Anda di halaman 1dari 10

ILMU JIWA BELAJAR

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Harian

Dosen Pengampu : Al-Ustadzah Muthmainnah Choliq, S.Ag., M.Pd

Disusun Oleh :

Merdina Islami Silvani (422021128070)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

MANTINGAN NGAWI JAWA TIMUR

2022 M / 1443 H
Daftar Isi

BAB I.......................................................................................................................2

PENDAHULUAN...................................................................................................2

A. Latar Belakang............................................................................................2

B. Rumusan Masalah.......................................................................................2

C. Tujuan Masalah..........................................................................................3

BAB II.....................................................................................................................4

PEMBAHASAN.....................................................................................................4

A. Definisi Evaluasi..............................................................................................4

B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi..........................................................................4

C. Macam-macam Evaluasi................................................................................5

D. Indikator Prestasi Belajar..............................................................................6

E. Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif dan Psikomotor....................................7

BAB III....................................................................................................................9

PENUTUP...............................................................................................................9

A. Kesimpulan......................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evaluasi sebagaimana kita ketahui merupakan pengumpulan kenyataan secara


sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam
diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi
siswa.Evaluasi merupakan penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.

Evaluasi belajar memiliki tujuan dan fungsi yang dengannya akan dapat
mengetahu hasil prestasi belajar siswa-siswinya begitupula dengan psikologis
siswa-siswinya.Indikator prestasi belajar pada prinsipnya, pengungkapan hasil
belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat
pengalaman dan proses belajar siswa. Ranah atau jenis indicator tersebut antara
lain ranah cipta (kognitif), ranah rasa (afektif), ranah karsa (psikomotor).

Hasil keberhasilan prestasi belajar para siswa-siswi dapat dilihat melalui batas
minimal prestasi belajar yang telah ditentukan. Berdasarkan pemaparan diatas,
maka dalam makalah ini penulis ingin membahas apa itu pengertian evaluasi dan
prestasi belajar, ragam evaluasi, dan indikator prstasi belajar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud evaluasi?


2. Apa saja tujuan dan fungsi evaluasi?
3. Apa saja macam macam evaluasi?
4. Bagaimana indikator prestasi belajar?
5. Bagaimana evaluasi prestasi kognitif, afektif dan psikomotor?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui maksud evaluasi


2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi evaluasi
3. Untuk mengetahui macam-macam evaluasi
4. Untuk mengetahui indikator prestasi belajar
5. Untuk mengetahui evaluasi kognitif, afektif dan psikomotor.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Evaluasi

Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai


tujuan yang telah ditetapkan sebuah program. Selain kata evaluasi ada pula kata
lain yang searti dan relative lebih dikenal dalam dunia pendidikan yakni tes, ujian
dan ulangan.

Adapun pengertian evaluasi pendidikan menurut beberapa tokoh antara lain:


1.    Blom. Evaluasi, adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk
menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan
menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa.
2.    Stufflebeam. Evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan
menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan.
3.    Cronbach. Evaluasi merupakan suatu proses terus menerus sehingga di dalam
proses kegiatannya dimungkinkan untuk merevisi apabila dirasakan adanya suatu
kesalahan.

B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi

Adapun tujuan evaluasi secara umum dalam bidang pendidikan ada dua,yaitu:

1. Untuk memperoleh dan pembuktian yang akan menjadi petunjuk sampai


dimana tangkat kemampuan dan keberhasilan peserta didik dalam
mencapai tujuan-tujuan kurikuler.
2. Untuk mengukur dan menilai sampai dimanakah efektivitas mengajar dan
metode-metode mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh
pendidik, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik.

Adapun yang menjadi tujuan khusus evaluasi dalam pendidikan adalah :

1. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program


pendidikan.
2. Untuk mencari dan menemukan factor-faktor penyebab keberhasilan dan
ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan,
sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara
perbaikannya.

Disamping memiliki tujuan, evaluasi belajar juga memiliki fungsi-fungsi sebagai


berikut :

1. Fungsi administrative untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku


raport
2. Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelusan.
3. Fungsi diagnostic untuk mengidentifikasi kesulitan siswa dan
merencanakan program remedial teaching (pengajaran perbaikan).
4. Sumber data BP untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan
bimbingan dan penyuluhan (BP).
5. Bahan pertimbangan pengembangan pada masa yang akan datang yang
meliputi pengembangan kurikulum, metode data dan alat-alat PBM.

C. Macam-macam Evaluasi

Pada prinsipnya, evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan


berkesinambungan.Oleh karena itu, ragamnya pun banyak, mulai dari yang paling
sederhana sampai yang paling kompleks. Antara lain:

1. Pretest dan posttest. Kegitan pretest dilakukan guru secara rutin pada
setiap akan memulai penyajian materi terbaru. Posttest adalah kebalikan
dari pretest, yakni kegiatan evaluasi yang dilaksanakan guru pada setiap
akhir penyajian materi.
2. Evaluasi bersyarat. Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pretest.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi
lama yang mendasari materi baru yang akan diajarkan
3. Evaluasi Diagnostik. Evaluasi jenis ini dilakukan setelah selesai penyajian
sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian – bagian
tertentu yang belum dikuasai siswa.
4. Evaluas Formatif. Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan”
yang dilakukan pada setiap akhir penyajian suatu pelajaran atau modul.
5. Evaluasi Sumatif. Ragam penilaian sumatif dapat dianggap sebagai
ulangan umum yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau
prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran.
6. Ujian Akhir Nasional (UAN). Ujian Akhir Nasional ( UAN ) yang dulu
disebut EBTANAS ( Evaluasi Belajar tahap akhir Nasional ) pada
prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu
kanaikan status siswa.

