Anda di halaman 1dari 10

JAWABAN TAKE HOME UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

EVALUASI PEMBELAJARAN BIOLOGI


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Tengah Semester (UTS)
Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran Biologi
Dosen Pengampu : Ipin Aripin, M.Pd

Disusun Oleh :
Nurul Syiam
14121620645
Tadris IPA Biologi C/VI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI Cirebon
2015
Soal !

1. Coba Anda jelaskan hubungan antara evaluasi, tes, pengukuran, dan asesmen seperti
pada gambar di bawah ini:

2. Apa yang Anda ketahui tentang :


a. Taksonomi Bloom Revisi
b. Taksnomi Marzano
c. Perbedaan Taksonomi Bloom dan Taksnomi Marzano
3. Buatlah kisi-kisi soal untuk soal tes pilihan ganda pada soal nomor 4, mengacu pada
kurikulum 2013 atau KTSP !
4. Buatlah soal pilihan ganda materi biologi SMA, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tipe soal C2 (Memahami) sebanyak 3 soal
b. Tipe soal C3 (Menerapkan) sebanyak 2 soal
c. Tipe soal C4 (Menganalisis) sebanyak 2 soal
d. Tipe soal C5 (Mengevaluasi) sebanyak 2 soal
e. Tipe soal C6 (Mencipta) sebanyak 1 soal
5. Buatlah soal essay sebanyak 3 (tiga) soal lengkapi dengan jawaban dan prosedur
penskorannya !
6. Jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan bagi seorang guru dalam proses
pengembangan alat evaluasi agar diperoleh instrumen yang valid dan reliable !
7. Apa yang Anda ketahui tentang teori tes klasik dan teori tes modern ? Jelaskan !
Jawaban :
1. Hubungan antara evaluasi, tes, pengukuran, dan asesmen :
Untuk mengetahui hubungan antara evaluasi, tes, pengukuran, dan asesmen,
sebelumnya akan dikemukakan terlebih dahulu definisi dari masing-masing point tersebut
sesuai dengan gambar. Menurut Wulan tes (test) merupakan suatu alat penilaian dalam
bentuk tulisan untuk mencatat atau mengamati prestasi siswa yang sejalan dengan target
penilaian. Lalu pengukuran (measurement) adalah suatu proses pengumpulan data melalui
pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah
ditentukan. Dalam hal ini guru menaksir prestasi siswa dengan membaca atau mengamati apa
saja yang dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka, mendengar apa yang mereka katakan,
dan menggunakan indera mereka seperti melihat, mendengar, menyentuh, mencium, dan
merasakan. Kemudian asesmen (assessment) merupakan penilaian proses, kemajuan, dan
hasil belajar siswa (outcomes). Dan evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses
pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui asesmen dan
pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes.
Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui hubungan antara tes, pengukuran, dan
evaluasi berdasarkan gambar tersebut adalah sebagai berikut : evaluasi belajar baru dapat
dilakukan dengan baik dan benar apabila menggunakan informasi yang diperoleh melalui
pengukuran yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya. Akan tetapi tentu saja tes hanya
merupakan salah satu alat ukur yang dapat digunakan karena informasi tentang hasil belajar
tersebut dapat pula diperoleh tidak melalui tes, misalnya menggunakan alat ukur non tes
seperti observasi, skala rating, dan lain-lain. Guru mengukur berbagai kemampuan siswa,
apabila guru melangkah lebih jauh dalam menginterpretasikan skor sebagai hasil pengukuran
tersebut dengan menggunakan standar tertentu untuk menentukan nilai atas dasar
pertimbangan tertentu, maka kegiatan guru tersebut telah melangkah lebih jauh menjadi
evaluasi, (Zainul : 2001). Untuk mengungkapkan hubungan antara asesmen dan evaluasi,
Gabel (1993) mengungkapkan bahwa evaluasi merupakan proses pemberian penilaian
terhadap data atau hasil yang diperoleh melalui asesmen. Sementara itu menurut Wilda
(2010) hubungan antara tes, pengukuran, dan evaluasi adalah siswa dapat diukur
kemampuannya melalui tes yang sesuai dengan jenjang atau tingkat kemampuan serta
perkembangan dari proses pembelajaran yang telah dialami siswa tersebut. Setelah
kemampuan siswa diukur dan dinilai, mereka dapat dievaluasi berdasarkan data-data dari
pengukuran dan penilaian tersebut. Penilaian dapat dilakukan baik secara formal maupun
secara informal. Semua tes adalah penilaian formal, tetapi tidak semua penilaian formal
merupakan tes.
Daftar Pustaka :
Gabel, D.L. 1993. Handbook of Research on Science Teaching and Learning. New York :
Maccmillan Company.
Wilda, A. 2010. http://wildaalbeta.blogspot.com/2010/04/hubungan-pengukuran-penilaiantes
dan.html. Diakses pada tanggal 7 April 2015 Pukul 16.00 WIB.
Wulan, AR. Pengertian Dan Esensi Konsep Evaluasi, Asesmen, Tes, dan Pengukuran.
Bandung : FPMIPA Universitass Pendidikan Indonesia.
Zainul & Nasution. 2001. Penilaian Hasil belajar. Jakarta : Dirjen Dikti.

