Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

 TAKSONOMI TUJUAN PEMBELAJARAN

KELOMPOK 3
1. EDY RUPILELE
2. NAHRIAH TUANANY
3. DESI ARMAWATI DWILESTARI

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI


UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON
2021
LATAR BELAKANG

• Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam
melaksanakan pembelajaran. Seperti yang tertuang dalam Permendiknas RI No. 41
Tahun 2007 tentang Standar Proses disebutkan bahwa tujuan pembelajaran memberikan
petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan
waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran,
serta menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa.
• segala kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya suatu tujuan yang
keuntungannya dapat diperoleh melalui penuangan tujuan pembelajaran
RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian dari taksonomi tujuan pembelajaran?


 
2. Apa saja manfaat dari adanya tujuan pembelajaran?
 
3. Apa saja kawasan tujuan pembelajaran?
 
4. Bagaimana merumuskan tujuan pembelajaran?
 
TUJUAN PENULISAN

1.Memahami pengertian taksonomi tujuan


pembelajaran.
2.Memahami manfaat dari adanya tujuan pembelajaran.
3.Memahami kawasan tujuan pembelajaran.
4. Memahami cara merumuskan tujuan Pembelajaran
Pengertian Taksonomi Tujuan Pembelajaran

• Gerlach dan Ely dalam Waridjan (1984: 21) mendefinisikan tujuan pembelajaran
sebagai suatu deskripsi perubahan tingkah laku atau hasil perbuatan yang
memberi petunjuk bahwa suatu proses belajar telah berlangsung.
• Briggs (1977) mengatakan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan
tentang apa yang harus dapat dilakukan siswa atau tentang tingkah laku
bagaimana yang diharapkan dari siswa setelah ia menyelesaikan suatu program
pembelajaran tertentu.
Robert F. Mager (1962) misalnya memberikan pengertian tujuan pembelajaran
sebagai perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa
pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu.

• Edwar L. Dejnozka dan David E. Kapel (1981), juga Kemp (1977) yang
memandang bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang
spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan
dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.
• Definisi lain dikemukakan oleh Fred Percival dan Henry Ellington (1984)
yakni tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang jelas dan
menunjukkan penampilan atau keterampilan siswa tertentu yang diharapkan
dapat dicapai sebagai hasil belajar.
Taksonomi pada dasarnya merupakan usaha pengelompokan
yang disusun dan diurut berdasarkan ciri-ciri suatu bidang
tertentu

• Sebagai contoh, taksonomi dalam bidang ilmu fisika menghasilkan


pengelompokan benda kedalam benda cair, benda padat, dan gas.
• Taksonomi dalam bidang ilmu botani mengelompokkan tumbuhan
berdasakan karakteristik tertentu, misalnya kelompok tumbuhan
bersel satu dan tumbuhan bersel banyak.
Pengertian taksonomi tujuan pembelajaran

Taksonomi tujuan pembelajaran adalah


pengelompokan tujuan pembelajaran
dalam kawasan kognitif, afektif dan
psikomotorik.
Taksonomi tujuan pembelajaran diperlukan dengan pertimbangan
sebagai berikut:

1. Perlu adanya kejelasan terminology tujuan yang digunakan dalam tujuan


pembelajaran karena tujuan pembelajaran berfungsi untuk memberikan
arah kepada proses belajar dan menentukan perilaku yang dianggap
sebagai bukti hasil belajar.
2. Sebagai alat yang akan membantu guru dalam mendeskripsikan dan
menyusun tes, teknik penilaian dan evaluasi.
TAKSONOMI PEMBELAJARAN
• Benyamin S. Bloom dan D. Krathwohl (1964) dalam bukunya ‘the taxonomy
of educational objectives;  the classification of educational goal’,  memilah
taksonomi pembelajaran dalam tiga ranah, yakni  (1) kognitif, (2) afektif, dan
(3) psikomotor

