, prinsip, program, proposal
kaitan antara, fakta, isi
pokok. Mengartikan
Menginterpretasikan ...
misalnya: tabel, grafik,
bagan
1 2 3 4 5 6
Menemukenali Menjelaskan Melaksanakan Mendiferensiasikan Mengecek Membangun
(identifikasi) Mengartikan Mengimplementasikan Mengorganisasikan Mengkritik Merencanakan
Mengingat kembali Menginterpretasikan Menggunakan Mengatribusikan Membuktikan Memproduksi
Membaca Menceritakan Mengonsepkan Mendiagnosis Mempertahankan Mengkombinasikan
Menyebutkan Menampilkan Menentukan Memerinci Memvalidasi Merangcang
Melafalkan/melafazkan Memberi contoh Memproseskan Menelaah Mendukung Merekonstruksi
Menuliskan Merangkum Mendemonstrasikan Mendeteksi Memproyeksikan Membuat
Menghafal Menyimpulkan Menghitung Mengaitkan Memperbandingkan Menciptakan
Menyusun daftar Membandingkan Menghubungkan Memecahkan Menyimpulkan Mengabstraksi
Menggarisbawahi Mengklasifikasikan Melakukan Menguraikan Mengkritik Mengkategorikan
Menjodohkan Menunjukkan Membuktikan Memisahkan Menilai Mengkombinasikan
Memilih Menguraikan Menghasilkan Menyeleksi Mengevaluasi Mengarang
Memberi definisi Membedakan Menyadur Memperagakan Memilih Memberi saran Merancang
Menyatakan Meramalkan Melengkapi Membandingkan Memberi argumentasi Menciptakan
dll Memperkirakan Menyesuaikan Mempertentangkan Menafsirkan Mendesain
Menerangkan Menemukan Menguraikan Merekomendasi Menyusun kembali
Menggantikan Menarik Dll Membagi Membuat Memutuskan Merangkaikan
kesimpulan diagram Dll. Menyimpulkan
Meringkas Mendistribusikan Membuat pola
Mengembangkan Menganalisis Dll.
Membuktikan Memilah-milah
Dll. Menerima pendapat
Membuat diagram Dll.
Mendistribusikan
Menganalisis
Memilah-milah
Menerima pendapat

RANAH AFEKTIF

MENERIMA MERESPON MENGHARGAI MENGORGANISASIKAN KARAKTERISASI


Menunjukkan ....... Mematuhi ........ mis.: Menerima suatu nilai, Membentuk sistem nilai. MENURUT NILAI
Misalnya: kesadaran, peraturan, tuntutan, menyukai, menyepakati. Menangkap relasi antar Menunjukkan ..... mis.:
kemauan, perhatian. perintah. Menghargai ......... misal: nilai. Bertanggung jawab. kepercayaan diri, disiplin
Mengakui ......, misalnya: Berperan aktif ....., mis: di karya seni, sumbangan Mengintegrasikan nilai. pribadi, kesadaran moral.
perbedaan, kepentingan laboratorium, dalam ilmu, pendapt, gagasan Mempertimbangkan.
diskusi, dalam kelompok, dan saran Melibatkan diri.
dalam organisasi, dalam
kegiatan.
1 2 3 4 5
Menanyakan Melaksanakan Menunjukkan Merumuskan Bertindak
Memilih Membantu Melaksanakan Berpegang pada Menyatakan
Mengikuti Menawarkan diri Menyatakan pendapat Mengintegrasikan Memperhatikan
Menjawab Menyambut Mengambil prakarsa Menghubungkan Melayani
Melanjutkan Menolong Mengikuti Mengaitkan Membuktikan
Memberi Mendatangi Memilih Menyusun Menunjukkan
Menyatakan Melaporkan Ikut serta Mengubah Bertahan
Menempatkan Menyumbangkan Menggabungkan diri Melengkapi Mempertimbangkan
Dll. Menyesuaikan diri Mengundang Menyempurnakan Mempersoalkan
Berlatih Mengusulkan Menyesuaikan Dll.
Menampilkan Membedakan Menyamakan
Membawakan Membimbing Mengatur
Mendiskusikan Membenarkan Memperbandingkan
Menyatakan setuju Menolak Mempertahankan
Mempraktekkan Mengajak Memodifikasi
Dll. Dll. Mengorganisasi
Mengkoordinir
Merangkai
Dll.

RANAH PSIKOMOTOR

MENIRU MANIPULASI PRESISI ARTIKULASI NATURALISASI


Menafsirkan rangsangan Menyiapkan diri secara Berkonsentrasi untuk Mengkaikan berbagai Menghasilkan karya cipta.
(stimulus). Kepekaan fisik menghasilkan ketepatan ketrampilan. Bekerja Melakukan sesuatu dengan
terhadap rangsangan berdasarkan pola ketepatan tinggi
1 2 3 4 5
Menyalin Membuat kembali Menunjukkan Membangun Mendesain
Mengikuti Membangun Melengkapi Mengatasi Menentukan
Mereplikasi Melakukan, Menunjukkan, Menggabungkan Mengelola
Mengulangi Melaksanakan, Menyempurnakan Koordinat, Menciptakan
Mematuhi Menerapkan Mengkalibrasi Mengintegrasikan Membangun
Membedakan Mengawali Mengendalikan Beradaptasi Membuat
Mempersiapkan Bereaksi Mempraktekkan Mengembangkan Mencipta menghasilkan
Menirukan Mempersiapkan Memainkan Merumuskan, karya
Menunjukkan Memprakarsai Mengerjakan Memodifikasi Mengoperasikan
dll Menanggapi Membuat Memasang Melakukan
Mempertunjukkan Mencoba’ Membongkar Melaksananakan
Menggunakan Memposisikan Merangkaikan Mengerjakan
Menerapkan dll Menggabungkan Menggunakan
Dll Mempolakan Memainkan
Dll. Mengatasi
Menyelesaikan \dll.

