TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman semusim yang sangat mudah
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Subclass : Commelinidae
Order : Cyperales
Family : Poaceae/Gramineae
Genus : Oryza L.
Padi termasuk dalam genus Oryza yang memiliki 22 spesies, dengan jumlah
kromosom (2n): 24 dan 48. Spesies dari genus Oryza tersebut dikenal sebagai kerabat
liar dari padi budidaya. Jumlah spesies padi liar (Oryza spp.) tercatat 87 spesies, namun
Grup spesies, jumlah kromosom, genom dan distribusi padi liar (Suhartini &
6
7
Gambar 1. Grup Spesies, Jumlah Kromosom, Genom dan Distribusi Padi Liar
Morfologi suatu tanaman sangat berpengaruh terhadap produksinya.
tanaman padi terdiri dari gabah, daun, tajuk, akar, bunga, batang serta malai (A.
Gabah terdiri dari biji yang terbungkus sekam. Biji yang dikenal dengan nama
beras pecah kulit merupakan karyopsis yang terdiri dari embrio dan endosperma
yang diselimuti lapisan aleuron, kemudian tegmen dan lapisan terluar disebut
Akar tanaman padi tergolong akar serabut, akar primer (radikula) yang
tumbuh sewaktu berkecambah bersama akar lain yang muncul dari embrio dekat
bagian buku skutellum biasa disebut dengan akar seminal, yang jumlahnya
berkisar antara 1-7. Pertumbuhan akar seminal akan lebih cepat apabila terjadi
gangguan fisik pada akar primer. Kemudian, akar seminal digantikan oleh akar
sekunder yang tumbuh dari buku paling bawah dari batang tanaman. Akar ini
disebut dengan akar adventif karena tumbuh dari bagian tanaman (bukan dari
embrio atau bukan dari akar sebelumnya). Selain berperan secara fisik, akar padi
juga memiliki peran penting pada proses biokimia, kimia serta biologi di
menyerap hara yang berisi kation (muatan +) lebih banyak dibandingkan anion
(muatan -) serta melepas ino H+ ke dalam media. Akar tanaman padi dapat
memberikan pengaruh baik dan buruk, yaitu 1. memberi energi serta substrat bagi
membuat akar padi toleran terhadap keracunan zat besi (A. Karim Makarim &
Suhartatik, 2009).
Daun tanaman padi tumbuh di batang dengan susunan yang berselag seling
satu daun tiap buku. Daun padi terdiri atas helai daun, pelepah daun, telinga daun
serta lidah daun. Daun paling atas disebut daun bendera yang memiliki posisi serta
ukuran yang berbeda dengan daun yang lain. Satu daun pada awal fase tumbuh
membutuhkan waktu 4-5 untuk tumbuh secara penuh, fase tumbuh selanjutnya
9
memerlukan waktu 8-9 hari. Jumlah daun pada tiap tanaman berbeda tergantung
pada varietas. varietas terbaru di tropik memiliki 14-18 daun pada batang utama.
Suatu varietas 14 daun, maka daun ke 4 yang dihitung dari daun bendera
daun padi yang dikehendaki yaitu tumbuhnya tegak, tebal, kecil serta pendek.
Tajuk merupakan kumpulan daun dengan bentuk, orientasi, dan besarnya tertentu
antar varietas sangat beragam dan rapi (A. Karim Makarim & Suhartatik, 2009).
Batang terdiri dari beberapa ruas yang dibatasi buku. Daun dan tunas tumbuh
pada buku. Permukaan stadia tumbuh batang terdiri dari pelepah daun dan ruas-
ruas yang tertumpuk. Ruas tersebut lalu memanjang dan berongga setelah
memasuki stadia reproduktif. Jumlah buku sama dengan jumlah daun yang
ditambahkan dua, yaitu buku untuk koleoptil dan buku yang menjadi dasar malai.
Ruas teratas adalah ruas terpanjang dan panjangnya akan menurun hingga ruas
berumur genjah mulai saat inisiasi primordia malai. Sedangkan, varietas berumur
pengembangan varietas unggul tanaman padi yaitu pendek dan kaku karena tahan
Bunga padi secara keseluruhan disebut malai. Tiap bagian bunga pada malai
disebut spikelet (tangkai, bakal buah, lemma, palea, putik, benang sari serta organ
lain yang bersifat inferior. Tiap unit bunga merupakan floret yang terdiri dari satu
bunga. Satu floret berisi satu bunga (satu pistil dan satu stamen). Terdapat dua
struktur transparan (lodikula) di dasar bunga dekat palea yaitu lodikula yang
10
menembus lemma dan palea yang terpisah sewaktu pembungaan dan lodikula
yang lemma dan palea tertutup setelah kepala sari menyerbukkan tepung sarinya
Malai padi terdiri dari 8-10 buku yang menghasilkan cabang primer yang
buku cabang primer ataupun sekunder. Hanya akan tumbuh satu cabang primer
pada buku pangkal malai, tapi dalam keadaan tertentu buku tersebut dapat
menghasilkan 2-3 cabang primer. Malai yang tersebut disebut malai betina (A.
agribisnis padi. Saat ini hampir seluruh teknologi budidaya tanaman menggunakan
konsep PTT, termasuk budidaya padi sawah dan padi gogo (BPTP, 2009).