Taksonomi yang populer yakni Bloom kemudian direvisi oleh


Anderson dan Krathwoll. Taksonomi yang telah direvisi
memiliki rangkaian proses-proses yang menunjukkan
kompleksitas proses kognitif dengan menambahkan dimensi
pengetahuan, seperti pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif.
TAKSONOMI BLOOM MELIPUTI
1. Mengingat (C1)
2. Memahami (C2)
3. Menerapkan (C3)
4. Menganalisis (C4)
5. Mengevaluasi (C5)
6. Menciptakan (C6)
KOMPONEN TUJUAN PEMBELAJARAN

• Mager dalam Dick dan Carey (1990) mengemukakan


bahwa dalam penyusunan Tujuan Pembelajaran harus
mengandung tiga komponen, yaitu;
1.perilaku (behavior)
2.kondisi (condition
3.derajat atau kriteria (degree)
Instructional Development Institute (IDI) menambahkan
satu komponen yang perlu juga dispesifikasikan dalam
merumuskan Tujuan Pembelajaran, yaitu
• sasaran (audience)
sehingga rumusan tujuan itu menjadi
empat komponen, yaitu:
1. Audience (Sasaran)
2. Behavior (Perilaku)
3. Conditions (Kondisi)
4. Degree (Derajat atau Kriteria)
Penggunaan taksonomi dalam tujuan
pembelajaran

• Taksonomi tujuan pembelajaran dibagi menjadi tiga kawasan atau


kelompok, yaitu
1. Kawasan Kognitif
2.Kawasan Afektif
3.Kawasan Psikomotor
Berikut contoh penggunaan tujuan kognitif dalam
merumuskan tujuan pembelajaran dengan
menggunakan kata kerja (operasional)
• Kategori Contoh dan Kata Kunci
 Mengingat: mengingat data atau informasi dari ingatan jangka
panjang
 Contoh: sebutkan nama-nama filum dalam kingdom plantae!
Kata kunci: mengidentifikasi dan mengingat kembali
 Pemahaman: mengkonstruksi pemahaman dari pesan-pesan
pembelajaran yang bersifat lisan, tulisan, gambar.
 Contoh: kelompokkan daun-daun ada di halaman sekolah berdasarkan
pertulangan daunnya.
Kata kunci: mengidentifikasi dan mengingat kembali
Pemahaman: mengkonstruksi pemahaman dari pesan-pesan pembelajaran
yang bersifat lisan, tulisan, gambar.
Contoh: kelompokkan daun-daun ada di halaman sekolah berdasarkan
pertulangan daunnya.

• Kata kunci: mengklarifikasi, menguraikan, menyajikan, menerjemahkan,


mengilustrasikan, mengkategorikan, menggolongkan, mengabstaksikan,
menggeneralisasi, menyimpulkan, meramalkan, menyisipkan, memperkirakan,
mengkontraskan, memetakan, menyesuaikan, mengkonstruksi, dan membuat
model.
 Aplikasi: Menyelesaikan atau menggunakan prosedur untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan di kelas.
• Contoh: menggunakan jari atau benda untuk berhitung
Kata kunci: menyelesaikan dan menggunakan
Analisis: memisahkan materi atau konsep menjadi bagian-bagian dan menentukan bagaimana bagian-bagian tersebut saling
berhubungan satu sama lain sehingga menjadi satu struktur atau tujuan
Contoh: Padukanlah potongan-potongan gambar ini menjadi gambar sebatang pohon kelapa!

• Kata kunci: membedakan, memfokuskan, memilih, menemukan, membuat


hubungan, memadukan, menjelaskan, menguraikan, menyusun, dan menyusun
kembali.
 Evaluasi: membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar- standar.
 Contoh: Buatlah percobaan apakah tumbuhan juga melakukan proses
respirasi!
Kata kunci: mengkoordinasikan, mendeteksi, monitoring, menguji,
dan memutuskan.
Menciptakan: meletakkan berbagai elemen ke dalam suatu bentuk
yang koheren atau fungsional, atau menyusun elemen-elemen ke
dalam satu bentuk atau struktur baru.
Contoh: Buatlah gambar kromosom lengkap dengan sentromernya
dengan menggunakan benang dan kancing baju.
Berikut penggunaan tujuan Afektif dalam
merumuskan tujuan pembelajaran