D. Indikator Prestasi Belajar

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap


ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah
itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit.Hal ini disebabkan oleh
perubahan hasil belajar yang bersifat intangible (tidak dapat diraba).
Oleh karena itu yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam hal ini
adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap
penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai
hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang
berdimensi karsa.
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa
sebagaimana yang terurai di atas adalah dengan mengetahui garis – garis
besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu) yang dikaitkan dengan
jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.

E. Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif dan Psikomotor

1. Evaluasi Prestasi Kognitif.


Mengukur keberhasilan siswa yang berdimensi kognitif (ranah
cipta) dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan tes tertulis
maupun tes lisan dan perbuatan. Karena semakin banyaknya jumlah siswa
di sekolah-sekolah, tes lisan dan perbuatan hampir tak pernah digunakan
lagi. Alasan lain mengapa tes lisan khususnya kurang mendapat perhatian
ialah karena pelaksanaannya yang face to face (berhadapan langsung).
Dampak negative yang tak jarang muncul akibat tes yang face to
face ialah sikap dan perlakuan yang subjektif dan kurang adil, sehingga
soal yang diajukanpun tingkat kesukarannya berbeda antara satu dengan
yang lainnya. Disatu pihak ada siswa yang diberi soal yang mudah dan
terarah (sesuai dengan topic) sedangkan di pihak lain ada pula siswa yang
ditanyai masalah yang sukar bahkan terkadang tidak relevan dengan topik.
Untuk mengatasi masah subjektivitas tersebut, semua jenis tes
tertulis baik yang berbentuk subjektif maupun objektif (kecuali tes B-S),
seyogyanya dipakai sebaik-baiknya oleh para guru.Namun demikian,
apabila menghendaki informasi yang lebih akurat mengenai kemampuan
kognitif siswa, selain tes B-S, tes pilihan berganda juga sebaiknya tidak
digunakan.Sebagai gantinya, sangat dianjurkan untuk menggunakan tes
pencocokan (matching test), tes isian, tes esai.Khusus untuk mengukur
kemampuan analisis dan sistesis siswa, juga lebih dianjurkan
menggunakan tes esai, karena tes ini adalah satu-satunya instrument
evaluasi yang paling tepat untuk mengevaluasi dua jenis kemampuan akal
siswa tersebut .
2. Evaluasi Prestasi Afektif

Dalam merencanakan penyusunan instrument tes prestasi siswa yang


berdimensi afektif (ranah rasa) jenis-jenis prestasi internalisasi dan
karakterisasi seyogyanya dapat perhatian khusus.Karena kedua jenis prestasi
ranah rasa itulah yang lebih banyak mengendalikan sikap dan perbuatan siswa.

3. Evaluasi Prestasi Psikomotorik


Cara yang dipandang tepat untuk mengevaluasi keberhasilan
belajar yang berdimensi ranah psikomotor (ranah karsa) adalah
observasi.Observasi yang dimaksud dalam hal ini adalah diartikan sebagai
sejenis tes mengenai peristiwa, tingkah laku, atau fenomena lain, dengan
pengamatan langsung. Namun observasi harus dibedakan dari eksperimen,
karena eksperimen pada umumnya dipandang sebagai salah satu cara
observasi.
Guru yang hendak melakukan observasi perilaku psikomotor
siswa-siswanya seyogyanya mempersiapkan langkah-langkah yang cermat
dan sistematis menurut pedoman yang terdapat dalam lembar format
observasi itu sendiri.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Evaluasi di definisikansebagai penilaian terhadap tingkat keberhasilan


siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebuah program.
2. Tujuan dari evaluasi ialah Untuk memperoleh data pembuktian, Untuk
mengukur dan menilai sampai dimanakah efektivitas mengajar, Untuk
merangsang kegiatan peserta didik, Untuk mencari dan menemukan factor-
faktor penghambat dan pendukung peserta didik. Adapun fungsinya yakni,
administrative, promosi dan diagnostic.
3. Macam ragam evaluasi sendiri antara lain: Pre test dan post test, Evaluasi
Prasyarat, Evaluasi Diagnostic, Evaluasi Formatif, Evaluasi Submatif,
EBTA dan EBTANAS.
4. Indikator prestasi belajar pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar
ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat
pengalaman dan proses belajar siswa.
5. Dalam merencanakan penyusunan instrument tes prestasi siswa yang
berdimensi afektif (ranah rasa) jenis-jenis prestasi internalisasi dan
karakterisasi seyogyanya dapat perhatian khusus. Kemudian mengukur
keberhasilan siswa yang berdimensi kognitif (ranah cipta) dapat
dilakuhkan dengan berbagai cara, baik dengan tes tertulis maupun tes lisan
dan perbuatan

Anda mungkin juga menyukai