Abstrak
Abstract
128
Morfologi, fisiologi, dan anatomi gulma picisan (Drymoglossum phyloselloides) serta pengaruhnya pada tanaman kakao
stomata and stomatal conductance using stomata printing method, while the amount
of chlorophyll based on spectrophotometric method and rate of transpiration used
cobalt chloride paper. Penny fern anatomy on cross-sectional and longitudinal
in roots, stems and leaves. Penny fern growth was observed based the length of
tendrils once a week during rainy and dry season. While the effect of penny
fern invasion was observed based on variable leaf area with gravimetric method,
the cross-section of attacked cacao branch using microtom and microscope
and chlorophyll content by chlorophyll meter. Results showed that penny fern is
a epiphytic weed which was crassulaceae acid metabolism plants that have the
ability to absorb carbon dioxide at night and carry out photosynthesis during the
day with closed stomata. Penny ferns reproduce using spores. The growth rate
of penny fern 2.18 cm/week during the dry season and while in rainy season
3.89 cm/week. Penny fern leaf contains 0.0212 mg/g chlorophyll. Penny
fern stomata density was 18.33/mm2 with a width of opening stomata at night
26.3 µm which caused a very slow rate of transpiration of 0.69 mm2/seconds.
The existence penny fern on cocoa decreased leaf area and chlorophyll content
decreased crop productivity which was indicated by decreasing in number of
flowers, number of small, medium fruit, and large pods. However it had no effect
on the number of leaves on one side flush cocoa.
129
Yuliasmara & Ardiyani
Paku picisan akan tumbuh lebat pada kimia ini menimbulkan kerontokan bunga
daerah basah (Zaenudin, 1997). Gulma ini dan buah, kematian kulit batang, daun dan
termasuk tumbuhan sukulen sehingga mampu cabang kakao, sedangkan herbisida berbahan
bertahan hidup dalam kondisi kekeringan aktif glifosat sampai dengan 150 cc/L tidak
dalam waktu cukup lama karena mampu mampu mematikan paku picisan.
menyimpan dan menimbun air di dalam Informasi yang terbatas tentang anatomi
tubuhnya. Tubuh tanaman sukulen seperti paku picisan menyebabkan pengembangan
pada buah naga tersusun atas air 88,7% metode pengendalian sulit dilakukan. Tujuan
(Yuliasmara, 2007), sedangkan kandungan penelitian ini adalah untuk mengkaji sifat
air pada lidah buaya 98,8% (Hasanah, morfologis, fisiologis serta anatomis paku
2009). picisan. Dengan mengetahui karakteristik
Jenis gulma epifit ini tumbuh pada paku picisan diharapkan dapat digunakan
batang, cabang, dan ranting kakao maupun sebagai dasar pembuatan suatu teknologi
penaung dan tahan terhadap naungan serta pengendalian yang efektif dan efisien.
sulit dikendalikan. Walaupun bersifat epifit
namun pada intensitas tertentu gulma picisan
BAHAN DAN METODE
dapat merusak tanaman kakao karena dapat
menutup bantalan bunga terutama pada Pengamatan morfologi paku picisan
bagian pangkal tanaman sehingga tanaman dilaksanakan di Kebun Banjarsari,
tidak dapat berbuah. Dalam jumlah besar, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada bulan
gulma ini dapat menahan kelembaban, Juli 2011 sampai dengan Januari 2012.
sehingga dapat menjadi medium tumbuh Pengamatan dilakukan dengan mengambil
yang sesuai bagi jamur penyebab penyakit. contoh picisan untuk diamati di bawah
Sampai saat ini belum ada metode mikroskop dan diindentifikasi jenis dan
pengendalian yang efektif dan efisien bagian-bagian tubuhnya. Pengamatan laju
untuk pengendalian picisan. Pencegahan dan pola pertumbuhan gulma picisan
dan deteksi dini keberadaan paku picisan dilakukan dengan melakukan survei di
sebelum populasi melimpah dan membentuk lapangan. Pengamatan pertumbuhan ruas
spora merupakan cara paling mudah dilakukan pada 40 contoh paku picisan,
(Puslitkoka, 2004). Di beberapa perkebunan, dengan memberi tanda pada ujung picisan
pengendalian picisan dilakukan secara kemudian diamati pertambahan panjang dan
mekanis yaitu dengan menggabungkan percabangannya setiap dua minggu sekali.