• Tujuan Afektif berhubungan dengan “perasaan”,


“emosi”, “sistem nilai”, dan “sikap hati” (attitude)
yang menunjukkan penerimaan atau penolakan
terhadap sesuatu.
Krathwohl mengelompokkan tujuan afektif ke dalam
5 kelompok, yaitu :

1.Pengenalan (menerima)
2. Pemberian tanggapan (menanggapi/merespon)
3.Penghargaan terhadap nilai
4.Pengorganisasian (organisasi)
5.Pengalaman (Karakterisasi)
1. Penerimaan

Menerima adalah kemampuan untuk memberi


perhatian terhadap sebuah aktivitas atau peristiwa
yang dihadapi.
2. Pemberian tanggapan (menanggapi/merespon)

Merespon merupakan pemberian reaksi terhadap


suatu aktivitas dengan cara melibatkan diri atau
berpartisipasi di dalamnya.
3.Penghargaan terhadap nilai

Memberi nilai sangat terkait dengan tindakan menerima atau


menolak nilai atau norma yang dihadapi melalui sebuah
ekspresi berupa sikap positif atau negatif.
4.Pengorganisasian (organisasi)

Mengorganisasi berarti mengidentifikasi, memilih, dan


memutuskan nilai atau norma yang akan
diaplikasikan.
5.Pengalaman (Karakterisasi)

Memberi karakter terhadap nilai berarti meyakini,


mempraktekkan, dan menunjukkan perilaku yang
konsisten terhadap nilai dan norma yang dipelajari.
Taksonomi tujuan Psikomotorik

1. Imitasi atau Meniru (tiruan)

2. Memanipulasi (manipulasi)

3. Ketepatan gerakan (ketepatan)

4. Artikulasi (artikulasi)

5. Naturalisasi (Naturalisasi)
Imitasi adalah kemampuan mempraktekkan
keterampilan yang diamati.

Imitasi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana


dan sama persis dengan yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya.
Kata operasionalnya yang digunakan pada tingkatan ini misalnya
mengaktifkan, menyesuaikan, menggabungkan, mengatur,
mengumpulkan, menimbang, mengonstruksikan, memperkecil,
membangun, mengubah, membersihkan, memposisikan.
manipulasi sangat terkait dengan kemampuan
dalam memodifikasi suatu keterampilan.

Manipulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan


sederhana yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada
pedoman atau petunjuk saja. kata kerja yang digunakan pada
tingkatan ini antara lain mengoreksi, mendemonstrasikan,
merancang, mencampur, memilah, melatih, memperbaiki,
membuat, menempatkan, mengidentifikasikan, mengisi,
memanipulasi, mereparasi.
Ketepatankerakan merupakan hierarki kemampuan
yang memperlihatkan kecakapan dalam melakukan
aktivitas dengan tingkat akurasi yang tinggi

Kemampuan tingkat presisi adalah kemampuan melakukan


kegiatan-kegiatan yang akurat sehingga mampu
menghasilkan produk kerja yang tepat. Kata kerja yang
digunakan pada tingkatan hampir sama dengan kata kerja
pada tingkatan manipulasi tetapi dengan control yang lebih
dan kesalahan yang  lebih sedikit.
Artikulasi merupakan kemampuan melakukan
aktivitas secara terkoordinasi dan efisien.

Kemampuan pada tingkat artikulasi adalah kemampuan melakukan


kegiatan yang komplek dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan
sesuatu yang utuh. Kata kerja yang digunakan pada tingkatan ini adalah
mengalihkan, mengemas, memutar, menarik, mendorong,
memindahkan, mengirim,    memproduksi,  mengoperasikan,
 mencampur,  membungkus,  menggantikan dan lain-lain. Contohnya
peserta didik disuruh untuk membuat herbarium.
Naturalisasi merupakan kemampuan kealamiaan

Kemampuan pada tingkat naturalisasi adalah kemampuan melakukan


kegiatan secara reflek, yakni kegiatan yang melibatkan fisik saja
sehingga efektivitas kerja tinggi. Sebagai contoh apabila siswa tiba-tiba
disuruh oleh gurunya untuk mengambar sebuah organel sel kedepan
kelas Sebagai contoh tanpa berpikir panjang peserta didik dapat
mengambar organel sel tersebut dengan bagus.
MOGA BERMAMFAAT

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai