Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN INKLUSI

BENTUK FOTMAT PENILAIANNYA (CONTOH ASESMENNYA)

Dosen Pengampu:

Rina Anggita Tampubolon, M.Pd

Kelompok : 5

1. Novia Ariyani (2022143293)

2. Naila Dewita (2022143295)

3. Islahiyah (2022143303)

4. Manda Prastika (2022143307)

5. Sheika Najwa Az-Zahra (2022143311)

6. Tia Rahmaniar (2022143316)

Mata Kuliah : Pendidikan Inklusi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini dalam bentuk
maupun isinya ini. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Dalam penulisan Makalah ini penulis masih banyak kekurangan–kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangatlah penulis harapkan demi penyempurnaan Makalah
ini.
Dalam penulisan Makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak – pihak yang membantu dalam menyelesaikan Makalah ini.
Semoga Tuhan memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang memberi
bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai Ibadah, Aamiin.

Palembang, 14 Maret 2023

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
2.1 ..........................................................................................................................................3
2.2 ..........................................................................................................................................4
2.3 ..........................................................................................................................................5
2.4 ..........................................................................................................................................7
2.5 ........................................................................................................................................10
BAB III KESIMPULAN..........................................................................................11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Assessment atau evaluasi peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) merupakan
proses untuk mengidentifikasi kebutuhan pendidikan khusus dan menentukan layanan
pendidikan yang dibutuhkan oleh peserta didik dengan kebutuhan khusus. Proses
assessment PDBK mencakup pengumpulan informasi tentang kemampuan akademik,
sosial, emosional, dan fisik peserta didik. Penilaian peserta didik berkebutuhan khusus
harus dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik individu
masing-masing peserta didik. Penting untuk dicatat bahwa penilaian harus disesuaikan
dengan kebutuhan dan karakteristik individu masing-masing peserta didik berkebutuhan
khusus serta memperhatikan prinsip inklusi dan keadilan.

1.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan suatu masalah yaitu:
1. Apa itu pengertian assesment?
2.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui identifikasi penilaian assement anak berkebutuhan khusus yang
dilihat dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Assesment


Asesmen dalam pembelajaran berarti suatu proses untuk mengetahui
ketercapaian peserta didik terhadap pebelajaran yang telah dilakukan. Secara konsep
asesmen mempunyai keterkaitan dengan konsep penilaian dan evaluasi. Penilaian
adalah proses penyematan atribut berupa angka atau huruf untuk mewakili tingkat
ketercapaian. Sedangkan evaluasi adalah proses pemberian status atau keputusan
terhadap hasil asesmen dan penilaian.
Sedangkan Assessment atau evaluasi peserta didik berkebutuhan khusus
(PDBK) merupakan proses untuk mengidentifikasi kebutuhan pendidikan khusus dan
menentukan layanan pendidikan yang dibutuhkan oleh peserta didik dengan
kebutuhan khusus. Proses assessment PDBK mencakup pengumpulan informasi
tentang kemampuan akademik, sosial, emosional, dan fisik peserta didik.

Berikut ini adalah beberapa format penilaian yang dapat digunakan:


1. Penilaian formatif
Penilaian ini dilakukan secara berkelanjutan dan bertujuan untuk memberikan
umpan balik kepada peserta didik dan guru dalam rangka meningkatkan proses
pembelajaran..

2. Penilaian sumatif
Penilaian ini dilakukan pada akhir pembelajaran untuk menilai pencapaian
peserta didik terhadap tujuan pembelajaran.
Contoh format penilaian sumatif untuk peserta didik berkebutuhan khusus
antara lain tes tertulis, presentasi, dan proyek.

3. Penilaian portfolio
Penilaian portfolio dilakukan dengan mengumpulkan karya atau hasil kerja
peserta didik selama periode tertentu sebagai bukti pencapaian dan perkembangan
mereka. Format penilaian portfolio untuk peserta didik berkebutuhan khusus dapat
mencakup foto atau video hasil kerja, catatan pengamatan, dan evaluasi kinerja.
4. Penilaian berbasis kinerja
Penilaian berbasis kinerja dilakukan dengan mengobservasi dan menilai
kemampuan peserta didik dalam melakukan tugas atau aktivitas tertentu.
Format penilaian berbasis kinerja untuk peserta didik berkebutuhan khusus antara lain
simulasi, latihan langsung, dan pengamatan terstruktur.

5. Penilaian berbasis proses


Penilaian berbasis proses dilakukan dengan mengobservasi proses pembelajaran
peserta didik, termasuk keterlibatan dalam aktivitas, partisipasi dalam diskusi, dan
penggunaan strategi pembelajaran.
Format penilaian berbasis proses untuk peserta didik berkebutuhan khusus dapat
mencakup pengamatan langsung, wawancara, dan kuesioner.

6. Penilaian berbasis konteks


Penilaian berbasis konteks dilakukan dengan mempertimbangkan konteks
sosial, budaya, dan lingkungan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Format penilaian berbasis konteks untuk peserta didik berkebutuhan khusus
antara lain penilaian kultural, observasi lingkungan, dan pengamatan sosial.

Penting untuk dicatat bahwa penilaian harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
karakteristik individu masing-masing peserta didik berkebutuhan khusus serta
memperhatikan prinsip inklusi dan keadilan.

2.2 Kendala yang ada pada saat melakukan penilaian hasil belajar anak
berkebutuhan khusus.

a).Usaha yang dilakukan untuk kendala yang dialami pada saat melakukan
penilaian hasil belajar anak berkebutuhan khusus.
Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan dengan guru kelas
sikap Pendidik dalam menangani permasalahan yang timbul pada saat melakukan
penilaian ada yang menggunakan kelembutan, adan menunjukkan ketegasan dan
suara yang lantang. Hal ini sesuai dengan catatan wawancara yang dilakukan oleh
peneliti.
“Paliangan mambujuak nyo senyo rin. Kok ndak bisa lunak jo kareh lai.
(Biasanya ibuk membujuknya, kalau masih tidak bisa dengan lembut,
mungkin akan dilakukan dengan sedikit tegas).”
Tindakan yang dilakukan beradasarkan catatan lapangan yang saya peroleh
dengan memisahkan tempat duduk anak berkebutuhan khusus dengan anak normal.
misalnya anak berkebutuhan khusus di duduk kan dekat dengan meja guru, sehingga
guru nanti akan memberikan jawaban yang benar terhadap soal-soal yang diberikan
oleh guru
GEJALA YANG DIAMATI Ya Tidak Keterangan
HAMBATAN PENGLIHATAN/TUNANETRA
1 Tidak bisa melihat sama sekali
2 Tidak memiliki /tidak lengkapnya organ penglihatan
3 Tidak bisa melihat dalam jarak 6 meter
4 Saat berjalan sering menabrak
5 Fokus pandang tidak sesuai
Total
HAMBATAN PENDENGARAN/TUNARUNGU
1 Tidak memiliki/tidak lengkapnya organ pendengaran
2 Terjadi kerusakan pad organ pendengaran
3 Tidak mampu mendengar sama sekali
4 Tdak mampu mendengar suara yang pelan
5 Tidak merespon ketika dipanggil dalam jarak tertentu
Total
HAMBATAN INTELEKTUAL/TUNAGRAHITA
1 Kemampuan akademik di bawah rata-rata
2 Kesulitan dalam melakukan hubungan sosial
3 Kemampuan berpikir lemah
4 Lemah dalam memahami konsep dasar (membaca,
menulis, berhitung)
5 Lemah dalam merespon perintah
Total
HAMBATAN FISIK DAN MOTORIK/TUNADAKSA
1 Tidak memiliki / tidak lengkapnya organ gerak
2 Terjadi kekakuan / kelayuan pada anggota tubuh
3 kehilangan fungsi sebagian atau semua pada organ
gerak
4 memiliki hambatan koordinasi gerak (mata dengan
tangan ; mata dengan kaki ; mata, tangan, dan kaki)
5 kesulitan dalam melakukan gerakan (tidak sempurna,
tidak lentur, dan tidak terkendali)
Total
HAMBATAN AUTIS
1 Kesulitan melakukan komunikasi dengan orang lain
2 Kesulitan dakam mengembangkan hubungan sosial
3 Melakukan gerakan tertentu secara berulang-ulang
4 Memiliki rutinitas yang sulit diubah
5 Kehilangan minat dalam melakukan suatu kegiatan
6 Memiliki perilaku yang terlalu hiperaktif atau hipoaktif
Total
HAMBATAN LAMBAN BELAJAR
1 Anak-anak dengan kecerdasan yang relatif rendah dan
memiliki IQ sekitar 75-90
2 Sering mengalami kegagalan disekolah
3 Anak dengan kognitif dibawah rata-rata
4 Kemampuan koordinasi yang sangat kurang
5 Keterampilan dasar yang sangat kurang
Total
HAMBATAN KESULITAN BELAJAR
1 Kemampuan membaca sangat kurang dibanding teman
seusianya
2 Kemampuan menulis sangat kurang dibanding teman
seusianya
3 Kemampuan berhitung sangat kurang dibanding teman
seusianya
Total
CERDAS ISTIMEWA BAKAT ISTIMEWA
1 Memiliki intelegensi yang tinggi
2 Memiliki kreatifitas yang tinggi
3 Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:

Anda mungkin juga menyukai