metode pangkasan dengan pengambilan Pengamatan penampang melintang dan
gulma secara manual. Sementara itu membujur bagian tubuh gulma dilakukan di
pengendalian gulma dengan menggunakan Laboratorium Fisiologi Tanaman, Fakultas
herbisida sampai dengan saat ini belum Pertanian UGM yang dilakukan dengan
dilakukan oleh pekebun karena belum tersedia membuat irisan penampang melintang dan
herbisida yang bersifat selektif yang mampu membujur picisan, baik bagian akar maupun
mematikan paku picisan tanpa merusak daun. Preparat diamati tanpa melalui proses
tanaman kakao. Hasil penelitian pendahuluan pengawetan dan pewarnaan sehingga
menunjukkan bahwa aplikasi herbisida dilakukan pada hari yang sama setelah
kontak dengan bahan aktif parakuat diklorida pengirisan. Pengamatan stomata dilakukan
dan methil metsulfuron dengan konsentrasi dengan menggunakan metode cetak stomata.
minimal 40 cc/L mampu mematikan Kerapatan stomata diamati dengan
paku picisan. Akan tetapi khemikalia, bahan menggunakan mikrometer jaring sedangkan
130
Morfologi, fisiologi, dan anatomi gulma picisan (Drymoglossum phyloselloides) serta pengaruhnya pada tanaman kakao
131
Yuliasmara & Ardiyani
A B
Gambar 1. Paku picisan yang menempel pada tanaman kakao: daun fertil (A) dan daun steril (B)
Figure 1. Penny fern attached to cocoa plant: fertile leaves (A) and sterile leaves (B)
A B
Gambar 2. Spora paku picisan: kantung spora (A) dan spora (B)
Figure 2. Penny fern’s spores: sporangium (A) and spores (B)
picisan. Spora menyebar dibantu oleh angin tinggi sehingga stomata membuka. Senyawa
selanjutnya spora akan membentuk antheredia C4 akan membebaskan CO2 pada siang hari
dan arkegonia dan akan membentuk individu sehingga dapat digunakan untuk fotosintesis.
baru. Spora paku picisan berbentuk bundar Paku picisan termasuk kelompok tumbuhan
dan sedikit oval (Gambar 2). tipe CAM yaitu tumbuhan dengan
Pada kelompok tumbuhan crassulaceae kemampuan mengikat karbondioksida pada
acid metabolism (CAM), stomata membuka malam hari dan melakukan fotosintesis pada
pada malam hari sedangkan pada siang hari siang hari dengan stomata tertutup (Kluge
stomata menutup. Menutupnya stomata pada et al., 1989). Faktor yang mempengaruhi
siang hari merupakan adaptasi untuk membuka dan menutupnya stomata yaitu
mengurangi proses penguapan tumbuhan faktor eksternal dan faktor internal (Melloto
yang hidup di daerah kering. Spesies CAM et al., 2006). Faktor eksternal antara lain
mengikat CO2 menjadi senyawa beratom C cahaya matahari, konsentrasi CO2, dan asam
empat seperti pada tanaman C4, namun absisat (ABA). Selain itu, faktor suhu juga
pengikatan CO2 tersebut berlangsung pada berpengaruh terhadap stomata. Pada suhu
malam hari pada saat kelembaban udara tinggi stomata akan cenderung membuka
132
Morfologi, fisiologi, dan anatomi gulma picisan (Drymoglossum phyloselloides) serta pengaruhnya pada tanaman kakao
sedangkan pada suhu rendah, stomata akan Pada malam hari stomata tumbuhan tipe
cenderung menutup (Utama et al., 2007). CAM membuka sehingga uap air masuk
Cahaya matahari merangsang sel penjaga tanpa mengalami transpirasi sedangkan pada
menyerap ion kalium (K+) dan air, sehingga siang hari stomata menutup (Gardner et al.,
stomata membuka pada pagi hari. 1991). Pembukaan dan penutupan stomata