Tiga fase pertumbuhan pada tanaman padi menurut (A. Karim Makarim &
a. Fase Vegetatif
12
organ vegetatif tersebut antara lain jumlah anakan, tinggi tanaman, bobot kering
antara lain memanjangnya ruas paling atas pada batang tanaman padi,
daerah tropik, lama fase reproduksi umumnya 35 hari dan fase pematangan 30
hari.
iradiasi sinar gamma dapat menghasilkan mutan yang berumur genjah, tahan akan
konsumen (Fauziah, 2020). Iradiasi sinar gamma sering digunakan dalam usaha
teknik radiasi yaitu prosesnya lebih cepat, dapat memperbaiki satu atau dua sifat
dipengaruhi medan magnet dan mempunyai daya ionisasi kecil serta daya tembus
13
yang tinggi serta mempunyai panjang gelombang yang lebih pendek daripada
sinar- X sehingga mempunyai energi yang lebih tinggi (Boceng et al., 2017).
Dosis irradiasi yang diberikan untuk memperoleh mutan tergantung pada jenis
tanaman, fase pertumbuhan, ukuran, kekerasan serta bahan yang akan di mutasi
(Prastini & Damanhuri, 2017). Banyaknya penggunaan sinar gamma pada mutasi
Induksi mutasi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu fisik dan kimiawi.
Mutasi fisik dengan iradiasi lebih baik dikarenakan kebanyakan bahan kimia
Sedangkan secara fisik menggunakan alat relatif lebih aman. Mutasi dapat
iradiasi. Apabila dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan materi tanaman mati dan
sterilitas, sedangkan apabila dosis rendah tanaman masih ada kemungkinan untuk
oleh fenomena umum dari segregasi atau rekombinasi genetik (Syafi’ie &
beberapa sifat saja dengan tidak merubah sebagian besar sifat tanaman aslinya
yang sudah disukai (Warman et al., 2015). Sumbangan mutasi pada budidaya
sebelum ilmu pemuliaan tanaman dipahami manusia (Sobrizal & Ismachin, 2006).
dimutasi. Hal itu ditunjukkan misalnya oleh variasi kandungan gizi atau morfologi
dan penampilan tanaman. Semakin besar variasi, seorang pemulia atau orang yang
bekerja untuk merakit kultivar unggul, semakin besar peluang untuk memilih
spesies, varietas, genera atau kerabat yang memiliki sifat yang diinginkan.
Persilangan dapat diterapkan pada tanaman yang berbunga, berbuah, berbiji serta
memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga. Masa anthesis benang sari dan
masa reseptif putik pada bunga padi terjadi secara bersamaan yaitu pada saat
bunga mekar. Persilangan silang pada tanaman padi dapat dilakukan, akan tetapi
pinset yang
15
dilakukan sebelum bunga padi mekar yang umumnya dilakukan satu hari sebelum
bunga mekar sekitar pukul 06.00 WIB pagi (Prastini & Damanhuri, 2017).
Perbaikan sifat melalui mutasi induksi yang disebut mutasi spontan atau
mutasi imbas dapat digunakan untuk tanaman yang tidak dapat diperbaiki melalui
(Prastini & Damanhuri, 2017). Mutasi adalah perubahan pada materi genetik
(DNA maupun RNA) suatu makhluk yang terjadi secara tiba-tiba dan acak serta
merupakan dasar bagi sumber variasi makhluk hidup yang bersifat terwariskan
(heritable) (Soeranto, 2003). Jadi, pada intinya persilangan adalah perkawinan dari
spesies yang sama, sedangkan, mutasi adalah perubahan pada bahan genetik (DNA
dan RNA).
Sulit membedakan hasil persilangan dengan hasil mutasi. Mutasi hanya dapat
diketahui dari sejarahnya (silsilah), salah satu metode yang dapat digunakan yaitu
yang tergeolong ekonomis dan relatif mudah untuk menyeleksi genotipe tetua dan
tersebut secara
16
Mutasi dapat terjadi secara spontan di alam (spontaneous mutation) dan dapat
juga terjadi melalui induksi (induced mutation). Tipe mutasi berdasarkan bahan
(Soeranto, 2003).
Mutagen kimia maupun mutagen fisika memiliki energi nuklir yang dapat
perubahan pada sifat-sifat genetik tanaman baik ke arah positif maupun negatif,
dan kemungkinan mutasi yang terjadi dapat juga menjadi normal kembali. Mutasi
2.9 Heritabilitas
dalam suatu populasi yang diwariskan dari tetua kepada turunannya disebut
dengan heritabilitas. Nilai heritabilitas memberikan informasi dari suatu sifat yang
muncul atau tampak lebih dipengaruhi oleh faktor genetik atau lingkungan.
Tingginya faktor genetik dapat ditunjukkan dari nilai heritabilitas yang tinggi dan
tingginya faktor lingkungan dapat dilihat dari rendahnya nilai heritabilitas itu
sendiri (Suprapto & Kairudin, 2007). Terdapat dua jenis heritabilitas antara lain :
dapat ditunjukkan dari nilai heritabilitas arti luas yang tinggi (Suprapto &
Kairudin, 2007).
yang merupakan efek dari suatu gen merupakan penyebab keragaman genetik
aditif. Dasar untuk melakukan seleksi agar mendapatkan alel terbaik pada
umur genjah, dan tahan terhadap penyakit adalah keragaman genetik (Ishak,
2012).
18
Sifat yang muncul dan dikendalikan oleh gen aditif dapat ditunjukkan dari
nilai heritabilitas arti sempit yang tinggi (Suprapto & Kairudin, 2007).
heritabilitas tinggi yaitu umur panen 0,52, jumlah anakan produktif 0,95,
bobot 100 butir sebesar 0,81. Karakter yang memiliki nilai heritabilitas
sedang yaitu tinggi tanaman sebesar 0,31 dan umur bunga sebesar 0,42.
Karakter yang memiliki nilai heritabilitas rendah yaitu bobot gabah per
luas. Heritabilitas arti luas yang artinya perbandingan variasi genotipe total
dan variasi fenotipe (Sari et al., 2014). Nilai heritabilitas dapat dihitung jika
genotipe dan fenotipe dapat diketahui dari hasil analisis ragam. Ragam
σ2p = KTg + ε/r, Setelah itu menghitung nilai heritabilitas dengan rumus h2
Keterangan :
a. H2 : heritabilitas
f. r: ulangan
lebih dari 0,50, sedang jika nilai heritabilitasnya sama dengan 0,20 hingga
kurang dari 0,50, rendah jika nilai heritabilitasnya kurang dari 0,2
terutama di Provinsi Lampung (Danu, 2018). Pengembang dari galur MSP13 ini
bernama Surono Danu (Sutikno, 2018). Galur padi MSP13 adalah galur padi yang
diperoleh dari hasil persilangan Sirendah Sekam Kuning X Sirendah Sekam Putih
Galur MSP13 memiliki potensi produksi yang tinggi yaitu sebanyak 12 ton
per ha. Padi ini mempunyai luas daun lebar, batang yang kuat, rata-rata jumlah
anakan sebanyak 60-70, panjang malai tidak terlalu pendek dan tidak pula terlalu
panjang, jumlah bulir padi pada tanaman ini sebanyak 200-350 bulir padi, bulir
tanaman ini juga tahan rontok serta memiliki tekstur yang pulen. Padi ini
tergolong padi yang toleran terhadap cekaman biotik dan abiotik, misalnya; hama
wereng coklat, walang sangit, pH yang rendah, cekaman kekeringan serta bisa
dibudidayakan pada dataran rendah hinga sedang yaitu 100 -500 mdpl (Sutikno,
2018).
Varietas IR64 pertama kali dilounching tahun 1986, varietas ini sangat
digemari oleh para petani dan konsumen. Hal ini dapat terlihat dari masih
banyaknya petani memakai varietas ini untuk ditanam. Varietas ini disukai
karena rasa nasinya yang enak, mutu giling yang bagus, responsif terhadap
pemupukan, umur tanamannya genjah yaitu 110-120 hari, tahan hama dan
penyakit serta potensi hasil yang cukup tinggi yaitu sebesar 6 ton/ha. Varietas
IR64 merupakan varietas yang paling banyak digunakan petani karena memiliki
sifat yang adaptif dan mudah dibudidayakan di Indonesia (S. Hadi et al., 2005).
Padi IR64 memiliki kekurangan karena tidak dapat tumbuh dengan baik jika
Golongan : Cere
Kerontokan : Tahan
Kerebahan : Tahan
Indeks Glikemik : 70
Ketahanan terhadap
Kelebihan dari padi Ciherang yaitu memiliki nasi dengan tekstur pulen, tahan
terhadap wereng coklat biotipe 2 dan agak tahan biotipe 3 dan tahan terhadap
hawar daun bakteri strain III dan IV dengan rata-rata hasil sebesar 6,0 t/ha dan
potensi hasil sebesar 8,5 t/ha (Suprihatno et al., 2009). Deskripsi varietas
*IR64
Golongan : Cere
Kerontokan : Sedang
Kerebahan : Sedang
Indeks Glikemik : 54
Ketahanan terhadap
III dan IV
Aan A. Daradjat