2. a. Taksonomi Bloom Revisi


Salah seorang murid Bloom yang bernama Lorin Anderson merevisi taksonomi
Bloom pada tahun 1990. Hasil perbaikannya dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama
Revisi Taksonomi Bloom. Dalam revisi ini ada perubahan kata kunci, Masing-masing
kategori masih diurutkan secara hirarkis dari urutan terendah ke yang lebih tinggi. Pada
ranah kognitif kemampuan berpikir analisis dan sintesis diintegrasikan menjadi analisis
saja. Dari jumlah enam kategori pada konsep terdahulu tidak berubah jumlahnya karena
Lorin memasukan kategori baru yaitu creating yang sebelumnya tidak ada. Menurut
Anderson dan Krathwohl (Widodo : 2006) dimensi proses kognitif terdiri atas beberapa
tingkat yaitu:
C1 : Mengingat Mengingat adalah kemampuan memperoleh
kembali pengetahuan yang relevan dari memori
jangka panjang. Kategori mengingat terdiri dari
proses kognitif Recognizing (mengenal
kembali) dan Recalling (mengingat).
C2 : Memahami Memahami adalah kemampuan merumuskan
makna dari pesan pembelajaran dan mampu
mengkomunikasikannya dalam bentuk lisan,
tulisan maupun grafik. Kategori memahami
terdiri dari proses kognitif Interpreting
(menginterpretasikan), Exemplifying (memberi
contoh), Classifying (mengklasifikasikan),
Summarizing (menyimpulkan), Inferring
(menduga), Comparing (membandingkan), dan
Explaining (menjelaskan)

C3 : Mengaplikasikan Menerapkan adalah kemampuan menggunakan


prosedur untuk menyelesaikan masalah.
Kategori menerapkan (Apply) terdiri dari proses
kognitif kemampuan melakukan (Executing)
dan kemampuan menerapkan (Implementing).
C4 : Menganalisis Menganalisis meliputi kemampuan untuk
memecah suatu kesatuan menjadi bagian-bagian
dan menentukan bagaimana bagian-bagian
tersebut dihubungkan satu dengan yang lain
atau bagian tersebut dengan keseluruhannya.
Kategori Apply terdiri kemampuan
membedakan (Differentiating), mengorganisasi
(Organizing) dan memberi simbol (Attributing)
C5 : Mengevaluasi Menilai didefinisikan sebagai kemampuan
melakukan judgement berdasar pada kriteria dan
standar tertentu. Kriteria sering digunakan
adalah menentukan kualitas, efektifitas,
efisiensi, dan konsistensi, sedangkan standar
digunakan dalam menentukan kuantitas maupun
kualitas. Kategori menilai terdiri dari Checking
(mengecek) dan Critiquing (mengkritik).
C6 : Mencipta Mencipta didefinisikan sebagai
menggeneralisasi ide baru,