Konsentrasi CO2 yang rendah di dalam daun dikendalikan oleh sel-sel penjaga yang
juga menyebabkan stomata membuka. mengelilingi stomata. Pada tingkat
Stomata akan menutup apabila terjadi kelembaban yang rendah akan mengakibatkan
cekaman air. Pada saat cekaman air, zat sel-sel penjaga kehilangan turgiditasnya
pengatur tumbuh ABA diproduksi di dalam sehingga stomata menutup (Gardner et al.,
daun yang menyebabkan membran bocor 1991). Stomata membuka karena sel penjaga
mengambil air dan menggembung dan
sehingga terjadi kehilangan ion K+ dari sel
mendorong dinding bagian dalam stomata
penjaga dan menyebabkan sel penjaga
hingga merapat. Stomata bekerja dengan
mengerut sehingga stomata menutup. Pada
caranya sendiri karena sifat khusus yang
saat stomata membuka akan terjadi akumulasi
terletak pada anatomi submikroskopik
ion K + pada sel penjaga. Ion kalium ini
dinding selnya. Sel penjaga dapat bertambah
berasal dari sel tetangganya. Cahaya sangat panjang, terutama dinding luarnya, hingga
berperan merangsang masuknya ion kalium mengembang ke arah luar. Kemudian,
ke sel penjaga dan jika tumbuhan ditempat- dinding sebelah dalam akan tertarik oleh
kan dalam gelap, maka ion kalium akan mikrofibril tersebut yang mengakibatkan
kembali keluar sel penjaga. Selain faktor stomata membuka (Salisbury & Ross, 1995).
eksternal, faktor internal (jam biologis) juga Jumlah stomata pada daun bagian atas lebih
berpengaruh terhadap pembukaan stomata. sedikit daripada jumlah stomata pada bagian
Jam biologis memicu serapan ion pada pagi bawah daun yang berfungsi mengurangi laju
hari sehingga stomata membuka, sedangkan transpirasi tanaman. Permukaan daun
malam hari terjadi pembebasan ion yang ditumbuhi oleh rambut berbentuk bintang
menyebabkan stomata menutup (Salisbury yang berfungsi untuk menghemat air (Chin,
& Ross, 1995). Pada pagi hari suhu 1983).
lingkungan masih seimbang dengan suhu Pada pengamatan jaringan daun terlihat
tubuh tanaman, sehingga penguapan air bahwa daun paku picisan mengandung
tanaman masih terkontrol. Sementara itu klorofil sehingga mampu melakukan
pada siang hari suhu naik sementara suhu fotosintesis. Klorofil terbentuk agak
tanaman masih rendah, sehingga tanaman transparan sehingga sebagian besar cahaya
harus mengurangi penguapannya (trans- matahari dapat menembus sel-sel pada
pirasi), sehingga stomata mulai menyempit lapisan berikutnya (Roziyati, 2009).
secara perlahan (Haryanti & Meirina, 2009). Berdasarkan hasil pengukuran kadar klorofil
133
Yuliasmara & Ardiyani
A B
Gambar 3. Stomata pada permukaan daun bagian bawah (A) dan stomata pada permukaan daun bagian
atas (B), (Insert: Stomata picisan yang dilangkapi dengan trikoma).
Figure 3. Stomata bellow the leaf surface (A) and Stomata upper leaf surface (B), (Insert: Penny
fern stomata with trichomes).
daun picisan dengan menggunakan metode transpirasi sehingga dapat tetap bertahan
spektrometri diketahui bahwa kadar klorofil pada kondisi kering dalam waktu yang lama.
daun picisan sebesar 0,0212 mg/g. Lapisan tersebut diduga mampu melindungi
Pada irisan melintang maupun jaringan di dalamnya dari bahan aktif
membujur daun picisan terdapat lapisan lilin herbisida sehingga pengendalian paku picisan
yang sangat tebal pada permukaan daun. dengan herbisida sampai saat ini sulit
Lapisan tersebut bergerigi pada permukaan dilakukan.