KATA KERJA PPERASIONAL KKO KURIKULUM 2013

CONTOH DAFTAR KATA KERJA RANAH KOGNITIF (Cl – C6)


Pengetahuan (Cl) Pemahaman (C2) Penerapan (C3) Analisis (C4) Sintesis (C5) Penilaian (C6)
Mengutip Memperkirakan Menugaskan Menganalisis Mengabstraksi Membandingkan
Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan Mengaudit Mengatur Menyimpulkan
Menjelaskan Mengkategorikan Menentukan Memecahkan Menganimasi Menilai
Menggambar Mencirikan Menerapkan Menegaskan Mengumpulkan Mengarahkan
Membilang Merinci Menyesuaikan Mendeteksi Mengkategorikan Mengkritik
Mengidentiflkasi Mengasosiasikan Mengkalkulasi Mendiagnosis Mengkode Menimbang
Mendaftar Membandingkan Memodifikasi Menyeleksi Mengkombinasikan Memutuskan
Menunjukkan Menghitung Mengklasifikasi Memerinci Menyusun Memisahkan
Memberi label Mengkontrasikan Menghitung Menominasikan Mengarang Memprediksi
Memberi indek Mengubah Membangun Mendiagramkan Membangun Memperjelas
Memasangkan Mempertahankan Mengurutkan Mengkorelasikan Menanggulangi Menugaskan
Menamai Menguraikan Membiasakan Merasionalkan Menghubungkan Menafsirkan
Menandai Menjalin Mencegah Menguji Menciptakan Mempertahankan
Membaca Membedakan Menentukan Mencerahkan Mengkreasikan Memerinci
Menyadap Mendiskusikan Menggambarkan Menjelajah Mengoreksi Mengukur
Menghafal Menggali Menggunakan Membagankan Merancang Merangkum
Menim Mencontohkan Menilai Menyimpulkan Merencanakan Membuktikan
Mencatat Menerangkan Melatih Menemukan Mendikte Memvalidasi
Mengulang Mengemukakan Menggali Menelaah Meningkatkan Mengetes
Mereproduksi Mempolakan Mengemukakan Memaksimalkan Memperjelas Mendukung
Meninjau Memperluas Mengadaptasi Memerintahkan Memfasilitasi Memilih
Memilih Menyimpulkan Menyelidiki Mengedit Membentuk Memproyeksikan
Menyatakan Meramalkan Mengoperasikan Mengaitkan Merumuskan
Mempelajari Merangkum Mempersoalkan Memilih Menggeneralisasi
Mentabulasi Menjabarkan Mengkonsepkan Mengukur Menggabungkan
Memberi kode Melaksanakan Melatih Memadukan
Menelusuri Meramalkan Mentransfer Membatasi
Menulis Memproduksi Mereparasi
Memproses
Mengaitkan Menampilkan
Mensuimulasikan Menyiapkan
Memecahkan Memproduksi
Mel.akukan Merangkum
Mentabulasi Merekonstruksi
Menyusun
Memproses
meramalkan
CONTOH DAFTAR KATA KERJA OPERASIONAL UNTUK RANAH AFEKTIF (A1-A5)

Menerima (Al) Menanggapi (A2) Menilai (A3) Mengelola (A4) Menghayati (A5)
Memilih Menjawab Mengasumsikan Menganut Mengubah prilaku
Mempertanyakan Mem bantu Meyakini Mengubah Berakhlak mulia
Mengikuti Mengajukan Melengkapi Menata Mempengaruhi
Memberi Mengkompromikan Meyakinkan Mengklasifikasikan Mendengarkan
Menganut Menyenangi Memperjelas Mengkombinasikan Mengkualifikasi
Mematuhi Menyambut Memprakarsai Mempertahankan Melayani
Meminati Mendukung Mengimani Membangun Menunjukkan
Mendukung Mengundang Membentuk pendapat Membuktikan
Menyetujui Menggabungkan Memadukan Memecahkan
Menampilkan Memperjelas Mengelola
Melaporkan Mengusulkan Menegosiasi
Memilih Menekankan Merembuk
Mengatakan Menyumbang
Memilah
Menolak
CONTOH KATA KERJA OPERASIONAL UNTUK RANAH PSIKOMOTOR (P1-P4)

PENIRUAN (PI) MANIPULASI (P2) KETETAPAN (P3) ARTIKULASI (P4)


Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Mengalihkan
Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menggantikan Mempertajam
Menggabungkan Merancang Memutar Membentuk
Melamar Memilah Mengirim Memadankan
Mengatur Melatih Memindahkan Menggunakan
Mengumpulkan Memperbaiki Mendorong Memulai
Menimbang Mengidentifikasikan Menarik Menyetir
Memperkecil Mengisi Memproduksi Menjelaskan
Membangun Menempatkan Mencampur Menempel
Mengubah Membuat Mengoperasikan Menskestsa
Membersihkan Memanipulasi Mengemas Mendengarkan
Memposisikan Mereparasi Membungkus Menimbang
Mengkonstruksi Mencampur

Anda mungkin juga menyukai