Dalam berbagai aspek dan setelah melalui revisi, taksonomi Bloom tetap
menggambarkan suatu proses pembelajaran, cara kita memproses suatu informasi
sehingga dapat dimanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa prinsip didalamnya
adalah (1) Sebelum kita memahami sebuah konsep maka kita harus mengingatnya terlebih
dahulu, (2) Sebelum kita menerapkan maka kita harus memahaminya terlebih dahulu,
(3) Sebelum kita mengevaluasi dampaknya maka kita harus mengukur atau menilai,
(4) Sebelum kita berkreasi sesuatu maka kita harus mengingat, memahami,
mengaplikasikan, menganalisis dan mengevaluasi, serta memperbaharui. Pentahapan
berpikir seperti itu bisa jadi mendapat sanggahan dari sebagian orang. Alasannya, dalam
beberapa jenis kegiatan, tidak semua tahap seperti itu diperlukan, (Anonim : 2014).
b. Taksonomi Marzano
Robert J. Marzano merupakan seorang peneliti pendidikan terkemuka berasal dari
Colorado, Amerika Serikat telah mengusulkan apa yang disebutnya “Sebuah Taksonomi
Baru dari Tujuan Pendidikan”. Dikembangkan untuk menjawab keterbatasan dari
taksonomi Bloom yang telah digunakan secara luas serta situasi terkini, model kecakapan
berpikir yang dikembangkan Marzano memadukan berbagai faktor yang berjangkauan
luas, yang mempengaruhi bagaimana siswa berpikir, dan menghadirkan teori yang
berbasis riset untuk membantu para guru memperbaiki kecakapan berpikir para siswanya.
Robert Marzano menstruktur dan mengkonsep kembali hirarki Bloom menjadi 6 kategori
yang berbeda. Berikut enam level yang dikemukakan oleh Robert Marzano (Anonim :
2012) :
Sistem Level Deskripsi
Kognitif 1. Retrieval Proses dari prosedur pengetahuan,
mengingat kembali atau melakukan, tanpa
pemahaman.
2. Comprehension Proses dari urutan atau struktur
pengetahuan, sintesis/lamgkah-langkah
dan gambarannya secara mendasar untuk
pemahaman dasar atau pemahaman awal.
3. Analisis Proses mengakses dan menguji
pengetahuan mengenai persamaan dan
perbedaan, hubungan pangkat atas dan
pangkat bawah, mendiagnosa kesalahan,
atau logika yang konsekuen, atau prinsip
yang dapat diduga.
4. Utilization Proses dalam penggunaan pengetahuan
darimana masalah bisa disikapi atau
dipecahkan, investigasi dapat
direncanakan, keputusan dan aplikasi
dapat diperoleh.
Metakognitif 5. Metakognisi Proses untuk memonitor apa dan
bagaimana pengetahuan yang baik bisa
dimengerti, pengujian yang secara sadar
terhadap proses-proses kognitif untuk
melihat apakah proses-proses tersebut
mempengaruhi tujuan-tujuan yang akan
dicapai.
Self-system 6. Self Proses mengidentifikasi respon/
rangsangan emosi, melatih persepsi,
motivasi, dan manfaatnya pada
kepercayaan terhadap pengetahuan awal.

Secara nyata, taksonomi ini bergerak : (a) dari cara yang sederhana ke proses yang
lebih komplit baik informasi atau prosedur-prosedurnya, (b) dari kesadaran yang kurang
ke kesadaran yang lebih tentang pengontrolan yang lebih terhadap proses pengetahuan dan
bagaimana menyusun atau menggunakannya, dan (c) dari kurangnya keterlibatan personal
atau komitmen terhadap kepercayaan yang besar secara terpusat dan refleksi dari identitas
seseorang. Enam tingkatan atau level tersebut juga berinteraksi dengan apa yang disebut
Marzano “tiga pengetahuan awal”, yaitu:
1. Informasi, mencakup: kosakata, isi secara lengkap atau prinsip.
2. Prosedur mental, mencakup: recalling, mengklasifikasikan secara umum, memonitor
metakognitif, dan sebagainya.
3. Presedur psikomotor, mencakup: keahlian dan kecakapan atau penampilan.
c. Perbedaan Taksonomi Bloom dan Taksnomi Marzano :
Secara umum perbedaan antara taksonomi bloom revisi dengan taksonomi
Marzano pada ranah kognitif menurut Anderson (2010) adalah sebagai berikut :
Pembeda Bloom Marzano
Dasar Pemikiran Dasar Proses Akademik Proses kognitif-metakognitif
Ranah Kognitif, afektif, Informasi,Prosedural mental,
Pengetahuan psikomotir prosedur psikomotor
Tingkatan atau Mengingat, memahami, Retrieaval, comprehension,
Hierarki menerapkan, Analys, knowledge utilization,
menganalisis, metacognision, self system
mengevaluasi dan thinking
mencipta

Daftar Pustaka :
Anderson, Lorin W et al. 2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan
Asesmen Revisi Taksonomi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Anonim. 2012. https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd


%2Fnoviarnigiant.files.wordpress.co%2011%2F03%2Fevaluasitaksonomimarzano.doc&ei.
Diakses pada Tanggal 7 April 2015 Pukul 16.08 WIB.

Anonim. 2014. http://www.aanchoto.com/perbedaan-taksonomi-marzano-dengan-taksonomi-


bloom-dan-cangelosi.html. Diakses pada Tanggal 7 April 2015 Pukul 16.30 WIB.

Widodo, A. (2006). Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Buletin Puspendik.
3(2), 18-29.
3. Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda (PG) Materi Sistem Pernafasan Kelas XI SMA Sederajat

No Kompetensi Dasar/ SKL Bahan Materi Indikator Bentuk Tes No Soal


Kelas/ Soal (Tertulis/Praktik)
Semester
1. SK 3 :  Perbedaan antara C2 Tertulis 1
Memahami penerapan konsep pernapasan eksternal
dasar dan prinsip-prinsip dengan pernapasan
hereditas serta implikasinya XI/2 C2 Tertulis 2
internal
pada salingtemas  Pernapasan dada C2 Tertulis 3
 Mekanisme pernapasan
2.  Mekanisme fase C3 Tertulis 4
KD 3.8 : XI/2 ekspirasi C3 Tertulis 5
Menganalisis hubungan antara  Fase inspirasi
struktur jaringan penyusun organ
3.  Studi kasus terjadinya C4 Tertulis 6
pada sistem respirasi dan
tersedak
mengaitkannya dengan XI/2
 Kelainan sistem C4 Tertulis 7
bioprosesnya sehingga dapat
pernafasan (asma)
menjelaskan proses pernapasan
4.
serta gangguan fungsi yang  Studi kasus keterkaitan C5 Tertulis 8
mungkin terjadi pada sistem antara rokok dengan
respirasi manusia melalui studi kesehatan paru-paru
XI/2
literatur, pengamatan,  Kelainan pada sistem C5 Tertulis 9
percobaan, dan simulasi. pernafasan (radang pada
pleura)
5. XI/2  Menit Ventilasi C6 Tertulis 10
4. Soal pilihan ganda (PG) materi biologi SMA Sistem Pernapasan, dengan ketentuan :

C2 1. Perbedaan antara pernapasan eksternal dengan pernapasan


(Memahami) internal adalah ….
b. Pernapasan eksternal adalah pertukaran O2 dan CO2 di paru-
paru, pernapasan internal pertukaran O2 dan CO2 di sel-sel
tubuh
c. Pernapasan eksternal terjadi pada sel tubuh, pernapasan
internal terjadi di paru-paru
d. Pernapasan eksternal ialah pertukaran O2 dan CO2 di arteri,
pernapasan internal pertukaran O2 dan CO2 di vena
e. Pernapasan eksternal adalah pertukaran O2 dan CO2 di
dalam pembuluh darah, pernapasan internal pertukaran O2 dan
CO2 di paru-paru
f. Pernapasan eksternal terjadi pertujaran udara pada hidung dan
mulut, pernapasan internal terjadi pertukaran O2 dan CO2 di
paru-paru
2. Pada pernapasan dada udara masuk ke paru-paru akibat
kontraksi...
a. Otot antartulang rusuk luar
b. Otot antartulang rusuk dalam
c. Otot diafragma
d. Otot perut
e. Otot lurik
3. Bagaimana oksigen diangkut dalam darah?
a. Terlarut dalam plasma
b. Terikat pada hemoglobin
c. Dalam bentuk CO2
d. Sebagai bikarbonat
e. Terlarut dalam air
C3 4. Sewaktu mengeluarkan napas, otot tulang rusuk berelaksasi,
(Menerapkan) tulang dada turun sehingga....

Anda mungkin juga menyukai