luarnya sehingga ikatan antarsel sangat rapat Batang picisan yang hanya memiliki
dan kuat sehingga mampu menekan laju panjang sekitar 1 mm memiliki susunan sel
134
Morfologi, fisiologi, dan anatomi gulma picisan (Drymoglossum phyloselloides) serta pengaruhnya pada tanaman kakao
A B
Gambar 5. Penampang melintang (A) (: menunjukkan tiga berkas pembuluh) dan membujur (B) batang
picisan
Figure 5. Cross-sectional (A) (: shows three bundle sheats) and longitudinal-sectional (B) of penny
fern stem
A B
Gambar 6. Penampang melintang pada perbesaran 40x (A) (Insert: penampang melintang pada perbesaran
100x) dan penampang membujur pada perbesaran 40x (B) akar picisan
Figure 6. Cross-sectional and longitudinal-sectional: Cross sectional at 40x (A)(insert: cross sectional
at 100x) and cross-section longitudinal at 40x (B) of penny fern root
yang sangat padat dengan lapisan lilin yang epidermis akar tidak terlalu rapat. Sel epi-
tidak terlalu tebal pada bagian permukaan- dermis berbentuk bulat dengan ukuran lebih
nya. Pada irisan melintang batang picisan kecil daripada sel epidermis pada batang
terlihat bahwa terdapat jaringan pengangkut picisan. Jarak antarsel epidermis pada akar
yang berjumlah tiga buah yang tersusun atas picisan tidak terlalu rapat sehingga terlihat
xilem dan floem dengan letak menyebar. Sel banyak rongga antar sel. Pada bagian luar
epidermis berbentuk bulat dengan ukuran permukaan akar juga tidak terlihat adanya
lebih kecil daripada ukuran sel epidermis lapisan lilin yang banyak terdapat pada
pada daun. batang dan daun. Dengan struktur susunan
Akar picisan tersusun atas sel-sel yang sel yang cukup renggang merupakan peluang
berbentuk batang memanjang yang rapat untuk dijadikan pintu masuk pengendalian
seperti terlihat pada gambar irisan membujur dengan menggunakan bahan kimia.
akar. Pada gambar irisan melintang akar Menurut Dharma et al. (2004)
picisan terlihat bahwa sel-sel pada bagian tumbuhan paku epifit biasanya hidup dalam
135
Yuliasmara & Ardiyani
Akar utama
Rambut akar
A B
Gambar 7. Akar picisan pada perbesaran 40x (A) dan rambut akar pada perbesaran 40x (B),
(Insert: rambut akar pada perbesaran 100x)
Figure 7. Penny fern’s root 40x (A) and feeding roots at 40x (B) (insert: feeding roots at 100x)
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7
Pengamatan, minggu
Observation, week
Gambar 8. Laju pertumbuhan paku picisan pada musim kemarau dan penghujan pada tujuh minggu
pengamatan
Figure 8. Growth rate of penny fern during dry season and rainy during seven weeks of observation
lingkungan yang miskin hara, sehingga pada (Bayu, 2004). Gambar 7 menunjukkan
umumnya akar paku epifit mengandung bahwa akar paku picisan berupa serabut,
kloroplas sehingga mampu berfotosintesis. berbentuk pipa tidak bercabang, berwarna
Akar utama paku picisan berwarna hijau dan hitam dan berjumlah banyak. Akar serabut
akan berubah kecoklatan seiring dengan ini memiliki fungsi sebagai penyerap dan
pertambahan umur paku picisan. Namun penahan air maupun uap air yang ada di
masalah paling utama yang dihadapi lingkungan dan permukaan pohon inang
tumbuhan paku epifit adalah suplai air, dan (Bayu, 2004). Tumbuhan paku epifit
untuk mengatasi masalah ini tumbuhan mempunyai akar yang sangat tertutup dengan
mengembangkan cara adaptasi yang khas baik dan rapat oleh rambut-rambut akar
136
Morfologi, fisiologi, dan anatomi gulma picisan (Drymoglossum phyloselloides) serta pengaruhnya pada tanaman kakao
137
Yuliasmara & Ardiyani
yang terserang berat oleh picisan terlihat picisan sehingga terjadi malformasi sel. Hal
bahwa tidak ada bagian akar picisan yang tersebut diduga mengganggu transportasi
masuk ke dalam sel epidermis batang kakao asimilat maupun unsur hara sehingga
(Gambar 9). Namun terdapat luka pada mengganggu pertumbuhan batang terutama
batang kakao yang terlilit dengan kuat oleh pada pucuk tanaman kakao.
akar picisan sehingga menghasilkan bekas Pengamatan terhadap luas daun dan
berupa goresan memanjang pada bagian kulit jumlah daun terlihat bahwa keberadaan
batang kakao. picisan pada cabang kakao berpengaruh
Pada Perbesaran 100 x terlihat bahwa terhadap luas daun namun tidak berpengaruh
retakan yang diakibatkan lilitan picisan hanya pada jumlah daun. Pengaruh keberadaan
terjadi pada sel epidermis saja dan tidak picisan terhadap luas daun sesuai dengan
ditemukan adanya bagian tubuh paku picisan pendapat Ruinen (1953) yang menyatakan
yang masuk ke dalam cabang tanaman kakao. bahwa salah satu tolok ukur untuk
Pada gambar irisan melintang batang kakao mengetahui kemunduran pertumbuhan kakao
(Gambar 10) terlihat bahwa sel batang kakao yang disebabkan oleh picisan adalah indeks
yang terlilit oleh picisan memiliki ukuran daun (leaf index) yaitu panjang daun x lebar
yang lebih kecil dibandingkan dengan batang daun (cm). Menurut Zaenudin (1986),
sehat. Bentuk sel juga pipih memanjang dibandingkan dengan cabang-cabang tidak
akibat adanya tekanan dari lilitan akar terinfeksi, maka cabang-cabang terinfeksi
malformasi
sel
retakan epidermis
A B
Gambar 10. Sel epidermis batang kakao terserang paku picisan (A) dan batang kakao sehat (B)
Figure 10. Epidermal cells of cocoa stem under penny fern invasion (A) and healthy cocoa (B)
Tabel 2. Pengaruh keberadaan paku picisan terhadap pertumbuhan daun dan kadar klorofil
Table 2. Influence of penny fern existence on leaf’s growth and chlorophyll content
Luas daun
Intensitas serangan Leaf weidth Jumlah daun Kadar klorofil
Invasion intensity 2
Number of leaves Chlorophyll content
(cm )
138
Morfologi, fisiologi, dan anatomi gulma picisan (Drymoglossum phyloselloides) serta pengaruhnya pada tanaman kakao
Tabel 3. Pengaruh keberadaan paku picisan terhadap jumlah bunga dan buah
Table 3. Influence of penny fern existence on flowering and pod number
139
Yuliasmara & Ardiyani
140
Morfologi, fisiologi, dan anatomi gulma picisan (Drymoglossum phyloselloides) serta pengaruhnya pada tanaman kakao
sayuran daun pada proses crisping. Zaenudin (1997). Gulma di Perkebunan Kopi
Agritrop, 26, 117 - 123. dan Kakao; Panduan Identifikasi dan
Analisis Vegetasi. Pusat Penelitian
Yuliasmara, F. (2007). Morfologi dan Fisiologi
Kopi dan Kakao Indonesia. Jember.
Bibit Buah Naga (Hylocereus undatus)
pada Beberapa Panjang Turus dan Dosis Zaenudin & Soenaryo (1991). Panduan Mengenal
Pupuk NPK. Skripsi. Fakultas Pertanian Gulma Picisan (Drymoglossum
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. phylloseloides Presl.) pada Tanaman
Zaenudin (1986). Paku Picisan (Drymoglossum Kakao dan Penanganannya. Pusat
phylloseloides Presl.), pengaruhnya Penelitian Perkebunan Jember.
pada tanaman kakao di Kebun Percobaan ********.
Kaliwining. Pelita Perkebunan, 2,
120 - 123.
141